Definisi Fluida Dan Jenis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Definisi Fluida dan Jenis-Jenis Aliran Fluida

Posted on June 26, 2012 by muhnabil


A. Defenisi Tentang Fluida
Dalam konsep mekanika fluida semua bahan nampak berada dalam dua keadaan, yaitu sebagai
zat padat dan cair (fluida). Kebanyakan bahan bisa disebut entah sebagai zat padat, zat cair, atau
gas. Walaupun sebahagian diantaranya mempunyai sifat-sifat yang memungkinkan diperolehnya
sebutan ganda. Sebuah zat padat umumnya mempunyai bentuk yang tertentu, sedangkan zat cair
dan gas mempunyai bentuk yang ditetapkan oleh wadahnya sendiri (masing-masing). Perbedaan
dasar antara zat cair dan gas (keduanya digolongkan sebagai fluida) adalah bahwa gas akan
menyebar dan mengisi seluruh wadah yang ditempatinya. Defenisi yang lebih tepat untuk
membedakan zat padat dengan fluida adalah dari krateristik deformasi bahan tersebut. Zat padat
dianggap sebagai bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika menerima
suatu gaya geser (shear). Fluida dapat didefenisikan sebagai suatu zat yang terus menerus
berubah bentuk apabila mengalami tegangan gesar fluida tidak mampu menahan tegangan geser
tanpa berubah bentuk. Kendatipun demikian ada bahan-bahan seperti oli, cat, ter dan larutan
polimer yang menunjukkan karakteristik entah zat padat atau fluida tergantung dari tegangan
geser yang dialami. (White, M.Frank, 1988)
Umumnya makin besar laju deformasi fluida, makin besar pula tegangan geser untuk fluida
tersebut. Viskositas atau kekentalan adalah ukuran untuk menyatakan hambatan atau kekentalan
fluida terhadap deformasi.
Defenisi tentang fluida ini mengingatkan bahwa tegangan geser ada bila sebuah fluida sedang
mengalami deformasi. Air dalam ssebuah wadah yang digerakkan atau dirotasikan dengan
kecepatan atau percepatan konstan tidak akan menunjukkan deformasi sehingga tidak mengalami
tegangan geser. Namun agar tegangan geser itu ada, fluida harus viskos sebagai mana
karateristik yang ditunjukkan oleh semua fluida sejati. Fluida ideal boleh didefenisikan sebagai
fluida yang tidak viskos. Jadi tegangan geser pada fluida ideal tidak ada, bahkan meskipun fluida
itu mengalami deformasi.Walaupun fluida yang tidak viskos tidak pernah ada studi tentang
fluida seperti ini penting sekali untuk rekayasa karena perilaku fluida viskos sering ideal dapat
dijabarkan analisis terhadap gerak fluida yang ideal tersebut.

B. Aliran Fluida
1. Aliran laminar dan aliran turbulen
Ditinjau dari jenis aliran,dapat diklasifikasikan menjadi aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran
fliuida dikatakan laminar jika lapisan fluida bergerak dengan kecepatan yang sama dan dengan
lintasan partikel yang tidak memotong atau menyilang, atau dapat dikatakan bahwa aliran
laminar di tandai dengan tidak adanya ketidak beraturan atau fluktuasi di dalam aliran fluida.
Karena aliran fluida pada aliran laminar bergerak dalam lintasan yang sama tetap maka aliran
laminar dapat diamati. Partikel fluida pada aliran laminar jarang dijumpai dalam praktek
hidrolika. Sedangkan aliran dikatakan turbulen, jika gerakan fluida tidak lagi tenang dan tunak
(berlapis atau laminar) melainkan menjadi bergolak dan bergejolak (bergolak atau turbulen).
Pada aliran turbulen partikel fluida tidak membuat fluktuasi tertentu dan tidak memperlihatkan
pola gerakan yang dapat diamati. Aliran turbulen hampir dapat dijumpai pada praktek hidrolika.
Dan diantara aliran laminar dan turbulen terdapat daerah yang dikenal dengan daerah transisi.

jenis-jenis aliran fluida
Gambar 1. Skema Aliran Dalam Pipa
Sumber : Streeter (1988)
Untuk menganalisa kedua jenis aliran ini diberikan parameter tak berdimensi yang dikenal
dengan nama bilangan Reynolds (Giles. V, 1984) sebagai berikut:
Re = . D . v /
Dimana : Re = Bilangan Reynolds
r = massa jenis (kg/m
3
)
m = viskositas dinamis (N.s/m
2
)
D = Diameter (m)
v = kecepatan aliran (m/s)
Transisi dari aliran laminar dan aliran turbulen karena diatas bilangan Reynolds yang tertentu
aliran laminar menjadi tidak stabil, jika suatu gangguan kecil diberikan pada aliran, pengaruh
aliran ini semakin besar dengan bertambahnya waktu. Suatu aliran dikatakan stabil bila
gangguangangguan diredam. Ternyata bahwa dibawah bilangan Reynolds yang tertentu aliran
pipa yang laminar bersifat stabil untuk tiap gangguan yang kecil.
Karena transisi terganting pada gangguan-gangguan yang dapat berasal dari luar atau karena
kekasaran permukaan pipa,transisi tersebut dapat terjadi dalam selang bilangan Reynolds. Dan
telah diketahui bahwa aliran laminar pada kondisi dimana bilangan Reynolds lebih kecil dari
2000 (>2000) dan turbulen jika bilangan Reynolds lebih besar 4000 (>4000). Dan jika bilangan
Reynolds berada diantara 2000 dan 4000 adalah merupakan daerah transisi.
2. Aliran Steady dan Aliran Uniform
Aliran disebut steady (tenang) apabila aliran semua tempat disepanjang lintasan aliran tidak
berubah menurut waktu. Sedangkan aliran Uniform dapat diartikan sebagai suatu keadaan aliran
yang tidak berubah diseluruh ruang. Kedua defenisi ini sering dipakai pada keadaan aliran
turbulen dan biasanya dianggap aliran steady yang berarti aliran steady rata-rata.Demikian pula
aliran uniform berarti uniform rata-rata.

Anda mungkin juga menyukai