Anda di halaman 1dari 6

Siklus Sel, Mitosis dan Meiosis

Ratna Wiyanti Hasibuan


1006683816

Pada dasarnya sel dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu sel eukariot dan sel
prokariot. Eukariot adalah golongan sel yang memiliki membrane inti dimana membran
ini menjadi pembalut bagi materi genetik yang berada didalam inti sel atau nukleus. Hal
ini membuat ininya terlihat jelas dan bisa dibedakan dengan organel lain dengan mudah.
Tidak jarang orang juga menyebutnya sebagai sel yang memiliki organ inti (nukleus).
Sementara prokariot adalah golongan sel yang tidak memiliki selaput inti untuk
membalut materi genetiknya sehingga terlihat tidak memiliki organ inti dan materi
genetiknya juga menyebar di dalam sel.

Sel-sel eukariotik mengalami suatu siklus yang disebut sebagai siklus sel. Siklus
sel mencakup dua fase yaitu fase mitotic dan fase interfase yang mencakup 90% dari
seluruh siklus sel. Interfase sendiri terbagi lagi menjadi tiga sub-fase lagi yaitu G1 (gap
1) yaitu masa pertumbuhan sel untuk persiapan penyalinan DNA, fase S(sintesis) yaitu
fase dimana sel melakukan penyalinan DNA untuk keperluan selanjutnya, kemudian sel
akan memasuki fase berikutnya yaitu fase G2 (gap 2). Disini sel akan terus mengalami
pertumbuhan hingga siap untuk memasuki fase mitotic sel dalam siklusnya. Setelah
DNA tersalin lengkap sel memasuki fase mitotiknya yeng terbagi lagi menjadi empat
subfase yaitu profase, prometafase, metaphase, anaphase, dan telofase. (Campbell et
al.2000).




Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik
tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. tujuan pembelahan sel
ini adalah dalam proses reproduksi, pertumbuhan, dan perbaikan. Organism bersel
tungal seperti amuba membelah dirinya untuk membentuk duplikat dirinya. Disinilah
fungsi pembelahan dalam proses reproduksi berguna. Namun sekalipun amuba
melakukan pembelahan untuk membentuk duplikatnya, namun proses ini tidak dapat
digolongkan sebagai pembelahan mitosis. Amuba hanya melakukan pembelahan yang
bersifat amitotic seperti pembelahan biner.
Fase mitosis terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan
mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan
terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel
anak menjadi terpisah. Sedangkan pada sel tumbuhan

Profase.
Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan
dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi
berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom
dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada sel
hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster. Pada saat
bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua kromatid identik yang
terbentuk pada interfase. Dua kromatid identik tersebut bergabung pada sentromernya.
Benang-benang spindel terlihat memanjang dari sentromer (Campbell et al. 2000).

Prometafase
Selama prometafase selubung nucleus terfragmentasi sehinnga mikrotubul pada
gelendong dapat memasuki nucleus untuk berinteraksi dengan kromosom yang telah
memadat.berkas mikrotubul ini memanjang dari setiap kutub kearah pertengahan sel .
sekarang masing-masing kromatid memiliki srtuktur khusus yang disebut kinetokor
ditengah sentromernya. Mikrotubul tadi sebagian akan melekatb ke kinetokor dan
membuat kromosom seperti terikat dan tersentak-sentak.

Metafase
Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor
dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid saudara
begerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate)
(Campbell et al. 1999).

Anafase
Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing
kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang
kinetokor ke kutubnya masing-masing (Campbell et al. 1999).

Telofase
Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase.
Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan
pewarna histologi (Campbell et al. 1999). Tahap berikutnya terlihat benang-benang
spindle hilang dan kromosom tidak terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan
seperti ini merupakan karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak
terlihat diantara dua anak inti (Campbell et al. 1999). Sitokinesis. Selama fase akhir
pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan lekukan makin dalam yang
akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak. Sitokinesis terjadi karena dibantu
oleh protein aktin dan myosin (Campbell et al. 1999). Pada akhirnya pembelahan
mitotic menghasilkan dua sel anakan yang identik dengan dengan sel induknya secara
genetik.




Meiosis

Keturunan atau organisme baru mendapatkan materi genetic dari orang
tua(pendahulunya). Keturunan mendapatkannnya dari gen orang tua yang diberikan
melalui proses pewarisan kromosom. DNA yang merupakan asam nukleat yang akan
diwariskan tersimpan rai di dalam kromosom. Proses pewarisan ini melalui proses yang
disebut meiosis. Meiosis adalah proses pembelahan yang sifatnya mereduksi set
kromosom menjadi setengahnya (2n-n). Berbeda dengan mitosis yang selalu
mempertahankan jumlah set kromosomnya(2n-2n), meiosis justru menguranginya untuk
menjaga kestabilan jumlah set kromosom kelak saat sel-sel hasil meiosis bertemu dan
melebur dengan sel lain untuk membentuk keturunan(n+n=2n).

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah.
Pada manusia meiosis terjadi di sel-sel gamet yaitu sperma dan ovum. Meiosis sendiri
selalu diawali oleh mitosis untuk ploriferasi sel induknya.. pembentukan sel sperma
(spermatogenesis) melalui proses meiosis. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari
kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel
anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II
terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi
fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I,
metafase I, anafase I , telofase I dalam meiosis I dan profase II, metafase II, anafase II,
dan telofase II untuk meiosis II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka
pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel anakan beru baru, dengan
masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel
induk.

Meiosis memiliki beberapa perbedaan dengan mitosis. Pertama profase I meiosis
memiliki lima subfase lagi yaitu leptonema, zigonema, pakinema, diplonema, dan
diakinesis.

Leptonema
Disini terjadi perubahan kromosom menjadi kromosom homolog.
Zigonema
Kromosom homolog berlekatan sehingga terbentuk sinapsis dan memungkinkan
terjadinya crossing over atau pindah silang.
Pakinema
Terjadinya duplikasi kromosom homolog. Dimana kromatid homolog membentuk tetrad
dan saling menyentuh disebut kiasmata.
Diplonema
Kromatid homolog mulai berpisah satu sama lain dengan membawa gen-gen hasil
singgungan dengan sister kromatidnya saat terbentuk kiasmata.
Diakinesis
Membrane inti/nucleus sel hilang dan sentriol serta benang-benang spindle mulai
terbentuk.

Selanjutnya sel siap masuk ke tahap selanjutnya yaitu metaphase I, anaphase I,
dan telofase I. hasil dari meiosis I ini dalah terbentuknya dua sel anakan yang haploid( n
2 copy). Selanjutnya kedua sel anakan ini akan memasuki fase selanjutnya yaitu meiosis
II. Pada anaphase II sentromer kromatid saudara akhirnya berpisah, dan kromatid
saudara dari masing-masing pasangan kini merupakan kromosom individual.
Kromosom-kromosom ini akan bergerak kea rah kutub yang berlawanan. Memasuki
telofase II nuclei terbentuk di kutub yang berlawanan yang diikuti dengan sitokinesis.
Akhirnya terbentuk empat sel anakan yang masing-masing memiliki setengah dari
jumlah kromosom induknya. Sel anakan yang haploid ini bersifat n 1 copy.





Meiosis II






Daftar pustaka

Campbell, Recce, Mitchell. 2000. Biology,fifth edition. California;Erlangga
http://www.biology.com/campbell

Anda mungkin juga menyukai