Anda di halaman 1dari 17

Higene perusahaan dan

kesehatan kerja (2)


Sesudah abad ke-16 mulai
berkembang, dengan munculnya
Bernardine Ramazzini.
De Morbis Artificum Diatriba
Dalam buku ini diuraikan tentang
berbagai penyakit dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja.
Ia membuat terang, bahwa pekerjaan
dapat menimbulkan penyakit yang
disebut penyakit akibat kerja.
Ia menambahkan cara mendiagnosa dari
Hippocrates berupa pasien menceritakan
pekerjaannya.
Sesudah terjadi Revolusi Industri di
Inggris dengan ditemukannya mesin-
mesin untuk industri dan pengangkutan
Pada abad ke-20, higene perusahaan dan
kesehatan kerja dirasakan sebagai satu
keharusan, karena memiliki segi
kesejahteraan tenaga manusia, maupun
demi produksi.
Hiperkes di Indonesia
Lembaga kesehatan buruh, 1957
Lembaga keselamatan dan kesehatan
buruh, 1965
Fungsi sebagai pusat pendidikan bagi
calon dokter yang akan bekerja di
perusahaan.
Dinas higene perusahaan/sanitasi umum
& Dinas kesehatan tenaga kerja, 1966.
Beban kerja

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi
pelakunya berupa beban fisik,mental atau
sosial.
Kadar dari beban ini berbeda-beda tergantung
dari jenis pekerjaannya, namun mempunyai
kesamaannya yaitu mampu memikul beban
sampai batas tertentu.
Oleh karena itu diperlukan penempatan tenaga
kerja yang tepat pada pekerjaan yang tepat
yaitu kecocokan pengalaman, ketrampilan,
motivasi dan lain sebagainya.

Gangguan kesehatan dan daya
kerja
Tenaga kerja dalam keserasian,perlu
dalam keadaan sehat dan akibatnya
produktivitas kerja tinggi, perlu:
keseimbangan dari :
1. Beban kerja
2. Beban tambahan akibat dari lingkungan
kerja.
3. Kapasitas kerja.
Hiperkes membantu mengurangi beban
kerja dgn modifikasi cara kerja atau
perencanaan mesin dan alat kerja,
misalnya beban kerja akibat memikul
atau menjinjing dapat dikurangi dengan
penggunaan alat berupa kereta dorong.
Beban terberat rekomendasi
International Labour Organisation (ILO)
adalah 50 kg.
Beban tambahan akibat
lingkungan kerja
Adalah akibat suatu pekerjaan yg
dilakukan dalam suatu lingkungan akan
menjadi beban tambahan antara lain:
1.Faktor fisik
2.Faktor kimia
3.Faktor biologi
4.Faktor fisiologis
5.Faktor mental-psikologi
Beban tambahan faktor fisik:
Penerangan
Suhu udara
Kelembaban
Suara
Vibrasi mekanis
Radiasi
Tekanan udara
Beban tambahan faktor kimia:
Gas
Uap
Debu
Asap
Awan
Cairan
Benda padat
Beban tambahan faktor
Biologi berupa tumbuhan dan hewan
Fisiologis berupa kontruksi mesin,sikap
dan cara kerja.
Mental psikologis berupa suasana kerja,
hubungan diantara pekerja atau
dengan pengusaha dan pemilihan kerja.
Beban kerja dlm jumlah besar
gangguan pd daya kerja.
Intensitas penerangan kuranglelah mata
Kegaduhanmengurangi konsentrasi, mengingat
kelelahan psikologis
Gas,uapjaringan tubuh
Debuggn. Alat pernafasan
Parasitmenurunkan kesehatan
Sikap badan yg salah
Hubungan kerja tdk sesuai lambanlelah.
Menciptakan suasana kerja yg
serasi:
Musik di tempat kerja
Intensitas penerangan cukup
Dekorasi warna di tempat kerja
Bahan-bahan beracun dikendalikan
Penggunaan suhu yg nikmat utk bekerja
Perencanaan manusia dan mesin yg baik.
Kapasitas kerja
Kemampuan kerja seorang TK
tergantung pada keterampilan,
keserasian (fitness), gizi, jenis kelamin,
usia dan ukuran tubuh.
Keterampilan, gizi, bagi pekerja berat
akan mempengaruhi kapasitas kerja.
Mencegah gangguan kes-daya
kerja
Substitusi, menggantikan bahan yg lebih
berbahaya dgn bahan yg kurang berbahaya
atau tdk berbahaya sama sekali.
Ventilasi umum, mengalirkan udara sebanyak
mungkin kedalam ruang kerja, agar bahan
berbahaya mempunyai NAB rendah shg bila
terhirup TK 8 jam/hari dalam 5 hari seminggu
tdk akan menimbulkan penyakit dan kelainan.
Mencegah
Ventilasi keluar setempat
Isolasi, misal mesin yg sangat bising.
Alat pelindung diri (APD):
a. Masker
b. Kacamata
c. Sarung tangan
d. Sepatu
e. Topi,
f. Pakaian.
Mencegah..
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja
Penerangan sebelum kerja
Pendidikan tentang kesehatan/promosi
kesehatan dan keselamatan kerja secara
kontinu.

Anda mungkin juga menyukai