Anda di halaman 1dari 20

WABAH DEMAM CHIKUNGUNYA

1. Pendahuluan
Demam chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh arbovirus
yang ditransmisikan oleh nyamuk Aedes. Penyakit ini pertama kali tercatat dalam
bentuk wabah di nama chikungunya ini sebenarnya berasal dari dialek makonde
yang berarti yang membungkuk, yang mengindikasikan gambaran fisik dari pasien
dengan penyakit yang berat. Penyakit ini dilaporkan terjadi di negara-negara frika
selatan dan timur, sia !elatan, sia "enggara, dan pada tahun #$$% ditemukan
juga di &tali. Di regio sia tenggara, wabah 'hikungunya pernah dilaporkan terjadi di
&ndia, &ndonesia, (aldiva, (yanmar, !ri )anka, dan "hailand. "erdapat banyak
wabah yang besar dari demam chikungunya dalam beberapa tahun di &ndia, dan
juga di negara kepulauan !amudera *india. (aldiva melaporkan wabah
'hikungunya pertama kali pada bulan Desember #$$+. (eskipun bukan penyakit
yang mematikan, angka morbiditasnya yang tinggi dan poliartritis yang memanjang
menyebabkan kecacatan yang besar dalam populasi yang terkena dan dapat
memberikan dampak pada bidang sosioekonomi suatu negara.
(1,5,9)
&nfeksi chikungunya ini dimulai dengan periode inkubasi yang singkat selama
#-, hari. Dimana dalam waktu kira-kira ,- jam setelah digigit nyamuk yang
membawa virus, pasien akan mengalami demam tinggi yang mendadak dengan
diikuti menggigil. .eberapa pasien juga menunjukkan adanya ruam makulopapuler
di badan, tungkai, dan wajah. *al ini terjadi selama / 0 , hari. .iasanya pasien juga
merasakan mialgia dan arthralgia yang berat. 1yeri sendi ini biasanya dimulai pada
pada sendi kecil pada tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki, dan kemudian
1
pada sendi besar. 2ejala non-spesifik lainnya dapat meliputi sakit kepala, fotofobia
ringan dan insomnia.
(1,5)
"idak ada vaksin atau pengobatan khusus untuk melawan infeksi ini.
3ntungnya penyakit ini dapat sembuh sendiri. "erapi dengan antipiretik dan obat
antiperadangan non steroid digunakan untuk mengendalikan demam dan nyeri
sendi. Demam biasanya menghilang setelah # 0 / hari. 1yeri otot dan sendi dapat
menetap sampai hari ke 4 0 % namun pada beberapa kasus dapat lebih lama lagi.
Pasien dengan usia lanjut biasanya mengalami nyeri sendi dan otot selama
beberapa bulan.
(1,5)
'ara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit ini adalah dengan
mencegah penyebaran virus dengan mengendalikan vektornya. 5aitu dengan
mengeliminasi tempat perkembangbiakan nyamuk.
(5)
2. E!"l"#!
(1,2,$,%)
Demam chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya 6'*&789, yang
disebut juga .uggy 'reek virus. 8irus ini termasuk dalam genus lphavirus dari
famili "ogaviridae. !elain virus chikungunya,terdapat juga anggota lphavirus
lainnya yang dapat menyebabkan demam, ruam, dan artralgia, seperti virus
:nyong-nyong, (ayaro, .armah ;orest, <oss <iver, dan !indbis. 8irus
chikungunya paling dekat hubungannya dengan virus :nyong-nyong, meskipun
secara genetik berbeda. 8irus chikungunya terdiri dari = molekul single strand <1,
yang dibungkus oleh membran lipid, berbentuk spherical dan pleomorphic,dengan
diameter > %$ nm. Pada permukaan envelope didapatkan glikoprotein, yang terdiri
dari # protein virus berbentuk heterodimer. 1ucleocapsids virus ini isometrik dengan
diameter ,$ nm.= !ekuens genom lengkapnya terdiri dari ==.-$4 nukleotida. 8irus
2
ini berkembangbiak dalam sitoplasma sel inangnya. 8irus dapat menyerang manusia
dan hewan. 8irus ini berpindah dari satu penderita ke penderita lain melalui gigitan
nyamuk, terutama dari genus edes, seperti edes aegypti. 1yamuk edes aegypti
6yang juga menularkan demam dengue dan demam kuning9 merupakan vektor
utama untuk demam chikungunya. 8irus yang ditularkan oleh nyamuk edes aegypti
ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia. 8irus dapat menyerang semua
usia, baik anak-anak maupun dewasa. 8irus ini pertama kali diisolasi pada tahun
=?4#-=?4/ keduanya dari manusia dan nyamjuk selama epidemi demam yang
secara klinis sulit dibedakan dari demam dengue di "an@ania. 8irus ini merupakan
virus <1 untai tunggal, tidak tahan panas dan sensitif terhadap suhu lebih dari
4-
o
'. "erdapat tiga antigen dan genotip yang berbeda yang berhasil diidentifikasiA
dua kelompok filogenetik dari frika dan satu dari sia. !train virus
'hikungunyayang diisolasi di &ndia selama wabah tahun #$$+ sangat dekat dengan
strain yang diisolasi di pulau <Bunion pada tahun yang sama.
Aedes aegypti merupakan vektor yang bertanggung jawab terhadap transmisi
dalam lingkungan perkotaan sedangkan Aedes albopictus bertanggung jawab
terhadap penyebaran penyakit ini dalam pedesaan. Penelitian yang terbaru
menunjukkan bahwa virus ini teah bermutasi sehingga dapat ditransmisikan oleh
Aedes albopictus. 1yamuk Aedes berkembang biak dalam lingkungan rumah seperti
di vas bunga, tempat penyimpanan air, pendingin udara, dan lain-lain. !erta di luar
rumah seperti lokasi pembangunan, tempurung kelapa, brang-barang rongsokan
6ban bekas, lastik, dan kaleng-kaleng, dan lain-lain9. 1yamuk betina dewasa
beristirahat di daerah yang dingin dan gelap di lingkungan rumah maupun di luarnya
dan hanya menggigit di siang hari.
3
$. E&!de'!"l"#!
($,5,9)
8irus 'hikungunya pertama kali diidentifikasi di frika "imur tahun =?4#.
8irus ini terus menimbulkan epidemi di wilayah tropis sia dan frika. Di &ndonesia
Demam 'hikungunya dilaporkan pertama kali di !amarinda tahun =?%/. 7emudian
berjangkit di 7uala "unkal, Cambi, tahun =?-$. "ahun =?-/ merebak di (artapura,
"ernate dan 5ogyakarta. !etelah vakum hampir #$ tahun, awal tahun #$$= kejadian
luar biasa 67).9 demam 'hikungunya terjadi di (uara Dnim, !umatera !elatan dan
ceh. Disusul .ogor bulan :ktober. Demam 'hikungunya berjangkit lagi di .ekasi
Cawa .arat, Purworejo dan 7laten Cawa "engah tahun #$$#.
'*&78 sebagai penyebab demam 'hikungunya masih belum diketahui pola
masuknya ke &ndonesia. !ekitar #$$-/$$ tahun lalu '*&78 merupakan virus pada
hewan primata di tengah hutan atau savana di frika. !atwa primata yang dinilai
sebagai pelestari virus adalah bangsa baboon 6Papio sp9, 'ercopithecus sp. !iklus
di hutan 6sylvatic cycle9 di antara satwa primata dilakukan oleh nyamuk edes sp
6Ae africanus, Aeluteocephalus, Ae opok, Ae. furciper, Ae taylori, Ae cordelierri 9.
Pembuktian ilmiah yang meliputi isolasi dan identifikasi virus baru berhasil dilakukan
ketika terjadi wabah di "an@ania =?4#-=?4/.
!etelah beberapa lama, karakteristik '*&78 virus yang semula bersiklus dari satwa
primata-nyamuk-satwa primata, dapat pula bersiklus manusia-nyamuk-manusia.
"idak semua virus asal hewan dapat berubah siklusnya seperti itu. Di daerah
permukiman 6urban cycle9, siklus virus chikungunya dibantu oleh nyamuk Aedes
aegypti.
4
.eberapa negara di frika yang dilaporkan telah terserang virus chikungunya adalah
Eimbabwe, 7ongo, .urundi, ngola, 2abon, 2uinea .issau, 7enya, 3ganda,
1igeria, !enegal, 'entral frika, dan .ostwana. !esudah frika, virus chikungunya
dilaporkan di .angkok 6=?4-9, 7amboja, 8ietnam, &ndia dan !ri )anka 6=?+,9,
;ilipina dan &ndonesia 6=?%/9. 'hikungunya pernah dilaporkan menyerang tiga korp
sukarelawan perdamaian merika 63! Peace 'orp 8olunteers9 yang bertugas di
;ilipina, =?+-.
(()
*asil penelitian terhadap epidemiologi penyakit chikungunya di .angkok "hailand
dan 8ellore (adras, &ndia menunjukkan bahwa terjadi gelombang epidemi dalam
interval /$ tahun. !atu gelombang epidemi umumnya berlangsung beberapa bulan,
kemudian menurun dan bersifat ringan sehingga sering tidak termonitor. 2elombang
epidemi berkaitan dengan populasi vektor 6nyamuk penular9 dan status kekebalan
penduduk. Pengujian darah 6serologik9 penyakit chikungunya sering tidak mudah
karena serum chikungunya mempunyai reaksi silang dengan virus lain dalam satu
famili.
(%)
Dari beberapa literatur tampak ada kecenderungan gelombang epidemi #$ tahunan.
;enomena ini sering dikaitkan dengan perubahan iklim dan cuaca. ntibodi yang
timbul dari penyakit ini membuat penderita kebal terhadap serangan virus
selanjutnya. Perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk merebak kembali.
5
"abel =. Distribusi kasus demam chikungunya di dunia
(5)
"abel #. Distribusi 7). demam chikungunya di &ndonesia tahun #$$=-(aret #$$/
(5)
6
"abel /. !ituasi 7). demam chikungunya di &ndonesia tahun #$$=-#$$,
(5)
%. Pa"#ene)!)
(1,2)
8irus chikungunya ditemukan dalam kelenjar nyamuk vektor. Cumlah virus yang
dapat memperbanyak diri pada nyamuk dari berbagai strain sangat bervariasi, yakni
antara =$,+-=$%, P;3 setiap nyamuk. Penelitian de (oor dan !tephen
menunjukkan bahwa tingkat endemisitas virus chikungunya sangat berhubungan
erat dengan populasi nyamuk edes di daerah tersebut. )amanya kehidupan
nyamuk tersebut merupakan faktor penting yang menentukan luas tidaknya
penyebaran virus chikungunya. *ampir keseluruhan data menunjukkan bahwa
infeksi chikungunya terjadi di wilayah dimana nyamuk edes yang terinfeksi virus
chikungunya menggigit manusia. pabila nyamuk ditemukan sangat banyak dan
menggigit banyak orang di sekitarnya maka kemungkinan kejadian infeksi dapat
diestimasikan sangat tinggi, terutama pada ibu dan anak yang selalu tinggal di
rumah sejak pagi hingga sore hari. :tot rangka merupakan tempat utama replikasi
virus. Pada tikus didapatkan adanya miositis, serta perdarahan saluran cerna dan
subkutan. &solasi virus chikungunya kebanyakan diperoleh dari kasus-kasus berat
dengan manifestasi perdarahan dan kelainan otot yang umumnya pada penderita
dewasa. Pada manusia, virus chikungunya sudah dapat menimbulkan penyakit
dalam # hari sesudah gigitan nyamuk. Penderita mengalami viremia yang tinggi
dalam # hari pertama sakit. 8iremia berkurang pada hari ke-/ atau ke-, demam, dan
biasanya menghilang pada hari ke-4. !ilent infection dapat terjadi, akan tetapi
bagaimana hal itu bisa terjadi belum dapat dimengerti. ntibodi yang timbul dari
penyakit ini membuat penderita kebal terhadap serangan virus selanjutnya. :leh
karena itu perlu waktu panjang bagi penyakit ini untuk merebak kembali. &nfeksi akut
7
ditandai dengan timbulnya &g( terhadap &g2 antichikungunya yang diproduksi
sekitar # minggu sesudah infeksi.
5. Ga'*a+an ,l!n!)
(1,%)
8irus 'hikungunya menyebabkan demam pada sebagian besar penderita
dengan periode inkubasi # 0 , hari sejak gigitan nyamuk. 8iremia ini menetap
selama 4 hari sejak onset klinis. 2ambaran klinis yang umum adalah demam 6?#F9
biasanya juga disertai dengan rthralgia 6-%F9, nyeri punggung 6+%F9 dan sakit
kepala 6+#F9. Demam ini bervariasi mulai dari demam ringan sampai berat, yang
menghilang dalam #, sampai ,- jam. Demam ini biasanya terjadi mendadak sampai
/?-,$
o
', dengan menggigil dan kekakuan dan biasanya menghilang dengan
pemberian antipiretik. "idak ada variasi diurnal untuk demam ini.
Dalam kasus wabah yang terbaru ini banyak pasien yang mengeluhkan
arthralgia tanpa demam. 1yeri sendi tamaknya semakin memburuk pada pagi hari,
yang kemudian berkurang dengan aktivitas ringan. 1yeri sendi ini dapat menghilang
selama #-/ hari yang kemudian muncul lagi dengan pola pelana kuda. Poliartritis
migran dengan efusi juga dapat dijumpai pada %$F kasus, namun menghilang
sendiri. Pergelangan kaki, tangan, dan sendi-sendi kecil paling sering terkena. !endi
besar seperti lutut dan tulang belakang juga dapat terlibat. "erdapat kecenderungan
keterlibatan sendi dengan riwayat trauma atau degenerasi. Pekerjaan yang banyak
menggunakan sendi kecil lebih sering terkena 6misalnya sendi interfalang pada
penyadap karet, pergelangan kaki pada orang yang banyak berdiri dan berjalan
misalnya polisi9. ;enomena pembungkukkan ini kemungkinan terjadi akibat dari
tungkai bawah dan keterlibatan punggung yang mendorong pasien membungkuk ke
depan.
8
2ejala klinis lain. <uam makulopapular transien dapat terjadi pada 4$F
pasien. Drupsi makulopapular dapat menetap lebih dari # hari pada =$F kasus.
3lkus intertriginosa dan erupsi vesikobulosa juga dapat ditemukan. .eberapa orang
mengalami lesi angiomatosa dan lebih sedikit yang mengalami purpura. !tomatitis
ditemukan pada #4F pasien dan ulkus oral pada =4F pasien. Dritema nasal diikuti
dengan hiperpimentasi fotosensitif 6#$F9 sering ditemukan pada epidemi yang baru-
baru ini terjadi. Dermatitis eksfolitiva yang terjadi pada tungkai dan wajah ditemukan
pada 4F kasus. Dpidermolisis bullosa juga ditemukan pada anak-anak. !ebagian
besar lesi yang timbul ini dapat sembuh sempurna kecuali pada kasus dimana
hiperpigmentasi yang fotosensitif ini menetap.
;otofobia dan nyeri retro-orbital juga pernah ditemukan. (eskipun jarang
terjadi pada orang dewasa, namun anak-anak terutama neonatus dapat mengalami
muntah danGatau diare dan meningo-ensefalitis. (anifestasi neurologis seperti
ensefalitis, kejang demam, sindrom meningeal dan ensefalopati akut juga pernah
dilaporkan. 1euroretinitis dan uveitis pada salah satu mata atau kedua mata juga
pernah dilaporkan. (anifestasi okuler yang berkaitan dengan wabah epidemi dai
infeksi virus chikungunya di &ndia !elatan meliputi uveitis anterior granulomatosa
dan nongranulomatosa, neuritis optik, neuritis retrobulbar, dan lesi dendritik.
Prognosis visual biasanya baik, dimana penglihatan sebagian besar pasien ini
kembali normal.
.entuk artralgia yang persisten telah dtemukan pada tahun =?-$ di frika
!elatan, dimana sebuah penelitian retrospektif menunjukkan resolusi yang
sempurna pada -%,? FH, /,% F mengalami kekakuan episodik dan nyeri, #.-F
mengalami kekakuan yang persisten tanpa nyeri dan 4.+F mengalami keterbatasan
pergerakan sendi yang persisten dan menyakitkan. Dnthesopathy dan tendinitis dari
9
tendoachilles ditemukan pada 4/F pasien yang mengalami keterlibatan
muskuloskeletal. !ekuele neurologis, emosional dan dermatologis juga dapat
ditemukan.
'hikungunya pada bayi dan anak umumnya ringan dan sangat jarang ditemukan
kasus yang serius atau fatal. "anda dan gejala yang ditemukan pada bayi dan anak
di antaranyaA
Demam
(enggigil
!akit kepala
(ual dan muntah
!akit pada persendian
&ni merupakan gejala utama. 7adang disertai bengkak dan kemerahan pada sendi.
2ejala ini dapat menetap bahkan sampai beberapa minggu setelah penyakit
sembuh.
.intik kemerahan di kulit
Pedarahan gusi dan mimisan
2ejala dan tanda tersebut biasanya mulai timbul sekitar /-% hari setelah gigitan
nyamuk.
10
"abel 4. "emuan klinik demam dengue klasik, demam chikungunya dan demam
berdarah dengue
(5)
7eteranganA =IJ=-#4F #IJ#+-4$F /IJ4=-%4F ,IJ%+-=$$F
"abel +. 2ejala konstitusional non-spesifik demam berdarah dengue dan demam
chikungunya berbeda bermakna secara statistikH bayi di bawah 4 bulan
(5)
11
"abel %. Perbandingan antara demam berdarah dengue dan demam chikungunya
(5)
-. Pe+*edaan #e.ala &en/a,! DBD dan 0h!,un#un/a
(1,5)
2ejala penyakit 'hikungunya antara lainA Demam tinggi 6/?K'9, nyeri pada
persendian 6gejala khas demam chikungunya, mulai nyeri sendi ringan sampai berat,
bahkan bisa sampai tidak bisa berjalan9, tidak nafsu makan, lemah, mual, sakit
kepala, timbul ruam merah pada kulit.
1yeri sendi pada Penyakit 'hikungunya sangat khas, nyeri berat dan pegal pada
sendi-sendi, sering sampai tidak bisa berjalan terutama pagi hari saat bangun tidur .
<uam merah pada penyakit 'hikungunya agak berbeda dengan D.D, dimana pada
penyakit 'hikungunya ruam merahnya lebih melebar agak timbul sehingga terkesan
kulit agak lebih tebal .
12
2ejala penyakit demam berdarah dengue A Demam secara tiba-tiba #-% hari, disertai
sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot 6myalgia dan arthralgia9, ruam merah
pada kulit, pendarahan pada hidung dan gusi, sakit di perut, rasa mual, muntah-
muntah atau diare.
(11)
1yeri sendi pada D.D tidak sehebat pada 'hikungunya. <uam merah pada D.D
mempunyai ciri-ciri merah terang, berbercak, biasanya timbul lebih dulu pada kaki ,
tangan dan kemudian bisa menyebar keseluruh tubuh. <uam tersebut bila diraba
permukaannya sama dengan kulit dalam keadaan normal.
(11)
(. Pe'e+!,)aan la*"+a"+!u'
(1,5,-)
"es laboratorium yang umum digunakan untuk mengetahui chikungunya
adalah <"-P'<, isolasi virus, dan tes serologis.
&solasi virus tes laboratorium yang paling akurat tetapi
membutuhkan waktu =-# minggu.
<"-P'< hasil dapat diterima dalam =-# hari
"es serologis dibutuhkan darah dalam volume yang lebih banyak
dbandingkan metode yang lain. (enggunakan cara D)&! untuk
mengukur &g( 'hikungunya. *asil diperoleh setelah #-/ hari. Dan
false positif dapat ditemukan dengan infeksi virus seperti
:LnyongLnyong virus dan !emliki ;orest 8irus.
13
8. D!a#n")a
(1,5)
Diagnosis demam chikungunya ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan laboratorium. Dari anamnesis ditemukan keluhan demam,
nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, rasa lemah, mual, muntah, fotofobia serta
daerah tempat tinggal penderita yang berisiko terkena demam chikungunya. Pada
pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya ruam makulopapuler, limfadenopati
servikal, dan injeksi konjungtiva. Pada pemeriksaan hitung lekosit, beberapa pasien
mengalami lekopenia dengan limfositosis relatif. Cumlah trombosit dapat menurun
sedang. )aju endap darah akan meningkat. '-reactive protein positif pada kasus-
kasus akut.
.erbagai pemeriksaan laboratorium tersedia untuk membantu menegakkan
diagnosis, seperti isolasi virus dari darah, tes serologi klasik seperti uji hambatan
aglutinasiG*& 6'harles M 'asals9, complement fiNationG'; 6;utton M Dumbell9, dan
serum netralisasiH tes serologi modern dengan tehnik &g( capture D)&! 6en@yme-
linked immunosorbent assay9H tehnik super modern dengan pemeriksaan P'<H serta
teknik yang paling baru dengan <"-P'< 6#$$#9. Dengan menggunakan tes serologi
klasik diagnosis sangat tergantung pada penemuan peningkatan titer antibodi
sesudah sakit. .iasanya pada serum yang diambil saat hari ke-4 demam tidak
ditemukan antibodi *&, '; ataupun netralisasi. ntibodi netralisasi dan *& baru
ditemukan pada serum yang diambil saat # minggu atau lebih sesudah serangan
panas timbul. Diagnosis yang akurat dapat diperoleh dari serum yang diambil
sesudah sakit dengan metode &g( capture D)&!. &solasi virus dapat dibuat dengan
menyuntikan serum akut dari kasus tersangka pada mencit atau kultur jaringan.
Diagnosis pasti adanya infeksi virus chikungunya ditegakkan bila didapatkan salah
satu hal berikutA
14
=. Peningkatan titer antibodi , kali lipat pada uji hambatan aglutinasi 6*&9
#. 8irus chikungunya 6'*&789 pada isolasi virus
/. &g( capture D)&!
3ntuk diagnosis serologi diperlukan =$-=4 ml serum whole blood. !erum fase akut
diambil diambil segera sesudah muncul manifestasi klinis dan serum fase
konvalesensi diambil =$-=, hari sesudah sampel pertama. !ampel dibawa ke
laboratorium dalam suhu ,O' 6tidak dalam keadaan beku9. .ila pemeriksaan tidak
dapat segera dilakukan, maka serum dipisahkan dari sampel dan disimpan dalam
free@er secepatnya. Diagnosis serologi dapat ditegakkan bila didapatkan
peningkatan kadar antibodi , kali lipat antara serum fase akut dan konvalesensi atau
didapatkannya antibodi &g( spesifik terhadap virus chikungunya 6'*&789. "es
serodiagnostik memperlihatkan peningkatan titer &g2 '*&78 , kali lipat antara
serum fase akut dan konvalesen. kan tetapi, pengambilan serum berpasangan
biasanya tidak dilakukan. !ebagai alternatif, dapat dilakukan pemeriksaan &g(
spesifik terhadap virus chikungunya pada serum fase akut bila serum berpasangan
tidak dapat dikumpulkan. "es yang biasa digunakan adalah &g( capture D)&!
6('-D)&!9. *asil ('-D)&! dapat diperoleh dalam #-/ hari. <eaksi silang
dengan antibodi ;lavivirus, seperti :nyong-nyong dan !emliki ;orest terjadi pada
pemeriksaan ('-D)&!. kan tetapi virus-virus tersebut relatif jarang di sia
"enggara. .ila diperlukan konfirmasi lebih lanjut dapat dilakukan tes neutralisasi dan
*emagglutination &nhibition ssay 6*&9.
(5)
&solasi virus merupakan tes definitif terbaik. 3ntuk pemeriksaan ini diperlukan whole
blood sebanyak #-4 ml yang dimasukkan dalam tabung berheparin. !ampel diambil
saat minggu pertama sakit, dibawa dengan es ke laboratorium. 8irus chikungunya
akan memberikan efek cytopathic terhadap berbagai dinding sel seperti sel .*7-#=,
15
*e)a dan 8ero. Dfek cytopathic itu harus dikonfirmasi dengan antiserum spesifik
dan hasilnya dapat diperoleh dalam =-# minggu. &solasi virus dilakukan di
laboratorium .!)-/ untuk mengurangi risiko transmisi virus. Pemeriksaan kultur
virus yang positif dilengkapi dengan neutralisasi memberikan diagnosis definitif
adanya virus chikungunya.
(1)
.aru-baru ini telah dikembangkan tehnik reverse transcriptasepolymerase chain
reaction 6<"-P'<9 untuk mendiagnosis virus chikungunya yang menggunakan
nested primer pairs amplifying specific components dari / struktural gene regions,
yakni 'apsid 6'9, Dnvelope D-# dan bagian dari Dnvelope D-=. *asil P'< dapat
diperoleh dalam =-# hari. !pesimen untuk pemeriksaan P'< adalah sama dengan
untuk isolasi virus, yakni whole blood yang di beri heparin. = *asil P'< untuk genom
D-= dan ' baik secara sendiri ataupun bersama-sama memberikan hasil positif
untuk virus chikungunya. kan tetapi pemeriksaan khusus di atas lebih banyak
digunakan untuk kepentingan epidemiologi dan penelitian, jarang dilakukan dalam
praktik klinik sehari-hari. :leh karena itu P*: membuat definisi kasus infeksi
chikungunya sebagai berikutA
(5,2)
=. 7asus tersangka
!uatu kesakitan yang onsetnya akut, ditandai oleh timbulnya demam mendadak
diikuti oleh gejala-gejala berupa artralgia, sakit kepala, nyeri punggung, fotofobia,
dan ruam.
#. 7asus probabel
7linis seperti di atas dan serologi positif 6pemeriksaan sampel serum tunggal yang
diambil selama fase akut atau konvalesensi9
/. 7asus konfirmasi
7asus probabel dengan disertai salah satu dari berikut iniA
16
- 7enaikan titer antibodi *& sebesar , kali pada sampel serum berpasangan
- Deteksi antibodi &Q (
- &solasi virus dari serum
- Deteksi asam nukleat virus 'hikungunya pada serum dengan <"-P'<
9. Pen#"*aan
(1)
Demam 'hikungunya termasuk self limiting disease atau penyakit yang
sembuh dengan sendirinya. "ak ada vaksin maupun obat khusus untuk penyakit ini.
Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simptomatis atau menghilangkan gejala
penyakitnya, seperti obat penghilang rasa sakit atau demam seperti golongan
parasetamol.
ntibiotika tidak diperlukan pada kasus ini. Penggunaan antibiotika dengan
pertimbangan mencegah infeksi sekunder tidak bermanfaat.
3ntuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan makan makanan
yang bergi@i, cukup karbohidrat dan terutama protein serta minum sebanyak
mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah
segar.
Pemberian vitamin peningkat daya tahan tubuh mungkin bermanfaat untuk
penanganan penyakit. !elain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak
protein dan karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh
yang bagus dan istirahat cukup bisa mempercepat penyembuhan penyakit. (inum
banyak juga disarankan untuk mengatasi kebutuhan cairan yang meningkat saat
terjadi demam.
11. Pen0e#ahan
(5)
17
!atu-satunya cara menghindari penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa
virusnya yaitu nyamuk aedes aegypti. 1yamuk ini, senang hidup dan berkembang
biak di genangan air bersih seperti bak mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau
botol bekas yang menampung air bersih. !elain itu, nyamuk bercorak hitam putih ini
juga senang hidup di benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di
belakang pintu kamar. !elain itu, nyamuk ini juga menyenangi tempat yang gelap
dan pengap.
'ara yang sering dipakai antara lainA
(enguras bak mandi
(enutup tempat penampungan air
(engubur sampah terutama yang dapat menampung air
(enaburkan larvasida
(emelihara ikan pemakan jentik
Pengasapan
Pemakainan obat anti nyamuk
Pemakaian kawat kasa di rumah
&nsektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan
malation, sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. (alation dipakai
dengan cara pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. *al ini
dikarenakan nyamuk edes aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada
benda-benda yang menggantung.
11. P+"#n")!)
(1,5)

18
Prognosis penderita demam chikungunya cukup baik sebab penyakit ini tidak
menimbulkan kematian. .elum ada penelitian yang secara jelas memperlihatkan
bahwa demam chikungunya dapat secara langsung menyebabkan kematian. 7arena
infeksi virus chikungunya baik klinis ataupun silent akan memberikan imunitas
seumur hidup, maka penyakit ini sulit menyerang penderita yang sama. "ubuh
penderita akan membentuk antibodi yang akan membuatnya kebal terhadap
serangan virus ini di kemudian hari.
DA34A5 PU64AKA
=. !umarno ! et all, #$$- A Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis hal ##+-##/
19
#. !afar, <osdiana. #$$/. Parasitologi kedokteran: Entoologi. PadangA;akultas
7edokteran 3niversitas .aiturrahmah.

/. nn (. Powers and 'hristopher *. )ogue,#$$%A !hanging patterns of
chikungunya virus: re"eergence of a #oonotic arbovirus dari Cournal of 8irology
,. &-' !am, (<'Path, ! bu.akar, PhD, #$$+ : !hikungunya $irus Infection dari
(ed C (alaysia 8ol += 1o #
5. Pidodo Cudarwanto, #$$? A Penata %aksanaan &ea !hikungunya from
httpAGGfeverclinic.wordpress.comG#$$?G$#G#$Gapa-sih-demam-chikungunyaG
+. Dppy #$$+, Demam chikungunya dari 'urnal (edokteran )edicinus edisi pril-
Cuni #$$-, hal. ##., Cakarta
7. nn (. Powers, #$$? A *vervie+ of Eerging Arboviruses dari
httpAGGwww.medscape.comGviewarticleG%$-/?-R/
-. 2illes PialouN, .ernard-leN 2aS@Tre, !tBphane CaurBguiberry, (ichel !trobel ,
#$$% A !hikungunya, an epideic arbovirosis dari httpAGGinfection.thelancet.com
8ol % (ay #$$%
?. 7anti )aras et all, #$$, A Tracking the re"eergence of epideic chikungunya
virus in Indonesia, "ransactions of the <oyal !ociety of "ropical (edicine and
*ygiene 6#$$49 ??, =#-U=,=
=$. *alstead !, #$$%, &engue and &engue ,aeorraghic -ever, .elson/s Te0book
of Pediatrics 12
th
Edition hal. =$?#-=$?,
20

Anda mungkin juga menyukai