SISTEM BILANGAN DOSEN: NOVI SAFRIADI, ST, MT PENYUSUN: EDWARD WIJAYA (D0311200! TRY WA"YUDINATA (D03112021! IK"WAN MAULANA (D03112031! KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillahirabbil alamiin, tiada dzat yang maha kuasa selain Allah SWT. Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, kepada-Nya kita memuji, yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita dan atas izin Allah-lah Kami dapat menyelesaikan Tugas tentang Sistem Bilangan ini. Penyusunan Tugas ini dilaksanakan sesuai dengan perintah dari Pak N!"i Sa#riadi, ST, $T pada hari Senin, %& 'kt!(er )*%). Penulis menyadari (ah+a dalam penulisan Tugas Terstruktur ini, masih (anyak kekurangann, dikarenakan keter(atasan pengetahuan penulis. ,ntuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang si#atnya mem(angun guna kesempurnaan Tugas ini. Akhirnya penulis (erharap dan (erd!-a sem!ga Tugas Terstruktur ini (isa (erman#aat (agi kita semua, Aamiiin Ya Rabbalalamiin. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. P!ntianak, %. 'kt!(er )*%) Penulis SISTEM BILANGAN I# DEFINISI Sistem (ilangan /num(er system0 adalah suatu 1ara untuk me+akili (esaran dari suatu item #isik. Sistem (ilangan yang (anyak dipergunakan !leh manusia adalah sistem (iilangan desimal, yaitu sisitem (ilangan yang menggunakan %* ma1am sym(!l untuk me+akili suatu (esaran.Sistem ini (anyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk dapat mem(antu perhitungan. 2ain halnya dengan k!mputer, l!gika di k!mputer di+akili !leh (entuk elemen dua keadaan yaitu off /tidak ada arus0 dan on /ada arus0. K!nsep inilah yang dipakai dalam sistem (ilangan (inary yang mempunyai dua ma1am nilai untuk me+akili suatu (esaran nilai. Selain sistem (ilangan (iner, k!mputer juga menggunakan system (ilangan !1tal dan he3adesimal.
II# T$%&' B'()*+)* 1. Bilangan Desimal Sistem ini menggunakan %* ma1am sym(!l yaitu *,%,),4,5,&,6,.,7,dan 8. system ini menggunakan (asis %*. Bentuk nilai ini dapat (erupa integer desimal atau pe1ahan. 9nteger desimal : adalah nilai desimal yang (ulat, misalnya 7&87 dapat diartikan : 7 3 %* 4 ; 7*** & 3 %* ) ; &** 8 3 %* % ; 8* 7 3 %* * ; 7 7&87 p!siti!n "alue<pla1e "alue a(s!lute "alue A(s!lue "alue merupakan nilai untuk masing-masing digit (ilangan, sedangkan p!siti!n "alue adalah merupakan penim(ang atau (!(!t dari masing-masing digit tergantung dari letak p!sisinya, yaitu nernilai (asis dipangkatkan dengan urutan p!sisinya. Pe1ahan desimal : Adalah nilai desimal yang mengandung nilai pe1ahan di(elakang k!ma, misalnya nilai %74,.& adalah pe1ahan desimal yang dapat diartikan : % 3 %* ) ; %** 7 3 %* % ; 7* 4 3 %* * ; 4 . 3 %* =% ; *,. & 3 %* =) ; *,*& %74,.& 2. Bilangan Binary Sistem (ilangan (inary menggunakan ) ma1am sym(!l (ilangan (er(asis )digit angka, yaitu * dan %. >!nt!h (ilangan %**% dapat diartikan : % * * % % 3 ) * ; % * 3 ) % ; * * 3 ) ) ; * % 3 ) 4 ; 7 %* /%*0 O,$&)-' )&'./).'0) ,)1) 2'()*+)* B'*$& : a. Penjumlahan ?asar penujmlahan (iner adalah : * @ * ; * * @ % ; % % @ * ; % % @ % ; * dengan 1arry !# %, yaitu % @ % ; ), karena digit ter(esar ninari %, maka harus dikurangi dengan ) /(asis0, jadi ) = ) ; * dengan 1arry !# % 1!nt!h : %%%% %*%** @ %***%% atau dengan langkah : % @ * ; % % @ * ; % % @ % ; * dengan 1arry !# % % @ % @ % ; * % @ % ; * dengan 1arry !# % % * * * % % (. Pengurangan Bilangan (iner dikurangkan dengan 1ara yang sama dengan pengurangan (ilangan desimal. ?asar pengurangan untuk masing-masing digit (ilangan (iner adalah : * - * ; * % - * ; % % - % ; * * = % ; % dengan (!rr!+ !# %, /pijam % dari p!sisi se(elah kirinya0. >!nt!h : %%%*% %*%% - %**%* dengan langkah = langkah : % = % ; * * = % ; % dengan (!rr!+ !# % % = * = % ; * % = % ; * % = * ; % % * * % * 1. Perkalian ?ilakukan sama dengan 1ara perkalian pada (ilangan desimal. ?asar perkalian (ilangan (iner adalah : * 3 * ; * % 3 * ; * * 3 % ; * % 3 % ; % 1!nt!h ?esimal Biner %5 %) 3 )7 %5 @ %67 %%%* %%** 3 **** **** %%%* %%%* @ %*%*%*** d. pem(agian Pem(agian (iner dilakukan juga dengan 1ara yang sama dengan (ilangan desimal. Pem(agian (iner * tidak mempunyai arti, sehingga dasar pemagian (iner adalah : * : % ; * % : % ; % ?esimal Biner & < %)& A )& %* - )& )& - * %*% < %%%%%*% A %%**% %*% - %*% %*% - *%*% %*% - * 3. Bilangan Oktal Sistem (ilangan 'ktal menggunakan 7 ma1am sim(!l (ilangan (er(asis 7 digit angka, yaitu * ,%,),4,5,&,6,.. P!siti!n "alue system (ilangan !1tal adalah perpangkatan dari nilai 7. >!nt!h : %) /70 ; BB /%*0 ) 3 7 * ; ) % 3 7 % ;7 %* Cadi, %* /%*0
O,$&)-' A&'./).'0) ,)1) B'()*+)* O0.)( a. Penjumlahan 2angkah-langkah penjumlahan !1tal : - tam(ahkan masing-masing k!l!m se1ara desimal - ru(ah dari hasil desimal ke !1tal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil !1tal - kalau hasil penjumlahan tiap-tiap k!l!m terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan 1arry !# untuk penjumlahan k!l!m selanjutnya. >!nt!h : ?esimal 'ktal )% 7. @ %*7 )& %). @ %&5 & %* @ . %* ; %) %* ; %5 7 ) %* @ ) %* @ % %* ; & %* ; & 7 % %* ; % %* ; % 7 (. Pengurangan Pengurangan 'ktal dapat dilaukan se1ara sama dengan pengurangan (ilangan desimal. >!nt!h : ?esimal 'ktal %*7 %&5 7. - )% %). - )& 5 7 - . 7 @ 7 7 /(!rr!+ !#0 ; & 7
& 7 - ) 7 - % 7 ; ) 7
% 7 - % 7 ; * 7 1. Perkalian 2angkah = langkah : - kalikan masing-masing k!l!m se1ara desimal - ru(ah dari hasil desimal ke !1tal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil !1tal - kalau hasil perkalian tiap k!l!m terdiri dari ) digit, maka digit paling kiri merupakan 1arry !# untuk ditam(ahkan pada hasil perkalian k!l!m selanjutnya. >!nt!h : ?esimal 'ktal %5 %) 3 )7 %5 @ %67 %6 %5 3 .* 5 %* 3 6 %* ; )5 %* ; 4* 7 5 %* 3 % %* @ 4 %* ; . %* ; . 7 %6 %5 3 .* %6 % %* 3 6 %* ; 6 %* ; 6 7 % %* 3 % %* ; % %* ; % 7 %6 %5 3 .* %6 @ )&* . %* @ 6 %* ; %4 %* ; %& 7 % %* @ % %* ; ) %* ; ) 7 d. Pem(agian ?esimal 'ktal %) < %67 A %5 %) - 57 57 = *
%5 < )&* A %6 %5 - %5 7 3 % 7 ; %5 7 %%* %%* - %5 7 3 6 7 ; 5 7 3 6 7 ; 4* 7 * % 7 3 6 7 ; 6 7 @ %%* 7 4. Bilangan Hexadesimal Sistem (ilangan 'ktal menggunakan %6 ma1am sym(!l (ilangan (er(asis 7 digit angka, yaitu * ,%,),4,5,&,6,.,7,8,A,B,>,?,Ddan E ?imana A ; %*, B ; %%, >; %), ? ; %4 , D ; %5 dan E ; %& P!siti!n "alue system (ilangan !1tal adalah perpangkatan dari nilai %6. >!nt!h : >. /%60 ; BB /%*0 . 3 %6 * ; . > 3 %6 % ; %8) %88 Cadi %88 /%*0 O,$&)-' A&'./).'0) P)1) B'()*+)* "$3)1$-'/)( a. Penjumlahan Penjumlahan (ilangan he3adesimal dapat dilakukan se1ara sama dengan penjumlahan (ilangan !1tal, dengan langkah-langkah se(agai (erikut : 2angkah-langkah penjumlahan he3adesimal : - tam(ahkan masing-masing k!l!m se1ara desimal - ru(ah dari hasil desimal ke he3adesimal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil he3adesimal - kalau hasil penjumlahan tiap-tiap k!l!m terdiri dari dua digit, maka digit paling kiri merupakan 1arry !# untuk penjumlahan k!l!m selanjutnya. >!nt!h : ?esimal he3adesimal )878 %*.4 @ 5*6) BA? 54% @ E?D ? %6 @ % %6 ; %4 %* @ % %* ; %5 %* ; D %6
A %6 @ 4 %6 ; %* %* @ 4 %* ; %4 %* ;? %6 B %6 @ 5 %6 ; %% %* @ 5 %* ; %& %* ; E %6 (. Pengurangan Pengurangan (ilangan he3adesimal dapat dilakukan se1ara sama dengan pengurangan (ilangan desimal. >!nt!h : ?esimal he3adesimal 5744 %&.& - 4)&7 %)D% 6). - >BA %6 %* /pinjam0 @ % %* - . %* ; %* %* ; A %6
%5 %* - . %* - - % %* /dipinjam0 ; %% %* ;B %6 %6 %* /pinjam0 @ ) %* - 6 %* ; %) %* ; > %6 % %* = % %* /dipinjam0 * %* ; * %6 1. Perkalian 2angkah = langkah : - kalikan masing-masing k!l!m se1ara desimal - ru(ah dari hasil desimal ke !1tal - tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil !1tal - kalau hasil perkalian tiap k!l!l terdiri dari ) digit, maka digit paling kiri merupakan 1arry !# untuk ditam(ahkan pada hasil perkalian k!l!m selanjutnya. >!nt!h : ?esimal Fe3adesimal %.) ). 3 %)*5 455 @ 5655 A> %B 3 .65 > %6 3 B %6 ;%) %* 3 %% %* ; 75 %6 A %6 3 B %6 @7 %6 ; %* %* 3 %% %* @7 %* ;.6 %6