Anda di halaman 1dari 33

KELOMPOK 4

NAMA :
1. Aji Prayoga
2. Eliza Amalia
3. Listiyono
4. Natasya Andreana
5. Nur Azizah
6. Rusiana Rahayu
Kelas : XI Aph 3


DAFTAR ISI
Pengertian Limbah
Macam-Macam Limbah
Sumber-Sumber Limbah
Parameter Kualitas Limbah
Dampak Limbah
Usaha Penanganan Limbah
Pengertian Limbah
Limbah adalah kotoran /sisa pengolahan pabrik atau
aktivitas manusia yang berbahaya dan dapat
menimbulkan polusi serta gangguan kesehatan.

Pada umumnya limbah itu harus dibuang dan
dimusnahkan agar tidak membahayakan manusia dan
lingkungan. Limbah dapat diolah menjadi barang-
barang yang beguna seperti hand bag yang terbuat
dari plastic ataupun tempat tissue yang terbuat dari
kardus bekas pakai.

Secara umum limbah terbagi menjadi limbah cair,
limbah padat dan limbah gas. Apabila semua itu tidak
terorganisasi dengan baik, maka penumpukan pun
akan terjadi dan menyebabkan berbagai polusi; baik
polusi udara, air, tanah, dan polusi lain yang menjadi
sarang penyakit.

Seperti kita ketahui, limbah plastik hanya dapat terurai
berkisar 50 tahun lebih. Jika plastik tidak dimanfaatkan
secara baik dengan cara mengolahnya menjadi
barang yang dapat di daur ulang, tentu hal itu akan
menyebabkan penumpukan dimana-mana, sedangkan
produksi plastik untuk kemasan makanan maupun
sebagai kantong akan terus di produksi oleh produsen
plastik. Oleh karna itu kita harus bisa memanfaatkan
keadaan sekitar sekaligus juga kita dapat mengurangi
limbah yang hanya terbuang sia-sia. Kenapa tidak bila
kita memanfaatkan limbah tersebut untuk menghasilkan
pundi-pundi rupiah.

Jika kita tidak menyiasati keadaan ini, mungkin 20 tahun
kedepan anak cucu kita tidak dapat melihat sungai
yang bersih, serta udara yang segar, bila limbah
tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.

Contoh limbah yang dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik sehingga menjadi barang yang
lebih berguna dari sebelumnya, adalah :
Plastik bekas bungkus rinso atau pemutih pakaian
lainnya bisa kita manfaatkan menjadi tas-tas
untuk belanja atau sebagai bingkai foto.
Botol-botol beling atau kaca yang bisa
digunakan untuk menghias dinding rumah.
Kardus bekas yang diolah menjadi kotak tissue.
Botol bekas yang dijadikan lampion hias dan
hiasan.
Rangkaian bunga yang terbuat dari plastic atau
sedotan.
Dedaunan kering yang dimanfaatkan sebagai
hiasan bingkai.
Tempat pencil yang terbuat dari kardus
Macam-Macam Limbah
Berdasarkan sumbernya limbah terdiri atas:
Limbah domestik/rumah tangga limbah yang
berasal dari pembuangan sisa rumah tangga (sisa
sayuran, kotoran manusia)
Limbah Industri limbah yang berasal dari
industri/pabrik (sisa kain, asap, air yang tercemar, dll)
Limbah Nuklir limbah yang berasal dari hasil
pembuangan reactor nuklir (radiasi nuklir)
Limbah Komersial limbah yang berasal dari aktifitas
perdagangan/pasar (tomat busuk, sayuran busuk,
potongan rambut, dll)
Limbah Alam limbah yang berasal dari alam
(ranting pohon, daun kering, dll)
Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari:
Limbah Padat (kertas, botol, kardus, dll)
Limbah Cair (detergen, pemutih, cairan pewarna, dll)
Limbah Gas ( Asap kendaraan, asap rokok, asap industri, dll)
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun/ limbah B3 (
kamper, pengharum ruangan, pewarna rambut, baterai
kering).

3. Berdasarkan senyawanya limbah terdiri atas:
Limbah Organik Limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri
pembusuk/microba. (sisa sayuran, bangkai makhluk hidup,
daun-daunan, ranting)
Limbah Anorganik Limbah yang tidak dapat terurai oleh
bakteri pembusuk. (Kaca, plastic, keramik, besi, dll)


Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang
dapat dimanfaatkan melalui daur ulang.
Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas
koran dan kardus.
Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah
dapat digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring
yang baru atau vas bunga.
Alumunium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat
dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas atau
sebagai tempat menaruh alat tulis.
Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai
bahan baku pembuatan baja baru.
Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi
menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai
keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas,
botol minuman, dan botol sampo.

Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses
daur ulang

Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara
langsung atau pun dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini
beberapa macam limbah yang dapat dirasakan atau dimanfaatkan
secara langsung.
Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah
tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.
2. Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah di perairan, jika populasinya
terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat
barang kerajinan, seperti tas.
3. Sampah organik
Contohnya daun-daunan basah dan kotoran ternak. Kedua jenis
sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan
menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan tanah.

Sumber-Sumber Limbah
Limbah Rumah Sakit
Rumah sakit menghasilkan banyak jenis limbah; yaitu padat,
cair, bahkan juga limbah gas, bakteri, maupun virus. Limbah
padatnya berupa sisa obat-obatan, bekas pembalut,
bungkus obat, serta bungkus zat kimia. Sedangkan
limbah cairnya berasal dari hasil cucian, sisa-sisa obat atau
bahan kimia laboratorium. Limbah padat atau cair rumah
sakit mempunyai karateristik bisa mengakibatkan infeksi atau
penularan penyakit. Sebagian juga beracun dan bersifat
radioaktif.
Limbah Pertanian
Dapat berasal dari limbah hewan, pupuk, maupun pestisida.
Pemakaian pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat
mencemari air. Limbah pupuk mengandung fosfat yang
dapat merangsang pertumbuhan gulma air seperti
ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan gulma air yang
tidak terkendali dapat menimbulkan dampak yang
berbahaya bagi air.

Limbah Industri
Limbah yang berasal dari industri atau hasil proses kerja
industri/pabrik-pabrik. Limbah ini mengandung bahan
pencemar yang bersifat racun dan bahaya. Limbah ini
dikenal dengan limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya).
Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan
sampah organik dan anorganik. Polutan tersebut berasal dari
pabrik pengolahan hasil ternak.
Dibawah ini contoh industri yang menghasilkan limbah :
Industri Farmasi
Limbah industri farmasi yang memproduksi antibiotik memiliki
tingkat bahaya cukup tinggi.
Limbah industri farmasi umumnya berasal dari proses
pencucian peralatan dan produk yang tidak terjual dan
kadaluarsa.

Industri Tekstil
Pabrik kertas menghasilkan limbah cair yang mengandung
logam berat jenis Hg dan Cu. Limbah cair tersebut berupa
bubur kertas encer yang apabila dibuang sembarangan
akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.Bahan kimia
dalam air limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin,
metal merkaptan sangat membahayakan kehidupan biota
perairan, dapat mengendap ke dasar perairan dan
mengganggu keseimbangan dan kelestarian kehidupan
perairan. Tingginya kebutuhan oksigen untuk menguraikan
limbah pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen terlarut
(DO) dalam air dan dapat menyebakan kondisi anoksik di
perairan, sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh biota alami
Limbah Minyak
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil
eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi,
fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan
minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah
meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak
merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3), karena
sifatnya, maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan
membahayakan lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup
manusia dan mahluk hidup lainnya.
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan rumah tangga. Limbah ini bisa berupa sisa-sisa
sayuran seperti (wortel, kol, bayam, slada), bisa juga berupa
kertas, kardus, karton atau kotoran manusia. Limbah ini juga
memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
Limbah Perdagangan/Komersial
Limbah ini berasal daerah tempat perdagangan,
seperti toko, pasar tradisional, warung, swalayan.

Parameter Kualitas Limbah
Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor Yaitu : volume air
limbah, kandungan bahan pencemar, frekuensi
pembuangan limbah.

BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang
diperlukan oleh mikroorganisme di dalam air untuk
menguraikan bahan organic di dalam air. Apabila
kandungan oksigennya menurun, maka kemampuan
mikroorganisme aerob untuk menguraikan bahan buangan
organic menurun pula. BOD ditentukan dengan mengukur
jumlah oksigen yang terserap oleh limbah cair akibat adanya
mikroorganisme selama kurun waktu tertentu.

BOD (Biochemical Oxygen Demand)
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan
buangan yang ada didalam air dapat teroksidasi melalui
reaksi kimia. Biasanya pada limbah industry.

DO (Disolved Oxygen)
DO merupakan kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin
kecil nilai DO dalam air, tingkat pencemarannya semakin
tinggi. Parameter DO sangat penting dalam pengoprasian
system saluran pembuangan ataupun pengolaan limbah.

pH
Nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara
asam dan basa dalam air. Pada dasarnya air yang baik
adalah air yang tidak tercemar. Dalam kondisi yang demikian
berarti air bersifat netral, sedangkan apabila di dalam
perairan terdapat zat pencemar akan berakibat sifat air
berubah menjadi asam atau basa. Beberapa sifat fisis yang
dipersyaratkan untuk air limbah yang boleh dibuang ke
sungai antara lain: Nilai pH limbah cair adalah ukuran
kemasaman atau kebasaan limbah. Air yang tidak tercemar
memiliki pH antara 6.5-7.5. Sifat air bergantung pada besar
kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil dari pH normal
akan bersifat masam, sedangkan air yang memilki pH lebih
besar dari pH normal akan bersifat basa.
Dampak Limbah
Dampak terhadap biota air.
Banyaknya zat pencemar pada air akan mengakibatkan
menurunnya kadar oksigen terlarut yang menyebabkan
terganggunya perkembangan pada tanaman dan
tumbuhan air. Akibatnya matinya bakteri-bakteri maka proses
penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada
air limbah juga terhambat. Dengan demikian, air limbah jadi
sulit diurai.

Dampak nya terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh sampah-sampah dan tinja telah
terjadi dalam skala yang luas, yang mengakibatkan susahnya
untuk mendapatkan air bersih.
Dampak terhadap kesehatan
Bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit salah
contohnya keracunan, kerusakan organ, kanker, hipertensi,
asma blonchioli pengaruh pada janin gangguan
pertumbuhan baik fisik maupun psikis bahkan sampai
kematian.
Dampak terhadap lingkungan
Limbah bisa menghasilkan debu, asap, belerang, kebisingan,
membuat air sungai keruh, bau yang menyengat dari
sampah, kuman dan bakteri yang berterbangan di udara.

Usaha Penanganan Limbah
PENANGANAN LIMBAH B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat
begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan ,
karena mengandung bahan yang dapat membahayakan
manusia dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara
penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang bukan
B3. Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi, maupun
kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang
daya racunnya. Beberapa metode penanganan limbah B3
yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.
Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
Proses pengolahan limbah B3 dapat dilakukan secara kimia,
fisik, atau biologi. Proses pengolahan limbah B3 secara kimia
atau fisik yang umumnya dilakukan adalah stabilisasi/
solidifikasi si/solidifikasi adalah semen, kapur (CaOH2), dan
bahan termoplastik.

. Stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik
dan sifat kimia dengan menambahkan bahan peningkat
atau senyawa peraksi tertentu untuk memperkecil atau
membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya
racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat
digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen,
kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.

PENANGANAN LIMBAH PADAT
Open dumping
Open dumping yaitu metode penimbunan terbuka dan sering
disebut metode kuno. Pada tahap ini sampah dikumpulkan
dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada
suatu lahan, bisanya di TPA.

Sanitary landfill
Sanitary landfill adalah metode yang lebih modern
dibandingkan dengan metode open dumping. Sampah
dikumpulkan dan ditimbun dilahan yang sebelumnya telah
dilapisi oleh plastik kemudian ditambahkan tanah lempung
lalu sampah dimasukan kemudian dipadatkan dan yang
terakhir adalah pada permukaan atas sampah ditaburi tanah
tiap harinya. (Pada metode ini ada beberapa kelebihannya
yaitu sampah tidak merembes ketanah karena sudah diberi
alas palstik dan lapisan tanah yang diberikan tiap hari itu
dapat mencegah menyebarkanya gas metan ke udara.)

Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat
menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan
dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang
sangat banyak (bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses
insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.
4. Pembuatan kompos padat dan cair
Metode ini adalah dengan mengolah sampah organik seperti
sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan melalui proses
penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan
kompos adalah salah satu cara terbaik dalam penanganan
sampah organik. Berdasarkan bentuknya kompos ada yang
berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan
dengan menggunakan kultur mikroorganisme, yakni
menggunakan kompos yang sudah jadi dan bisa didapatkan
di pasaran seperti EMA efectif microorganism.EMA
merupakan kultur campuran mikroorganisme yang dapat
meningkatkan degradasi limbah atau sampah organik.

. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan
bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah
adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu
yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang
baru, mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah
kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang
baru. Daur ulang adalah salah satu strategi
pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen
utama dalam manajemen sampah modern dan bagian
ketiga dalam proses hierarki sampah 3R(Reuse, Reduce, and
Recycle).


Limbah Gas

Limbah Cair

Limbah Kaca Limbah Sisa Makanan
Daur Ulang Plastick Daur Ulang Kertas
Koran

Anda mungkin juga menyukai