FARMASI Solusio H2O2 Fungsi Solusio H2O2 3%: Untuk cuci telinga, diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit. Displacement methode dapat dengan menggunakan larutan hydrogen peroksida (H2O2) 3%, karena adanya gas O2 yang ditimbulkan. Terapi Hidrogen peroksida, serta perawatan berbasis oksigen lainnya, dengan cepat mendapatkan di popularitas dalam komunitas pengobatan alternative. Bukti menunjukkan bahwa H2O2 benar dimanfaatkan secara holistic efek tubuh; bertindak sebagai katalis untuk berbagai proses tubuh yang dibutuhkan serta langsung mengurangi infeksi bakteri anaerob. H2O2 mengoksidasi produk limbah tubuh dan jaringan yang sakit. Ini telah ditunjukkan untuk melarutkan kalsium dan kolesterol deposito dalam tubuh , dan merangsang produksi peroksidase. Kandungan oksigen dalam darah dan jaringan meningkat dengan penggunaan oral dan IV, dan hidrogen peroksida merangsang sistem enzim tubuh juga. Meski begitu, efek dari hidrogen peroksida dalam tubuh lebar, bervariasi dan masih belum sepenuhnya dipahami. Salah satu keuntungan terbesar menggunakan Hidrogen Peroksida untuk terapi adalah bahwa hal itu jatuh dikategori perawatan alami. H2O2 dipecah sebagai H2O ( air ) + O - , benar-benar tidak beracun. Hidrogen Peroksida tidak agen asing diperkenalkan ke dalam tubuh. Bahkan, H2O2 adalah diproduksi dalam tubuh dalam reaksi metabolisme kunci seluler dan lainnya. Perhatian terbesar dengan penggunaan adalah oksidasi kuat yang menghasilkan bahan peledak pembebasan molekul oksigen ekstra. Efek ini dapat dengan aman dikelola dengan memvariasikan konsentrasi H2O2 dalam larutan yang digunakan. Namun, tidak semua orang setuju bahwa terapi hidrogen peroksida aman bila digunakan secara lisan.
Karbogliserin Karbogliserin berfungsi untuk melarutkan kotoran telinga, cukup aman dipakai buat anak-anak, asal sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter THT. Pemberian karbogliserin, untuk kotoran yang kering dan keras ( tidak diberikan jika telinga sedang sakit atau terinfeksi atau berair atau pada gendang telinga robek ), pemberiannya bisa 3 kali dalam sehari ( dibiarkan dulu sekitar 5 menit, jangan langsung dikeluarkan ), selama 5 hari, jika tidak keluar sendiri kotorannya sebaiknya dibawa ke dokter THT untuk dibersihkan. Breathy Nacl Otrivin Vantolin Inhaler Salbutamol Referensi 1. Rothrock, C. J. 2000. Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta. 2.