Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALSISIS DAN DESIGN TCP IPv4 DAN


IPv6








WAHYUNI ASDI RAHMI [1102641]
ANGGI PUSPITA SARI [1102684]
ERAHAYANI RITONGA [1102698]
AHMAD SANDI [1106699]
NOVRIZAL [1107025]



UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013



KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan
hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah
tentang Aspek Psikologis dalam Strategi Pembelajaran ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-
sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafaatnya selalu menyertai kehidupan ini.
Dalam kesempatan kali ini,penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Yosefrizal, selaku Dosen analisis dan design jaringan yang telah membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan Makalah
ini
3. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Padang, 9 November 2013

Penyusun


PEMBAHASAN
A. Pengertian TCP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-
menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa
kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling
banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak
(software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP
stack.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an
sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan
untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar
jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik
yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.
Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai
alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat
saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang
berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya
kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh
beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB),
dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas
TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

B. LAYER TCP/IP

TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :

1. IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke
node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat
tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi
yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen.
IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke
organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
2. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman
data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah
jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian
melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
3. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang
menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
Protokol (komputer)
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer.
Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat
keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi
bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras.
Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan
untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.
Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak
variasi didalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau
beberapa dari hal berikut:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin
lainnya.
Melakukan metoda jabat-tangan (handshaking).
Negosiasi berbagai masam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan
selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.

Alamat IP
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka
biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4
atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari
komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)

C. IPv4
Penulisan IPV4 terbagi 4 blok yaitu x.x.x.x dimana setiap blok merupakan penjumlahan
bilangan biner (0 dan 1) yg terdiri dr 8 bit, jadi jika ditulis dalam bit aturannya sebagai
berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
untuk penjumlahannya dibaca dari kanan ke kiri dengan kelipatan 2 dimulai dari 1.
128 64 32 16 8 4 2 1
X X X X X X X X
Jadi bilangan terendah adalah 0 dan tertinggi adalah 255 (128+64+32+16+8+4+2+1).
Contoh penulisan ke biner dr bilangan 160 = 10100000, karena yg bit 1 hanya nomor 8
dan 6 maka penjumlahannya 128+32
IPV4 dibagi jadi 5 class:
class A : 0.0.0.0 s/d 127.255.255.255 (net 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 pengecualian)
class B : 128.0.0.0 s/d 191.255.255.255
class C : 192.0.0.0 s/d 224.255.255.255

Berikut diberi contoh kasus konfigurasi jaringan sbg berikut:
Jaringan I 100.10.0.1 100.10.0.2 100.10.0.3 100.10.0.4 100.10.0.5
Jaringan II 130.10.0.1 130.10.0.2 130.10.0.3 130.10.0.4 130.10.0.5
Jaringan III 202.10.0.1 202.10.0.2 202.10.0.3 202.10.0.4 202.10.0.5

Dari informasi address di atas disimpulkan sebagai berikut:
1. Komputer hanya bisa saling koneksi dengan komputer lain dalam satu jaringan
2. Komputer yang beda jaringan misal komputer dgn IP 100.10.0.1 VS 202.10.0.4 tidak
bisa berkoneksi secara langsung
3. Agar komputer dalam jaringan berbeda dapat saling koneksi dibutuhkan suatu
proses routing (penjelasan routing dalam artikel lain.
4. Menentukan NetID, HostID, Broadcast, dan Netmask.




D. IPv6
Internet Versi Protokol 6 disingkat ke IPV6. Versi yang sebelumnya Internet
Protokol adalah versi 4 ( dikenal sebagai IPV4).IPV6 adalah suatu versi IP baru yang
mana dirancang untuk;menjadi suatu langkah evolusiner dari IPV4. Ini merupakan suatu
kenaikan alami ke IPV4. Ini dapat diinstall sebagai perangkat lunak yang dapat diupgrade
normal di peralatan internet dan interoperable dengan IPV4 yang sekarang . Strategi
Penyebaran nya dirancang untuk tidak mempunyai flagdays atau ketergantungan
lainnya. IPV6 dirancang untuk menjalankan dengan baik pada jaringan capaian tinggi (
e.g. Gigabit Ethernet, OC-12, ATM, dll.) dan pada waktu yang sama tetap efisien untuk
jaringan bandwitch rendah ( e.g. tanpa kawat). Sebagai tambahan, itu menyediakan
suatu platform untuk internet kemampuan baru yang akan diperlukan di masa dekat
mendatang.
IPV6 meliputi suatu mekanisme transisi yang mana dirancang untuk
mengijinkan para pemakai untuk mengadopsi dan menyebar IPV6 di dalam
menghamburkan pertunjukan yang tinggi dan untuk menyediakan interoperabilas
langsung antara IPV4 dan IPV6 hosts. Transisi suatu versi baru Internet Protokol harus
incremental, dengan sedikit atau tidak ada kritis interdependencies, jika itu adalah
untuk berhasil. IPV6 transisi mengijinkan para pemakai [itu] untuk mengupgrade hosts
mereka ke IPV6, dan operator jaringan untuk menyebar IPV6 di penerus, dengan sangat
kecil koordinasi antara keduanya.

IPV6 Kelompok Kerja
IPV6 kelompok kerja adalah suatu IETF kelompok kerja mencarter untuk
mengembangkan generasi yang berikutnya Internet Protokol. Kelompok kerja
sebelumnya dinamai IP Next Generation Working Group (IPNGWG).
IPV6 kelompok kerja menghadirkan puncak dari banyak kelompok kerja di dalam IETF
yang bekerja pada masalah routing dan masalah pengalamatan.

6Bone adalah IPV6 tulang punggung yang telah disediakan untuk membantu
evolusi dan penyebaran IPV6 di Internet . 6Bone memulai sebagai konsep di tahun 1995
dan telah dibuat fondasi oleh suatu pertemuan pada Maret 1996 IETF yang bertemu Los
Angeles. Sekarang ada site 6Bone di negara-negara di Asia, Australia Austria, Eropa, dan
Amerika Utara. Semua 6Bone lokasi ditunjukkan pada 6Bone peta topologi. Kelompok
kerja Transisi Generasi Yang berikutnya di IETF adalah bertanggung jawab untuk
merancang mekanisme dan memeriksa prosedur untuk mendukung transisi Internet
dari IPV4 ke IPV6.
6Ren adalah suatu prakarsa koordinasi Jaringan Pendidikan Dan Riset
sukarela/fakultatif yang menyediakan produksi pemindahan IPV6 melayani untuk
memudahkan mutu tinggi, performance yang tinggi, dan jaringan IPV6 secara
operasional sempurna. Keikutsertaan bebas dan terbuka bagi semua Riset Dan Jaringan
Pendidikan yang menyediakan IPV6 servis. Lain untuk keuntungan dan tidak untuk
keuntungan IPV6 juga didukung untuk mengambil bagian.
Suatu gabungan yang meliputi seluruh dunia memimpin Penjual Internet, Riset&
Jaringan Pendidikan sedang membentuk Forum IPV6 , dengan suatu misi jelas untuk
mempromosikan IPV6 dengan secara dramatis meningkatkan kesadaran pemakai dan
pasar IPV6 .
Pengembangan IPV6
Perubahan dari IPV4 ke IPV6 terutama pada:
Memperluas Kemampuan Pengalamatan
IPV6 meningkatkan alamat IP dari 32 bit - 128 bit, untuk mendukung lebih
banyak tingkatan dari pengalamatan hirarki, suatu jumlah yang lebih besar untuk
pengalamatan nodes, dan auto-configuration yang lebih sederhana dari
pengalamatan. Scalabilas multicast routing ditingkatkan dengan menambahkan
sebuah " lingkup" bidang ke alamat multicast .Dan suatu jenis baru dari alamat
disebut suatu " alamat anycast " digambarkan, digunakan untuk
mengirimkansuatu paket kepada beberapa orang suatu kelompok

Penyederhanaan Format Header
Beberapa bidang header IPV4 telah dijatuhkan atau dibuat opsional, untuk
mengurangi ongkos pemrosesan common case dari packet handling dan untuk
membatasi ongkos bandwitch dari header IPV6.

Meningkatkan support untuk perluasan dan pilihan
Merubah cara pilihan header IP disandikan mempertimbangkan penyampaian
yang lebih efisien, lebih sedikit keras membatasi pada panjangnya pilihan, dan
fleksibilitas lebih besar untuk memperkenalkan pilihan baru di masa datang.

Mengalirkan Kemampuan Labeling
Suatu kemampuan baru ditambahkan untuk dapat melabelkan paket kepunyaan
lalu lintas tertentu " arus" di mana pengirim meminta penanganan khusus,
seperti kualitas yang tidak pasti dari servis atau real time service

Pengesahan Dan Kemampuan Privasi.
Perluasan untuk mendukung pengesahan, integritas data, dan ( opsional)
kerahasiaan data ditetapkan untuk IPV6.

Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo):
Fitur
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang
didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu
untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya
IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju
pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik.
Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan
jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel
routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6
memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat
beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke
jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini
mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.
Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec
merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.
IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib
dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat
bervariasi.
IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti
Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah
dimodifikasi.
Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis
ke 3), sehingga menambah delay.
IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-
end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai
Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi
lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit
(MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.
IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu,
terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat
menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari
ujung ke ujung.
Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan
secara manual.
IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host
terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.
Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.
IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan.
Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan
kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.








DAFTAR PUSTAKA


http://www.ip-stories.com/?p=591
http://www.robbyyuliendra.com/2012/06/pengertian-dan-perbedaan-IPv6-dan-
IPv4.html
http://inet.detik.com/read/2010/06/08/154824/1374132/398/apa-perbedaan-IPv4-dan-
IPv6

Anda mungkin juga menyukai