Jihan Aandya Alika Fitri (013.06.0032) Sri Ratna Permatasari (013.06.0056)
Benign Prostatic Hipertrophy ANATOMI DAN HISTOLOGI PROSTAT Gambar: Tiga bagian dari kalenjar prostat (zona perifer, sentral dan transisi) (Dikutip dari: Wheather's Functional Histology: A text and Colour Atlas 5th Edition) Gambar 2.3: Histopatologi BPH menunjukkan adanya terjadi pembesaran nodular kalenjar prostat. (Dikutip dari: http://library.med.utah.edu/WebPath/MALEHTML/MALE072.html) Fisiologi Kelenjar Prostat Kelenjar prostat dikelilingi oleh otot polos yang berkontraksi selama ejakulasi, mengeluarkan lebih kurang 0,5 ml cairan prostat
Prostat adalah organ yang bergantung kepada pengaruh endokrin, dapat dianggap imbangannya (counterpart) dengan payudara pada wanita. Benign Prostatic Hipertrophy Hiperplasia prostat adalah pembesaran prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atau hiperplasia fibromuskular.
Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah Pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar. Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) yang menghambat aliran urin dari buli-buli.
Epidemiologi Jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun.
Pada pria : usia 50 tahun angka kejadiannya 50% usia 80 tahun angka kejadiannya 80%.
Etiologi Teori Hormonal Teori Growth Factor (faktor pertumbuhan) Teori Sel (stem cell hypothesis) Teori Dihidro Testosteron (DHT) Teori Reawakening
Teori hormonal Usia tua: Kadar testosteron , Kadar estrogen tetap
Estrogen : testosteron Teori growth faktor sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat Teori sel stem Dalam kelenjar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu : sel yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat ekstensif Kehidupannya tergantung keberadaan hormon androgen Jika kadar hormon androgen --> apoptosis Teori DHT Dalam sel prostat :
Pertumbuhan sel prostat Teori reawakening Mc Neal 1978 : lesi pertama glandular budding alveoli pada zona prepostika Patologi Perubahan paling awal pada BPH adalah di kelenjar periuretra sekitar verumontanum. Perubahan hiperplasia pada stroma berupa nodul fibromuskuler, nodul asinar atau nodul campuran fibroadenomatosa.
Hiperplasia glandular terjadi berupa nodul asinar atau campuran dengan hiperplasia stroma. BPH Komponen Mekanik Komponen Dinamik Pembesaran Kelenjar Periuretra Tonus Otot Polos prosat dan kampsulnya Gangguan Aliran Urine Alpha Adrenergik Reseptor Tekanan dan resisten uretra Sumbatan Aliran Kemih Manifestasi klinis Gejala hypertrofi prostat dibagi atas gejala obstruktif dan gejala iritatif.
Obstruktif : Gejala-gejalanya antara lain: 1. Harus menunggu pada permulaan miksi (Hesistency) 2. Pancaran miksi yang lemah (Poor stream) 3. Miksi terputus (Intermittency) 4. Menetes pada akhir miksi (Terminal dribbling) 5. Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete bladder emptying)
Iritatif Gejalanya ialah : 1. Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency) 2. Nokturia 3. Miksi sulit ditahan (Urgency) 4. Disuria (Nyeri pada waktu miksi)
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectal Eamination (DRE) sangat penting. Pada perabaan prostat harus diperhatikan: a. Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal) b. Simetris/ asimetris c. Adakah nodul pada prostate d. Apakah batas atas dapat diraba e. Sulcus medianus prostate f. Adakah krepitasi
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium 1. Darah Ureum, kreatinin, elektrolit, Blood urea nitrogen, Prostate Specific Antigen (PSA), Gula darah 2. Urine Kultur urin dan test sensitifitas, urinalisis dan pemeriksaan mikroskopis, sedimen
Kesimpulan Benign prostatic hyperplasia (BPH), atau yang biasa juga disebut benign prostatic hypertrophy, adalah suatu neoplasma jinak (hiperplasia) yang mengenai kelenjar prostat. Penyakit ini ditandai dengan pembesaran yang progresif dari kelenjar prostat yang berakibat pada obstruksi pengeluaran kandung kemih dan peningkatan kesulitan berkemih. Pertumbuhan prostat yang sangat tergantung pada hormon testosteron ini berlangsung di dalam jaringan yang berbeda-beda, dan menimbulkan dampak pada pria secara beragam.