Anda di halaman 1dari 24

Dasar Sistem

Telekomunikasi
TOMI YAHYA 21060112060053
MODULASI & DEMODULASI
SISTEM FM
Kenapa Gelombang FM Lebih
Jernih Dibanding AM?


Gelombang AM sudah lama ditinggal. Nyaris semua radio bermain
di jalur FM. Kenapa sih FM lebih jernih?
Hingga tahun delapan puluhan, stasiun radio broadcast (siaran)
banyak menggunakan modulasi AM (Amplitude Modulation).
Pada saat itu, umumnya tidak ada siaran radio yang mampu
menampilkan suara bening, apalagi stereo. Belum lagi kalau
cuaca sedang tidak mendukung. Wah, pokoknya kita tidak bisa
menikmati indahnya suara musik senyaman saat ini.
Setelah periode itu, mulai bermunculan stasiun radio siaran
pengusung modulasi FM (Frequency Modulation). Jenis
modulasi ini mampu memanjakan pendengar siaran karena
menghasilkan suara yang lebih bening. Selain itu, ia dapat
diterima dengan pola mono atau stereo. Maksudnya, jika radio
penerima kita hanya bisa menerima siaran mode mono, maka ia
menampilkan suara mono. Sedang radio penerima tipe stereo
punya pilihan untuk menampilkan suara mono atau stereo
beneran (real stereo) sesuai dengan yang dipancarkan oleh
stasiun radio siaran.



Analogi modulasi
Dalam istilah teknik, kata modulasi mempunyai definisi yang cukup
panjang. Tapi, hal itu dapat dijelaskan dengan analogi sederhana
berikut: kalau kita ingin pergi ke tempat lain yang jauh (yang tidak
bisa di lakukan dengan jalan kaki atau berenang), kita harus
menumpang sesuatu.
Sinyal informasi (suara, gambar, data) juga begitu. Agar dapat dikirim ke
tempat lain, sinyal informasi harus ditumpangkan pada sinyal lain.
Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal
suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut
sinyal pembawa (carrier).
Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Dari tinjauan
"penumpang", cara menumpangkan manusia pasti berbeda dengan
paket barang atau surat. Hal serupa berlaku untuk penumpangan
sinyal analog yang berbeda dengan sinyal digital. Penumpangan
sinyal suara juga akan berbeda dengan penumpangan sinyal gambar,
sinyal film, atau sinyal lain.
Dari sisi pembawa, cara menumpang di pesawat terbang akan berbeda
dengan menumpang di mobil, bus, truk, kapal laut, perahu, atau kuda.
Hal yang sama juga terjadi pada modulasi. Di mana cara menumpang
ke amplitudo gelombang carrier akan berbeda dengan cara
menumpang di frekuensi gelombang carrier.

Jadi,Modulasi adalah proses perubahan suatu
gelombang periodik sehingga menjadikan suatu
sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan
proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam
suatu gelombang pembawa, biasanya berupa
gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat
tiga parameter kunci pada suatu gelombang
sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi.
Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi
sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi
rendah) untuk membentuk sinyal yang
termodulasi.
Modulasi FM
Modulasi frekuensi adalah teknik modulasi dimana
kerapatan frekuensi sinyal pembawa berubah-ubah
sebanding dengan besarnya amplitudo sinyal
informasi. Modulasi frekuensi (FM), gelombang suara
kita akan menumpang pada gelombang pembawa dan
mengubahubah frekuensi gelombang pembawa
seirama dengan getaran audio kita.
Rasanya bisa juga dikatakan bahwa pada AM,
gelombang audio menumpang secara transversal
sedangkan pada FM audio kita menumpang secara
longitudinal. Transversal ialah getarannya tegak lurus
dengan arah perambatan sedang longitudinal ialah
getarannya sama dengan arah perambatannya.
Gambar Modulasi Frekuensi
Secara matematis, sinyal termodulasi FM dapat
dinyatakan dengan
e
FM
= V
c
sin (
c
t + m
f
sin
m
t )
dengan
e
FM
: sinyal termodulasi FM
e
m
: sinyal pemodulasi
e
c
: sinyal pembawa
V
c
: amplitudo maksimum sinyal pembawa
m
f
: indeks modulasi FM

c
: frekuensi sudut sinyal
pembawa(radian/detik)

m
: frekuensi sudut sinyal
pemodulasi(radian/detik)
Indeks Modulasi FM
pada modulasi frekuensi maka frekuensi sinyal pembawa diubah-ubah
sehingga besarnya sebanding dengan dengan besarnya amplitudo sinyal
pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi, maka semakin
besar pula frekuensi sinyal termodulasi FM. Besar selisih antara frekuensi
sinyal termodulasi FM pada suatu saat dengan frekuensi sinyal pembawa
disebut deviasi frekuensi. Deviasi frekuensi maksimum didefinisikan
sebagai selisih antara frekuensi sinyal termodulasi tertinggi dengan
terendahnya.
Indeks modulasi FM (m
f
) merupakan perbandingan antara deviasi
frekuensi maksimum dengan frekuensi sinyal pemodulasi
m
f
= / f
m
dengan
: deviasi frekuensi maksimum

f
m
: frekuensi maksimum sinyal pemodulasi
m
f
: indeks modulasi FM
Analisis Frekuensi Gelombang Termodulasi FM
Persamaan gelombang FM dinyatakan sbb:
e
FM
= V
c
J
0
m
f
sin
c
t
+ V
c
{J
1
(m
f
) [sin (
c
+
m
)t - sin (
c
-
m
)t]}
+ V
c
{J
2
(m
f
) [sin (
c
+ 2
m
)t - sin (
c
- 2
m
)t]}
+ V
c
{J
3
(m
f
) [sin (
c
+ 3
m
)t - sin (
c
- 3
m
)t]}
+ V
c
{J
4
(m
f
) [sin (
c
+ 4
m
)t - sin (
c
- 4
m
)t]}
+
dengan
e
FM
: amplitudo sesaat gelombang termodulasi FM
V
c
: amplitudo puncak pembawa
J
n
: penyelesaian fungsi Bessel orde ke-n untuk indeks modulasi
m
f
: indeks modulasi FM
dan
V
c
J
0
(m
f
) sin
c
t = komponen frekuensi pembawa
V
c
{J
1
(m
f
) [sin (
c
+
m
)t - sin (
c
-
m
)t]} = komp. bid. sisi pertama
V
c
{J
2
(m
f
) [sin (
c
+ 2
m
)t - sin (
c
- 2
m
)t]} = komp. bid. sisi ke-dua
v
c
{J
3
(m
f
) [sin (
c
+ 3
m
)t - sin (
c
- 3
m
)t]} = komp. bid. sisi ke-tiga
V
c
{J
4
(m
f
) [sin (
c
+ 4
m
)t - sin (
c
- 4
m
)t]} = komp. bid. sisi ke-empat
V
c
{J
4
(m
f
) [sin (
c
+ 5
m
)t - sin (
c
- 5
m
)t]} = komp. bid. sisi ke-lima dst
Modulator FM
Demodulasi FM
Definisi demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk
kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave)
yang termodulasi oleh rangkaian.
Definisi demodulator adalah rangkaian yang penerima komunikasi
(radio, televisi, dan radar) yang berfungsi memisahkan informasi asli dari
gelombang campuran (yaitu gelombang isyarat pembawa yang
termodulasi. Demodulator sering juga disebut dengan detector. Misalnya
dalam system modulasi amplitude (AM) dikenal jenis-jenis detector
linier, detector kuadrat, dan detector Kristal.
Dalam system modulasi frekuensi (FM) diterapkan rangkaian
demodulator yang disebut diskriminator. Sesudah isyarat informasi
dipisahkan dari gelombang campuran, maka isyarat informasi itu
dikuatkan dan ditampilkan sebagai bunyi atau tanda-tanda lain (misalnya
bayangan seperti dalam televisi).
Demodulasi sinyal FM memerlukan sebuah sistem yang akan menghasilkan output
yang proporsional terhadap deviasi frekuensi sesaat dari inputnya.
- Salah satu sistem yang dapat mengakomodasi syarat diatas adalah Frequency
Discriminator
- Jenis demodulator FM yang lain adalah :
Slope Detector
Round Travis Detector
Quadrature Detector
Ratio detector, dan lain-lain
Prinsip kerjanya:
Disini suatu demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan
operasi yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Disini kita menggunakan
suatu slope Demodulator Balance discriminator untuk proses modulasi. Secara umum
setiap demodulator FM berfungsi mengkonversi setiap perubahan frekuensi menjadi
tegangan dengan distorsi seminimal mungkin. Untuk itu, setiap
demodulator/diskriminator/detektor FM, secara teori, harus memiliki karakteristik kerja
yang linier antara tegangan dengan frekuensi
Rangkaian "squelch"

Pada penerima FM (yang juga ada di pesawat televisi),
sinyal radio yang hilang akan menyebabkan terdengar
suara desis noise yang cukup keras. Karena mengganggu,
sebagian besar penerima FM dilengkapi dengan
rangkaian squelch yang berfungsi untuk mematikan audio
jika tidak terdeteksi adanya sinyal siaran. Pada radio
komunikasi VHF dan UHF (yang juga menggunakan
FM), rangkaian squelch dapat diatur sedemikian rupa
sehingga masih dapat mendengarkan sinyal suara yang
volumenya sedikit di atas desis noise.

Pembagian kanal FM di
Indonesia
Jumlah kanal yang disiapkan dalam alokasi frekuensi 87,5 MHz hingga
108 MHz memang sebanyak 204 kanal. Tapi, tentu saja hal itu tidak
menyebabkan 204 stasiun radio bisa didirikan di kota kita. Sebab jarak
antarkanal yang terlalu rapat akan menyebabkan interferensi
antarstasiun radio.
Karena itu, aturan dalam Keputusan Menteri Perhubungan No KM 15
Tahun 2003 mensyaratkan jarak minimal antarkanal dalam satu area
pelayanan (yang umumnya se-Kota atau se-Kabupaten) adalah 800
kHz. Kecuali pada kota besar semacam Jakarta, Bandung, Surabaya,
Semarang, Medan yang sudah telanjur mempunyai stasiun cukup
banyak. Jarak minimal untuk kota-kota itu adalah 400 kHz.
Pembagian kanal untuk tiap area layanan tentunya juga disesuaikan
dengan faktor-faktor seperti : kepadatan penduduk, perkembangan
kawasan, dan lainnya. Sebab, apalah gunanya menyediakan banyak
kanal jika pendirian stasiun-stasiun baru di suatu area layanan tidak
menjanjikan.
BANDWIDTH SINYAL FM
Agar informasi diterima tujuan secara utuh,maka semua
komponen spektrum haruslah terkirim dengan lengkap,
sehingga dg demikian kebutuhan bandwidth adalah:
B = ( fc + 5 fm ) - ( fc - 5 fm ) = 10 fm
Bandwidth dari FM secara umum tergantung pada jumlah
sideband yang ada, hal mana ditentukan oleh nilai indeks
modulasi mf.
MODEM
(Modulasi dan Demodulasi)

Dalam komunikasi data diperlukan alat untuk mengubah sinyal digital
dengan
proses modulasi dan menerimadata yang dikirimkan pada komputer
untuk diolah.
Alat ini disebut dengan modulator-demodulator (modem).
Modem menerima pulsa biner dari komputer, terminal atau alat lain
dan
mengubahnya menjadi sinyal analog yang dapat disalurkan melalui
saluran
komunikasi.
Modulasi yang paling sederhana yang sering digunakan adalah FSK
(Frequency Shift Keying) yang tergolong dalam FM. Tehnik lainnya
adalah
PSK (Phasa Shift Keying) yang tergolong dalam FM dan QAM
(Quadrature
Amolitude Modulation) yang merupakan kombinasi dari phasa
modulation
dan amplitude modulation. Saluran komunikasi diukur dengan
kecepatan
data yang disalurkan melaluinya. Untuk kecepatan 9600 bps keatas
digunakan cara khusus.
Karena komunikasi data sistem komputer pada umumnya
mempergunakan jaringan telepon maka sering kali modem dilengkapi
dengan
fasilitas seperti auto dial (sistem komputer dapat langsung memutar
nomor telepon tujuannya dan modem akan langsung bekerja bila
hubungan
telepon diperoleh) dan auto answer (moden dapat menghubungkan diri
dengan sistem komputer tanpa pertolongan operator bila ada panggilan.
Modem yang dioperasikan pada saluran telepon disebut voice band atau
voice grade modem.
Hal penting dalam pemakaian modem :
Laju transmisi data.
* kecepatan rendah ( sampai dengan 600 bps )
* kecepatan menengah ( 1200 s/d 2400 bps )
* kecepatan tinggi ( 4800 bps keatas )
Mode komunikasi.
* simplex
* half duplex
* full duplex
Sinkronisasi.
Untuk modem berkecepatan rendah dan menengah digunakan transmisi
asinkron
sedangkan untuk modem yang berkecepatan tinggi menggunakan
transmisi sinkron
Sinkronisasi baik dengan cara asinkron maupun sinkron perlu memperhatikan :
* Waktu yang menentukan bilamana suatu bit dari data diterima
(sinkronisasi bit)
* Bit yang mana dari suatu karakter yang sudah diterima (sinkronisasi
karakter)
Tehnik Modulasi.
3 tehnik modulasi yaitu AM (QAM), FM (FSK) dan PM (PSK). Kecepatan
rendah memakai metode FSK. Kecepatan tinggi memakai metode PSK.
Standar Industri.
Standard yang digunakan secara internasional dikeluarkan oleh CCITT
(Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique)
antara lain :
* sampai dengan 300 bps CCITT V.21
* 600 - 1200 bps CCITT V.23
* 200 bps CCITT V.22
* 2400 bps CCITT V.26, V.26 bis
* 4800 bps CCITT V.27 bis
* 9600 bps CCITT V.29
Pertimbangan tehnik dalam pemilihan modem :
Kecepatan transmisi (transmision rate).
Sekurang-kurangnya harus dapat melayani volume data yang biasa
dikirimkan.
Turn-around Time.
Waktu yang diperlukan oleh modem untuk merubah fungsinya dari
pengirim
menjadi penerima atau sebaliknya berkisar antara 20 msec - 200 msec.
Error Susceptibility (daya tahan terhadap error).
Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk kecepatan diatas 4800 bps.
Saluran komunikasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate
dapat kecil, proses ini disebut line conditioning.
Realibility
Cost (biaya)
Harus sebanding dengan kecepatannya.
Maintainability (perawatannya).
Accoustic Coupler
Adalah modem yang dipergunakan melalui alat telepon.
Modem ini mengubah sinyal biner menjadi sinyal akustik
yang kemudian diberikan ke mikrofon dari pesawat telepon.
Pada penerima sinyal akustik yang diberikan oleh
loudspeaker dari pesawat telepon diubah oleh mikropon dari
accoustic coupler menjadi sinyal digital kembali.
Modem ini kehandalannya rendah dan sekarang sudah tidak
banyak digunakan.
THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai