Anda di halaman 1dari 2

Tanah Histosol

Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan organik
lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat). Lapisan
yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan
tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol.
Ciri-ciri :
A. Memiliki epipedon histik, yaitu epipedon yang mengandung bahan organik sedemikian
banyaknya, sehingga tidak mengalami perkembangan profil ke arah terbentuknya horison-
horison yang berbeda.
B. Warna coklat kelam sampai hitam, berkadar air tinggi dan bereaksi asam (pH3-5)
Pembentukan Tanah
Gambut terbentuk akibat proses dekomposisi bahan-bahan organik tumbuhan yang terjadi secara
anaerob dengan laju akumulasi bahan organik lebih tinggi dibandingkan laju dekomposisinya. Akumulasi
gambut umumnya akan membentuk lahan gambut pada lingkungan jenuh atau tergenang air, atau pada
kondisi yang menyebabkan aktivitas mikroorganisme terhambat. Vegetasi pembentuk gambut
umumnya sangat adaptif pada lingkungan anaerob atau tergenang, seperti bakau (mangrove), rumput-
rumput rawa dan hutan air tawar.
Di daerah pantai dan dataran rendah, akumulasi bahan organik akan membentuk gambut ombrogen di
atas gambut topogen dengan hamparan yang berbentuk kubah (dome). Gambut ombrogen terbentuk
dari vegetasi hutan yang berlangsung selama ribuan tahun dengan ketebalan hingga puluhan meter.
Gambut tersebut terbentuk dari vegetasi rawa yang sepenuhnya tergantung pada input unsur hara dari
air hujan dan bukan dari tanah mineral di bawah atau dari rembesan air tanah, sehingga tanahnya
menjadi miskin hara dan bersifat masam.
Karakteristik/Sifat Tanah
Kandungan bahan organic yang tinggi karena tanah berasal dari sisa tanaman mati dalam keadaan
penggenanangan permanent. Berat isi pada (bulk dencity) sangat rendah sehingga dalam keadaan kering
kosentrasinya sangat lepas kadar hara makro tidak seimbang dengan kadar hara mikro yang sangat
rendah. Daya menahan air sangat besar dan jika mengalami kekeringan, tanah mengalami
pengerutan(irreversible shringkage). Jika dilakukan pembuangan air(drainase) permukaan tanah akan
mengalami penurunan(soil subsidence). Sifat khusus Histosol tergantung pada sifat vegetasi yang
diendapkan di dalam air dan tingkat pembususkan. Di dalam air yang relative dalam, sisa-sisa ganggang
dan tumbuhan air lainnya menimbulkan bahan koloid yang sangat mengerut bila kering.
Sementara danau secara berangsur-angsur penuh, rumput, padi liar, lili air dan tumbuhan-tumbuhan ini
yang sebagian membusuk, berlendir dan bersifat koloid. Tanah jenis ini mempunyai ciri dan sifat antara
lain ketebalannya tidak lebih dari 0,5m, warnanya coklat kelam sampai hitam, tekstur debu lempung,
tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat - agak lekat, kandungan organik terlalu banyak yaitu lebih dari
30 % untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat
asam (pH 4,0), dan kandungan unsur hara rendah. Sebagai bahan koloid kuat yang mampu ikat air,
mengandung mineral sesuai dengan kategori termuda, kadar C 58%, H 5,5%, O 34,5% dan
N 2%, BJ dan BV rendah
Kebanyakan Histosol mempunyai bulk density kurang dari 1g/cc, bahkan ditemukan Histosol dengan
bulk density 0,06 g/cc. Makin lanjut tingkat dekomposisi bahan organik, bulk density makin meningkat.
Jumlah bagian mineral tanah dan jenis vegetasi juga menentukan bulk density.
Histosol mempunyai kadar air sangat tinggi, baik atas dasar volume maupun berat tanah.
Kebanyakan air tertahan dalam pori pori kasar (air gravitasi) atau dalam pori pori yang sangat halus
sehingga tidak tersedia air untuk tanaman. Karena Histosol mengkerut bila kering, maka sifat
kelembabannya lebih baik apabila didasarkan pada volume basah.
Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah Histosol disebabkan oleh gugusan karboksil dan phenolik, dan
juga mungkin gugus fungsional yang lain. Gugusan gugusan fungsional yang lain tersebut bertambah
seiring dengan bertambahnya dekomposisi bahan organik sehingga kapasitas tukar kation meningkat
hingga 200 cmol (+) /kg atau lebih tinggi. Muatan dalam bahan organik ini adalah muatan tergantung
pH, sehingga kapasitas tukar kation tanah Histosol dapat berubah dari 10-20 cmol (+) /kg pada pH 3,7
menjadi lebih dari 100 cmol (+)/kg pada pH 7.
Adanya horison tak berstruktur karena mengandung bahan organik yang sangat banyak sehingga tak
alami perkembangan profil. Tetapi berbentuk seperti pasta yang dapat menghambat drainase, sehingga
air menggenang di musim hujan dan merusakkan pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai