STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR
Alat Pemadam Api Ringan
P3K Luka Bakar
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR APAR
1. DRY CHEMICAL /POWDER
Ambil APAR yang paling
dekat & mudah dijangkau.
Bawa ke sumber api dan
jaga jarak 3 m, dan jangan
melawan arah angin.
Ruangan tertentu
serbuk powder
menimbulkan dampak/efek
debu maka hati-hati saat
melakukan pemadaman.

Dry Chemical Powder dapat
menahan radiasi maka bisa
menyerap panas &
mendinginkan obyek
terbakar.
Dry Chemical Powder
bukan merupakan
penghantar listrik ,jadi tidak
membuat api semakin
membesar saat
disemprotkan.

DRY CHEMICAL POWDER
Padamkan api dengan
menutup obyek yang
terbakar atau,
Bentangkan hose pada posisi
lurus dan arahkan ke sumber
api dan semprotkan dasar api
sampai padam.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
APAR
2. CARBONDIOKSIDA
Ambil APAR yang paling
dekat & mudah
dijangkau
Bawa ke sumber api dan
jaga jarak 3 m, dan
jangan melawan arah
angin
Digunakan untuk jenis
klasifikasi kebakaran B
dan C
Hati-hati untuk
pemadaman kebakaran
klas B ( bahan bakar
minyak ) dikarenakan
media CO2 merupakan
gas pendorong
bertekanan tinggi.
Bentangkan hose pada
posisi lurus dan arahkan
ke sumber api dan
semprotkansampai padam
C
A
R
B
O
N
D
I
O
K
S
I
D
A
(CO2)
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR P3K
1. Luka Bakar Listrik
Luka Bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas,
listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar).
Hal-hal yang harus dilakukan :
1. Jika mungkin putuskan aliran listrik.
2. Apabila aliran listrik tidak dapat diputuskan, gunakan
potongan kayu atau tali untuk memindahkan sikorban
kecelakaan.
3. Bila pernapasan korban terhenti berikanlah penapasan
buatan dan bila jantungnya berhenti lakukan pijatan kearah
jantung dan lanjutkan tindakan ini sampai bantuan
kesehatan datang.


Pendinginan.
a. Membuka pakaian penderita/korban.
b. Merendam dalam air atau air mengalir selama 20
atau 30 menit.
c. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air

5. Pencegahan
o Mencegah infeksi
a. Luka ditutup dengan perban atau kain bersih
kering yang tak dapat melekat pada luka.
b. Penderita dikerudungi kain putih.
c. Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air
seperti mentega, kecap, dll.
o Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam
24 jam sampai 48 jam pertama.

o Bila luka bakar luas penderita diperiksa lebih
lanjut.
o Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap
sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak
memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48
jam pertama dengan pengawasan ketat selama
perjalanan.
o Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi
kepala harus lebih tinggi dari tubuh.
6. Minta bantuan seseorang untuk mendapatkan
bantuan pertolongan pertama dokter /
ambulance.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR P3K
2. Luka bakar gas / bahan kimia
Bila bagian tubuh yang terkena , sirami dengan air yang
mengalir elama sekurang-kurangnya 10-20 menit untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut pada daerah luka
bakar .

Lepaskan pakaian korban yang terkontaminasi sambil
membilas bagian yang cedera, jaga agar penolong tidak
terkontaminasi.
Luka bakar akibat bahan kimia penanggannya
yaitu:
a. Akibat asam, cuci debgan air lalu cuci dengan Natrium
Bikarbonat 1% , cuci lagi dengan air.
b. Akibat basa, cuci dengan air lalu cuci dengan larutan
asam asetat 1 %, cuci dengan air lagi.
c. Akibat bromin, cuci dengan air lalu dengan larutan
ammonia encer 6,25 %, cuci lagi dengan air.
d. Akibat Na atau K, ambil pecahan Na atau K yang
melekat dikulit. Lalu rendam dengan air selama 20
menit, keringkan dan tutp dengan kasa streril.
e. Akibat fosfor, cuci dengan air lalu bersihkan fosfor
yang melekat selama direndam. Lalu rendam dengan
tembaga sulfat 3 % dan tutup dengan kasa steril.
Teruskan membilas yang terkena dengan air
dingin sampai rasa nyeri tidak terasa.
Rujuk ke RS , untuk mengurangi penderitaan
korban selama penggangkutan , komprelah luka
dengan kain kasa yang dibasahi dengan sesering
mungkin.
Jangan lakukan netralisis pada luka bakar dapat
mengakibatkan kerusakan lebih parah.
Luka bakar listrik
Luka bakar gas /bahan kimia