Anda di halaman 1dari 1

Bekerja keras, itulah yang harus dilakukan oleh seorang muslim.

Sebab Rasulullah Saw adalah manusia


pekerja keras. Rasulullah Saw adalah manusia yang mandiri dan tidak mau menggantungkan hidupnya
kepada orang lain meski kepada keluarganya sendiri. Hal ini dibuktikannya katika masih kecil telah
menjadi pengembala. Disaat anak-anak seumurnya sibuk bermain, Muhammad sibuk dengan pekerjaan-
pekerjaan yang bermanaat.
Sebagai anak kecil ia tidak melupakan bermain karena itu sudah itrahnya, tetapi bermain jauh lebih sedikit
bila dibandingkan denganbekerja. !emudian setelah menjadi remaja ia belajar berdagang dan ikut
mengendalikan perdagangan bersama dengan pamannya. Dan dari pengalaman-pengalaman yang dilalui
menghantarkannya menjadi saudagar sukses sebagaimana yang dikisahkan dalam sirah nabawiyah.
!emudian di dalam rukun "slam terdapat beberapa moti#asi kerja yang bernilai ibadah dan mendorong kita
agar menjadi pekerja keras. Seperti yang terdapat dalam perintah $akat dan haji. Seseorang tidak akan
mungkin membayarkan $akat kalau tidak memiliki harta, dan tidak mungkin harta yang dimiliki dapat
mencapai jumlah nisab kalau tidak bekerjakeras. Demikian pula halnya dengan ibadah haji.
%leh karena itu bekerja adalah merupakan suatu nilai yang terkait dengan a$as manaat. Rasulullah Saw
bersabda, &Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanaat bagi orang lain&. Hadits ini juga juga
menawarkan kepedulian terhadap nasib orang-orang yang belum beruntung agar berbagi, berempati dan
merasakan penderitaan para akir dan miskin.
Bekerja sebagai Pengabdian kepada Allah SWT
!alau sekedar bekerja, bukankah semua orang melakukan, umat lain melakukannya' Bahkan kaum ateis
pun bekerja. (alu apa bedanya'
)entu ajaran bekerja para *abi sangat berbeda. Bekerja dalam ajaran "slam
adalah maniestasi dari iman. Bekerja adalah sebagai bagian dari ibadah. Sedang bagi umat yang lain,
mungkin hanya sekedar mengisi waktu, mengejar harta, dll.
Berikut secara ringkas ciri bekerja sebagai pengabdian kepada +llah S,)-
.. Moti#asi kerja - pengabdian kepada atau mencari ridha +llah S,)
/. 0ara kerja - sesuai1tidak bertentangan dengan syariat "slam
2. Bidang kerja - yang halal, baik1ma3ru
4. Manaat kerja - kebaikan, kesejahteraan, keselamatan bagi semua 5rahmatan lil alamin6
Dengan bekerja sebagai moti#asi ibadah, semestinya selalu memberikan yang
terbaik. Selalu bekerja semaksimal mungkin, bukan seadanya. "tulah yang disebut sebagai &ihsan7 5berbuat
baik6 atau &it8an75hasil terbaik6. +llah bahkan
memerintahkan kita meniru karya +llah dalam bekerja, &9 maka berbuat baiklah 5a ahsin6 sebagaimana
+llah telah berbuat baik kepadamu75:S /;-<<6
Bekerja dengan moti#asi di atas semestinya juga akan melahirkan kerja keras,
tegar, jujur, dan proesional dalam kondisi apa pun. Berbeda dengan moti#asi
jabatan misalnya, hanya bekerja ketika ada iming-iming atau konsekuensi jabatan, jika tidak dia akan
enggan. Sedang bekerja dengan moti#asi ibadah semesteinya akan bekerja dengan semangat meski imbalan
langsung tidak nampak, meskipun uang sedikit, meski tidak ada yang melihat, meski tidak dipuji atasan.
!arena memang moti#asinya adalah pengabdian kepada +llah S,). Sedang Dia selalu ada, selalu
mengawasi, selalu mengetahui apa yang kita lakukan.
!alau demikian, mengapa bangsa muslim kini justru identik dengan bangsa yang malas, tidak
dapat dipercaya, tidak disiplin, kurang etos kerja, bahkan -
korup=' "ni kenyataan yang harus kita akui bersama, dan menjadi tugas kita
bersama untuk memperbaiki. Mulai dari diri sendiri, di sini dan sekarang=

Anda mungkin juga menyukai