Anda di halaman 1dari 21

4.

2 Perencanaan Plat Lantai


Adapun perencanaan plat lantai yang ditinjau adalah perencanaan plat lantai
tipe S1 pada plat lantai pertokoan, dan plat lantai basement.
4.2.2 Perencanaan Dimensi Plat Lantai
Adapun perencanaan dimensi plat lantai harus memenuhi ketentuan tebal
plat minimum yang tercantum dalam SNI 03-!"#-00 pasal 11.$%3&.
'ntuk perencanaan tebal plat lantai apartemen dan balkon digunakan asumsi tebal
10 mm sedangkan pada plat lantai basement digunakan tebal 1$0 mm.
(itinjau perencanaan dimensi tebal plat pada plat lantai apartemen )
*ambar ".1 +elat lantai tipe S1
(ihitung nilai , di mana )
lx
ly
= 1
"
"
= =
-arena nilai , . maka plat direncanakan sebagai plat arah.s
/alu dicari nilai 0
m
untuk menentukan nilai tebal plat minimum.
Perhitungan Momen Inersia Balok dan Plat
1. Arah sejajar sumbu 1
a. 2alok 3
3ebal plat 4 10 mm
Sesuai dengan ketentuan SNI 03-!"#-00, pasal 1$..", lebar plat e5ekti5
%be& tidak boleh diambil lebih dari )
y
1
3$067$0
3$06$$0
3$06$$0
3$067$0
" m
" m
be . 8 panjang bentang balok
be . 8 1 !000
be . 000 mm
be . b9 : ! h5
be . 3$0 : !.10
be . 1310 mm
be . b9 : jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : 37$0
be . 3;$0 mm
be . b9 : .h9
be . 3$0 : . $30
be . 1"10 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat 1310 mm
*ambar ". Sketsa balok A
1

Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm ";" , 3$$
"30 . 3$0 10 . 1310
& "30 . $ , 0 .% "30 . 3$0 & 70 $$0 .% 10 . 1310
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
1310 mm
10 mm
3$0 mm
$$0 mm
4 161 . 1310. 10
3
4 1!!.7"0.000
4 1310. 10. % $;0 > 3$$,";"&

4 !.7"".;0;.777
4 161. 3$0. $30
3
4 ".3"."$.!33
4 300. $30. % 3$$,";" > 7$ &

4 1.$1;.0!;.;; :
Ib
1
4 1".7;".!!$."30 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
1
4 161. "000. 10
3
4 $#7.000.000 mm
"
b. 2alok 3
3ebal plat 4 10 mm
/ebar e5ekti5 plat % be & )
be . 8 panjang bentang balok
be . 8 1 !000
be . 000 mm
be . b9 : ! h5
be . 3$0 : !.10
be . 1310 mm
be . b9 : jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : 3"00
be . 3#$0 mm
be . b9 : .h9
be . 3$0 : . $!0
be . 1$10 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat 1310 mm
*ambar ".3 Sketsa balok 2
Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm 0!1 , "1"
$30 . 3$0 10 . 1310
& $30 . $ , 0 % $30 . 3$0 & 70 7$0 .% 10 . 1310
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
4 161 . 1310. 10
3
4 1!!.7"0.000
4 1310. 10. % $;0 > "1",0!1&

4 ".!7".;"7.1"$
4 161. 3$0. $30
3
4 ".3"."$.!33
4 3$0. $30. % "1",0!1 > 7$ &

4 ".1.#7".317 :
Ib

4 13.$1!.$;7.;0 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is

4 161. 37$0. 10
3
4 $$.700.000 mm
"
. Arah sejajar sumbu 1
a. 2alok 3 3epi
3ebal plat 4 10 mm
/ebar e5ekti5 plat % be & )
be . b9 : 161 panjang bentang balok
be . 3$0 : 161. !000
1310 mm
10 mm
3$0 mm
7$0 mm
!30 mm
10 mm
3$0 mm
7$0 mm
be . 1017,77# mm
be . b9 : " h5
be . 3$0 : ".10
be . !30 mm
be . b9 : ? jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : ? 3300
be . 000 mm
be . b9 : h9
be . 3$0 : $30
be . !!0 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat !30 mm
*ambar "." Sketsa 2alok 2
1
3epi
Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm $3; , 3#!
$30 . 3$0 10 . !30
& $30 . $ , 0 .% $30 . 3$0 & 70 7$0 .% 10 . !30
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
4 161 . !30. 10
3
4 11;.$0.000
4 !30. 10. % $;0 > 3#!,$3; &

4 "."$3.7!;.1$0
4 161. 3$0. $30
3
4 ".3"."$.!33
4 3$0. $30. % 3#!,$3; - 7$ &

4 ..3;1.;;.!!; :
Ib
3
4 11.307.#$".!#0 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
3
4 161. 3#$0. 10
3
4 $"0.000.000 mm
"
b. 2alok 3
3ebal plat 4 10 mm
/ebar e5ekti5 plat % be & )
be . 8 panjang bentang balok
be . 8 1 !000
be . 000 mm
be . b9 : ! h5
be . 3$0 : !.10
be . 1310 mm
be . b9 : jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : 3300
be . 37$0 mm
be . b9 : .h9
be . 3$0 : . "30
be . 110 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat 110 mm
*ambar ".$ Sketsa 2alok A
1
Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm 037 , 3$0
"30 . 3$0 10 . 110
& "30 . $ , 0 .% "30 . 3$0 & 70 $$0 .% 10 . 110
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
4 161 . 110. 10
3
4 1#"."0.000
4 110. 10. % ";0 > 3$0,037 &

4 .$;.$$0.11
4 161. 3$0. "30
3
4 .31!.;$".17#
4 300. "30. % 3$0,037 > 1$ &

4 .3$.#;.0"# :
Ib
1
4 7.;$.03.37 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
1
4 161. 3#$0. 10
3
4 $"0.000.000 mm
"
/alu dicari nilai 0 dari masing-masing dari plat )
Is Ecs
Ib Ecb
.
.
=
Nilai @cb 4 @cs, maka )
!" , 1
000 . 000 . $"0
37 7.;$.03.
1
1
1 = = =
Is
Ib

110 mm
10 mm
3$0 mm
$$0 mm
;!7 , 30
000 . 000 . $"0
.7!0 17.#3.1!$

= = =
Is
Ib

;3! , 0
000 . 000 . $"0
.!#0 11.307.#$"
3
3
3 = = =
Is
Ib

!" , 1
000 . 000 . $"0
37 7.;$.03.
"
"
" = = =
Is
Ib

Nilai 0
m
dari plat tersebut adalah )
3#0$ , 1;
"
!" , 1 ;3! , 0 ;!7 , 30 !" , 1
"
" 3 1
=
+ + +
=
+ + +
=

m
-arena nilai 0
m
A maka tebal plat minimum sesuai dengan SNI 03-!"#-
00 pasal 11.$%3%3&& tidak boleh kurang dari )
1&
mm
fy
n
h 1!$ , !1
1 . ; 37
1$00
"0
! , 0 3"$
; 37
1$00
! , 0
min =

& hmin 4 ;0 mm
=aka asumsi tebal plat 10 mm dapat dipakai.
4.2.2 Perencanaan Beban dan Penulangan Plat Lantai
a. Plat Lantai Gedung
3ipe S1
*ambar ".7 +lat lantai tipe S1
1
"
"
= =
lx
ly
. maka termasuk dalam plat arah
B
n
4 "000> % 1#$ : 1#$ & 4 37$0 mm
" m
" m
Pembebanan
1. 2eban =ati
3abel ".1 2eban =ati +ada +lat 3ipe S1
Beban Perhitungan Hasil
+lat 2eton % 1 cm & " 1 0,1 1 1 ,!!
+asir % $ cm & 17 1 0,0$ 1 1 0,!
Spesi % cm & 0,1 1 1 1 0,"
-eramik 0," 1 1 1 1 0,"
+enggantung :
langit-langit
% 0,# : 0,11 & 1 1 0,1!
=@ 0,1 1 1 0,1
3otal 2eban %C
(
& ",7 -N6m

. 2eban Didup
+erhitungan beban hidup % C
/
&untuk lantai apartemen diambil ,$
-N6m

sesuai dengan 3ata Eara +embebanan untuk Fumah dan


*edung % SNI 03-1##-1;!; &
C
u
4 1, C
(
: 1,7 C
/
4 1,. ",7 : 1,7. ,$
4 ;,$"" -N6m
Perhitungan Momen
+erhitungan momen dapat diambil dari 3abel 13.3. yang tercantum dalam
+2I 1;#1 )
=l1 4 0,001. C
u
. l1

. 37
4 0,001. ;,$"". "

. 37
4 $,";#3"" -Nm
=t1 4 -0,001. C
u
. l1

. 37
4 -0,001. ;,$"". "

. 37
4 -$,";#3"" -Nm
=ly 4 0,001. C
u
. l1

. 37
4 0,001. ;,$"". "

. 37
4 $,";#3"" -Nm
=ty 4 -0,001. C
u
. l1

. 37
4 -0,001. ;,$"". "

. 37
4 -$,";#3"" -Nm
Perhitungan Penulangan Plat Lantai
1. Penulangan pada daerah lapangan arah sumbu
=u 4 $,";#3"" -Nm
(igunakan tulangan pokok dengan diameter 10 mm dengan 5y 4 "0
=pa dan selimut beton 0 mm serta 5Gc 4 30 =+a. +lat lantai dihitung
dengan lebar tiap 1000 mm.
ds 4 0 : ?. 10 4 $ mm
d 4 10 > $ 4 ;$ mm

. . d b
Mu
Rn

=
#7 , 0
;$ . 1000 . ! , 0
10 . ";#3"" , $

7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
#7 , 0 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu

! 0,0031

+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1

0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=

+
=
ma1 min
< <
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,0031. 1000. ;$
4 30",;$ mm

Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
$";! , $#
;$ , 30"
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.

= =

(igunakan spasi 00 mm.
7;; , 3;
00
10 . .
"
1
. 1000

= =

terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-00
"ontrol terhadap geser
-ekuatan 2eton )

Jc 4

.
7
1
.
c f H
. b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 . 1000. ;$
4 7$0" N
4 7$, 0" -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 030"# , 0

7$ , 3 . $"" , ;
. 1$ , 1

. C
n u
= =

-N

Jc K Ju %Lk&
2. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan digunakan tulangan yang sama dengan tulangan yang
digunakan pada daerah lapangan arah sumbu 1 yaitu digunakan +10-
00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. 30",;$
4 7,0;; mm
Spasi 4
mm $ , 1!##
0;; , 7
10 . .
"
1
. 1000

, dipakai spasi 00 mm.


(igunakan tulangan susut +10-00.
#. Penulangan pada daerah lapangan arah sumbu $
=u 4 $,";#33 -Nm
(igunakan tulangan pokok dengan diameter 10 mm dengan 5y 4 "0
=pa dan selimut beton 0 mm serta 5Gc 4 30 =+a. +lat lantai dihitung
dengan lebar tiap 1000 mm.
ds 4 0 : 10 : ?. 10 4 3$ mm
d 4 10 > 3$ 4 !$ mm

. . d b
Mu
Rn

=
;$1 , 0
!$ . 1000 . ! , 0
10 . ";#33 , $

7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
;$1 , 0 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu

! 0,00"1

+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1

0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=

+
=
ma1 min
< <
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,00"1. 1000. !$
4 3"!,$ mm

Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
37$ , $
$ , 3"!
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.

= =

(igunakan spasi 00 mm.
7;; , 3;
00
10 . .
"
1
. 1000

= =

terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-00
"ontrol terhadap geser
-ekuatan 2eton )

Jc 4

.
7
1
.
c f H
. b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 . 1000. !$
4 $!1;$,$1 N
4 $!,1;$ -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 10;#" , 1!

3 , 3 . $"" , ;
. 1$ , 1

. C
n u
= =

-N

Jc K Ju %Lk&
4. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu $
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan arah sumbu y digunakan tulangan yang sama dengan
tulangan yang digunakan pada daerah lapangan arah sumbu y yaitu
digunakan +10-00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. 3"!,$
4 7,;# mm
Spasi 4
mm 77 , 117!
;# , 7
10 . .
"
1
. 1000

, dipakai spasi 00 mm.


(igunakan tulangan susut +10-00.
b. Plat Lantai Basement
3ipe S1
*ambar ".! +lat lantai tipe S1 2asement
1
"
"
= =
lx
ly
. maka termasuk dalam plat arah
B
n
4 "000 > % 1#$ : 1#$ & 4 37$0 mm
Pembebanan
1. 2eban =ati
3abel ".3 2eban mati pada plat basement
Beban Perhitungan Hasil
+lat 2eton % 1$ cm & " 1 0, 1 1 ",!
+asir % $ cm & 17 1 0,0$ 1 1 0,!
Spesi % cm & 0,1 1 1 1 0,"
3otal 2eban %C
(
& 7,0 -N6m

. 2eban Didup
+erhitungan beban hidup % C
/
&untuk lantai basement diambil ! -N6m


sesuai dengan 3ata Eara +embebanan untuk Fumah dan *edung % SNI
03-1##-1;!; &
C
u
4 1, C
(
: 1,7 C
/
4 1,. 7,0 : 1,7. !
" m
" m
4 0,0" -N6m

Perhitungan Momen
+erhitungan momen dapat diambil dari 3abel 13.3. yang tercantum dalam
+2I 1;#1 )
Akibat 2eban -endaraan dan berat sendiri plat )
=l1 4 0,001. C
u
. l1

. 37
4 0,001. 0,0". "

. 37
4 11,$33! -Nm
=t1 4 0,001. C
u
. l1

. 37
4 0,001. 0,0". "

. 37
4 11,$33! -Nm
=ly 4 0,001. C
u
. l1

. 37
4 0,001. 0,0". "

. 37
4 11,$33! -Nm
=ty 4 0,001. C
u
. l1

. 37
4 0,001. 0,0". "

. 37
4 11,$33! -Nm
Perhitungan Penulangan Plat Lantai
%kibat Beban kendaraan dan berat sendiri plat &
1. Penulangan pada daerah lapangan arah sumbu
=u 4 11,$33! -Nm
(igunakan tulangan pokok dengan diameter 10 mm dengan 5y 4 "0
=pa dan selimut beton 0 mm serta 5Gc 4 30 =+a. +lat lantai dihitung
dengan lebar tiap 1000 mm.
ds 4 0 : ?. 10 4 $ mm
d 4 1$0 > $ 4 1$ mm

. . d b
Mu
Rn

=
;# , 0
1$ . 1000 . ! , 0
10 . $33! , 11

7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
;# , 0 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu

! 0,00711#!

+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1

0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=

+
=
ma1 min
< <
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,00711#!. 1000. 1$
4 #7",#1;" mm

Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
#0"0 , 10
#1;" , #7"
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.

= =

(igunakan spasi 100 mm.
$;!## , $3
1$0
10 . .
"
1
. 1000

= =

terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-100
"ontrol terhadap geser

Jc 4

.
7
1
.
c f H
. b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 . 1000. 1$
4 !$$!1,7";71 N
4 !$,$!1 -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 0$3# , "

7$0 , 3 . 0" , 0
. 1$ , 1

. C
n u
= =

-N

Jc K Ju %Lk&
2. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan digunakan tulangan yang sama dengan tulangan yang
digunakan pada daerah lapangan arah sumbu 1 yaitu digunakan +10-
00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. #7",#1;"
4 1$,; mm
Spasi 4
mm 7#! , $137
; , 1$
10 . .
"
1
. 1000

, dipakai spasi 00 mm.


(igunakan tulangan susut +10-00.
#. Penulangan pada daerah lapangan arah sumbu $
=u 4 11,$33! -Nm
(igunakan tulangan pokok dengan diameter 10 mm dengan 5y 4 "0
=pa dan selimut beton 0 mm serta 5Gc 4 30 =+a. +lat lantai dihitung
dengan lebar tiap 1000 mm.
ds 4 0 : ?. 10 : ?. 10 : ?. 10 4 3$ mm
d 4 1$0 > 3$ 4 11$ mm

. . d b
Mu
Rn

=
0;01$ , 1
11$ . 1000 . ! , 0
10 . $33! , 11

7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
0;01$ , 1 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu

! 0,00!"3

+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1

0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=

+
=
ma1 min
<
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,00!"3. 1000. 11$
4 ;"#,;"$ mm

Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
!$# , !
;"$ , ;"#
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.

= =

(igunakan spasi $0 mm.
;!#! , $3
1$0
10 . .
"
1
. 1000

= =

terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-$0
"ontrol terhadap geser
-ekuatan 2eton )

Jc 4

.
7
1
.
c f H
b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 1000. 11$
4 #!#3$,11! N
4 #!,#3$ -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 07$7 , "

7$ , 3 . $33! , 11
. 1$ , 1

. C
n u
= =

-N

Jc K Ju %Lk&
4. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu $
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan digunakan tulangan yang sama dengan tulangan yang
digunakan pada daerah lapangan arah sumbu 1 yaitu digunakan +10-
00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. ;"#,;"$
4 1!,;$!; mm
Spasi 4
mm 73$# , "1"
;$!; , 1!
10 . .
"
1
. 1000

, dipakai spasi 00 mm.


(igunakan tulangan susut +10-00.

Anda mungkin juga menyukai