4 !.7"".;0;.777
4 161. 3$0. $30
3
4 ".3"."$.!33
4 300. $30. % 3$$,";" > 7$ &
4 1.$1;.0!;.;; :
Ib
1
4 1".7;".!!$."30 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
1
4 161. "000. 10
3
4 $#7.000.000 mm
"
b. 2alok 3
3ebal plat 4 10 mm
/ebar e5ekti5 plat % be & )
be . 8 panjang bentang balok
be . 8 1 !000
be . 000 mm
be . b9 : ! h5
be . 3$0 : !.10
be . 1310 mm
be . b9 : jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : 3"00
be . 3#$0 mm
be . b9 : .h9
be . 3$0 : . $!0
be . 1$10 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat 1310 mm
*ambar ".3 Sketsa balok 2
Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm 0!1 , "1"
$30 . 3$0 10 . 1310
& $30 . $ , 0 % $30 . 3$0 & 70 7$0 .% 10 . 1310
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
4 161 . 1310. 10
3
4 1!!.7"0.000
4 1310. 10. % $;0 > "1",0!1&
4 ".!7".;"7.1"$
4 161. 3$0. $30
3
4 ".3"."$.!33
4 3$0. $30. % "1",0!1 > 7$ &
4 ".1.#7".317 :
Ib
4 13.$1!.$;7.;0 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
4 161. 37$0. 10
3
4 $$.700.000 mm
"
. Arah sejajar sumbu 1
a. 2alok 3 3epi
3ebal plat 4 10 mm
/ebar e5ekti5 plat % be & )
be . b9 : 161 panjang bentang balok
be . 3$0 : 161. !000
1310 mm
10 mm
3$0 mm
7$0 mm
!30 mm
10 mm
3$0 mm
7$0 mm
be . 1017,77# mm
be . b9 : " h5
be . 3$0 : ".10
be . !30 mm
be . b9 : ? jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : ? 3300
be . 000 mm
be . b9 : h9
be . 3$0 : $30
be . !!0 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat !30 mm
*ambar "." Sketsa 2alok 2
1
3epi
Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm $3; , 3#!
$30 . 3$0 10 . !30
& $30 . $ , 0 .% $30 . 3$0 & 70 7$0 .% 10 . !30
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
4 161 . !30. 10
3
4 11;.$0.000
4 !30. 10. % $;0 > 3#!,$3; &
4 "."$3.7!;.1$0
4 161. 3$0. $30
3
4 ".3"."$.!33
4 3$0. $30. % 3#!,$3; - 7$ &
4 ..3;1.;;.!!; :
Ib
3
4 11.307.#$".!#0 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
3
4 161. 3#$0. 10
3
4 $"0.000.000 mm
"
b. 2alok 3
3ebal plat 4 10 mm
/ebar e5ekti5 plat % be & )
be . 8 panjang bentang balok
be . 8 1 !000
be . 000 mm
be . b9 : ! h5
be . 3$0 : !.10
be . 1310 mm
be . b9 : jarak bersih antar balok yang bersebelahan
be . 3$0 : 3300
be . 37$0 mm
be . b9 : .h9
be . 3$0 : . "30
be . 110 mm
(iambil nilai lebar e5ekti5 plat 110 mm
*ambar ".$ Sketsa 2alok A
1
Statis momen terhadap tepi ba9ah balok 3)
< 4
mm 037 , 3$0
"30 . 3$0 10 . 110
& "30 . $ , 0 .% "30 . 3$0 & 70 $$0 .% 10 . 110
=
+
+
=omen Inersia 2alok 3 )
4 161 . 110. 10
3
4 1#"."0.000
4 110. 10. % ";0 > 3$0,037 &
4 .$;.$$0.11
4 161. 3$0. "30
3
4 .31!.;$".17#
4 300. "30. % 3$0,037 > 1$ &
4 .3$.#;.0"# :
Ib
1
4 7.;$.03.37 mm
"
=omen Inersia +lat )
Is
1
4 161. 3#$0. 10
3
4 $"0.000.000 mm
"
/alu dicari nilai 0 dari masing-masing dari plat )
Is Ecs
Ib Ecb
.
.
=
Nilai @cb 4 @cs, maka )
!" , 1
000 . 000 . $"0
37 7.;$.03.
1
1
1 = = =
Is
Ib
110 mm
10 mm
3$0 mm
$$0 mm
;!7 , 30
000 . 000 . $"0
.7!0 17.#3.1!$
= = =
Is
Ib
;3! , 0
000 . 000 . $"0
.!#0 11.307.#$"
3
3
3 = = =
Is
Ib
!" , 1
000 . 000 . $"0
37 7.;$.03.
"
"
" = = =
Is
Ib
Nilai 0
m
dari plat tersebut adalah )
3#0$ , 1;
"
!" , 1 ;3! , 0 ;!7 , 30 !" , 1
"
" 3 1
=
+ + +
=
+ + +
=
m
-arena nilai 0
m
A maka tebal plat minimum sesuai dengan SNI 03-!"#-
00 pasal 11.$%3%3&& tidak boleh kurang dari )
1&
mm
fy
n
h 1!$ , !1
1 . ; 37
1$00
"0
! , 0 3"$
; 37
1$00
! , 0
min =
& hmin 4 ;0 mm
=aka asumsi tebal plat 10 mm dapat dipakai.
4.2.2 Perencanaan Beban dan Penulangan Plat Lantai
a. Plat Lantai Gedung
3ipe S1
*ambar ".7 +lat lantai tipe S1
1
"
"
= =
lx
ly
. maka termasuk dalam plat arah
B
n
4 "000> % 1#$ : 1#$ & 4 37$0 mm
" m
" m
Pembebanan
1. 2eban =ati
3abel ".1 2eban =ati +ada +lat 3ipe S1
Beban Perhitungan Hasil
+lat 2eton % 1 cm & " 1 0,1 1 1 ,!!
+asir % $ cm & 17 1 0,0$ 1 1 0,!
Spesi % cm & 0,1 1 1 1 0,"
-eramik 0," 1 1 1 1 0,"
+enggantung :
langit-langit
% 0,# : 0,11 & 1 1 0,1!
=@ 0,1 1 1 0,1
3otal 2eban %C
(
& ",7 -N6m
. 2eban Didup
+erhitungan beban hidup % C
/
&untuk lantai apartemen diambil ,$
-N6m
. 37
4 0,001. ;,$"". "
. 37
4 $,";#3"" -Nm
=t1 4 -0,001. C
u
. l1
. 37
4 -0,001. ;,$"". "
. 37
4 -$,";#3"" -Nm
=ly 4 0,001. C
u
. l1
. 37
4 0,001. ;,$"". "
. 37
4 $,";#3"" -Nm
=ty 4 -0,001. C
u
. l1
. 37
4 -0,001. ;,$"". "
. 37
4 -$,";#3"" -Nm
Perhitungan Penulangan Plat Lantai
1. Penulangan pada daerah lapangan arah sumbu
=u 4 $,";#3"" -Nm
(igunakan tulangan pokok dengan diameter 10 mm dengan 5y 4 "0
=pa dan selimut beton 0 mm serta 5Gc 4 30 =+a. +lat lantai dihitung
dengan lebar tiap 1000 mm.
ds 4 0 : ?. 10 4 $ mm
d 4 10 > $ 4 ;$ mm
. . d b
Mu
Rn
=
#7 , 0
;$ . 1000 . ! , 0
10 . ";#3"" , $
7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
#7 , 0 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu
! 0,0031
+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1
0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=
+
=
ma1 min
< <
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,0031. 1000. ;$
4 30",;$ mm
Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
$";! , $#
;$ , 30"
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.
= =
(igunakan spasi 00 mm.
7;; , 3;
00
10 . .
"
1
. 1000
= =
terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-00
"ontrol terhadap geser
-ekuatan 2eton )
Jc 4
.
7
1
.
c f H
. b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 . 1000. ;$
4 7$0" N
4 7$, 0" -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 030"# , 0
7$ , 3 . $"" , ;
. 1$ , 1
. C
n u
= =
-N
Jc K Ju %Lk&
2. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan digunakan tulangan yang sama dengan tulangan yang
digunakan pada daerah lapangan arah sumbu 1 yaitu digunakan +10-
00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. 30",;$
4 7,0;; mm
Spasi 4
mm $ , 1!##
0;; , 7
10 . .
"
1
. 1000
. . d b
Mu
Rn
=
;$1 , 0
!$ . 1000 . ! , 0
10 . ";#33 , $
7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
;$1 , 0 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu
! 0,00"1
+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1
0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=
+
=
ma1 min
< <
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,00"1. 1000. !$
4 3"!,$ mm
Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
37$ , $
$ , 3"!
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.
= =
(igunakan spasi 00 mm.
7;; , 3;
00
10 . .
"
1
. 1000
= =
terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-00
"ontrol terhadap geser
-ekuatan 2eton )
Jc 4
.
7
1
.
c f H
. b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 . 1000. !$
4 $!1;$,$1 N
4 $!,1;$ -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 10;#" , 1!
3 , 3 . $"" , ;
. 1$ , 1
. C
n u
= =
-N
Jc K Ju %Lk&
4. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu $
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan arah sumbu y digunakan tulangan yang sama dengan
tulangan yang digunakan pada daerah lapangan arah sumbu y yaitu
digunakan +10-00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. 3"!,$
4 7,;# mm
Spasi 4
mm 77 , 117!
;# , 7
10 . .
"
1
. 1000
. 2eban Didup
+erhitungan beban hidup % C
/
&untuk lantai basement diambil ! -N6m
sesuai dengan 3ata Eara +embebanan untuk Fumah dan *edung % SNI
03-1##-1;!; &
C
u
4 1, C
(
: 1,7 C
/
4 1,. 7,0 : 1,7. !
" m
" m
4 0,0" -N6m
Perhitungan Momen
+erhitungan momen dapat diambil dari 3abel 13.3. yang tercantum dalam
+2I 1;#1 )
Akibat 2eban -endaraan dan berat sendiri plat )
=l1 4 0,001. C
u
. l1
. 37
4 0,001. 0,0". "
. 37
4 11,$33! -Nm
=t1 4 0,001. C
u
. l1
. 37
4 0,001. 0,0". "
. 37
4 11,$33! -Nm
=ly 4 0,001. C
u
. l1
. 37
4 0,001. 0,0". "
. 37
4 11,$33! -Nm
=ty 4 0,001. C
u
. l1
. 37
4 0,001. 0,0". "
. 37
4 11,$33! -Nm
Perhitungan Penulangan Plat Lantai
%kibat Beban kendaraan dan berat sendiri plat &
1. Penulangan pada daerah lapangan arah sumbu
=u 4 11,$33! -Nm
(igunakan tulangan pokok dengan diameter 10 mm dengan 5y 4 "0
=pa dan selimut beton 0 mm serta 5Gc 4 30 =+a. +lat lantai dihitung
dengan lebar tiap 1000 mm.
ds 4 0 : ?. 10 4 $ mm
d 4 1$0 > $ 4 1$ mm
. . d b
Mu
Rn
=
;# , 0
1$ . 1000 . ! , 0
10 . $33! , 11
7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
;# , 0 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu
! 0,00711#!
+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1
0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=
+
=
ma1 min
< <
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,00711#!. 1000. 1$
4 #7",#1;" mm
Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
#0"0 , 10
#1;" , #7"
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.
= =
(igunakan spasi 100 mm.
$;!## , $3
1$0
10 . .
"
1
. 1000
= =
terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-100
"ontrol terhadap geser
Jc 4
.
7
1
.
c f H
. b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 . 1000. 1$
4 !$$!1,7";71 N
4 !$,$!1 -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 0$3# , "
7$0 , 3 . 0" , 0
. 1$ , 1
. C
n u
= =
-N
Jc K Ju %Lk&
2. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan digunakan tulangan yang sama dengan tulangan yang
digunakan pada daerah lapangan arah sumbu 1 yaitu digunakan +10-
00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. #7",#1;"
4 1$,; mm
Spasi 4
mm 7#! , $137
; , 1$
10 . .
"
1
. 1000
. . d b
Mu
Rn
=
0;01$ , 1
11$ . 1000 . ! , 0
10 . $33! , 11
7
= = Rn
00$ , 0 00 , 0 .
"0
300
min
= =
untuk 5y 4 "0 =pa
c f
Rn
fy
c f
perlu
H . !$ , 0
.
1 1 %
. H !$ , 0
=
30 . !$ , 0
0;01$ , 1 .
1 1 %
"0
30 . !$ , 0
=
perlu
! 0,00!"3
+
=
fy fy
c f
700
700 H . !$ , 0 . . #$ , 0
1
ma1
0"!" , 0
"0 700
700
"0
30 . !$ , 0 . !$ , 0 . #$ , 0
ma1
=
+
=
ma1 min
<
perlu maka dipakai I
perlu
As
perlu
4 I
perlu
b. d
4 0,00!"3. 1000. 11$
4 ;"#,;"$ mm
Spasi 4
mm
As
d b
perlu
tul
!$# , !
;"$ , ;"#
10 . .
"
1
. 1000 . .
"
1
.
= =
(igunakan spasi $0 mm.
;!#! , $3
1$0
10 . .
"
1
. 1000
= =
terpasang
As
mm
=aka digunakan +10-$0
"ontrol terhadap geser
-ekuatan 2eton )
Jc 4
.
7
1
.
c f H
b. d
4 0,#$.
7
1
. 30 1000. 11$
4 #!#3$,11! N
4 #!,#3$ -N
*aya geser )
Ju 4 1,1$. 07$7 , "
7$ , 3 . $33! , 11
. 1$ , 1
. C
n u
= =
-N
Jc K Ju %Lk&
4. Penulangan pada daerah tumpuan arah sumbu $
Nilai momen tumpuan yang terjadi sama besar dengan nilai momen
yang terjadi pada momen lapangan arah sumbu 1 dan spesi5ikasi
dimensi maupun nilai 5Gc yang digunakan sama, maka pada daerah
tumpuan digunakan tulangan yang sama dengan tulangan yang
digunakan pada daerah lapangan arah sumbu 1 yaitu digunakan +10-
00. Nilai kontrol terhadap geser pun bernilai sama.
'ntuk tulangan susut yang digunakan untuk mengatasi kembang susut
beton dan untuk menumpu tulangan tumpuan digunakan tulangan
diameter 10 mm dengan 5y 4 "0 =+a)
As
susut
4 0 M As
perlu
4 0,0. ;"#,;"$
4 1!,;$!; mm
Spasi 4
mm 73$# , "1"
;$!; , 1!
10 . .
"
1
. 1000