Anda di halaman 1dari 2

84

BAB III
KESIMPULAN
Suatu keadaan disebut gawat apabila sifatnya mengancam nyawa namun tidak
memerlukan penanganan yang segera. Biasanya keadaan gawat dapat dijumpai pada
penyakit-penyakit yang sifatnya kronis. Suatu keadaan disebut darurat apabila
sifatnya memerlukan penanganan yang segera. Meskipun keadaan darurat tidak selalu
mengancam nyawa, namun penanganan yang lambat bisa saja berdampak pada
terancamnya nyawa seseorang. Biasanya keadaan darurat dapat dijumpai pada
penyakit-penyakit yang sifatnya akut. Keadaan gawat dan darurat dapat juga terjadi
bersamaan.
Trauma adalah cedera fisik atau emosional. Secara medis, trauma mengacu
pada cedera serius atau kritis, luka, atau syok. Trauma terbagi menjadi empat yaitu
trauma kepala, trauma thoraks, trauma abdomen dan trauma tulang belakang.
Trauma kepala dibagi tiga bagian yaitu berdasarkan mekanisme, tingkat beratnya
cedera kepala serta berdasar morfologi. Trauma thoraks dibagi menjadi dua yaitu
trauma tajam dan trauma tumpul, selain itu trauma thoraks dibagi juga menjadi
trauma pada dinding dada, trauma pada paru dan pleura, trauma pada esofagus,
diafragma dan dusktus thorasikus, trauma pada jantung dan pembuluh darah besar,
dan trauma trakheobroncial. Trauma abdomen dibagi menjadi dua jenis yaitu trauma
tumpul abdominal blunt! dan trauma tajam trauma penetrasi!. Selain itu, trauma
dinding abdomen dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu" kontusio dinding abdomen
yang disebabkan trauma non penetrasi dan laserasi. Trauma #ertebrae tulang
belakang! dibagi menjadi dua yaitu trauma #ertebra cer#ical dan trauma torako-
lumbal.
$alam menangani trauma, tindakan awal yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan primary survey yang terdiri dari airway, breathing, circulation, dan
85
disability. Tindakan selanjutnya adalah dengan secondary survey dan melakukan
penatalaksanaan yang sesuai dengan jenis dan lokasi trauma.

Anda mungkin juga menyukai