Anda di halaman 1dari 2

Tgl.

20 Mei 2014
SURAT PERNYATAAN AHLI WARIS

Pada waktu ibu Juriah binti SARIJAN menikah dengan pak HADI bint SAELI. Maka
diberikan putra beberapa orang berjumlah 10 orang diantaranya 5 orang
perempuan 5 orang laki laki dan masing masing bernama :
1. H. HODIJAH
2. H. JAHROH Almarhum (putranya)
( Jaya, Lilis, Pepen, Yodi dan Hendrik)
3. H. ENCEP
4. ENDAY
5. H. PATIN
6. NURJANA Almarhum (putranya)
a. LINA
b. HARI
c. DEDE
7. A.I
8. TATANG
9. TOTON
10. TITI
Pada suatu kemudian Bapak HADI Bin SAELI Almarhum Bu JURIAH sempat
membeli sebidang tanah seluas + 200M
2
yang terletak di belakang Pairko dari
saudara AIH MURNAIH pada tahun 1992 juga disaksikan dan mengenai
pembayaran didampingi oleh putranya yang bernama TITI, maka tanah tersebut
langsung dibuatkan sebuah kontrakan yang menjadi beberapa pintu dan
dilaporkan surat tersebut kepada kantor desa. Sampai keluarnya surat SPPT atau
bayar pajak keluarnya atas nama H. JURIAH sampai tahun 2013 pada tahun 2010
H. JURIAH telah meninggal dunia atau almarhumah.
Sedangkan surat kwitansi atas pembelian tanah teresebut, dikatakan hilang juga
melaporkan kepada pemilik tanah dari saudara AIH MURNAIH dan dibuatkan
kembali surat kwitansi dan disaksikan oleh aparat setempat oleh bapak RT ( Bpk.
ICENG ) dibuatkan pada tahun 2010.
Surat kwitansi tetapi kami tidak melaporkan kepada desa dikarenakan setiap
tahun surat pajak (SPPT) keluar sampai sempat dibayar per tahun atas nama
SURIAH binti SARIJAN surat SPPT pada tahun 2013 yang keluar dari desa, maka
bapak IYAS memberikannya kepada putranya adalah TITI maka TITI sempat
datang kepada pemilik tanah yang bernama AIH MURNAIH dengan alasan atas
pembelian tanah tersebut mengenai kwitansinya pada tahun 1991 sudah hilang
menurut TITI MURNAIH membuat surat kwitansi baru untuk TITI secara REKAYASA
disaksikan oleh Bapak ICENG pada tahun 2013 pembuatnya kwitansi,
maka kwitansi tersebut diajukan kepada kantor desa setempat yang terletak di
Cileungsi Kota, juga TITI merasa membeli tanah pada tahun 1991 merasa membeli
tanah pada tahun 1991 menurut pribadi sendiri langsung dibuatkan Akta Surat
Tanah tersebut ke kantor kecamatan.
Tanah yang seluas + 200M
2
maka dipecah dua adalah
a. yang 100M
2
dibuatkan akta atas nama LINA Putranya NURJANA Almarhum.
b. 100M
2
dibuatkan surat akta atas nama TITI dikarenakan dirinya merasa
pernah membeli tanah dari MURNAIH menurut pengakuan mereka ( TITI ).
Sedangkan TITI dan LINA bisa membuat surat akta surat tanah tersebut dari
tahun 1992 tidak ada keluar surat SPPT ( bayar ) Pajak yang keluar SPPT atas
nama JURIAH binti SARIJAN.
Pada waktu orang tua masih hidup H. JURIAH sebelumnya tahun 2010, maka
TITI dan LINA dan tidak pernah menyebutkan mengenai tanah tersebut maka
sesudah orang tua almarhum tanah tetapi disebut oleh kedua orang tanpa
musyawarah dengan para ahli waris ( keluarga ).
Akirnya saudara saudara yang lainnya tidak senang bahwa tanah atas nama
orang tua yang bernama H, JURIAH binti SARIJAN langsung melaporkan kepada
kantor desa, maka kepala desa semua dipanggil putra putranya maupun hak
milik tanah, RT dan RW ke kantor desa (sidang).
Maka diadili oleh desa secara musyawarah ke keluargaan akhirnya tidak bisa
diselesaikan dalam permasalahan mengenai tanah tersebut. Beberapa lama
tidak ada jawaban dari pihak kantor desa karena belum kelir maupun singkron.
Maka kami melapor kepada bapak camat ke kantor kecamatan supaya
masalah atau permasalahan mengenai penyerobotan tanah supaya selesai.
Terima kasih.

Hormat kami
Yang membuat




TATANG
081381805702

Anda mungkin juga menyukai