Anda di halaman 1dari 5

TUGAS EKONOMI

LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN
BANK DAN BUKAN BANK

DISUSUN
O

L

E

H

REZA YULI SYAFITRI

X.5

SMA NEGERI 9 PADANG
1. Lembaga Keuangan Bukan Bank ( LKBB )

A. Pengertian KLBB
Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan yang memberikan jasa-jasa keuangan
dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung (non depository). Lembaga keuangan
bukan bank terdiri dari beberapa jenis, yaitu lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing, factoring,
pembiayaan konsumen dan kartu kredit, perusahaan perasuransian yang diantaranya asuransi
keuangan dan asuransi jiwa serta reasuransi, dana pensiun yang terdiri dari dana pensiun pemberi
kredit dan dana pensiun lembaga keuangan, dana perusahaan efek, reksadana, perusahaan
penjamin, perusahaan modal ventura dan pegadaian.
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/I972,
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua lembaga (badan) yang
melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak
langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga,
kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi
perusahaan-perusahaan.

B. Contoh-contoh LKBB
a. Koperasi kredit
Kegiatan koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah menerima
simpanan dan memberikan pinjaman uang kepada para anggota yang memerlukan
dengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan. Untuk meminjam uang, anggota
tidak perlu menyerahkan jaminan.
Koperasi kredit ini dapat digunakan untuk memberantas riba. Selain itu,
koperasi kredit memajukan semangat menabung, dan mendidik anggota untuk tetap
hidup hemat.
b. Perusahaan umum pegadaian
Perum Pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah yang tujuannya
memberikan pinjaman kepada perseorangan atau golongan ekonomi lemah. Pinjaman yang
diberikan oleh Perum Pegadaian didasarkan pada nilai barang jaminannya. Dalam
memberikan kreditnya, pegadaian tidak memerhatikan penggunaan uang tersebut. Pinjaman
dapat digunakan untuk usaha perdagangan, industri rumah tangga, dan bahkan untuk
keperluan konsumsi.Jaminan kredit dapat berupa benda-benda bergerak dan tidak bergerak.
Jaminantersebut diserahkan oleh peminjam untuk dikuasai pemberi kredit tanpa akta notaris.
Apabila peminjam terlambat melunasi pinjamannya, maka ia dikenai peringatan
dan diberi kesempatan tiga minggu untuk melunasi pinjamannya. Jika ternyata tetap
tidak dapat melunasi, barulah barang jaminannya dilelang. Jika nilai jual jaminan
lebih tinggi daripada nilai utang, kelebihannya dikembalikan kepada pihak
peminjam.
c. Lembaga jaminan pensiun
Pensiun merupakan jaminan pegawai di hari tua dan hal ini diatur dalam Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974. Dana pensiun dihimpun oleh Lembaga Dana Pensiun contohnya
PT Tabungan Asuransi Pensiun (PT Taspen) dan Perum Asabri. Penjelasan mengenai PT
Taspen dan kepengurusannya terdapat dalam PP No.10 Tahun 1963. Ketentuan tentang dana
Pensiun dan Pemberi Kerja tertuang dalam Undang-Undang No.11 Tahun 1992 dan Peraturan
Pemerintah No. 76 Tahun 1992. Pemerintah selalu menghimbau kepada perusahaan
perusahaan untuk mendirikan lembaga sejenis. Tujuan utama Lembaga Dana Pensiun adalah
meningkatkan kesejahteraan pegawai beserta keluarganya melalui asuransi sosial yang
ditentukan dalam perundang-undangan
2. Lembaga Keuangan Bank ( LKB )

A. Pengertian LKB
Bank (cara pengucapan: bang) adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan
umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan
uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang
perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
B. Contoh-contoh LKB
a. Bank umum konvensional
Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh
wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).
Usaha utama bank umum adalah funding yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas,
kemudian diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk
pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam penghimpunan dana, penabung
diberikan jasa dalam bentuk bunga simpanan. Sementara dalam pemberian kredit,
penerima kredit (debitur) dikenakan jasa pinjaman dalam bentuk bunga dan biaya
administrasi.
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan :
a) Menghimpun dana dari
masyarakat (Funding) dalam
bentuk :
1. Simpanan Giro (Demand
Deposit)
2. Simpanan Tabungan (Saving
Deposit)
3. Simpanan Deposito (Time
Deposit)
b) Menyalurkan dana ke
masyarakat (Lending) dalam
bentuk :
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Konsumsi
c) Memberikan jasa-jasa bank
lainnya (Services) seperti :
1. Transfer (Kiriman Uang)
2. Inkaso (Collection)
3. Kliring (Clearing)
4. Save Deposit Box
5. Credit/Debit Card
6. Valas (Bank Notes)
7. Bank Garansi
8. Referensi Bank
9. Bank Draft
10. Letter of Credit (L/C)
11. Travellers Cheque
12. Jual beli surat-surat berharga


b. Bank umum syariah
Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah adalah BPR yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
Adapun pengertian prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan
usaha, atau kegiatan lain yang dinyatakan sesuai dengan syariah.
Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah
1. Menerima simpanan dana dari masyarakat dalam bentuk :
a. Giro berdasarkan prinsip wadiah;
b. Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah;
c. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah; atau
d. Bentuk lain berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah.
2. Menyalurkan dana dalam bentuk :
a. Piutang dengan prinsip jual beli meliputi :
mudharabah;isthishna;ijarah;salam
b. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil meliputi :
mudharabah;musyarakah
c. Pembiayaan berdasarkan prinsip qardh.
3. Membeli, menjual dan atau menjamin atas risiko sendiri surat-surat berharga pihak
ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata (underlying transaction) berdasarkan
prinsip jual-beli atau hiwalah.
4. Membeli surat-surat berharga Pemerintah dan atau BI yang diterbitkan atas dasar
Prinsip Syariah;
5. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan atau nasabah berdasarkan prinsip
wakalah;
6. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga dengan prinsip wakalah;
7. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat berharga berdasarkan
prinsip wadiah yad amanah;
8. Melakukan kegiatan penitipan termasuk penatausahaannya untuk kepentingan pihak
lain berdasarkan suatu kontrak dengan prinsip wakalah;
9. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek berdasarkan prinsip ujrah;
10. Memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C) berdasarkan prinsip walakah, murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan wadiah, serta memberikan fasilitas garansi bank
berdasarkan prinsip kalafah;
11. Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan prinsip walakah;
12. Melakukan kegiatan usaha kartu debet berdasarkan prinsip ujrah;
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang disetujui oleh Dewan
Syariah Nasional;
14. Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf;
15. DLL

Anda mungkin juga menyukai