Anda di halaman 1dari 7

Laporan PHK-I Prodi PTB 1

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Kurikulum tahun 2011 Prodi S-1 Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) mulai
diberlakukan pada semester gasal tahun ajaran 20011/2012. Kurikulum tersebut
merupakan kurikulum hasil perbaikan dan penyempurnaan kurikulum tahun 2003
berdasarkan pada masukan dan balikan dari pemangku kepentingan (stakeholders).
Kurikulum prodi S1 PTB tahun 2011 juga dikembangkan berdasarkan tuntutan
relevansi dunia kerja dan isu-isu relevansi lain yang terkait dengan penyelelenggaraan
pendidikan Teknik Sipil dan Bangunan dalam rangka untuk mencapai relevansi visi,
misi, dan tujuan program studi PTB.
Visi Program Stusi S-1 Pendidikan Teknik Bangunan yang telah dinyatakan
semenjak Kurikulum tahun 2003 hingga Kurikulum 2011 adalah terwujudnya Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan penyedia
tenaga pendidik bidang Teknik Bangunan dengan ciri khusus bidang teknologi
konstruksi, serta untuk memenuhi kualifikasi dan tuntutan stakeholder yang memenuhi
standar mutu penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan untuk mewujudkan apa yang
telah dicitakan dalam visi tersebut, maka dirumuskanlah misi prodi PTB sebagai
berikut: (1) menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesional sebagai tenaga pendidik (guru) bidang teknik
bangunan bagi sekolah menengah kejuruan maupun lembaga pelatihan kejuruan. (2)
menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap profesional di bidang bangunan gedung dengan ciri khusus bidang teknologi
konstruksi. (3) menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan materi
pembelajaran kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/industry, dan (4)
menghasilkan lulusan ahli teknologi konstruksi bangunan gedung yang memiliki
kemampuan soft skills yang menunjang karir kerja di dunia pendidikan maupun
industria jasa konstruksi. Sejalan dengan visi dan misi yang telah dinyatakan dalam
kurikulum tersebut, penguasaan kompetensi matakuliah kelompok bidang studi
merupakan matakuliah yang wajib diprogram oleh mahasiswa yang salah satu
diantaranya adalah matakuliah Perancangan Bangunan Gedung 2 (PG-2).
Laporan PHK-I Prodi PTB

2
Diskripsi matakuliah PG-2 dalam kurikulum tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Tujuan pembelajaran matakuliah PG-2 adalah membekali mahasiswa dengan
pengalaman dan tantangan personal untuk mengintegrasikan serta menerapkan
pengetahuan, ketrampilan dan wawasan yang diperoleh pada pekerjaan perancangan
bangunan sebagai kelanjutan tugas matakuliah perancangan bangunan gedung 1 (satu).
Sedangkan materi kuliah PG-2 adalah dalam bentuk penyelesaian tugas berupa analisis
dan penyusunan/pengaturan manajemen pelaksanaan serta pembuatan dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan seperti: dokumen proyek,
dokumen-dokumen perencanaan/perancangan, dokumen penawaran/ pelaksa-naan, dan
dokumen pengawasan yang terdiri atas rencana kerja dan syarat, rencana anggaran biaya
dan sebagainya. Sebagaimana yang telah dinyatakan dalam tujuan dan meteri
perkuliahan PG-2, maka input tugas PG-2 adalah produk perancangan bangunan gedung
1 (satu) yang telah dinyatakan lulus dari hasil pengujian PG-1.
Produk akhir dari matakuliah PG-2 ini merupakan dokumen perancangan gedung
secara lengkap sesuai dengan materi yang ditutut dalam matakuliah ini. Produk
matakuliah PG-2 merupakan serangkaian dari kumpulan kompetensi-kompetensi yang
sudah dimiliki oleh mahasiswa dalam mengikuti semua matakuliah kelompok keahlian
bidang studi Pendidikan Teknik Bangunan. Kompetensi utama yang menjadi target
dalam matakuliah PG-2 ini adalah kemampuan mahasiswa dalam merancang bangunan
gedung minimal lantai 2 (dua) yang siap untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi
pelaksanaan di lapangan.
Identifikasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran
matakuliah PG-2 diantaranya meliputi: 1) rendahnya kemampuan mahasiswa untuk
melakukan kompilasi kompetensi-kompetensi matakuliah yang mendukung
keberhasilan penyelesaian PG-2, 2) rendahnya kemampuan mahasiswa untuk
melakukan re-organisasi kompetensi pendukung dalam masing-masing kelompok
pekerjaan pelaksanaan bangunan gedung, 3) rendahnya kemampuan mahasiswa dalam
melakukan pengelolaan waktu penyelesaian pekerjaan tugas PG-2, dan 4) rendahnya
motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul
dalam menyelesaikan tugas PG-2. Disamping itu, hasil dialog yang dilakukan dalam
forum komunikasi oleh pimpinan jurusan, dosen program studi, dan mahasiswa yang
dilaksanakan di setiap akhir semester untuk mendapatkan balikan dalam rangka
perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di Prodi PTB diperoleh data kualitatif
Laporan PHK-I Prodi PTB

3
sebagai berikut: .mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan matakuliah
PG-2, kesulitan yang dialami dalam menyelesaikan perancangan adalah
mengintegrasikan berbagai pngetahuan dan keterampilan bidang ilmu teknik sipil yang
sudah diperolehnya, tidak menyadari bahwa perancangan merupakan satu kesatuan
dalam penyelesaian proyek sebagaimana yang ada di lapangan. Ungkapan yang
senada juga diperoleh dari mahasiswa yang memprogram matakuliah PG-2 sebagi
berikut .saya tidak menyadari bahwa penyelesaian tugas matakuliah PG-2
merupakan kumpulan dari kompetensi-kompetensi bidang studi yang telah saya tempuh
selama ini.......perlu penyegaran kompetensi-kompetensi yang sudah saya tempuh agar
dapat mengingat kembali dengan baik kemampuan yang saya miliki guna mendukung
penyelesaian tugas PG-2.....
Hasil pengamatan oleh pengelola jurusan pada tahun ajaran 2010/2011 diperoleh
data bahwa rerata mahasiswa yang mampu menyelesaikan matakuliah perancangan
yang meliputi matakuliah Perancangan Bangunan Gedung-1 (PG-1) untuk setiap
semester tidak lebih dari 65%, sedangkan mahasiswa yang mampu menyelesaikan
matakuliah PG-2 tidak lebih dari 50%. Adanya permasalah tersebut, tentunya
berdampak terhadap penyelesaian studi secara keseluruhan. Data hasil evaluasi yang
dilakukan oleh Jurusan Teknik Sipil pada Prodi S-1 PTB tentang rata-rata lama studi
mahasiswa disajikan dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Ketepatan Waktu Studi Mahasiswa Prodi S-1 PTB
Periode Kelulusan Tahun 2004 2009

Lama Studi
Tahun
Prosentase Kelulusan
3,5 4,0 32,32
4,5 5,0 36,64
5,5 6,0 30,70
6,5 7,0 8,30
Sumber: borang akreditasi prodi S1-PTB Tahun 2011
Suasana akademis pembelajaran matakuliah PG-2 sebagaimana diuraikan diatas
jika terus berlangsung dan tanpa ada perubahan dalam proses pembelajaran, maka akan
mempengaruhi hasil belajar siswa dan pada akhirnya juga berpengaruh terhadap
produktifitas kelulusan mahasiswa Prodi S-1 PTB. Bertolak dari identifikasi masalah
tersebut, dugaan penyebab utama kurang aktifnya dan rendahnya motivasi mahasiswa
Laporan PHK-I Prodi PTB

4
dalam mengikuti proses pembelajaran pada matakuliah PG-2 adalah kurang tepatnya
pilihan metode dan strategi mengajar yang digunakan oleh dosen.
Sebagaimana identifikasi permasalahan tersebut di atas, maka untuk
membangkitkan keaktifan dan meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam proses
belajar mengajar matakuliah PG-2 akan diterapkan pendekatan Collaborative Learning
dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Model pembelajaran yang berhubungan dengan TIK kini menjadi
perhatian dunia pendidikan adalah model pembelajaran e-learning berbasis web base
learning (WBL). Tahun 2003, lebih dari 1.9 juta mahasiswa perguruan tinggi di USA
melaksanakan proses pembelajaran lewat on-line-learning, dan kegiatan pembelajaran
lewat media ini tiap tahun tumbuh 25% (Allen, and Seaman, 2008). Hal ini tentu
didasari atas perkembangan TIK melalui teknologi internet, telah memunculkan apa
yang disebut dengan e-education atau e-learning yaitu kegiatan pendidikan atau
pembelajaran melalui media elektronik, khususnya melalui jaringan internet. Internet
sebagai salah satu sumber belajar yang tak terbatas, sampai saat ini belum dimanfaatkan
oleh para pengajar secara maksimal. Padahal pemanfaatan internet sebagai sumber
belajar akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran (Shih, and Gamon, . 2011;
Barczyk, Buckenmeyer, & Feldman, 2010.). Manfaat yang dapat dipetik dari jaringan
internet banyak sekali, khususnya di bidang pendidikan (McCrory, , Putnam, & Jansen,
2008). Sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa internet adalah motor terbentuknya
new educational system atau popular disebut e-education atau e-school, atau e-campus
atau e-learning atau e-university.
Hal terpenting dalam penerapan pendekatan Collaborative Learning berbasis TIK
terhadap proses pembelajaran sudah seharusnya mengintegrasikan beragam karater
dalam kegiatan kelas. Proses penyatuan beragam potensi kelas ini dikenal dengan
sebutan collaborative learning oleh Barbara Leigh Smith dan Jean T. MacGregor
(2008). Proses ini ditandai oleh tiga karakter utama. Pertama, interaksi proses
pembelajaran melibatkan seluruh siswa. Kedua, pengalaman pembelajaran bersifat
exsplorasi dan eksposisi materi. Ketiga, proses pembelajaran sedapat mungkin
mengakomodasi gaya belajar siswa. Dengan demikian, alasan penerapan Collaborative
Learning berbasis TIK dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan
keaktifan dan motivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas matakuliah PG-2.
Laporan PHK-I Prodi PTB

5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas,
rumusan masalah utama hibah pengajaran ini adalah bagaimanakah meningkatkan
produktifitas lulusan matakuliah Perancangan Bangunan Gedung 2 (PG-2) dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif STAD berbasis TIK?. Adapun rumusan
masalah secara rinci adalah sebagai berikut;
1. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning) berba-
sis TIK dapat meningkatkan keaktifan belajar mahasiswa pada matakuliah PG-2?
2. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning) berba-
sis TIK dapat meningkatkan motifasi belajar mahasiswa pada matakuliah PG-2?
3. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning) berbasis
TIK dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah PG-2?
4. Bagaimanah penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
berbasis TIK yang optimal pada matakuliah PG-2?
C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengetahui tingkat efektifitas penerapan metode pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) berbasis TIK yang optimal pada matakuliah PG-2?
b. Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) berbasis TIK terhadap keaktifan belajar mahasiswa pada matakuliah PG-
2?
c. Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) berbasis TIK terhadap motifasi belajar mahasiswa pada matakuliah PG-2?
d. Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) berbasis TIK terhadap hasil belajar mahasiswa pada matakuliah PG-2?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diberikan dari hasil penelitian pengembangan ini adalah
sebagai berikuit:
a. Secara Teoritik
Laporan PHK-I Prodi PTB

6
Menambah kasahan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan terutama dalam
metode pembelajaran pada matakuliah PG-2.
b. Secara Empiris
1) Bagi Program Studi PTB, membantu meningkatkan kualitas output
mahasiswa untuk siap bersaing di dunia kerja.
2) Bagi dosen, penelitian ini diharapkan mampu member wawasan baru tentang
proses pembelajaran yang sesuai bagi mahamahasiswa, untuk mencapai
kegiatan belajar-mengajar yang kondusif dan menyenangkan, sehingga
mahasiswa dapat menerima materi perkuliahan dengan baik.
3) Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan agar mahasiswa lebih mampu
berinisiatif, mengeluarkan ide yang mereka miliki, dan kemampuan bekerja
sama dengan temannya.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus sesuai dengan rumusan masalah,
maka batasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas pada penerapan metode pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) berbasis TIK pada matakuliah PG-2 sesuai kurikulum Prodi S1 PTB
tahun 2011.
2. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode
pembelajaran kooperatif berbasis TIK, keaktifan mahasiswa dalam belajar
kelompok, motivasi belajar, prestasi belajar, dan kendala-kendala dalam penerapan
model pembelajaran.
3. Variabel yang kemungkinan akan berpengaruh terhadap hasil penelitian, sedang
variable tersebut tidak atau sulit dikendalikan merupakan keterbatasan penelitian
ini. Variabel yang kemungkinan mencemari hasil penelitian antara lain kemampuan
dasar mahasiswa, kesungguhan mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran,
pengalaman belajar matakuliah pendukung PG-2, atau gaya belajar yang melekat
pada diri mahasiswa.
F. Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini perlu dijelaskan dalam
definisi operasional sebagai berikut.
Laporan PHK-I Prodi PTB

7
1. Pembelajaran kooperatif berbasis TIK dapat didefinisikan sebagai filsafat
pembelajaran yang memudahkan para siswa bekerjasama, saling membina, belajar
dan berubah bersama, serta maju bersama pula dengan memanfaatkan TIK.
2. Keaktifan belajar mahasiswa adalah segala aktifitas belajar mahasiswa dalam proses
pembelajaran matakuliah PG-2 di dalam kelas, mahasiswa aktif mengerjakan tugas
sesuai dengan tahapan penyelesaian tugas, aktif berinteraksi dengan sesama
mahasiswa, dan aktif dalam menyelesaikan masalah bersama-sama dalam kelompok
ataupun dengan fasilitator. Keaktifan belajar diukur dengan melakukan observasi
selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
3. Motivasi belajar merupakan kesungguhan dan semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Motivasi belajar ini diukur menggunakan observasi selama kegiatan
pembelajaran.
4. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai dari
proses belajar yang dicapai oleh mahasiswa dalam bentuk pengetahuan dan
pemahaman terhadap ilmu yang dipelajari. Diukur menggunakan tes pada setiap
siklus.

Anda mungkin juga menyukai