Pd
Kumpulan
KHUTBAH JUM’AT
ROLISA COMPUTER
Jln. Mabuun Indah 2 No.34
PILIHAN
RT.04 Mabuun Raya Tanjung
HP.081349653168 Cetakan Pertama
Tahun 1426 H / 2005 M
Judul
Ε∈πϑ⇔↓ ΕΧχ…
Kumpulan Khutbah Jum’at
Pilihan
Penyusun
Aserani Kurdi, S.Pd
Pengetikan/Desain/Lay out
Kumpulan ROLISA Computer
Jln. Mabuun Indah II No.34 RT.04
KHUTBAH JUM’AT Mabuun Raya HP.081348840437
PILIHAN Pencetak/Penerbit
Percetakan CV.PD.Sari Murni II
Jln. H.M.Syarkawi No.5 Barabai HST.
Kal-Sel Telp./Pax. (0517)41272-43152
Cetakan ke
I / 1426 H – 2006 M
iii iv
Aserani Kurdi, S.Pd Kupersembahkan buat :
v vi
“Dan hari esok (masa depan) itu lebih ba- Para pahlawan di dalam memper-
ik dan utama daripada hari ini (seka- juangkan cita-citanya, tidak mengenal le-
rang)” (QS. Adh-Dhuha ayat 4). lah dan tidak kenal kata menyerah apalagi
putus asa, karena mereka mempunyai ha-
Itulah harapan, itulah keinginan rapan yang besar bahwa suatu saat apa
dan itulah cita-cita. Kalau tidak karena yang mereka cita-citakan pasti akan ber-
adanya suatu harapan dan keinginan, maka hasil, sehingga kehidupan mereka dan
mustahil seseorang mau berusaha untuk anak cucu mereka kelak akan lebih baik
meraih cita-citanya. daripada kehidupan sekarang. Kalaulah
mereka sudah putus asa, tentulah mereka
akan mundur teratur dan menghentikan
Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra- perjuangan, atau menyerah begitu saja.
himakumullah. Begitukah sikap mental pahlawan sejati?.
Tidak, tentu saja tidak. Siapapun dia, yang
Dalam upaya meraih cita-cita ini, namanya pahlawan, atau orang yang diberi
ada baiknya jika kita meneladani semangat gelar pahlawan, bagaimanapun ia akan se-
juang yang dimiliki oleh para pahlawan, lalu konsekuen pada cita-cita yang luhur
dimana umumnya mereka tidak mengenal dari perjuangannya dan perjuangan bang-
putus asa di dalam memperjuangkan apa sanya, kendatipun ditebus dengan darah
11 12
dan air mata. “Merdeka atau mati!!!”, kemungkinan yang terjadi. Seandainya ki-
Haram manyarah, waja sampai ka pu- ta mau bersabar sedikit saja, dan mencoba
ting” demikian semboyan mereka. berjiwa besar, sembari menyingkirkan se-
gala kendala, rintangan dan halangan se-
dikit demi sedikit, pasti segala halangan
Muslimin yang berbahagia. dan rintangan itu akan hilang dan akan
tersisih dengan sendirinya.
Mampukah kita mengikuti jejak
para pahlawan ini? Entahlah. Yang jelas,
mungkin tidak bisa kita pungkiri, bahwa Muslimin Rahimakumullah.
tidak sedikit diantara kita yang setelah
melakukan usaha dan ikhtiar yang gigih Orang yang berjiwa besar senanti-
dalam upaya meraih cita-cita, namun ke- asa bangun seketika ia terjatuh. Kejatuhan
tika mendapat halangan dan rintangan, yang pertama dijadikannya bekal dan cer-
usahanya tiba-tiba menjadi kendur, patah min untuk melangkah selanjutnya.
semangat dan akhirnya bersaranglah pe-
nyakit pesimistis dalam dirinya, sehingga Ingatlah nasehat Buya HAMKA,
semakin jauhlah ia dari cita-citanya. Kena- “Janganlah takut menghadapi suatu kega-
pa hal yang semacam ini bisa terjadi? galan, karena dengan kegagalan itu kita
Mungkin ini dikarenakan kebanyakan kita akan dapat beroleh pengetahuan tentang
kurang sabar, kurang tabah dan tidak ber- segi-segi kelemahan atau kekuatan diri
jiwa besar dalam menghadapi segala kita. Yang ditakuti adalah, gagal dua kali
13 14
pada suatu hal yang serupa”. Kata bang kepada Allah SWT. agar diberikan kekuat-
H. Oma Irama, “Jangan kehilangan tong- an dan ketabahan di dalam memperjuang-
kat dua kali”. Kenapa? Karena kalau kita kan segala cita-cita yang kita inginkan. Se-
mengalami kegagalan dua kali dalam hal moga Allah selalu menyertai kita dan
yang sama, artinya kita tidak menjadikan memberikan pertolongan-Nya dalam upa-
pengalaman yang berharga dari kegagalan ya kita untuk meraih cita-cita. Amin.
kita yang pertama, yang seyogyanya kita
lebih berhati-hati dan penuh perhitungan ِθْϖِ÷ﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓
untuk melangkah berikutnya.
θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ
Kemudian kata buya HAMKA pu-
la, “Jangan takut jatuh, karena yang tidak ↓ًΡْΤُ⎜ΡِْΤُ∈⇔ْ↓َ∉َ⇑ ً↓ِ↓نﱠΡْΤُ⎜ΡِْΤُ∈ْ⇔↓َ∉َ⇑ ِن°∏َ ﱠ
pernah memanjatlah yang tak pernah ja-
tuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak
pernah gagal hanyalah orang yang tidak
ْ∆َ∠ْℵ°َ∏َµّ±َِℵ ⎛⇔ِ↓َ™ ْ∆َΞْ⇓°َ∏َΓْ∠َΡَ∏↓َ↵ِ°َ∏
pernah mencoba melangkah. Jangan takut
salah, karena dengan kesalahan yang per- ِθْϖِφَ∈⇔ْ↓ْ ِ∞نΡُϕ⇔ْ↓⎛ِ∏ْθُλَ⇔َ™ْ⎛ِ⇔ُã↓َ∨َℵ°َ±
tama kita dapat menambah pengetahuan
untuk mencari jalan yang benar pada ِ °⎜⎨ْ↓َσِ⇑ ِτْϖِ∏°َπ±ِ ْθُ∧°ِ⎛ ™َ↓ِ⎜ﱠρَ∈َηَ⇓َ™
∝
langkah yang ke dua”.
KEUTAMAAN ILMU
wahyu Allah kepadanya yang seolah-olah tak punya arti apa-apa jika tidak mendapat
meluruskan jawaban Nabi Musa tersebut, karunia dan pertolongan Allah SWT.
yang menurut penilaian Allah SWT. ku-
rang tepat dan dapat menjadikannya som- Atas kejadian ini, maka tergeraklah
bong dan takabbur, kendatipun Nabi Musa hatinya dan berkeinginan untuk menjum-
tidak ada niatan dan perasaan demikian. pai orang yang lebih pandai daripadanya,
sehingga segeralah ia mengadu kepada
Melalui firman-Nya, yang termuat Allah SWT. seraya berkata :
di dalam Kitab Taurat, Allah SWT. menje- “Ya Allah, berilah hamba petunjuk, sia-
laskan bahwa ilmu pengetahuan itu luas pakah orang yang lebih pandai dariku. Di
sekali dan tidak hanya dimiliki oleh satu manakah ia berada. Rasanya hamba tak
orang saja, kendatipun ia seorang Nabi dan sabar lagi ingin segera menemuinya dan
Rasul, tetapi mungkin orang lainpun juga menimba ilmu darinya”. Kemudian Allah
memilikinya, malah mungkin ia lebih pan- menjawab, “Dia itu adalah seorang Syekh
dai, karena lebih banyak menuntut ilmu yang shaleh, Khaidir namanya. Engkau
dan mendapat ilham dari Allah SWT. dapat menjumpai orang itu di tempat ber-
temunya dua lautan, yaitu antara lautan
Mendengar sindiran Allah yang se- Roma dan lautan Parsi”. Kemudian Musa
perti ini, Nabi Musa nampaknya malu juga memohon petunjuk Allah, “Tunjukkilah
dan timbul kesadarannya akan keberada- hamba ya Allah, jalan menuju tempat
an dirinya sekarang, yang tak lebih hanya- tersebut”. Allah berfirman, “Bawalah see-
lah sebagai manusia biasa yang kor ikan yang besar untuk mengiringimu
23 24
di perjalanan. Bila ikan itu menghilang, Khaidir, kemudian iapun berguru kepada-
maka di situlah engkau akan berjumpa nya.
dengan Khaidir”.
yang mengungkapkan tentang hal ini. Se- “Barang siapa yang menempuh jalan un-
perti misalnya yang terdapat pada surah tuk menuntut ilmu, maka Allah akan me-
Al-Mujadalah ayat 11, Allah SWT. berfir- mudahkan jalan baginya untuk menuju
man : Sorga”.
ِθْϖِ÷َΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓
θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ
°َρَ×ْθﱠνَ⊂°َ⇑ ↓ِ⎨ﱠ°َρَ⇔َθْνِ⊂َ⎨َµَρΛْΧُℜ↓ْυُ⇔°َ⋅
ُθْϖِλَΛْ⇔↓ ُθْϖِνَ∈ْ⇔↓ َΓْ⇓َ↓ َµِ↓⇓ﱠ
35 36
3 θِ ْϖِφَ∈ْ⇔↓⇐ِْυُℜﱠΡ⇔↓َ™ ِθْ⎜Ρَِλْ⇔↓ِّ⎡Χِﱠρ⇔↓↓َΘ〈
τَ∈Χَِ×ْσَ⇑َ™ τِ ±ِ°َΛْ∅َ↓َ™ τِ ِ⇔↓⎛νَ⊂ٍ ™ﱠΠﱠπَΛُ⇑
TIGA BESARAN ِã↓َ⎯°َΧِ⊂ƒَϖَ∏ُΠْ∈َ±°ِ ↓َ⇑ﱠσْ⎜ِّΠ⇔↓ ⇒ِْυَ⎜ ⎛⇔ِ↓
NI’MAT ALLAH َℑ°َ∏ْΠَϕَ∏ ِã↓∑َυْϕَΦ±ِ َ⎝° ™َ↓ِ⎜ﱠθْ ُλْϖِ∅ْ™ُ↓
ُτُ×°َ∧َΡَ±َ™ ِã↓ ُΕَπْ≡َℵَ™ ْθُλْϖَνَ⊂ ُ⇒َζﱠΤ⇔َ↓ ◊َ ْυُϕﱠΦُπ⇔ْ↓
Jum’at, sebagai salah satu wujud nyata da- Dalam hubungan ini, maka wajar-
ri taqwa kita kepada Allah SWT. lah kiranya, jika Allah SWT. menantang
kita dan mempersilakan kepada kita, kalau
memang kita mau dan mampu melakukan
Kaum Muslimin Rahimakumullah. penghitungan terhadap ni’mat-ni’mat Al-
lah tersebut. Namun pasti, kata Allah, se-
Sudah tidak dapat kita pungkiri, kali lagi pasti, kita tidak akan mampu un-
bahwa dalam kehidupan ini, kita selalu tuk menghitungnya.
menerima ni’mat Allah yang melimpah
ruah. Karena saking banyaknya, tidak ada Firman Allah dalam Al-Qur’an :
satu mesin atau teknologi secanggih apa-
pun yang mampu mencatat berapa banyak
ni’mat Allah tersebut. Sehingga jika sean-
°َ〈ْυُΞْΛُ×َ⎨ ِã↓َΓَπْ˜ِ⇓ ↓ْ™ﱡΠُ∈َ×ْ◊ِ↓َ™
dainya ranting-ranting kayu yang ada di
permukaan bumi ini di jadikan pena, dan “Dan jika sekiranya kamu ingin menghi-
seluruh lauatan yang luas dan dalam ini, tung-hitung ni’mat Allah, niscaya kamu
dijadikan tinta, untuk menuliskan ni’mat- tidak akan mampu untuk menghitungnya”
ni’mat Allah, niscaya ranting-rangting ka- (QS. Ibrahim ayat 34).
yu itu akan hancur atau musnah dan lau-
tan itu akan kering, namun ni’mat-ni’mat
Allah masih banyak yang belum tertulis- Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.
kan.
39 40
Walaupun ada sebuah hadits Ra- telah diturunkan Allah dan dibagi-bagikan
sulullah SAW. yang menyatakan : Nya kepada jin, manusia dan binatang.
Dengan ni’mat yang satu tersebut, maka
°َ©ْρِ⇑َ⇐َΣْ⇓َ↓ ٍΕَπْ≡َℵ Εَ َ←َ°ِ⇑⎛⇔°َ∈َ×َã↓ِ↓◊ﱠ semua makhluk akan saling sayang me-
nyayangi dan kasih mengasihi. Dengan
ni’mat yang satu itu pulalah, seekor kele-
ِΥْ⇓ِ⎧ْ↓َ™ ِّσِϑْ⇔↓َσْϖَ± ≥ًَΠِ≡↓ً ™ﱠΕَπْ≡َℵ dai liar mengasihi anaknya. Adapun ni’-
mat (rahmat) yang lainnya (99) itu, digu-
◊َ ْυُηَβ°َ∈َΦَ⎜°َ©ْΧِ∏ ِّ⇒↓َυَ©ْ⇔↓َ™ ِθِ←°َ©َΧْ⇔↓َ™ nakan Allah untuk mengasihi hamba-Nya
di akhirat (pada hari kiamat) kelak”.
Ω
ُ ْ≡َυْ⇔↓َιﱠχَ∈َ× °َ©±ِ َ◊ْυُπَ≡↓َΡَΦَ⎜°َ©±ِ™َ
°ً∈ْΤِ×⎛⇔°َ∈َ×ُã↓َΡ ™َ↓َ…ﱠ°َ〈ِΠَ⇔َ™⎛νَ⊂
Muslimin Rahimakumullah.
balans. Ya, memang kalau dilihat dari segi mengelompokkan ni’mat Allah ini ke da-
pembagiannya jelas tidak seimbang. Na- lam tiga kelompok besar.
mun, kalau kita lihat dan rasakan dari segi
nilainya, tentu tidak dapat kita bayangkan Kelompok besar yang pertama a-
betapa besarnya. Walaupun ni’mat yang dalah ni’mat hidup dan kehidupan. Ni’mat
diturunkan Allah ke dunia ini hanya 1% ini diberikan oleh Allah SWT. Kepada se-
saja, akan tetapi bagi ukuran kita, atau luruh makhluk-Nya, tanpa terkecuali. Ti-
bagi ukuran duniawi, sudah merupakan dak saja kepada manusia, tetapi binatang
ni’mat yang sangat banyak, karena dari sa- dan tumbuh-tumbuhan pun juga diberikan
tu sumber ni’mat inilah terpancar ni’mat- oleh Allah ni’mat hidup dan kehidupan,
ni’mat lainnya yang beraneka ragam jenis bahkan kepada malaikat dan jin, termasuk
dan macamnya dan sangat banyak jumlah- si durjana iblis dan syetan, semuanya dibe-
nya, sehingga wajar jika tak seorangpun rikan ni’mat hidup dan kehidupan oleh
diantara kita yang mampu untuk menghi- Allah SWT.
tungnya.
Muslimin rahimakumullah.
Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at
yang berbahagia. Tahukah kita, bahwa yang menye-
babkan kita bisa hidup di permukaan bumi
Kendatipun ni’mat Allah itu sangat ini, dikarenakan bumi ini berputar. Dalam
banyak. Namun para ulama sepakat untuk satu kali putaran memakan waktu 24 jam
43 44
atau satu hari. Bagi belahan bumi yang bumi yang mengalami malam terus-terus-
menghadap matahari, maka di sana terjadi an.
siang. Sebaliknya, bagi belahan bumi yang
membelakangi matahari, maka di sana ter- Bagi belahan bumi yang mengala-
jadi malam. Demikian seterusnya silih ber- mi siang terus-terusan, maka menurut pra-
ganti, hingga hari kiamat nanti. kiraan para ahli, bahwa dalam jangka wak-
tu 100 jam saja, maka suhu udara yang ada
Dengan berputarnya bumi, maka di permukaan bumi tersebut akan menca-
terjadilah siang dan malam. Di sinilah se- pai 100 derajat celsius. Ini berarti seluruh
benarnya rahasia kehidupan kita. Dengan zat cair, baik itu air laut, air sungai, air
perputaran bumi inilah, kita bisa hidup di- danau air kali, air sumur dan sebagainya,
permukaan bumi ini. Coba kalau kita ba- semuanya akan mendidih, Bahkan perse-
yangkan, bagaimana dan apa yang terjadi diaan air yang ada dalam tubuh kita, ter-
jika sekiranya bumi kita ini tidak berpu- masuk darah kita, karena darah juga meru-
tar?. pakan zat cair, juga ikut mendidih. Kalau
sudah demikian keadaannya, maka sudah
dapat dipastikan, tidak akan ada kehidupan
Hadirin. di permukaan bumi ini, bahkan lama kela-
maan bumi ini hangus dan hancur lebur
Seandainya bumi ini tidak berpu- jadi debu.
tar, berarti ada belahan bumi yang meng-
alami siang terus-terusan dan ada belahan Muslimin Rahimakumullah.
45 46
Sebaliknya, bagi belahan bumi selalu stabil atau konstan, tidak terlalu
yang mengalami malam terus terusan, ma- panas, tidak pula terlalu dingin.
ka menurut prakiraan para ahli, bahwa
dalam jangka waktu 100 jam saja, maka Cukup banyak ayat Al-Qur’an
suhu udara yang ada di permukaan bumi memberikan pernyataan, betapa ke Maha-
tersebut menjadi 0 derajat celcius. Ini ber- besaran Allah SWT. yang dengan kuasa-
arti seluruh benda cair akan menjadi beku. Nya telah menciptakan langit dan bumi
Air laut beku, air sungai beku, air danau serta mengatur silih bergantinya siang dan
beku, air kali beku, air sumur beku, dan malam.
seterusnya. Demikian juga cairan yang ada
ditubuh kita, termasuk darah kita, ikut-
ikutan beku. Kalau sudah demikian kea- Firman Allah dalam Al-Qur’an :
daannya, maka sudah dapat dipastikan, ti-
dak akan ada kehidupan dipermukaan bu- ِ⊃ْℵَ⎨ْ↓َ™ ِ∝υπﱠΤ⇔↓κِْνَ…ْ⎡ِ∏ ↓ِ◊ﱠ
mi ini.
Hidayah adalah mutlak milik Al- beliau, paman Nabi yang bernama Abu
lah. Wewenang sepenuhnya ada di tangan- Thalib ini, tidak sempat mengucapkan dua
Nya. Rasulullah sendiri tidak diberikan kalimat syahadat, kenapa?, karena tidak
hak oleh Allah SWT. untuk memberikan mendapat hidayah Allah SWT. Padahal
hidayah kepada orang lain, sekalipun ke- sebelumnya Rasulullah SAW. sudah ber-
pada keluarga, sahabat atau orang yang usaha sebisa-bisanya membujuk dan mem-
beliau cintai. bimbing beliau, namun malah justeru tidak
dihiraukan oleh beliau, sehingga hampir-
Sebagai contoh, seperti Abu Tha- hampir Nabi putus asa.
lib, paman Nabi. Beliau adalah orang yang
sangat mencintai Rasulullah. Beliau adalah َ َ⇔≠ﱡƒَ≡ُ↓ٌΕَπِνَ∧ ُã↓َ↓ِ⎨ﱠτ⇔ِ↓⎢οْ ُ⋅ θِّ َ⊂°َ⎜
µ
orang yang sangat berjasa terhadap kebe-
radaan Islam dan kaum Muslimin di masa ُã↓َِ↓⎨ﱠτ⇔ِ↓⎢َ َ⇐ْυُϕَ⎛↓َ◊⎜ﱠ±َ↓َ™ِã↓َΠْρِ⊂°َ©±ِ
Rasulullah. Beliau adalah orang yang pa-
ling setia mendampingi dan melindungi “Wahai paman (kata Rasulullah), ucap-
perjuangan Rasulullah. Beliau adalah o- kanlah kalimat LAA ILAAHA ILLA AL-
rang yang setiap saat menyaksikan betapa LAH. Kalimat ini nantinya akan aku ja-
kemuliaan, kejujuran dan keindahan budi dikan argumentasi terhadapmu di hadap-
pekerti Rasulullah. Beliau adalah orang an Allah. Tetapi Abi Thalib menolak untuk
yang senantiasa menyaksikan betapa kebe- mengucapkan kalimat LAA ILAAHA ILLA
saran mu’jizat Rasulullah. Namun apa ALLAH tersebut” (HR.Bukhari Dan Mus-
hendak dikata, ternyata di akhir hayat lim).
55 56
Melihat keadaan pamannya yang kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan
sedemikian ini, tak dapat dielakkan lagi, Allah lebih mengetahui orang-orang yang
berlinanglah air mata beliau, Rasulullah mau menerima petunjuk” (QS. Al-Qashash
benar-benar sedih hatinya, sehingga ter- ayat 56).
ucaplah permohonan sekaligus pengaduan
beliau untuk meminta pertimbangan Allah Mendengar teguran Allah ini, Ra-
terhadap keadaan pamannya ini. Namun sulullah tidak bisa berbuat apa-apa lagi,
justeru pengaduan Rasulullah tersebut kecuali diam dan pasrah.
mendapat teguran keras dari Allah SWT.
sebagaimana firman-Nya : Rasulullah menyadari akan kele-
σِ ﱠλ⇔َ™ َΓْΧَΧْ≡َ↓ْσَ⇑ْ⎝ِΠْ©َ×َ⎨َµ↓ِ⇓ﱠ mahan dirinya di hadapan Allah SWT.
Beliau tidak bisa berbuat banyak tanpa
izin Allah, tanpa kehendak Allah. Dan Al-
θُ َνْ⊂َ↓َυُ〈َ™ ⁄ُ ƒَςْ ⎜ﱠσَ⇑ ⎝ْ ِΠْ©َ⎜َã↓ lah Maha Tahu serta Maha Bijaksana ter-
hadap apa yang menjadi keputusan-Nya
َσْ⎜ِΠَΦْ©ُπْ⇔°±ِ kendati menurut kacamata manusia mung-
kin dirasa kurang adil.
“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) ti-
dak akan dapat memberi petunjuk (hida- Kaum Muslimin Rahimakumullah.
yah) kepada orang yang kamu kasihi, te-
tapi Allah memberi petunjuk (hidayah) Beruntunglah kita saat ini, karena
57 58
telah ditakdirkan Allah menjadi orang- walaupun nasib dan lapangan penghidupan
orang yang dianugerahi ni’mat Hidayah serta rezeki yang kita terima cukup berva-
atau ni’mat Iman dan Islam, sebab tidak riasi. Kemudian, kita dalam keadaan bebas
semua orang dapat memperolehnya. Lagi merdeka, bangsa kita adalah bangsa yang
pula, Rasulullah dalam sebuah hadits be- merdeka, dan yang terakhir alhamdulillah,
liau pernah bersabda, kata beliau : “Sangat ni’mat hidayah, Iman dan Islam pun juga
berbahagia sekali, orang yang pernah ber- senantiasa menyertai kehidupan kita hing-
temu dengan aku, kemudian ia beriman”. ga sampai di akhir hayat nanti.
Akan tetapi justeru Nabi mengulanginya
sampai tiga kali, kata beliau : “Lebih ber- ِθْϖِ÷ﱠΡ⇔↓ِ◊°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓
bahagia lagi, lebih berbahagia lagi, lebih
berbahagia lagi, orang yang tak pernah θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ
bertemu dengan aku, namun ia beriman, ia
percaya”. Alhamdulillah kita termasuk
golongan ini.
ِτِΦϕُ×ﱠκَ≡َã↓↓υُϕ↓↓×ﱠυُρَ⇑↓َσْ⎜ِΘ↓⇔ﱠ°َ© ↓َ⎜ﱡƒ⎜َ
َ◊ْ™ُθِνْΤُ⇑ ْθُΦْ⇓َ↓َ™ﱠ↓ِ⎨ﱠσُ×ْυُπَ×َ⎨َ™
ِθْϖِφَ∈ْ⇔↓◊ِ∞ْΡُϕْ⇔↓⎛ِ∏ْθُλَ⇔َ™ْ⎛ِ⇔ُã↓َ∨َℵ°َ±
Muslimin yang berbahagia.
ُΠَ©ْ⊗َ↓ Ρَ َ⇑َ↓°َπَ∧↓ًΡْϖِΗَ∧↓ًΠْπَ≡ِãُِΠْπَΛْ⇔َ↓
َ ْ⎜ِΡَ⊗َ⎨ُ®َΠْ≡َ™ ُã↓َ ↓ِ⎨ﱠτ⇔↓ِ⎢ ْ◊َ↓
ُτَ⇔ µ
Ρْ َηَ∧َ™ ِτ±َِΠَΛَ÷ْσَπِّ⇔°ً⇑°َ∠ْℵِ↓
61 62
Suatu ketika, khalifah Umar bin Mendengar bujukan Umar ini, sang
Khathab r.a bertemu dengan seorang anak anak terdiam dan ia nampak berpikir. Dia
gembala yang sedang menghalau seka- berpikir bukan mau menjual kambing ter-
wanan kambing di padang rumput. Kepada sebut, atau menggunakan kesempatan di
anak gembala tersebut Umar menanyakan, dalam kesempitan. Tetapi ia berpikir dan
siapa pemilik kambing-kambing yang ia bingung terhadap sikap Umar yang menu-
gembalakan tersebut. Sang anak menja- rutnya tidak pantas diucapkan oleh orang
wab dengan jujur bahwa kambing-kam- yang beriman. Akhirnya sang anakpun ba-
bing tersebut adalah milik majikannya. lik bertanya kepada Umar, “Kalau begi-
Kemudian Umar mencoba menawarkan ja- tu”, katanya : “Fa-aina Allah?”, di mana
sa untuk membeli kambing tersebut barang Allah berada?”.
satu ekor. “Sudilah wahai anak muda ka-
mu menjualnya untuk saya, barang satu
ekor”, kata Umar. Sang anak menjawab, Muslimin Rahimakumullah.
“Maaf saya tidak bisa melakukannya, ke-
cuali jika tuan berhubungan langsung de- Bagi Umar bin Khathab r.a perta-
ngan majikan saya, si pemilik kambing- nyaan yang demikian ini, kendatipun da-
kambing in”. Umar terus membujuknya, tangnya dari seorang bocah, seorang bu-
“Kan tidak apa-apa, cuma satu ekor koq. dak kecil. Walaupun pertanyaannya sangat
Lagi pula, majikanmu tidak akan menge- pendek, sederhana dan polos, seperti la-
tahuinya. Bilang saja nanti, kambing ter- yaknya seorang anak berta-nya. Namun
sebut telah dimakan srigala”. demikian, bagi Umar cukup menggugah
67 68
dan menggetarkan hati dan merindingkan Terhadap kejadian ini, maka tidak
bulu roma. heran jika Umar bin Khathab r.a ketika itu
sempat mencucurkan air mata, lantaran
Di balik pertanyaan singkat terse- terharu menyaksikan teguhnya keimanan
but, sang anak seakan-akan berkata, “Me- sang anak gembala. Lantaran itu, pada ke-
mang”, katanya, “saat ini seolah saya sempatan lain beliau temui anak tersebut
yang memiliki kambing-kambing tersebut. dan mengajak untuk menemui sang maji-
Saya yakin, majikan saya akan memper- kan untuk memerdekakannya dari perbu-
cayai begitu saja alasan yang saya buat. dakan, sehingga terbebaslah sang anak ini
Majikan saya dapat saya tipu. Dia tidak dari belenggu perbudakan. Kata Umar,
melihat apa yang saya lakukan di sini. Dia “Kalimat FA-AINA ALLAH inilah yang
tidak akan tahu, sebab tak seorangpun memerdekakan kamu di dunia ini. Dan se-
yang melihatnya. Dia tidak mempunyai moga dengan kalimat ini pula akan me-
spion (mata-mata) buat menyelidiki/me- merdekakan kamu di akhirat kelak”.
mantau aktivitas saya. Akan tetapi?, sang
anak berpikir,”bagaimana mungkin saya
dapat menipu Allah. Bukankah Allah itu Hadirin.
Maha Meliha,t yang tentunya tahu apa
yang saya lakukan”. Demikianlah contoh pengaruh atau
dampak yang ditimbulkan oleh adanya
Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra- tauhid yang kuat. Ia dapat membentuk pri-
himakumullah. badi seseorang menjadi pribadi yang
69 70
militan dan terpuji. Tak peduli apakah oleh seseorang akan bebas dari berbagai ke-
kalangan atas, kalangan menengah mau- melut keluh kesah, kebingungan dan rasa
pun kalangan bawah. Tidak peduli anak- putus asa. Dengan tauhid yang tinggi. se-
anak maupun orang dewasa. orang muslim akan memiliki jiwa besar,
tidak berjiwa kerdil. Kenapa demikian?,
karena dengan tauhid yang tinggi akan
Muslimin Rahimakumullah. memberikan dampak terhadap keikhlasan
seseorang, yang selalu menyandarkan diri-
Tauhid yang kuat dapat membe- nya semata-mata hanya kepada Allah, ha-
baskan manusia dari seribu satu macam nya untuk Allah. Shalatnya, ibadahnya, se-
belenggu kejahatan duniawi. Dengan tau- pakterjangnya sehari-hari, bahkan hidup
hid yang kuat dapat membebaskan manu- dan matinya, hanya semata-mata diper-
sia dari penjajahan, perbudakan dan peng- sembahkan kepada Allah rabbul ‘alamin,
hambaan, baik oleh sesama manusia mau- sehingga ia tidak akan tertarik atau ter-
pun oleh keganasan hawa nafsu. Dengan pengaruh sedikitpun terhadap buaian-bu-
jiwa tauhid yang tinggi seseorang akan aian duniawi dan tidak akan memper-
bebas dari berbagai belenggu ketakutan dulikan kepahitan hidup duniawi. Hal ini
dan duka cita, baik dalam kemiskinan sesuai dengan pernyataan seorang muslim
harta, kemiskinan jabatan, kemiskinan ke- manakala ia melakukan shalat, yang ter-
dudukan dsb. ungkap dalam doa iftitah :
dalam hati sanubari muslim dan merupa- 2. Tauhid dapat menanamkan keper-
kan cerminan untuk mengukur tingkat ke- cayaan terhadap diri sendiri dan
ikhlasan seseorang dalam menjalani hidup tahu harga diri;
dan kehidupan di dunia ini. 3. Tauhid dapat menumbuhkan sifat
rendah hati dan khidmat;
Tauhid adalah akar, dasar dan lan- 4. Tauhid dapat membentuk manusia
dasan sekaligus pokok ajaran Islam yang menjadi jujur dan adil;
mau tidak mau harus dipegangi dengan 5. Tauhid dapat menghilangkan sifat
erat kuat oleh setiap muslim. murung dan putus asa dalam meng-
hadapi setiap persoalan dan situasi;
6. Tauhid dapat membentuk pendirian
Hadirin. yang teguh, sabar/tabah dan opti-
mis;
Seorang pemikir Islam terkemuka, 7. Tauhid dapat menanamkan sifat
Abul A’la Al-Maududi menyimpulkan, kesatria dan semangat berani ber-
bahwa eksistensi tauhid dalam kehidupan korban, tidak gentar menghadapi
seorang muslim sehari-hari, antara lain berbagai risiko, bahkan tidak takut
adalah : terhadap mati;
8. Tauhid dapat menciptakan sikap
1. Tauhid dapat menjauhkan manusia hidup yang damai dan penuh ridha;
dari pandangan yang sempit dan 9. Tauhid dapat membentuk manusia
picik; menjadi patuh, taat dan disiplin
75 76
dalam menjalankan peraturan Ilahi.
θِ ْϖِφَ∈ْ⇔↓◊ِ∞ْΡُϕْ⇔↓⎛ِ∏ْθُλَ⇔َ™ْ⎛⇔ُِã↓َ∨َℵ°َ±
Akhirnya, izinkanlah dalam ke- ِ °⎜⎨ْ↓َσِ⇑ ِτْϖ∏ِ°َπ±ِ ْθُ∧°ِ⎛ْ ™َ↓ِ⎜ﱠρَ∈َηَ⇓َ™
∝
sempatan ini kami mengajak kepada para
jamaah sekalian, marilah kita bersama-
sama menjaga dan meningkatkan nilai-
θْ ُλْρِ⇑َ™ْ⎛ِّρِ⇑َοﱠΧَϕَ×َ™ ِθْϖِλَΛْ⇔↓Ρِْ∧ِّΘ⇔↓َ™
nilai ketauhidan kita masing-masing, agar
kita benar-benar menjadi hamba Allah ُ⇐ْυُ⋅َ↓ ِθْϖِνَ∈ْ⇔↓ُ∉ْϖِπﱠΤ⇔↓َυُ〈τ ِ↓⇓ﱠτُ×َ™َζِ×
yang senantiasa tunduk dan patuh hanya
kepada-Nya semata. ْ⎛⇔ِ ِθْϖِφَ∈ْ⇔↓ َã↓ُΡِηْ®َΦْℜ↓َ™↓َΘ〈⎛ِ⇔ْυَ⋅
ِθْϖ÷ِﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓ ِ∝°َπِνْΤُπْ⇔↓َ™َσْϖِπِνْΤُπْ⇔↓ِΡِ←°َΤِ⇔َ™ْθُλَ⇔َ™
θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ ®ُْ™ُΡِηْ®َΦْℜ°َ∏ ِ∝°َρِ⇑ْΑُπْ⇔↓َ™َσْϖِρِ⇑ْΑُπْ⇔↓َ™
Πْ ِνَ⎜ْθَ⇔ ُΠَπﱠΞ⇔↓ُã↓َ ٌΠَ≡َ↓ُã↓َυُ〈ْοُ⋅ َσْϖΧِ←ِ°ﱠΦ⇔↓َ≥°َϑَ⇓°َ⎜َ™َσْ⎜ِΡِηْ®َΦْΤُπْ⇔↓َℑْυَ∏°َϖَ∏
ٌΠَ≡َ↓ًυُηُ∧ τْ⇔ﱠσُλَ⎜ ْθَ⇔َ™ ْΠَ⇔ْυُ⎜ْθَ⇔َ™
77 78
Dadanya terasa sesak dan raut mukanya Iman adalah bagian yang paling
nampak pucat. Dengan serta merta iapun esensial dalam ajaran Islam. Bahkan ke-
kemudian istighfar, dan berkata, “Wahai sempurnaan iman merupakan barumeter
Siti Aisyah, aku bersaksi di hadapanmu, kesempurnaan beragama. Abul A’la Al-
ketahuilah bahwa, kafilahku yang baru Maududi, seorang pemikir Islam mene-
datang ini, yang membawa sejumlah ba- rangkan bahwa, “Hubungan antara iman
rang dagangan di atas 700 ekor unta, dengan Islam, laksana pohon dengan urat/
semuanya aku infaqkan untuk kepentingan akarnya. Tidak mungkin pohon bisa tum-
agama Allah, agama Islam yang tercinta buh dan berkembang tanpa akar. Demiki-
ini”. an juga, tidak mungkin seseorang akan
Demikian hadirin sekalian, sikap menjadi Muslim tanpa memiliki iman”.
seorang Muslim terhadap agamanya. Kare-
na imannya yang begitu tinggi dan semata- Hubungannnya dengan amal. Iman
mata hanya mengharap keridhaan Allah merupakan konsepsi ideologis yang bersi-
SWT. ia tidak segan-segan mengorbankan fat abstrak. Sedangkan amal merupakan
hartanya, demi kepentingan Islam. Sikap refleksi yang ditimbulkan oleh nilai-nilai
seperti inilah yang kebanyakan dimiliki iman, sehingga segala amal ibadah dalam
oleh para sahabat dan pengikut Rasulullah Islam senantiasa bertumpu di atas pondasi
ketika itu. iman.
sebagainya, namun kegiatan-kegiatan se- atau amal shaleh. Sebaliknya, dengan ber-
perti bersedekah untuk fakir miskin, berin- buat kebajikan atau amal shaleh dapat
faq untuk pembangunan masjid, mushalla, mempertebal rasa keimanan seseorang.
balai pendidikan Islam, memberikan ban- Iman tanpa amal, laksana pohon yang tak
tuan untuk pembuatan atau perbaikan jalan berbuah. Amal tanpa iman, laksana berla-
dan jembatan, perbaikan sarana umum la- yar tanpa kemudi atau berlayar tanpa tuju-
innya juga termasuk amal shaleh. Pendek- an.
nya, setiap perbuatan yang mendatangkan
manfaat positif baik untuk diri sendiri, ke-
luarga, jiran tetangga dan masyarakat, ter- Muslimin Rahimakumullah.
masuk dalam lingkup amal shaleh, asal se-
mua perbuatan tersebut dilakukan secara Di dalam Al-Qur’an, sering kita
ikhlas dan semata-mata hanya mengharap jumpai kata “aamanu” dirangkaikan de-
keridhaan Allah SWT. ngan “wa-‘amilush-shaalihaat”, beriman
dan beramal shaleh, diantaranya dapat kita
lihat dalam surah Asy-Syu’araa’ ayat 227,
Kaum Muslimin yang berbahagia. Al-Qashash ayat 80, Al-Bayyinah ayat 7,
At-Tiin ayat 6, Al-Ashr ayat 3 dan
Iman dan amal shaleh merupakan beberapa surah lainnya di dalam Al-Qur-
dua hal yang saling berkaitan dan saling ’an.
menunjang. Dengan iman, dapat mendo-
rong seseorang untuk berbuat kebajikan Mungkin timbul pertanyaan,
87 88
“Mengapa Allah memilih dua kata ini
menjadi kata yang begitu akrab, seolah tak Β⇔™ُ↓
ِΕِ⎜ﱠΡَΧْ⇔↓ُΡْϖَ… θْ ُ〈 َµِۤ
dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya?”. Jawabnya sederhana saja, “Ka- “Sesungguhnya orang-orang yang ber-
rena dua kata ini sangat penting bagi ma- iman dan beramal shaleh, mereka itulah
nusia, utamanya bagi kita ummat Islam”. sebaik-baik makhluk” (QS. Al-Bayyinah
Melalui dua kata inilah, Allah memulia- ayat 7).
kan manusia dibanding dengan makhluk
lainnya. Dengan dua kata inilah, Allah
menganugerahkan kepada manusia kehi- ⎛Ηْ⇓ُ↓↓™ﱠΡٍَ∧َ↵ْσِّ⇑°ًΛِ⇔°َ∅َοِπَ⊂ ْσَ⇑
dupan yang baik dan penuh berkah. De-
ngan dua kata ini pula Allah memberikan ًΕَΧِّϖَِβ ً≥υϖَ≡ τﱠρَϖϖِْΛُρَνَ∏ σٌ ِ⇑ْΑُ⇑َυُ〈َ™
kepada manusia pahala yang tidak putus-
putusnya. Dan dengan dua kata ini juga
Allah menyelamatkan manusia dari be-
↓ْυُ⇓°َ∧°َ⇑ σَِΤْ≡َ°±ِ θْ ُ〈َΡْ÷َ↓ ْθُ©ﱠρَ⎜Σِْϑَρَ⇔َ™
lenggu duniawi yang cenderung merugi-
kan. ◊َ ْυُνَπْ∈َ⎜
Firman Allah dalam Al-Qur’an : “Barangsiapa yang mengerjakan amal
shaleh, baik laki-laki maupun perempuan
ِΓΛِνّΞ⇔↓↓υُνِπَ⊂َ™↓ْυُρَ⇑↓ σَ ْ⎜ِΘ↓ِ ﱠ◊ ↓⇔ﱠ dalam keadaan beriman, maka sesungguh-
nya akan Kami berikan kehidupan yang
89 90
baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
balasan kepada mereka dengan pahala benar-benar berada dalam kerugian, ke-
yang lebih baik dari apa yang telah mere- cuali orang-orang yang beriman dan me-
ka kerjakan” (QS. An-Nahl ayat 97). ngerjakan amal shaleh dan nasehat mena-
sehati supaya mentaati kebenaran dan na-
ِΓΛِνّΞ⇔↓↓υُνِπَ⊂َ™ ↓ْυُρَ⇑↓ َσْ⎜ِΘ↓ِ⎨ﱠ↓⇔ﱠ sehat menasehati supaya menetapi kesa-
baran” (QS. Al-Asr ayat 1, 2 dan 3).
◊َ ْυُρْπَ⇑ُΡْϖَ∠ٌΡْ÷َ↓ θْ ُ©َνَ∏
Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at yang
dirahmati Allah SWT.
“Kecuali orang-orang yang beriman dan
beramal shaleh, maka bagi mereka pahala
Amal shaleh merupakan amal yang
yang tidak putus-putusnya” (QS. At-Tiin
nilai pahalanya selalu mengalir kendatipun
ayat 6).
orang yang melakukannya sudah mening-
gal dunia. Selama hasil karyanya, hasil
ΡٍْΤُ…ْ⎛ِηَ⇔َ◊°َΤْ⇓ِ⎨ْ↓ ↓ِ◊ﱠΡِْΞَ∈ْ⇔↓َ™ bantuannya dan sumbangan infaqnya ma-
sih dapat dimanfaatkan oleh orang lain
ِ ΛِνّΞ⇔↓↓υْνِπَ⊂َ™ ↓ْυُρَ⇑↓ َσْ⎜ِΘِ↓⎨ﱠ↓⇔ﱠ
Γ atau masyarakat, maka selama itu pula pa-
halanya terus mengalir.
ِΡْΧﱠΞ⇔°±ِ↓ْυَ∅↓َυَ×َ™ ِّκَΛْ⇔°±ِ↓ْυَ∅↓َυَ×َ™ Oleh karena itu, marilah kita
91 92
bersama-sama meningkatkan iman dan
amal shaleh kita dengan banyak beribadah θِ ْϖِφَ∈ْ⇔↓◊ِ∞ْΡُϕْ⇔↓⎛ِ∏ْθُλَ⇔َ™ْ⎛⇔ُِã↓َ∨َℵ°َ±
kepada Allah, berbuat baik kepada sesama,
gemar berinfaq dan bersedekah serta per- ِ °⎜⎨ْ↓َσِ⇑ ِτْϖِ∏°َπ±ِ ْθُ∧°ِ⎛ْ ™َ↓ِ⎜ﱠρَ∈َηَ⇓َ™
∝
buatan-perbuatan kebajikan lainnya. Se-
moga Allah memasukkan kita ke golongan
orang-orang yang terbaik, terbaik di dunia
θْ ُλْρِ⇑َ™ْ⎛ِّρِ⇑َοﱠΧَϕَ×َ™ ِθْϖِλَΛْ⇔↓Ρِْ∧ِّΘ⇔↓َ™
kini dan terbaik di akhiat kelak. Amin ya
Rabbal ‘alamiin. ُ⇐ْυُ⋅َ↓ ِθْϖِνَ∈ْ⇔↓ُ∉ْϖِπﱠΤ⇔↓َυُ〈τَّ⇓↓ِ τَ×َ™َζِ×
ْ⎛⇔ِ ِθْϖِφَ∈ْ⇔↓ َã↓ُΡِηْ®َΦْℜَ↓َ™↓َΘ〈ْ⎛ِ⇔ْυَ⋅
θِ ْϖ÷ِﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓ ِ∝°َπِνْΤُπْ⇔↓َ™َσْϖِπِνْΤُπْ⇔↓Ρِ←ِ°َΤِ⇔َ™ْθُλَ⇔َ™
θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ ®ُِْ™ُΡِηْ®َΦْℜ°َ∏ ِ∝°َρِ⇑ْΑُπْ⇔↓َ™َσْϖِρِ⇑ْΑُπْ⇔↓َ™
ΡٍْΤُ…ْ⎛ِηَ⇔َ◊°َΤْ⇓ِ⎨ْ↓ ↓ِ◊ﱠΡِْΞَ∈ْ⇔↓َ™ َσْϖΧِ←ِ°ﱠΦ⇔↓َ≥°َϑَ⇓°َ⎜َ™َσْ⎜ِΡِηْ®َΦْΤُπْ⇔↓َℑْυَ∏°َϖَ∏
ِ ΛِνّΞ⇔↓↓υُνِπَ⊂َ™ ↓ْυُρَ⇑↓ َσْ⎜ِΘ↓ِ⎨ﱠ↓⇔ﱠ
Γ
ِΡْΧﱠΞ⇔°±ِ↓ْυَ∅↓َυَ×َ™ ِّκَΛْ⇔°±ِ↓ْυَ∅↓َυَ×َ™
93 94
95
B da Allah SWT. yang
96
tengah memberikan kesempatan kepada Setelah itu, beliau tunjuk pula garis yang
kita semua untuk bersama-sama melaksa- melintang di kiri kanannya seraya berkata:
nakan ibadah Jum’at sebagai salah satu
upaya kita untuk lebih mendekatkan diri
kepada-Nya, sekaligus juga sebagai ajang ٌ◊°َχْϖَ⊗°َ©ْρِّ⇑ οٍ ْϖΧَِℜِّοُ∧⎛νَ⊂ ٌοُΧُℜ ®ِΘ〈
silaturrahmi dan ukhuwah Islamiyah antar
sesama kita. ِτْϖَ⇔♠ِ υْ ُ⊂ْΠ⎜ﱠ
“Inilah jalan yang bersimpang siur. Pada
Muslimin Rahimakumullah. tiap-tiap jalan itu ada syetan yang selalu
merayu”.
Suatu ketika, tatkala Rasulullah
SAW. sedang duduk bersama beberapa sa-
habat, beliau membuat sebuah garis lurus,
Hadirin.
panjang dan lempang di atas tanah dengan
tongkatnya. Kemudian, di kiri kanan garis
Dalam riwayat lain dijelaskan bah-
tersebut dibuatnya pula beberapa garis
wa Allah membuat perumpamaan tentang
yang membelintang. Sambil menunjuk
jalan lurus itu laksana sebuah jalan yang
kepada garis yang lurus, panjang dan lem-
lempang yang di kiri kanannya dipagar
pang itu, beliau berkata :
oleh dinding beton yang tinggi dan kokoh.
“Inilah jalan Allah” ã↓ οُ ْϖΧَِℜ↓َΘ〈
ِ
Pada kedua dinding tersebut terdapat bebe-
rapa pintu yang tertutup tirai sutera yang
97 98
sangat indah dan menggiurkan mata untuk semudah yang dibayangkan memang. Ti-
memandangnya serta membangkitkan mi- dak semudah membalik kedua telapak ta-
nat untuk mengetahui apa gerangan isinya. ngan, tidak semudah menarik rambut di
Di penghujung jalan lurus itu berdiri seo- dalam tepung. Tidak semulus jalan tol
rang kembara yang selalu memanggil- yang relatif bebas hambatan itu. Akan
manggil dan berseru, “Tempuhlah jalan tetapi, jalan lurus yang diinginkan oleh
ini sampai ke ujung! Jangan sekali-kali setiap muslim dan muslimat selalu dihiasi
menoleh ke kiri dan ke kanan, karena ka- oleh beraneka ragam godaan, beraneka
lau tidak, engkau bisa tergoda! Hati-hati ragam cobaan, beraneka ragam rintangan
dan waspadalah!!!”. Setiap kali manusia dan halangan dan senantiasa dipenuhi oleh
yang lewat pada jalan itu dan berkeinginan onak dan duri, berbatu-batu penuh cadas.
membuka tirai sutera, maka terdengarlah Oleh karena itu, maka tidaklah heran jika
seruan, “Jangan kau singkap tirai itu! dari sekian banyak ummat manusia yang
nanti engkau akan celaka! Engkau bisa menghuni bumi ini, hanya segelintir saja
terperosok ke jurang yang sangat dalam!” yang mampu menempuh jalan-Nya yang
lurus.
banyak dan beraneka ragam, karena ke- pengembaraan kita mulai, manusia berte-
mungkaran memang sangat banyak jalan- baran dan berlalu lalang di muka bumi
nya dan beraneka ragam bentuknya. hendak menuju Allah SWT. Masa tempuh
perjalanan kita adalah batas umur yang di-
Firman Allah SWT. : tetapkan Allah kepada kita. Dengan kata
lain, umur kita adalah batas dan masa
ُ®ْυُ∈Χِ×ﱠ°َ∏°ًπْϖِϕَΦْΤُ⇑ْ⎛ِβ↓َΡِ∅↓َΘ〈 ™َ↓َ◊ﱠ perjalanan menuju Allah itu sendiri. Se-
dangkan perputaran antara siang dan ma-
lam adalah sebagai fase dan jenjang dari
َοُΧﱡΤ⇔↓↓ْυُ∈ΧَِّΦَ×َ⎨َ™ suatu perjalanan yang harus ditempuh dari
sati fase ke fase berikutnya hingga akhir-
nya kita sampai ke batas tujuan. Orang
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini
yang cerdik adalah orang yang mampu
adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
menempatkan fase perjalanannya senanti-
dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-
asa berada di hadapannya dan menempuh-
jalan (yang lain)” (QS. Al-An-am ayat-
nya dengan penuh kehati-hatian dan me-
153).
nempatkan maslahat di atas mudharat.
Apabila satu fase telah diselesaikannya
maka segeralah ia berkonsentrasi mengha-
Hadirin.
dapi fase berikutnya. Ia bersegera untuk
menapaki kehidupan ini dengan ibadah
Semenjak kita menginjakkan kaki
dan amal shaleh.
di bumi persada ini, semenjak itu pulalah
104
103
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah. Kalian tidak akan tersesat selama-lama-
nya, bila kalian selalu berpegang teguh
Petunjuk jalan lurus meliputi setiap kepada keduanya. Dua pusaka itu adalah
upaya yang dilakukan untuk mencapai ke- Kitabullah Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-
ridhaan Allah SWT. Hal-hal yang dapat ullah SAW.”
dilakukan agar diridhai oleh Allah SWT.
sesungguhnya sangatlah banyak dan ber-
macam-macam bentuk dan caranya. Na- Hadirin.
mun jalannya hanyalah satu, yaitu dengan
menjalankan agama-Nya berdasarkan Al- Berpegang kepada Al-Qur’an dan
Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Sunnah Rasulullah SAW. artinya menjadi-
kan Al-Qur’an dan As-Sunnah (Hadits)
Sabda Rasulullah SAW. : sebagai pedoman hidup kita, baik dalam
hubungan kita dengan Allah (hablun
θْ ُΦْλﱠΤَπَ× ْ◊ِ↓°َ⇑ σِ ْ⎜َΡْ⇑َ↓ θْ ُλْϖِ∏ Γ
ُ ْ∧َΡَ× minallah) maupun dalam hubungan kita
dengan sesama manusia (hablun minan
naas), termasuk hubungan kita dengan
َΕﱠρُℜَ™ ِã↓ ″ َ °َΦِ∧↓ًΠَ±َ↓↓ْυﱡνِΖَ× σْ َ⇔°َπِ©±ِ alam sekitar (hablun minal ‘alam).
KEKUATAN DOA
dan permohonan orang yang berdoa apa- mendekat kepadanya sehasta, dan jika ia
bila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendak- mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku
lah mereka itu memenuhi (segala perin- akan mendekat kepadanya sedepa, dan ji-
tah)Ku, dan hendaklah mereka beriman ka ia datang kepada-Ku dengan berjalan
kepada-Ku, agar mereka selalu berada kaki, maka Aku akan datang kepadanya
dalam kebenaran”. dengan berlari”.
ِθْϖِ÷ﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓ ِ∝°َπِνْΤُπْ⇔↓َ™َσْϖِπِνْΤُπْ⇔↓ِΡِ←°َΤِ⇔َ™ْθُλَ⇔َ™
θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ ®ُْ™ُΡِηْ®َΦْℜ°َ∏ ِ∝°َρِ⇑ْΑْπْ⇔↓َ™َσْϖِρِ⇑ْΑُπْ⇔↓َ™
τً ↓ِ⇓ﱠΕَϖْηُ… ™ﱠ°ً⊂ﱡΡَΖَ× ْθُλﱠ±َℵ↓ْυُ⊂ْ⎯ُ↓ َσْϖِΧِ←°ﱠΦ⇔↓َ≥°َϑَ⇓°َ⎜َ™َσْ⎜ِΡِηْ®َΦْΤُπْ⇔↓َℑْυَ∏°َϖَ∏
σَ ْ⎜ِΠَΦْ∈ُπْ⇔↓ ِ∆ﱡΛُ⎜َ⎨
ِθْϖِφَ∈ْ⇔↓◊ِ∞ْΡُϕْ⇔↓⎛ِ∏ْθُλَ⇔َ™ْ⎛ِ⇔ُã↓َ∨َℵ°َ±
ِ °َ⎜⎨ْ↓َσِ⇑ ِτْϖِ∏°َπ±ِ ْθُ∧°ِ⎛ْ ™َ↓ِ⎜ﱠρَ∈َηَ⇓َ™
∝
θْ ُλْρِ⇑َ™ْ⎛ِّρِ⇑َοﱠΧَϕَ×َ™ ِθْϖِλَΛْ⇔↓ِΡْ∧ِّΘ⇔↓َ™
ُ⇐ْυُ⋅َ↓ ِθْϖِνَ∈ْ⇔↓ُ∉ْϖِπﱠΤ⇔↓َυُ〈τﱠ⇓ِ↓ τَ×َ™َζِ×
ْ⎛⇔ِ ِθْϖِφَ∈ْ⇔↓ َã↓ُΡِηْ®َΦْℜَ↓َ™↓َΘ〈ْ⎛ِ⇔ْυَ⋅
124
123
ُ®ُΠْΧَ⊂↓ًΠﱠπَΛُ⇑ّ◊َ↓ُΠَ©ْ⊗َ↓َ™ ُτَ⇔َµْ⎜Ρَِ⊗َ⎨
8
⎛νَ⊂ ُ⇒َζﱠΤ⇔↓َ™ ≥َُζﱠΞ⇔↓َ™ ُτُ⇔ْυُℜَℵَ™
σْ َ⇑َ™ τΧِْΛَ∅َ™ τ⇔ِ↓ ⎛νَ⊂َ™ ِã↓ ⇐ِ ْυُℜَℵ
TUGAS DA’WAH
َ◊ْυُπِνْΤُπْ⇔↓°َ© ↓َ⎜ﱡƒَϖَ∏ Πُ ْ∈َ±°™ﱠ↓⎨َُ® ↓َ⇑ﱠ
ُτُ×°َ∧َΡَ±َ™ ِã↓ Εُ َπْ≡َℵَ™ ْθُλْϖَνَ⊂ ُ⇒َζﱠΤ⇔َ↓ َℑ°َ∏ْΠَϕَ∏ ِã↓∑َυْϕَΦ±ِ َ⎝° ™َ↓ِ⎜ﱠθْ ُλْϖِ∅ْ™ُ↓
⎛®βَ σْ َ⇑ ″ َ °َ…َ™ ⎛ϕ×ِ↓ﱠσَ⇑
°ﱠρُ∧°َ⇑َ™ ↓َΘ©ِ⇔°َ⇓↓َΠَ〈 ْ⎝ِΘِ ↓⇔ﱠãُِΠْπَΛْ⇔َ↓
Πِ ْ©ْ ⎜ﱠσَ⇑ ِã°َ⇓↓Π〈َ ◊ْ َ↓ ⎨َ ْυَ⇔ َ⎝ِΠَΦْ©َρ⇔ِ Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at
yang dirahmati Allah SWT.
َ َ∏ τُ ْνِνْΖ ⎜ﱡσْ َ⇑َ™ ُτَ⇔ﱠοِΖُ⇑َζَ∏ ُã↓
ζ ertama-tama dan uta-
ke khadirat Allah SWT. yang mana atas perkara dagang misalnya. Mungkin lantar-
izin-Nya jualah sehingga dapatlah pada si- an kurang hati-hati, kurang perhitungan,
ang ini kita bersama-sama menunaikan sehingga seseorang mengalami kerugian.
fardhu Jum’at di masjid yang mulia dan Namun kerugian ini akan dapat kita tutupi
terhormat ini. manakala kita melakukan kegiatan perda-
gangan lagi di masa-masa yang akan da-
tang, dan mungkin saja justeru kita mem-
Muslimin Rahimakumullah. peroleh keuntungan, sehingga kerugian se-
belumnya dapat kita tanggulangi, karena
Ada suatu sinyalimen yang kuat, memang, untung rugi merupakan persoal-
yang menyatakan bahwa manusia itu pada an biasa dalam jual beli.
umunya mengalami kerugian. Sinyalimen
ini ditujukan kepada manusia pada umum- Namun, hadirin sekalian, kerugian
nya. yang dimaksudkan di sini, yang disinyalir
ini, bukan kerugian dalam hal perkara da-
Kami khawatir, jangan-jangan di- gang dan bukan kerugian yang ada di du-
antara kita atau sebagian besar kita ini ter- nia ini saja, tetapi kerugian yang akan di-
golong orang yang rugi tersebut. bawa mati, atau kerugian yang diderita se-
seorang sejak di dunia kini hingga di akhi-
Hadirin. rat nanti, dan tidak ada kesempatan lagi
untuk menebusnya.
Seseorang yang rugi, dalam hal
127 128
Kaum Muslimin Rahimakumullah. mengandalkan dirinya, menyandarkan di-
rinya atau menggantungkan dirinya, kepa-
Saya yakin, kita semua tidak ada da sesuatu yang tidak dapat diandalkan, ti-
yang ingin rugi, kita semua ingin untung. dak dapat diharapkan.
Apapun status, profesi dan jabatan kita,
apakah kita sebagai pegawai, karyawan,
pengusaha, buruh, tani, nelayan, pedagang “Demi masa (waktu)” ΡْΞَ∈ْ⇔↓َ™
ِ
seniman dan sebagainya, semua ingin un-
tung, semuanya berusaha agar mempero- Allah bersumpah dengan masa. Allah ber-
leh keuntungan, baik keuntungan yang sumpah dengan waktu. Karena perkara
bersifat material dan atau keuntungan yang waktu inilah, kadang-kadang manusia itu
bersifat non material, keuntungan yang lalai. Karena perkara waktu inilah, terka-
bersifat jasmani dan atau keuntungan yang dang manusia itu salah hitung, salah perhi-
bersifat rohani. Tetapi, kenapa sinyalimen tungan. Betapa mudahnya kita menghabis-
ini menyatakan bahwa manusia itu pada kan waktu begitu saja. Betapa cepatnya ki-
umumnya mengalami kerugian, padahal ta dimakan oleh waktu. Namun, sayangnya
tak seorangpun diantara kita yang ingin ru- banyak diantara kita yang belum menyada-
gi, dan ini sudah merupakan tabi’at dan rinya. Umur kita yang semakin setahun se-
naluri manusia sepanjang zaman. Betapa makin bertambah, pada hakikatnya justertu
tidak, hadirin sekalian, orang-orang yang semakin berkurang semakin berkurang.
dinyatakan oleh Allah sebagai orang-orang Hitungannya memang bertambah, namun
yang rugi itu adalah, lantaran mereka jatahnya berkurang.
129 130
juga sampai ke akhirat nanti. Tengoklah kesejahteraan dan menentukan nasib diri-
sekeliling kita, tidak sedikit nilai yang nya, sengsara atau bahagia.
tinggi dan luhur dapat dikalahkan oleh
nilai yang rendah dan tak terpuji, karena Dia kira dengan pangkat dan jabat-
harta. Persaudaraan terputus, terjadi saling an inilah yang menentukan wibawa dan
menyakiti, saling menganiaya, saling men- kehormatan dirinya di mata orang lain.
dhalimi, sikut menyikut, terjadinya perti- Sayang, ia lupa bahwa yang menyebabkan
kaian perselisihan, perkelahian bahkan bu- ia sejahtera, sengsara atau bahagia, berwi-
nuh membunuh, disebabkan karena harta. bawa atau terhormat adalah bukan karena
Jika sudah demikian keadaannya, maka jabatannya itu, tetapi justeru terletak pada
harta tidak lagi menjadi kebanggaan, tidak bagaimana ia menyikapi pangkat dan ja-
lagi menjadi tumpuan kebahagiaan, namun batannya itu. Sama halnya mungkin, seo-
harta justeru akan membuat hidup seng- rang aktor sinetron, dipuja tidaknya dia
sara, tidak aman dan tidak tenteram. oleh penggemarnya, oleh penontonnya,
bukan karena perannya, tetapi justeru ter-
letak pada bagaimana ia memainkan peran
Kaum Muslimin yang berbahagia. tersebut dengan baik. Walaupun ia hanya
berperan sebagai si Cecep, seorang anak
Ada lagi sementara orang yang kampung yang logo, namun karena ia sa-
mengandalkan dirinya kepada pangkat dan ngat bagus memerankannya, sehingga An-
jabatan. Dia pikir dengan pangkat dan jasmara, orang yang memegang peran ini,
jabatan inilah akan memberikan mendapat sambutan dan jempolan para
135 136
para penontonnya. merugi dan merugikan.
α
ٍ ْ∈َ± ُ⁄ۤ °َϖِ⇔ْ™َ↓ Orang-orang yang gemar berbuat
kebajikan, baginya selalu tercurah ni’mat
“Dan orang-orang Mu’min, laki-laki dan Allah yang dapat dijadikan suluh penerang
wanita, sebagian mereka (adalah) peno- bagi kehidupannya dan mampu menun-
long bagi sebagian yang lain” (QS. At- jukkan jalan yang lurus. Selain itu juga,
Taubah ayat 71). perbuatan kebajikan merupakan gambaran
akhlak yang mulia. Sebab orang yang
∑υْϕﱠΦ⇔↓َ™ ِّΡΧِْ⇔↓⎛َνَ⊂↓ْυُ⇓َ™°َ∈َ×َ™ berbuat kebajikan cenderung berhati mu-
lia, penyantun dan rendah hati.
149 150
ِθْϖِ÷ﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓
θِ ْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ
°َρْϖَ⇔ِ↓ً ™ﱠΕَρْΦِ∏ِΡْϖَΝْ⇔↓َ™ ِّΡﱠς⇔°±ِ ْπُ∧ْυُνْΧَ⇓َ™
َ◊ْυُ∈َ÷ْΡُ×
161 162
yang amat sangat yang Allah tampakkan َ◊°َ∧°َ⇑َ™ ِã↓ ◊ِ ْ™ُΠْρِ⇑ τَ⇓ْ™ُΡُΞْρٍ ⎜ﱠΕَΒِ∏ σْ ِ⇑
di dunia ini dan terlebih-lebih di akhirat
nanti. σَ ْ⎜ِΡِΞَΦْρُπْ⇔↓َσِ⇑
Bacalah, bagaimana sejarah kelabu
“Maka Kami benamkanlah Qarun beserta
yang menimpa ummat sebelum kita lan-
rumahnya ke dalam perut bumi. Maka ti-
taran kesombongan, takabbur dan kufur
dak ada baginya suatu golongan manapun
ni’mat, sehingga Allah menukar kekayaan
yang mampu menolongnya terhadap a-
mereka, kesejahteraan dan stabilitas kea-
zab Allah. Dan tiadalah ia termasuk
manan yang mereka miliki, dengan kemis-
orang-orang yang dapat membela dirinya
kinan, ketakutan dan kekacauan.
sendiri” (QS. Al-Qashash ayat 81).
Perhatikanlah bagaimana nasib si
Ingatlah, betapa Allah telah ber-
Qarun dengan hartanya yang melimpah
ulang kali memberi ni’mat, rahmat dan
ruah, seketika terbenam di telan bumi
kemuliaan pada Bani Israil, namun ber-
lantaran ia lupa bersyukur, bahkan berani
ulang kali pula mereka mengingkarinya,
berbuat sombong dan takabbur.
sesat dan durhaka terhadap ajaran Allah.
Pada mulanya Allah selalu memberikan
Firman Allah SWT. :
ampunan kepada mereka berkat doa dan
τَ⇔َ◊°َ∧°َπَ∏ ⊃
َ ْℵَ⎨ْ↓ ِ®ℵِ↓َΠ±َِ™ τ±ِ°َρْηَΤَΝَ∏ permohonan para Nabi dan Rasul yang
diutus untuk mereka. Namun lama
171 172
kelamaan murka Allah rupanya turun ju- karu-karuan. Akibatnya, dalam waktu re-
ga. Selama empat puluh tahun mereka latif singkat, kekayaan berubah menjadi
Allah biarkan terombang ambing dalam kefakiran, kenikmatan berbalik menjadi
kesesatan. Hidup mereka tak obahnya lak- kesengsaraan, persatuan pecah dan mun-
sana sebuah perahu yang berlayar tanpa cullah perceraiberaian.
kemudi, terombang ambing diterpa angin,
badai dan gelombang, sehingga kehidupan Terhadap peristiwa ini,Allah SWT.
mereka tak tentu arah, kemiskinan, keme- berkomentar melalui firman-Nya dalam
laratan dan kebodohan selalu menghantui Al-Qur’an :
mereka.
tanpa-tanda kekuasaan Allah bagi setiap sebagai peringatan bagi orang-orang yang
orang yang sabar lagi banyak bersyukur” kufur akan ni’mat Allah SWT.
(QS. Saba’ ayat 19).
Sungguh, tidaklah sulit bagi Allah
Kemudian, betapa siksaan yang untuk mengubah keadaan suatu bangsa,
menimpa raja Namrud, raja yang lalim dari kehidupan yang aman tenteram men-
itu. Begitu pula kehinaan yang teramat jadi kehidupan yang kacau-balau, dari ke-
sangat terhadap Fir’aun. hidupan yang kaya raya menjadi kehi-
dupan yang miskin papa. Semuanya ter-
Begitulah beberapa contoh sejarah gantung kita, bersyukur atau kufur?.
tentang nasib manusia yang kufur terhadap
ni’mat-ni’mat Allah. Firman Allah SWT. :
ِθْϖِ÷ﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِã°±ُِ↵ْυُ⊂َ↓
180
179
11 ُ↓َ◊ﱠΠَ©ْ⊗َ↓َ™ ُτَ⇔َµْ⎜ِΡَ⊗َ⎨ ُ®َΠْ≡َ™ ُã↓↓ِ⎨ﱠ
οِّ َ∅ﱠθُ©ّν⇔َ↓ ُτُ⇔ْυُℜَℵَ™ ®ُُΠْΧَ⊂↓ًΠﱠπَŒُ
MENGATASI °َρِ™ّϖِ™Χَ⇓ َµِ⇔ْυُℜَℵَ™ َ∨ِΠْΧَ⊂⎛νَ⊂ ْθِّνَℜَ™
TEKANAN JIWA τِ̝⇔∞ ⎛َνَ⊂َ™ σَ ْϖِνَℜْΡُπْ⇔↓ِΠِ™ّϖَℜٍΠﱠπَُ
Πُ ْ∈َ±°ِ ↓َ⇑ﱠσْ⎜ِّΠ⇔↓ِ⇑ْυَ⎜ ⎛⇔ِ↓ τِ̝™ΧْΛَ∅َ™
ُτُ×°َ∧َΡَ±َ™ ِã↓ ُΕَπْ≡َℵَ™ ْθُλْϖَνَ⊂ ُ⇒َζﱠΤ⇔َ↓
τِ̝×°َϕُ×ﱠκَ≡ َã↓↓ْυُϕِ ↓ِ×ﱠã↓َ⎯°َΧِ⊂ƒَϖَ∏
ُθِ⇔°َ⊂َυُ〈َ ↓ِ⎨ﱠτ⇔ِ↓⎢َ ْ∑ِΘِ ↓⇔ﱠãُِΠْπَΛْ⇔َ↓ َ◊ْυُπِνْΤ ⇑ﱡθْ ُΦْ⇓َ↓َ™ ↓ِ⎨ﱠσْ×ُ ﱠυُπَ×َ⎨َ™
σُ πْ≡ﱠΡ⇔↓َυُ〈 ِ≥ َ⎯°َ©ﱠΤ⇔↓َ™ ِ∆ْϖَ®ْ⇔↓
ُτُ⇔َ°ْℜَ↓َ™ ُτَπَ∈ِ⇓ ⎛νَ⊂ ُ®ُΠَπْ≡َ↓ ِθْϖِ≡ﱠΡ⇔↓ Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Ra-
himakumullah.
τَ ⇔ِ↓⎢َ ْ◊َ↓ُΠَ©ْ⊗َ↓ ِτِνْΖَ∏ ْσِ⇑ َΠْ⎜ِΣَπْ⇔↓
181 182
Melalui shalat kita dapat memohon berubah-ubah dan silih berganti. Ada sedih
pertolongan kepada Allah dari ujian za- ada senang, ada cinta ada benci, ada per-
man, tekanan-tekanan orang lain dan keke- temuan ada perpisahan, ada sehat ada
jaman para durjana. Rasulullah SAW. ke- sakit dan sebagainya. Mungkin ada seba-
tika menghadapi persoalan genting, beliau gian manusia yang ditakdirkan Allah men-
selalu berlindung melalui shalat. Ruku’ derita berbagai macam cobaan. Maka tidak
dan sujud dalam shalat dapat membawa ada jalan lain yang ditempuh kecuali ber-
kita serasa lebih dekat kepada Allah, se- sabar dan pasrah menerima takdir Allah.
hingga rasa percaya diri, penuh keyakinan, Inilah cara yang tepat untuk lulus dari
rasa damai dan tenteram semakin dapat ujian dan cobaan Allah.
kita rasakan.
Melalui, shalat, sabar dan menger-
jakan ibadah-ibadah lainnya. InsyaAllah
Kaum Muslimin Rahimakumullah. kita akan menemukan ketenangan, keten-
teraman dan kedamaian, sehingga segala
Disamping shalat, sarana lain yang persoalan hidup yang cenderung membuat
dapat kita jadikan penolong kehidupan kita orang stress dapat kita atasi dengan baik.
agar terhindar dari tekanan jiwa adalah
“sabar”. Rasulullah SAW. melalui hadits
qudsi pernah bersabda :
Allah SWT. menjadikan kehidupan
di dunia ini di atas kodrat yang cenderung َ∨َℵْΠَ∅ْ⁄َζْ⇑َ↓ْ⎛ِ×َ⎯°َΧِ∈ِ⇔ ∇ْ ﱠΡَηَ× ⇒َ َ⎯↓َσْ±°َ⎜
195 196
⎛ًρِ∠ ِθْϖِ≡ﱠΡ⇔↓σِπْ≡ﱠΡ⇔↓ِã↓ِθْΤ±ِ
“Hai Bani Adam, sempatkanlah dirimu ْσِ⇑ َµِ⇔↵ َ ↓ِ◊ﱠµَ±°َ∅َ↓ƒَ⇑ ⎛νَ⊂ْΡΧِْ∅↓َ™
untuk beribadah kepada-Ku, maka akan
Aku penuhi dadamu dengan ketenteraman ℵِْυُ⇑ُ⎨ْ↓ ِ⇑ْΣَ⊂
jiwa”.
ِθْϖِφَ∈ْ⇔↓◊ِ∞ْΡُϕ⇔ْ↓⎛ِ∏ْθُλَ⇔َ™ْ⎛ِ⇔ُã↓َ∨َℵ°َ±
Ahirnya, marilah kita tingkatkan
amal ibadah kita, terutama ibadah shalat.
Semoga dengan shalat yang rajin dan di-
∝
ِ °⎜⎨ْ↓َσِ⇑ ِτْϖِ∏°َπ±ِ ْθُ∧°ِ⎛ْ ™َ↓ِ⎜ﱠρَ∈َηَ⇓َ™
siplin, dapat mempertebal mentalitas kita,
sehingga akan menjadi seorang yang tahan θْ ُλْρِ⇑َ™ْ⎛ِّρِ⇑َοﱠΧَϕَ×َ™ ِθْϖِλَΛ⇔ْ↓Ρِْ∧ِّΘ⇔↓َ™
uji dan militansi. Disamping itu jangan lu-
pa pula untuk selalu melatih kesabaran, se- θِ ْϖِνَ∈⇔ْ↓ُ∉ْϖِπﱠΤ⇔↓َυُ〈τﱠ⇓↓ِ τَ×َ™َζِ×
moga dengan dua kekuatan tersebut dapat
mengatasi semua persoalan hidup yang ki-
ta alami dan insyaAllah kita akan terhindar
ِθْϖِ≡ﱠΡ⇔↓ُℵْυُηَ®⇔ْ↓َυُ〈τُ™ْ®ُ ِ↓⇓ﱠΡِηْ®َΦْℜ°َ∏
dari penyakit stress.
ِθْϖِ÷ﱠΡ⇔↓◊ِ°َχْϖﱠς⇔↓َσِ⇑ِãِ°±ُ↵ْυُ⊂َ↓
197 198
Muslimin Rahimakumullah.
Muslimin Rahimakumullah.
Ada sebuah hikayat yang cukup
jenaka yang menceritakan tentang sebuah Dari sisi omzet penjualan dan ke-
keluarga dimana sumber mata pencaharian untungan yang diperoleh dalam beberapa
keluarga ini adalah sebagai penjual susu tahun berselang nampaknya tidak begitu
perah yang diperoleh dari perahan sapi pe- berpengaruh, tidak menurun drastis, bah-
liharaan mereka. kan jumlah pembeli dan langganan cen-
derung semakin bertambah dan hasil ju-
Sapi perah yang mereka miliki ha- alan mereka lancar-lancar saja. Ini mung-
nya satu ekor, namun hasil perahan dari kin barangkali lantaran keahlian mereka
sapi ini cukup banyak sehingga dapat dalam hal campur mencampur susu se-
mencukupi segala kebutuhan mereka se- hingga tidak terasa bahwa susu tersebut
hari-hari. Begitulah karunia Allah yang sudah bercampur air.
201 202
barang yang tidak punya berkat itu. Apa kalau di akhirat sengsara. Lebih baik hidup
artinya semua harta kekayaan yang kita sederhana di dunia asal di akhirat bahagia.
miliki jika semuanya kita peroleh dari
hasil kecurangan kita. Dan ingatlah, harta
yang diperoleh dari hasil usaha yang tidak Muslimin Rahimakumullah.
benar ini akan menjadi bumerang yang ba-
kal mencelakakan kita dan keluarga kita. Perbuatan curang identik dengan
Berapapun banyaknya harta yang dimiliki penipuan.
namun diperoleh dari hasil kecurangan,
pasti tidak akan memperoleh manfaat se- Pada suatu hari pernah Rasulullah
cara hakiki. Tidak akan membawa keba- SAW. berkunjng ke sebuah pasar. Beliau
hagiaan dan ketenteraman hidup. menghampiri seorang penjual makanan.
Rasulullah tertarik pada sebuah keranjang
Apalah gunanya memperoleh laba yang beirisi sejumlah barang makanan
besar kalau itu kita dapatkan dari hasil ke- yang akan dijual. Setelah melihatnya, ke-
curangan kita. Lebih baik memperoleh la- mudian beliau periksa dengan memasuk-
ba meskipun kecil namun kita dapatkan kan tangan ke dalamnya dan ternyata be-
dari usaha yang baik, halal dan jujur. Buat liau temukan ada makanan yang rusak.
apa harta berlimpah kalau akhirnya men- “Kenapa ini?”, tanya Rasulullah, sambil
datangkan musibah. Biar sedikit jadilah memperlihatkan barang tersebut. “Kena
asal membawa berkah.Apa gunanya mem- hujan”, jawab pedagang itu, sedikit
peroleh keuntungan yang besar di dunia
207 208
terkejut dan agak gugup. “Kenapa engkau Oleh karena itu para jamaah seka-
sembunyikan, kenapa tidak engkau taruh lian, kami mengajak, marilah kita hindari
di atas, agar kelihatan. Atau seharusnya dan kita jauhi perbuatan curang, baik cu-
engkau pisahkan barang ini dengan ba- rang dalam hal jual beli atau usaha mau-
rang yang lain”, tanya beliau lagi dan pun curang dalam pergaulan sehari-hari.
sedikit memberikan saran. Pedagang itu
terdiam, ia nampak malu di hadapan Ra- Ingatlah, kejujuran akan membawa
sulullah. Kemudian Rasulullah memper- kita kepada kebajikan, dan kebajikan akan
ingatkan, “Ingatlah, barangsiapa yang mengantarkan kita ke sorga.
melakukan kecurangan (tipuan), dia bukan
golongan kami”. Sabda Rasulullah SAW. :
219 220
ْθُλﱡ±َℵَ°⇓َ↓َ™ ≥ًَΠِ≡↓ ™ﱠΕً ↓ُ⇑ﱠθْ ُλُΦِ̝® ↓ُ⇑ﱠΘ〈 ↓ِ◊ﱠ
mempunyai ikatan jiwa yang begitu kokoh
dan teraplikasi dalam amal perbuatan se-
hari-hari be-rupa saling bantu membantu,
ِ◊ْ™ُΠُΧْ⊂°َ∏ tolong menolong dan sebagainya. Dari si-
kap dan tindakan ini pada gilirannya akan
“Sesungguhnya ummat ini adalah ummat membentuk suatu masyarakat yang sejah-
yang satu. Dan Akuilah Tuhan kamu. Oleh tera, rukun dan damai, penuh marhamah
sebab itu hendaklah kamu menyembah ke- lahir dan batin. Ideal cita seiring dengan
pada-Ku”. anjuran Allah SWT. yang tertera dalam
Al-Qurán pada surah Al-Maídah ayat 2
yang berbunyi :
Muslimin Rahimakumullah.
dalam mengejakan kebaikan dan memeli- bumi ini, maka selama itu pula tanggung
hara diri dari kejahatan. Dan janganlah jawab untuk menjalin persaudaraan dan
saling bantu membantu dalam menger- ukhuwah Islamiyah tetap melekat di tiap-
jakan dosa dan permusuhan. Dan patuh- tiap pribadi kaum muslimin.
lah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
sangat keras sisksa-Nya”.
Kaum Muslimin yang berbahagia.
ِ⇒°َ≡ْℵَ⎨َْ™τ±ِ̝ ◊َ ْυُ⇔َ⁄ƒَΤَ×ْ∑ِΘَ↓⇔ﱠã↓↓υُϕ™َ↓×ﱠ
jawab tersebut tentu sifatnya tidak semen-
tara atau insidentil belaka, namun sikap
dan rasa tanggung jawab ini terus ber-
langsung dan berkesinambungan, dari °ًΧْϖِ⋅َℵ ْθُλْϖَνَ⊂ ◊َ °َ∧ َã↓ ◊↓ِ ﱠ
waktu ke waktu, dari masa ke masa, bah-
kan dari generasi ke generasi. Selama ka-
um muslimin masih ada di permukaan “Dan bertaqwalah kepada Allah, yang
223 224
dengan nama-Nya kamu saling meminta Muslimin Rahimakumullah.
satu sama lain, dan peliharalah hubungan
silaturrahmi. Sesungguhnya Allah selalu Dengan meningkatnya kegiatan si-
menjaga dan mengawasi kamu”(QS. An- laturrahmi dalam masyarakat Islam, berarti
Nisaa ayat 1) ikatan persaudaraan dan kasih sayang terus
terjalin dengan erat dan kuat, sehingga ke-
Bahkan dalam salah satu hadits Ra- hidupan kaum muslimin akan terasa indah
sulullah SAW, beliau mensejajarkan atau damai, aman dan tenteram.
menyetarakan antara pentingnya atau per-
lunya beriman kepada Allah dan hari akhir Dengan terjalinnya kasih sayang
dengan pentingnya atau perlunya menjalin dan persaudaraan sesama muslim, insya-
silaturrahmi. Allah kehidupan kita akan terhindar dari
segala dosa dan kesalahan, kenapa?, ka-
ِΡِ…⎢↓ْ ِ⇑ْυَϖْ⇔↓َ™ ِã°±ِ σُ ِ⇑ْΑُ⎜ ◊َ °َ∧ْσَ⇑ rena sesama muslim kita bersaudara, yang
tentunya kita selalu ingat mengingatkan,
tegur menegur dan nasehat menasehati
τُ َπِ≡َℵ ْοِΞَϖْνَ∏ yang tentu saja dengan cara-cara yang baik
dan bijak.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah
Dengan terjalinnya kasih sayang
dan hari akhir, maka hendaklah selalu me-
dan persaudaraan sesama muslim, insya-
nyambung tali kasih sayang (silaturrah-
Allah kehidupan kita akan terjaga dari
mi)”.
226
225
kesesatan, kenapa?, karena sesama muslim pembawa kedamaian bagi muslim lainnya.
kita saling betul membetulkan dan saling Seorang muslim yang baik merupakan
sempurna menyempurnakan. pencegah bagi setiap usaha dan bentuk
perbuatan dosa dan kemungkaran. Ingatlah
Dengan terjalinnya kasih sayang pesan Rasulullah SAW. :
dan persaudaraan sesama muslim, insya-
Allah kehidupan kita akan terbebas dari
kedzaliman, kenapa?, karena sesama mus- θْ ِ◊ْ⇔ﱠ°َ∏ ®ِِΠَϖ±ِ ®ُΡّϖَِ®ُϖَνَ∏↓ًΡَλْρُ⇑ْθُλْρِ⇑َ↓ﱠℵ ْσَ⇑
lim kita saling menjaga dan kita saling
membela saudara kita. ِτΧِْνَϕΧَِ∏ ∉ْ ِχَΦْΤَ⎜ ْθِ◊ْ⇔ﱠ°َ∏ τِ ِ⇓°َΤِνΧَِ∏ ∉ْ ِχَΦْΤَ⎜
Seorang muslim yang baik, tentu ِ◊°َπْ⎜⎨ِْ↓ ι ُ ∈ْ∪َ↓ َµِ⇔↵َ™
tidak akan membiarkan saudaranya larut
dalam amukan dosa dan kemaksiatan. Seo-
rang muslim yang baik, tentu tidak akan “Barangsiapa diantara kamu melihat ke-
membiarkan keluarganya, tetangganya, mungkaran, hendaklah kamu segera men-
bahkan masyarakat lingkungan sekitarnya, cegahnya (merubahnya) dengan tanganmu
terbuai dalam mimpi-mimpi duniawi yang (kekuasaan). Kalau kamu tidak mampu de-
memabukkan, sehingga lupa segala-gala- ngan tangan (kekuasaan), maka cegah/ru-
nya. Seorang muslim yang baik merupa- bahlah dengan perkataanmu. Kalau tidak
kan penolong bagi sesama muslim lainnya. mampu juga, maka cegah / rubahlah de-
Seorang muslim yang baik merupakan ngan hatimu ( setidak-tidaknya hatimu
227 228
benci terhadap perbuatan mungkar terse- tidak semestinya seperti saling fitnah, gun-
but). Yang terakhir ini adalah gambaran jing menggunjing, saling curiga, saling
selemah-lemah iman”. tuduh dan sebagainya.
240
239
Abdullah Gymnastiar, KH. Kedahsyatan Fakhruddin Nur Syam, Lc. Kiat Sukses
Doa, MQ Publishing, Bandung, Dakwah Di Perjalanan, Al-I’ti-
2004; shom Cahaya Umat, Jakarta,
2002;
Al-Ghazali, Imam, Syukur Menambah
Nikmat, Dua Putra Press, Yog- Fathi Yakan, Dr. Mabusia Antara Hi-
yakarta, 2002; dayah Allah dan Tipu Daya Se-
tan, Gema Insani Press, Jakarta,
Anwar Harjono, Dr. Da’wah dan Ma- 2001;
salah Sosial Kemasyarakatan,
Media Da’wah, Jakarta, 1987; Husin Naparin, H. MA, Bunga Rampai
Dari Timur Tengah, Bina Ilmu
Choiruddin Hadhiri, SP, Klasifikasi Kan- Surabaya, 1989;
dungan Al-Qur’an, Gema Insani
Press, Jakarta, 2002; HAMKA, Prof.Dr. Tasauf Modern, Ya-
yasan Nurul Islam, Jakarta, 1980;
Fuad Amsyari, Dr.Phd, Prinsip-prinsip
Dasar Konsep Sosial Islam, Bina -----------------------. Lembaga Budi, Ya-
Ilmu, Surabaya, 1984; yasan Nurul Islam, Jakarta,
1976;
Fadhil Ilahi, Dr. Menggapai Hidayah,
Darul Falah, Jakarta, 2003; Hasbi Ash Shiddieqy, Prof.Dr.TM. Pedo-
241 242
man Dzikir dan Doa, Bulan Bintang, Ja- Sinar Baru Algensindo, Bandung,
karta, 1956; 1996;
Salman bin Fahd Al-Audah, Dr. Agar Syamsul Rijal Hamid, Ridho Allah Ter-
Bahtera Tak Tenggelam, Risalah gantung Ridha Orangtua, Cahaya
Gusti, Surabaya, 1995; Salam Jakarta, 2001
HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan Kualitas Ibadah Puasa) dan sejumlah dik-
Muhammadiyah. Organisasi yang aktif ia tat pelajaran untuk siswa SMK Negeri 1
ikuti sekarang adalah Muhammadiyah Tanjung. Tugasnya kini adalah sebagai
pada Majelis Tarjih dan Pengembangan Guru pada SMK Negeri 1 Tanjung, sejak
Pemikiran Islam Pimpinan Daerah Mu- Maret 1994.
hammadiyah Tabalong. Disamping gemar
menulis, ia juga aktif dalam da’wah Is-
lamiyah di daerahnya. Karya Tulis yang
sudah dan sedang digarapnya antara lain :
Apresiasi Juz ‘Amma; Petunjuk Jalan Lu-
rus (Kumpulan Bahan Kultum Praktis);
Menyingkap Misteri Lailatul Qadar (Se-
buah Upaya Pemahaman); Marhaban Ya
Ramadhan, Kumpulan Bahan Kultum Se-
kitar Ramadhan; Kumpulan Khuthbah Jum
’at Pilihan; Kumpulan Khuthbah Jum’at
Tanjung Bersinar yang digarap bersama
dengan Drs.H.Birhasani (Kabag Sosial
PEMDA Tabalong); 6 M Sebuah Konsep
Dalam Menyikapi Islam; Konsep Mena-
han Diri Dalam Puasa Ramadhan (Sebuah
Upaya Pemahaman Ke arah Peningkatan
247 248