Usia : 22 tahun Diagnosa Medis : TB Paru + Hemoptoe Data Su!e"ti#: Klien mengeluh atu" erdarah "ira$"ira % hari seelum M&S Klien mengeluh sesa" na#as Data '!e"ti#: TT(: &&)*+ ,-menit. TD) //+-0+ mmHg. S)*123. Nadi)4+ ,-menit lemah Se"ret "ental + darah Tida" na#su ma"an BB 5$6 * "g selama dira7at Hasil pemeri"saan 8a: H)/%.0 gr9. 8eu)/*.2++ -mm * . Tromosit)*/:.+++ -mm * . Sputum BTA / 5+6 5tgl *+ Agust 2++;6. hasil #oto thora"s: ada in#iltrat pada paru Terapi <ang didapat"an: o 3airan =(>D de,tra %9 : Na3l +.49 ) 2 : / drip adona 1 !am-"ol#t o (it. K. (it. 3. Kalne *,/ amp o 3e#ota,im 2,/ gr o =NH /,/ o &i#ampisin /,:%+ mg o ?tamutol /,/++ mg o P2A /,/++ mg o B0 /,/ Tugas: /. Buat "onsep ter"ait TB Paru + @'3 Pen<a"it 2. Buat as"ep pada Tn A 5D,. tu!uan. "riteria hasil. interAensi. rasional6 *. Buat peng"a!ian tamahan <ang diperlu"an untu" menun!ang D, <ang diang"at TB Paru_1st Group / TUBERKULOSIS PARU ETIOLOGI Tuer"ulosis 5TB6 adalah pen<a"it in#e"sius. terutama men<erang paren"im paru. TB dapat !uga ditular"an "e meningen. gin!al. tulang. dan nodus lim#e. Agen in#e"sius utama. mycobacterium tuberculosis. "uman atang aeroi" tahan asam <ang tumuh lamat dan sensiti# terhadap panas dan sinar ultraAiolet tetapi dapat ertahan hidup eerapa !am ditempat <ang gelap dan lema. Dalam !aringan tuuh "uman ini dapat Dormant. tertidur lama selama eerapa tahun. M. bovis dan M. avis pada "e!adian <ang !arang. er"aitan dengan ter!adin<a in#e"si tuer"ulosis. FAKTOR RESIKO a6 Tempat "umuh. perumahan di a7ah standar <ang dapat memudah"an penularan 6 Kemis"inan. memuat orang tida" dapat hidup dengan la<a" 5mis. Malnutrisi6 B6 Pria "arena "eiasaan mero"o" dan minum al"ohol <ang dapat menurun"an sistem imun d6 Konta" de"at dengan seseorang <ang mempun<ai TB a"ti# e6 =ndiAidu <ang imunosupresi# 5lansia. pasien dengan "an"er. mere"a <ang dalam terapi "orti"osteroid. atau mere"a <ang terin#e"si H=(6 #6 Pengguna oat$oat =( dan al"oholi" g6 Setiap indiAidu tanpa pera7atan "esehatan <ang ade"uat 5tuna7isma. tahanan. etni" dan ras minoritas terutam ana"$ana" di a7ah usia /% tahun dan de7asa muda antara <ang erusia /% sampai :: tahun6 h6 Setiap indiAidu dengan gangguan medis <ang sudah ada seelumn<a 5diaetes. gagal gin!al "ronis. sili"osis. pen<impangan giCi. <pass gastre"tomi atau <e<unoileal6 i6 =migran dari negara dengan insiden TB <ang tinggi 5Asia tenggara. A#ri"a. Ameri"a 8atin. Kariia6 !6 Setiap indiAidu <ang tinggal di institusi 5#asilitas pera7atan !ang"a pan!ang. institusi psi"iatri". pen!ara6 "6 Petugas "esehatan KLASIFIKASI PENYAKIT TB /. Tuer"ulosis paru TB Paru_1st Group 2 TB paru merupa"an entu" <ang paling sering di!umpai <aitu se"itar 1+9 dari semua penderita. Tuer"ulosis <ang men<erang !aringan paru$paru ini merupa"an satu$satun<a entu" dari TB <ang mudah menular. Klasi#i"asi TB paru: o TB paru: Sputum BTA 5+6. o TB paru tersang"a: Sputum BTA 5$6 dengan "linis dan radiologis 5+6. o Be"as TB paru: ri7a<at oat anti tuer"ulosis 5'AT6 ade"uat dengan sputum 5$6. "linis 5$6. radiologis menetap. 2. Tuer"ulosis ?"stra$paru Tuer"ulosis e"stra$paru merupa"an entu" pen<a"it TB <ang men<erang organ tuuh lain. seperti pleura. !antung. "elen!ar limpe. tulang dan sendi. gin!al. susunan sara# pusat. Pada dasarn<a pen<a"it TB3 ini tida" pandang ulu "arena "uman ini dapat men<erang semua organ$organ dari tuuh. PATOFISIOLOGI TB PARU Tuer"ulosis ditular"an dari orang "e orang oleh transmisi melalui udara. =ndiAidu terin#e"si. melalui eriBara. atu". ersin. terta7a. atau ern<an<i. melepas"an droplet esar 5leih esar dari /++ D6 dan "eBil 5/ sampai % D6. Droplet <ang esar menetap. sementara droplet <ang "eBil tertahan di udara dan terhirup oleh induAidu <ang rentan. Dua #a"tor penentu <ang men<ea"an seseorang terin#e"si adalah "onsentrasi "uman <ang diatu""an dan laman<a menghirup udara. &isi"o in#e"si tergantung pada luas paparan. Sementara "epe"aan seseorang terhadap in#e"si tergantung pada huungan sangat erat. huungan lama. dan terpapar "uman. &isi"o penularan a"an rendah pada penderita dengan "uman TB 5$6 dan penderita TB di luar paru. Namun se"ali penderita terin#e"si "uman TB. ma"a menetap eerapa tahun ah"an seumur hidup. =ndiAidu rentan <ang menghirup asil tuer"ulosis men!adi terin#e"si. Ba"teri dipindah"an melalui !alan napas "e alAeoli. tempat dimana mere"a ter"umpul dan mulai untu" memperan<a" diri. Basil !uga dipindah"an melalui sistem lim#e dan aliran darah "e agian tuuh lainn<a 5gin!al. tulang. "orte"s sereri6. dan area paru$ paru lainn<a 5lous atas6. Sistem imun tuuh erespon dengan mela"u"an rea"si in#lamasi. >agosit 5neutro#il dan ma"ro#ag6 menelan an<a" a"teriE lim#osit spesi#i"$tuer"ulosis melisis asil dan !aringan normal. &ea"si !aringan ini menga"iat"an penumpu"an e"sudat dalam alAeoli. men<ea"an ron"opneumonia. =n#e"si a7aln<a ter!adi 2 sampai /+ minggu setelah pema!anan. TB Paru_1st Group * Massa !aringan aru <ang diseut granulomas <ang merupa"an gumpalan asil <ang masih hidup dan <ang sudah mati. di"elilingi oleh ma"ro#ag <ang mementu" dinding prote"ti#. Franulomas diuah men!adi massa !aringan #irosa. Bagian sentral dari massa #irosa ini diseut tuberkel Ghon. Bahan 5a"teri dan ma"ro#ag6 men!adi ne"roti" mementu" massa seperti "e!u <ang dapat mengalami "alsi#i"asi mementu" s"ar "olagenosa. Ba"teri men!adi dorman. tanpa per"emangan pen<a"it a"ti#. Setelah pema!anan dan in#e"si a7al. indiAidu dapat mengalami pen<a"it a"ti# "arena gangguan atau respon <ang inade"uat dari respon sistem imun. Pen<a"it a"ti# !uga dapat ter!adi dengan in#e"si ulang a"tiAasi a"teri dorman. Dimana. tuer"el ghon memeBah. melepas"an ahan seperti "e!u "e dalam ron"hi. Ba"teri tersear di udara <ang men<ea"an pen<earan pen<a"it leih !auh. Tuer"el <ang peBah men<emuh mementu" !aringan parut. Paru <ang terin#e"si men!adi leih memeng"a". menga"iat"an ter!adin<a ron"opnumonia leih lan!ut. pementu"an tuer"el. dan selan!utn<a. MANIFESTASI KLINIS Seagian esar pasien menun!u""an ge!ala atu" leih dari tiga minggu. demam ting"at rendah. "eletihan. anore"sia. penurunan erat adan. er"eringat malam. sesa" na#as. dan n<eri dada. Batu" pada a7aln<a mung"in nonprodu"ti#. tetapi dapat er"emang "earah pementu"an sputum mu"opurulen dengan hemoptisis. Tuer"ulosis dapat mempun<ai mempun<ai mani#estasi atipi"al pada lansia. seperti perila"u tida" iasa dan peruahan status mental. demam. anore"sia. dan penurunan erat adan. Basil TB dapat ertahan leih dari %+ tahun dalam "eadaan dorman. DIAGNOSIS TB PARU Diagnosis tuer"ulosis ditega""an dengan mengumpul"an ri7a<at "esehatan. pemeri"saan #isi". rontgen dada. usap asil tahan asam BTA. "ultur sputum. dan tes "ulit tuer"ulin. &ontgen dada iasan<a menun!u""an lesi pada lous atas. Sputum pagi hari untu" "ultur BTA di"umpul"an. usap BTA menun!u""an apa"ah terdapat mi"oa"terium. <ang menanda"an diagnosis tuer"ulosis. Pemeriksaan Labra!rium "# Ba$an %emeriksaan TB Paru_1st Group : Untu" mendapat"an hasil <ang diharap"an perlu diperhati"an 7a"tu pengamilan. tempat penampungan. 7a"tu pen<impanan dan Bara pengiriman ahan pemeri"saan. Pada pemeri"saan laoratorium tuer"ulosis ada eerapa maBam ahan pemeri"saan <aitu: Sputum 5daha"6. harus enar$enar daha". u"an ingus !uga u"an ludah. Paling ai" adalah sputum pagi hari pertama "ali "eluar. "alau su"ar dapat sputum <ang di"umpul"an selama 2: !am 5tida" leih /+ ml6. Tida" dian!ur"an sputum <ang di"eluar"an ditempat pemeri"saan. Dalam pemeri"saan ini daha" <ang ai" adalah daha" <ang mu"opurulen er7arna hi!au "e"uningan dan !umlahn<a harus *$% ml tiap pengamilan. Untu" hasil <ang ai" spesimen daha" seai"n<a sudah dapat di"umpul"an dalam 2 hari "un!ungan erurutan. Kuman ini aru "elihatan dia7ah mi"ros"opis ila !umlah "uman paling sedi"it se"itar %+++ atang dalam / ml daha". Urin pagi hari. pertama "ali "eluar. merupa"an urin panBaran tengah. Seai"n<a urin "ateter Bilasan lamung. Umumn<a agi ana"$ana" atau penderita <ang tida" dapat mengeluar"an daha". Tu!uan dari ilasan lamung untu" mendapat"an daha" <ang tertelan. Dila"u"an pagi hari seelum ma"an dan harus Bepat di"er!a"an Bahan$ahan lain. misaln<a nanah. Bairan Bererospinal. Bairan pleura. dan usapan tenggoro"an. &# 'ara Pemeriksaan Labra!rium a. Mi"ros"opi". dengan pe7arnaan Giehl$Nelsen dapat dila"u"an identi#i"asi a"teri tahan asam. dimana a"teri a"an teragi men!adi dua golongan: Ba"teri tahan asam. adalah a"teri <ang pada pengeBatan GN tetap mengi"at 7arna pertama. tida" luntur oleh asam dan al"ohol. sehingga tida" mampu mengi"at 7arna "edua. Dia7ah mi"ros"op tampa" a"teri er7arna merah dengan 7arna dasar iru muda. Ba"teri tida" tahan asam. adalah a"teri <ang pe7arnaan GN 7arna pertama <ang dieri"an diluntur"an oleh asam dan al"ohol. sehingga a"teri a"an mengi"at 7arna "edua. Dia7ah mi"ros"op tampa" a"teri er7arna iru dengan 7arna dasar iru <ang leih muda lagi. Diagnosis TB paru dapat ditega""an dengan ditemu"ann<a BTA pada pemeri"saan daha" seBara mi"ros"opis. Hasil pemeri"saan din<ata"an positi# apaila: TB Paru_1st Group % Sedi"itn<a dua dari tiga SPS BTA hasiln<a positi# Bila han<a satu spesimen <ang positi# perlu diada"an pemeri"saan leih lan!ut <aitu #oto rontgen dada atau pemeri"saan spesimen SPS diulang $ Kalau hasil rontgen mendu"ung TB. ma"a penderita diidagnosis seagai penderita TB BTA positi# $ Kalau hasil rontgen tida" mendu"ung TB. ma"a dapat dila"u"an pemeri"saan lain. misaln<a ia"an Bila tiga spesimen daha" negati#. dieri"an antiioti" spe"trum luas 5misaln<a "otrimo"sasol atau Amo"sisilin6 selama /$2 minggu. Bila tida" ada peruahan. namun ge!ala "linis tetap menBuriga"an TB. ulangi pemeri"saan daha" SPS $ Kalau hasil SPS positi#. didiagnosis seagai penderita TB BTA positi# $ Kalau hasil SPS tetap negati#. la"u"an pemeri"saan #oto rontgen dada. untu" mendu"ung diagnosis TB $ Bila hasil rontgen mendu"ung TB. diagnosis seagai penderita TB BTA negati# rontgen positi# $ Bila hasil rontgen tida" mendu"ung TB. penderita terseut u"an TB. Pemeri"saan daha" seBara mi"ros"opis leih an<a" dila"u"an "arena sensitiAitas dan spesiAitasn<a tinggi disamping ia<an<a <ang rendah. . Kultur 5ia"an6 Media <ang iasa dipa"ai adalah media padat 8o7enstein Hesen. Dapat pula Middleroo" HH//. !uga satu media padat. Untu" perenihan "aldu dapat dipa"ai Middleroo" HH4 dan HH /2. Pada pemeri"saan ia"an hasiln<a a"an di dapat leih ai". namun 7a"tu pemeri"saaann<a iasan<a mema"an 7a"tu <ang terlalu lama. B. U!i "epe"aan "uman terhadap oat$oatan anti tuer"ulosis Tu!uan dari pemeri"saan ini. menBari oat$ oatan <ang poten untu" terapi pen<a"it tuer"ulosis. U(i Tuberku)in Tes kulit tuberkulin (tes mantoux* adalah tes "ulit <ang diguna"an untu" menentu"an apa"ah indiAidu telah terin#e"si asil TB. ?"stra" asil tuer"el 5tuer"ulin6 disunti""an "e dalam lapisan intradermal pada aspe" dalam lengan a7ah. se"itar /+ Bm dia7ah si"u. DeriAat protein <ang dimurni"an 5PPD6 dengan "e"utan sedang 5% Tu6 diguna"an. Mengguna"an spuit tuer"ulin. !arum /.2% Bm no. TB Paru_1st Group 0 20$ atau 2; ditusu""an di a7ah "ulit denagn eAel !arum menghadap "e atas. Kemudian +./ ml PPD disunti""an. mementu" en!olan pada "ulit. melemung. Tempat. nama antigen. "e"uatan. nomor lot. dan tanggal serta 7a"tu tes dila"u"an diBatat. Hasil pemeri"saan a"an terlihat :1 sampai ;2 !am setelah sunti"an. Tes "ulit tuer"ulin memeri"an rea"si setempat lamat. <ang menanda"an ah7a indiAidu terseut sensiti# terhadap tuer"ulin. &ea"si ter!adi "eti"a tampa" ai" indurasi maupun eritema. Setelah area diinspe"si terhadap indurasi 5pengerasan6. area indurasi terseut dipalpasi dengan ringan mele7ati tempat sunti"an. dari area "ulit <ang normal "e pinggiran area indurasi. Diameter indurasi 5u"an eritema6 diu"ur dalam milimeter pada agian terlearn<a. ?ritema atau "emerahan tida" dianggap signi#i"an. In!er%re!asi $asi)# U"uran indurasi menentu"an apa"ah terdapat rea"si <ang signi#i"an atau tida" signi#i"an 5Aersus positi# atau negati#6. &ea"si + sampai : mm tida" dianggap signi#i"anE rea"si % mm atau leih luas mungkin dianggap signi#i"an. indurasi /+ mm atau leih luas iasan<a adalah dianggap signi#i"an. &ea"si <ang signi#i"an menanda"an pasien a"hir$a"hir ini telah terpa!an oleh M. tuberkulosis atau pada masa lalu. atau telah men!alani Aa"sinasi atau Aa"sin B3F 5BaBilli 3almette$ Fuerin6. &ea"si signi#i"an 5positi#6 tida" selalu erarti ah7a terdapat pen<a"it a"ti# dalam tuuh. Kean<a"an orang 5I 4+96 menun!u""an rea"si tuer"ulin signi#i"an tida" mengalami tuer"ulosis "linis. Tetapi seBara umum ma"in "uat rea"si. ma"in esar "eBenderungan in#e"si a"ti#. Tes "ulit nonsigni#i"an 5negati#6 <ang tida" erarti eas in#e"si tuer"ulosis atau pen<a"it "arena pasien <ang mengalami imunosupresi# 5penderita H=( - A=DS. malnutrisi erat. TB milier dan Morili6 tida" mampu untu" mementu" respons imun <ang ade"uat 5anergi6 untu" mementu" tes "ulit positi#. Ban<a" pasien lansia tida" menun!u""an rea"si atau rea"tiAitas lamat selama hampir seminggu. di"enal dengan #enomena recall. Tes "ulit "edua diulang dalam / sampai 2 minggu. PENATALAKSANAAN MEDIS Tuer"ulosis paru dioati terutama dengan agens "emoterapi 5agens antituer"ulosis6 selama periode 0 sampai /2 ulan. "ontrol teratur. memperhati"an e#e" samping oat dan diet TKTP 5Tinggi Kalori Tinggi Protein6. Hampir semua oat dapat menimul"an e#e" samping. egitu !uga dengan oat TB3 paru 5'AT-'at Anti Tuer"ulosis6. Mulai dari <ang paling ringan sampai dengan <ang paling erat seperti gatal$gatal. mual. muntah. sa"it sendi. pen<a"it "uning. serta gangguan TB Paru_1st Group ; pendengaran dan "eseimangan. Karena itu penderita dian!ur"an "ontrol teratur "e do"ter agar e#e" samping oat dapat diminimalisir. 8ima medi"asi garis depan 58ini primer6 diguna"an: isoniaCid 5=NH6. ripam#in 5&=>6. streptomisin 5SM6. etamutol 5?MB6. dan pirasinamid 5PGA6. 'at$oat aris "edua 58ini selunder6: "apreomosin. "anamisin. etionamid. natrium para$ aminosalisilat. ami"asin. dan si"lisin. Beerapa !enis resistensi oat harus dipertimang"an "eti"a merenBana"an terapi e#e"ti#: Resisten obat primer adalah resisten terhadap satu agens antituer"ulosis garis depan pada indiAidu <ang seelumn<a elum mendapat"an pengoatan. Resistensi obat didapat atau sekunder adalah resisten terhadap satu atau leih agens antituer"ulosis pada pasien <ang sedang men!alani terapi. Resisten banyak obat adalah resisten terhadap dua agens. misaln<a =NH dan &=> Pengoatan <ang dire"omendasi"an agi "asus tuer"ulosis paru <ang aru didiagnosa adalah regimen pengoatan eragam. termasu" =NH. &=>. dan PGA. selama : ulan. dengan =NH dan &=> dilan!ut"an untu" tamahan 2 ulan 5totaln<a 0 ulan6. =sonoaCid 5=NH6 mung"in diguna"an seagai tinda"an preAenti# agi mere"a <ang eresi"o terhadap pen<a"it signi#i"an seperti pada anggota "elurga dari pasien <ang erpen<a"it a"ti#. &egimen pengoatan pro#ila"ti# ini menBa"up penggunaan dosis harian =NH selama 0 sampai /2 ulan. Untu" meminimal"an e#e" samping dapat dieri"an pirido"sin 5Aitamin B06. Pada TB di luar paru. pengoatan pada dasarn<a sama. Tera%i TB' Karena <ang men!adi sumer pen<earan TB3 adalah penderita TB3 itu sendiri. pengontrolan e#e"ti# TB3 adalah dengan mengurangi !umlah pasien TB3 terseut. Ada dua Bara <ang tengah dila"u"an untu" mengurangi penderita TB3 saat ini. <aitu terapi dan imunisasi. Untu" terapi. @H' mere"omendasi"an strategi pen<emuhan TB3 !ang"a pende" dengan penga7asan langsung atau di"enal dengan istilah DOTS 5DireBtl< 'serAed Treatment ShortBourse 3hemotherap<6. Dalam strategi ini ada tiga tahapan penting. <aitu mendete"si pasien. mela"u"an pengoatan. dan mela"u"an penga7asan langsung. Dete"si atau diagnosa pasien sangat penting "arena pasien <ang lepas dari dete"si a"an men!adi sumer pen<earan TB3 eri"utn<a. Seseorang <ang atu" leih dari * minggu isa diduga mengidap TB3. 'rang ini "emudian harus didiagnosa dan di"on#irmasi"an terin#e"si TB Paru_1st Group 1 "uman TB3 atau tida". Sampai saat ini. diagnosa <ang a"urat adalah dengan mengguna"an mi"ros"op. Diagnosa dengan sinar$J "urang spesi#i". sedang"an diagnosa seBara mole"ular seperti Pol<merase 3hain &eaBtion 5P3&6 elum isa diterap"an. Hi"a pasien telah diidenti#i"asi mengidap TB3. do"ter a"an memeri"an oat dengan "omposisi dan dosis sesuai dengan "ondisi pasien terseut. Untu" menghindari munBuln<a a"teri TB3 <ang resisten. iasan<a dieri"an oat <ang terdiri dari "ominasi *$: maBam oat ini. Do"ter atau tenaga "esehatan "emudian menga7asi proses peminuman oat serta per"emangan pasien. =ni sangat penting "arena ada "eBendrungan pasien erhenti minum oat "arena ge!alan<a telah hilang. Setelah minum oat TB3 iasan<a ge!ala TB3 isa hilang dalam 7a"tu 2$: minggu. @alaupun demi"ian. untu" enar$enar semuh dari TB3 diharus"an untu" meng"onsumsi oat minimal selama 0 ulan. ?#e" negati# <ang munBul !i"a "ita erhenti minum oat adalah munBuln<a "uman TB3 <ang resisten terhadap oat. Hi"a ini ter!adi. dan "uman terseut men<ear. pengendalian TB3 a"an sema"in sulit dila"sana"an. D'TS adalah strategi <ang paling e#e"ti# untu" menangani pasien TB3 saat ini. dengan ting"at "esemuhan ah"an sampai 4% persen. D'TS diper"enal"an se!a" tahun /44/ dan se"itar /+ !uta pasien telah menerima perla"uan D'TS ini. Di =ndonesia sendiri D'TS diper"enal"an pada tahun /44% dengan ting"at "esemuhan 1; persen pada tahun 2+++ 5http:777.7ho.int6. Ang"a ini meleihi target @H'. <aitu 1% persen. tapi sangat disa<ang"an ah7a ting"at dete"si "asus aru di =ndonesia masih rendah. Berdasar"an data @H'. untu" tahun 2++/. ting"at dete"si han<a 2/ persen. !auh di a7ah target @H'. ;+ persen. Karena itu. usaha untu" medete"si "asus aru perlu leih diting"at"an lagi. PER+ALANAN ALAMIA, TB YANG TIDAK DIOBATI Tanpa pengoatan. setelah lima tahun. %+ 9 dari penderita TB a"an meninggal. 2% 9 a"an semuh sendiri dengan da<a tahan tuuh tinggi. dan 2% 9 seagai "asus "roni" <ang tetap menular 5@H' /4406. PEN'EGA,AN PENYAKIT TB PARU Tinda"an penBegahan dapat dila"u"an oleh penderita. mas<ara"at. dan petugas "esehatan. TB Paru_1st Group 4 Pen-eri!a. dapat dila"u"an dengan menutup mulut se7a"tu atu" dan tida" memuang daha" di semarang tempat Mas.araka!. dapat dila"u"an dengan memeri"an Aa"sinasi B3F pada a<i Pe!ugas kese$a!an/ dengan memeri"an pen<uluhan tentang pen<a"it TB <ang antara lain meliputi ge!ala aha<a dan a"iat <ang ditimul"ann<a Is)asi/ pemeri"saan "epada orang$orang <ang terin#e"si. pengoatan "husus TB3. Pengoatan mondo" di &S han<a agi penderita <ang "ategori erat <ang memerlu"an pengemangan program pengoatann<a <ang "arena alasan$alasan sosial e"onomi dan medis untu" tida" di"ehenda"i pengoatan !alan Desin0eksi. BuBi tangan dan tata rumah tangga "eerhasilan <ang "etat. perlu perhatian "husus terhadap muntahan dan ludah 5piring. hundr<. tempat tidur. pa"aian6 Aentilasi rumah dan sinar matahari <ang Bu"up. Imunisasi rang1rang kn!ak. Tinda"an penBegahan agi orang$orang terde"at 5"eluarga. pera7at. do"ter. petugas "esehatan lain6 dan lainn<a <ang terindi"asi. dengan Aa"sin B3F dan tinda" lan!ut agi <ang positi# tertular Pen.e)i-ikan rang1rang kn!ak. TuerBulin$test agi seluruh anggota "eluarga dengan #oto rontgen <ang erea"si positi#. Apaila Bara$Bara ini negati#. perlu di ulang pemeri"saan tiap ulan selama * ulan. perlu pen<elidi"an intensi# Pengba!an k$usus. Penderita dengan TB3 a"ti# perlu pengoatan <ang tepat. 'at$oat "ominasi <ang telah ditetap"an oleh do"ter diminum dengan te"un dan teratur dalam 7a"tu <ang lama 50 atau /2 ulan6. Di7aspadai adan<a resisten terhadap oat$oat. dengan pemeri"saaan pen<elidi"an oleh do"ter. Tin-akan Pen2ega$an /6 Status sosial e"onomi rendah merupa"an #a"tor men!adi sa"it 5seperti "epadatan hunian6. dapat diBegah dengan mening"at"an pendidi"an "esehatan 26 (entilasi udara dan penBaha<aan <ang ai" di rumah maupun di "antor *6 Diet TKTP :6 Pen<ediaan sarana$sarana "edo"teran. pemeri"saan penderita. "onta" atau suspeBt gamas sering dilapor"an. pemeri"saan dan pengoatan dini agi penderita. pera7atan %6 Pengoatan preAenti#. diarti"an seagai tinda"an "epera7atan terhadap pen<a"it ina"ti# dengan pemerian pengoatan =NH seagai penBegahan 06 Beri"an Aa"sinasi B3F pada a<i ;6 Memerantas pen<a"it TB3 pada pemerah air susu dan tu"ang potong sapi dan pasteurisasi air susu sapi TB Paru_1st Group /+ 16 Tinda"an menBegah aha<a pen<a"it paru "ronis. "arena menghirup udara <ang terBemar deu para pe"er!a tamang. pe"er!a semen dan seagain<a 46 Pemeri"saan a"teriologis daha" pada orang dengan ge!ala TB3 paru /+6 Pemeri"saan sBreening dengan tuerBulin test pada "elompo" eresi"o tinggi. seperti para emigrant. orang$orang "onta" dengan penderita. petugas dirumah sa"it. petugas-guru dise"olah. petugas #oto rontgen //6 Pemeri"saan #oto rontgen pada orang$orang <ang positi# dari hasil pemeri"saan tuerBulin test. KOMPLIKASI PADA PENDERITA TB Kompli"asi eri"ut sering ter!adi pada penderita stadium lan!ut :Hemoptisis erat 5perdarahan dari saluran napas a7ah6 <ang dapat menga"iat"an "ematian "arena s<o" hipoAolemi" atau tersumatn<a !alan napas. "olaps dari lous a"iat retra"si ron"ial. ron"ieBtasis dan #irosis pada paru. pneumotora"s spontan: "olaps spontan "arena "erusa"an !aringan paru. pen<earan in#e"si "e organ lain seperti ota". tulang. persendian. gin!al. insu#isiensi Kardio Pulmoner 53ardio Pulmonar< =nsu##iBienB<6. dan seagain<a. Penderita <ang mengalami "ompli"asi erat perlu dira7at inap di &S. Penderita TB paru dengan "erusa"an !aringan luas <ang telah semuh 5BTA negati#6 masih isa mengalami atu" darah. Keadaan ini sering"ali di"eliru"an dengan "asus "amuh. Pada "asus seperti ini. pengoatan dengan 'AT tida" diperlu"an. tapi Bu"up dieri"an pengoatan simptomatis. Bila perdarahan erat. penderita harus diru!u" "e unit spesialisti". TB Paru_1st Group // 3O' Kematian Koma Asidosis respiratori" P'2 me Kelemahan >isi" P3'2 me ?nergi er K HipoAentilasi Pengeluaran energi mL Penurunan pengi"atan '2 Anemia Hemoptisis PeBah pemuluh darah Terlepasn<a "aAerne Penurunan e"spansi paru 3omlienBe paru TB Paru_1st Group /2 Bersihan !alan na#as tida" e#e"ti# Fgn. pertu"aran De#isit pera7atan Fgn. "onsep diri: Bemas Pola na#as tida" e#e"ti# Peruahan nutrisi K "eutuhan Batu" II Dapat semuh BaBat 3aAerne Ne"rosis-per"i!uan N<eri dada TB Primer Paren"im paru Pleuritis Peradangan sal. Fetah ening Masu" "e pleura Pementu"an tuerhil dan men<ear Peradangan 5Pening"atan suhu dan leu"osit darah6 Menempel pada ronBhial-alAeolus =n#e"si M<BoaBterium TB3 TB Paru_1st Group /* Fgn. &asa n<aman: PL suhu th Fgn rasa n<aman: n<eri