Peraturan Beton
Peraturan Beton
PENDAHULUAN
Kondisi tanah di Propinsi Riau sebagian besar
berupa tanah gambut. Tanah gambut merupakan
tanah yang kondisinya tidak stabil, karena
mempunyai daya dukung yang rendah, sehingga
pembangunan di atas tanah gambut akan
menimbulkan banyak masalah. Untuk itu, perbaikan
tanah gambut harus dilakukan sebelum membangun
suatu konstruksi di atas tanah gambut. Banyak cara
yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tanah
gambut ini, baik secara Iisik maupun secara
kimiawi, namun teknologi yang tepat untuk
pembangunan pada tanah gambut ini masih terbatas,
salah satu metode yang bisa digunakan untuk
meningkatkan daya dukung tanah gambut adalah
dengan menggunakan perkuatan geotekstil pada
tanah gambut. Penggunaan geotekstil untuk
perbaikan tanah dasar banyak dilakukan pada
konstruksi jalan raya, namun penggunaan geotekstil
untuk perbaikan tanah dasar pada bangunan dengan
pondasi dangkal belum banyak digunakan.
Pada penelitian ini akan digunakan geotekstil
untuk meningkatkan daya dukung tanah gambut
pada bangunan dengan pondasi dangkal dengan
melakukan pemodelan di laboratorium.
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian Pendahuluan
Pengujian Pendahuluan dilakukan pada tanah
gambut. Jenis pengujian pada tanah gambut meliputi
spesific gravitv, batas-batas atterberg, kadar serat,
kadar abu.
Pengujian Utama
Pengujian utama dilakukan pada tanah gambut di
dalam bak uji berukuran 90 cm 90 cm 150 cm
dengan model pondasi berupa pelat baja berukuran
15 cm 15 cm 0,2 cm. Adapun tahap pengujian
berupa:
1. memasukkan tanah ke dalam bak dengan cara
dibagi 6 lapisan, tiap lapisan dipadatkan dan
dicek keseragamannya dengan nuclear density
meter
2. pengujian Pembebanan tanah gambut tanpa
perkuatan
3. pengujian tanah gambut dengan menggunakan
perkuatan variasi kedalaman, lebar, dan spasi
4. pengujian vane shear
Tanah gambut yang akan dimasukkan ke dalam bak
pengujian terlebih dahulu dipisahkan dari serat yang
berukuran lebih dari 1 cm dan kayu-kayu yang
mungkin ada pada tanah gambut tersebut agar
kondisi tanah untuk pengujian seragam.
Proses memasukkan tanah ke dalam bak
dilakukan bertahap. Tiap tahapan setinggi 15 cm,
kemudian tanah dipadatkan lalu dicek
keseragamannya dengan nuclear densitv meter. Cara
kerja nuclear densitv meter (lihat Gambar 1) adalah
dengan menggunakan suatu sumber isotop radioaktiI
(Cesium 137) yang ditempatkan di permukaan tanah
ABSTRACT
Constructions over soIt peat soil cause many problems. ThereIore, a research study is
required to improved soils bearing capacity. This research aims to understand the impact on
an increase oI soils bearing capacity utilising geotextile-reinIorcement at the peat soil to the
constructions with square Iooting. Geotextile-reinIorcement variations are dependent on the
depth Ioundation and wide oI geotextile-reinIorcement layer and stress distribution angle.
The result oI the study show that an addition oI geotextile-reinIorcement may increase the
soils bearing capacity up to 3 times compare to the soils without reinIorcement treatment.
This increasing equivalent with increasing oI geotextile-reinIorcement dimensions and
reduce with increasing oI the depth oI geotextile-reinIorcement layer. q
u
and s
u
oI peat soil at
the research has a diIIerent value, range 30-42 kPa Ior q
u
and 8-11 kPa Ior s
u
. This diIIerence
show that peat soil has the ability to return to the condition beIore it compressed in the short
time.
Key words: bearing capacity, peat soil, geotextile, reinIorcement.
Soewignjo Agus Nugroho, Arief Rachman
Jurusan Teknik Sipil, Eakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru 28293
PENGARUH PERKUATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA
DUKUNG TANAH GAMBUT PADA BANGUNAN RINGAN
DENGAN PONDASI DANGKAL TELAPAK
Pengoruh Perkuofon 0eofeksfiI ferhodop Doyo Dukung Tonoh 0ombuf (Mugroho ef oI)
7I
(backscatter) atau ditempatkan di dalam tanah (direct
transmission). Dari sumber isotop tersebut
mengeluarkan sumber energi (biasanya sinar
gamma) yang menyebar dan kembali pada alat
pendeteksi yang terdapat pada alas alat tersebut.
Tanah yang lebih padat menyerap lebih banyak
radiasi daripada tanah yang kurang padat dan
pembacaan menunjukkan kepadatan tanah secara
keseluruhan. Hasil yang didapat dari pengujian
nuklir meter ini berupa kadar air, berat volume tanah
basah, dan angka pori. Hasil ini digunakan sebagai
acuan qualitv control dalam pengujian.
Pengujian pembebanan dilakukan dengan
memberikan beban pada model pondasi dengan
hidraulic fack, kemudian dicatat dial beban dan dial
penurunannya. Tiap sampel dilakukan 2 kali
pengujian (Gambar 2 dan 3).
Gambar 2. Tampak atas model pengujian
90
90
17
dlal beban
dlal penurunan
model pondasl
portal penahan
paslr
geotekstll
tanah gambut
bak pengu[lan
pompa hldrollk
Gambar 3. Model Pengujian
Gambar 1. Cara kerja radioaktif pada Auclear
Density Meter
C A
75.00
150.00
90.00
Tanah Gambut
B
37.50
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian
Hasil pengujian propertis tanah gambut (lihat
Tabel 1), menunjukkan bahwa tanah gambut yang
digunakan dapat diklasiIikasikan sebagai fibric-peat
soil (gambut mentah) dengan kadar serat di atas 67
dan kandungan kadar abu tinggi dengan kandungan
abu di atas 15 serta gambut yang mempunyai daya
serap air rendah dengan kapasitas menyimpan air di
bawah 300.
Sedangkan untuk geotekstil yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh langsung dari pabrik.
Geotekstil yang digunakan adalah GEOTEX