Anda di halaman 1dari 14

1.

RTA : Kemampuan untuk mengidentifikasi yang


realistik dari paham/ peristiwa yang
mengevaluasi hubungan.
2. Inkoherent : Pikiran kacau.
3. Halusinasi : Sesuatu yang tidak ada dianggap ada.
4. Insight : Kemampuan menjelaskan asal usul dan
perkembangan pikiran, perasaan dan
perilaku yang dialami/ diperlihatkan
sekarang.
5. Disorientasi : Ketidakmampuan seseorang untuk
mengetahui dan menjelaskan relasi dan
imitasi dengan dunia sekelilingnya secara
waktu, tempat, perorangan dan situasional.

STEP II :

1. Apakah ada hubungan bicara sering kacau, tidak kenal
dengan cucunya, sholatnya tidak benar lagi, tidurnya
sangat kurang, keinginannya ingin pergi dari rumah ?
jelaskan !
2. Apa hubungannya NY. Murni suka meremehkan orang
dengan penyakit yang diderita sekarang ?
3. Apa makna dari hasil pemeriksaan disorientasi waktu
perorangan dan tempat situasi, RTA terganggu dan
incoherent ?
4. Apakah yang menyebabkan Ny. Murni sulit tidur dan
kadang kadang makan tidak mau ?
5. Bagaimana penatalaksanaannya ?
6. Apakah ada pengaruh sikap keluarga terhadap
keinginannya Ny. Murni ? Jelaskan !
STEP III :

1. Ada, karena Ny. Murni mengamuk,depresi dan faktor umur.
2. Ada, karena pada saat muda sudah merasa dirinya tinggi.
3. Demensia.
4. Karena disorientasi.
5. HPL, Antipskotik, doneprezil.
6. Ada, keluarga tidak dapat mengabulkan permintaannya.
Diagnosa :
Aksis 1 : demensia
Aksis 2 : (pending)
Aksis 3 : gangguan saraf
Aksis 4 : keinginan tidak diikuti
Aksis 5 : GAF (30-21)
STEP IV :

1. Demensia :

a. Definisi
b. Klasifikasi
c. Gejala
d. Diagnosa Multiaksial
e. Tatalaksana :
Farmakoterapi
Sosioterapi.
STEP V :

GATHER INFORMATION
AND PRIVATE STUDY
STEP VI :

STEP VII :

1. Definisi Demensia
Demensia adalah sindroma klinik yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan memori yang sedemikian berat
sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Demensia merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang
secara nyata mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari.
Pada demensia yang berat, fungsi luhur yang terkena
meliputi fungsi memori, berfikir, orientasi, pemahaman,
kemampuan berhitung, kemampuan belajar, bahasa dan
memutuskan. Demensia adalah gangguan yang didapat dan
biasanya kronik atau progresif, walaupun terkadang
reversibel.
2. Klasifikasi
a. Demensia alzeimer
Onset dini < 65 tahun
Onset lambat > 65 tahun
Disorientasi
Halusinasi dan waham
Gangguan daya ingat, fikir, pemahaman, barhitung,
berbahasa dan belajar
Kerusakan yang menonjol adalah lobus temporalis dan
parietal
b. Demensia vaskuler
Ada gangguan pembuluh darah otak (stroke)
Serangan mendadak
Kesadaran menurun
Halusinasi dan waham
Ada kelainan neurologis yang sangat tergantung lokasi
kerusakan otak
Bersifat akut
c. Demensia pada penyakit Dick
Onset 50-60 tahun (lebih muda)
Merosotnya perlahan-lahan : watak, hubungan sosial,
kemampuan intelek, daya ingat, barbahasa, apatis,
euphoria (gangguan di lobus frontalis)
Atrofi selektif lobus frontalis
Bila onset < 50 berbahaya

d. Demensia pada penyakit Creutzieldt jakob
Onset 50 tahun
Progresif dan kelainan neurologis
Perjalanan sub akut
Kematian dalam waktu 1-2 tahun

e. Demensia pada penyakit Huntington
Onset lebih muda 30-40 tahun
Perjalanan penyaki lambat
Anxietas lebih menonjol
Mati dalam waktu 10-15 tahun
Ada paranoid
f. Demensia pada penyakit parkinson
Bentuk parah dari parkinson
Tidak ada gambaran klinis yang khusus
Perlu pemeriksaan lebih lanjut
g. Demensia pada penyakit HIV DAN AIDS
Keluhan secara lambat-lambat dari :
o Penurunan konsentrasi
o Sulit membaca
o Sulit mengatasi masalah
o Berkurangnya spontanitas
o Menarik diri secara sosial
o Sering lupa
3. Gejala klinis
Ditandai dengan gangguan fungsi kognitif dan tanpa
gangguan kesadaran yang meliputi:
Intelegensi
Belajar
Daya ingat
Berbahasa
Pemecahan masalah
Orientasi
Persepsi
Perhatian
konsentrasi
penyesuaian dan kemampuan bersosialisasi
4. Diagnosa
Axis I : Demensia tipe alzheimer onset lambat dengan
psikotik
Axis II : Kepribadiannya paranoid
Axis III : Degenerasi sel-sel otak
Axis IV : Keinginan untuk pergi ke tempat anaknya yang
tidak terwujud karena kesibukan keluarganya.
Axis V : 50-41
5. Penatalaksanaan
Farmakoterapi :
- Haloperidol 2 x 1,5 mg
- Neotropil 1 x 800 mg
- Vitamin
Sosioterapi
- Minta anaknya untuk pulang
- Bila keluarga tidak mampu maka dianjurkan dirawat pada
organisasi atau lembaga yang memberikan jasa perawatan
terhadap pasien
KESIMPULAN
Ny. Nurni 75 tahun, berdasarkan gejala-
gejala klinik dan pemeriksaan penunjang
lainnya seperti CT scan atau MRI, didiagnosa
menderita penyakit Demensia tipe alzheimer
onset lambat dengan psikotik. Demensia adalah
suatu kumpulan gejala yang timbul
diakibatkan penurunan fungsi kognitif dan
tingkah laku. Penatalaksanaan yang cepat
dan tepat dapat menghindari keadaan buruk
pada pasien. Juga perlunya penanganan
khusus terutama dari keluarga dalam
menghadapi pasien demensia

Anda mungkin juga menyukai