Ismail, S.Si, MT
SILABUS MATEMATIKA I
1. Dasar-dasar Kalkulus
Pengertian/Definisi dan Sejarah Matematika
Sistem Bilangan Riil
Pertidaksamaan dan Interval
Rumus Jarak, Titik Tengah, dan Persamaan Lingkaran
Persamaan Garis dan Hubungan Dua Garis Lurus
Grafik Persamaan
2. Fungsi
Pengertian Fungsi
Operasi pada Fungsi
Jenis-jenis Fungsi
Grafik Fungsi
3. Limit dan Kekontinuan Fungsi
Pengertian Limit fungsi
Limit Fungsi
Kekontinuan di Satu Titik dan di Satu Selang
Limit Fungsi Trigonometri
SILABUS MATEMATIKA I (2)
3. Turunan (Differensial)
Pengertian Turunan
Turunan Fungsi Aljabar
Turunan Sebagai Laju Perubahan
Turunan Fungsi Eksponensial dan Logaritma
Turunan Fungsi Trigonometri
Turunan Fungsi Balikan Trigonometri
Turunan Fungsi Implisit
Laju yang Berkaitan
4. Penggunaan Turunan
Nilai Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi
Fungsi Menaik dan Menurun
Nilai Ekstrim Mutlak dan Penerapannya
SILABUS MATEMATIKA I (3)
5. Turunan Fungsi Majemuk
Turunan Parsial
Turunan dan Hampiran
Aturan Rantai
Nilai Ekstrim Fungsi Majemuk dan
Terapannya
DAFTAR PUSTAKA:
Kalkulus dan Geometri Analitis, Edwin J.
Purcell
Calculus With Analytic Geometri, Earl W.
Swokowshi
Basic Technic at Mathematic, Peter
Kuhfiting
Penilaian & Kontrak Kuliah
UTS : 50%
UAS : 50%
Mahasiswa wajib hadir kuliah minimal
80%.
BAB 1 DASAR-DASAR KALKULUS
Pengertian/Definisi dan Sejarah Matematika
Secara Bahasa/Literal
Matematika berasal dari kata yunani mathema yang
artinya: ketiga seni yang bebas/independen yakni:
aritmatika, geometri, dan astronomi.
Secara Istilah/Kontekstual
Matematika adalah nama kelompok ilmu yang
mempelajari angka, kuantitas, bentuk, tempat dan
hubungannya.
Belajar berhitung dan menghitung jumlah, bentuk,
dan sudut adalah salah satu tujuan mempelajari
matematika. [Kingfisher Sciences, Encyclopedia,
1995]
Sejarah Matematika
Contoh hasil riset matematika dalam sejarah
10
...
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2 matematisi Muslim mendapatkan K=
dan K = 62832/20000
Viete mendapatkan
K = =
Tahun Tempat Keterangan
30.000 SM Ceko Sudah ada aktivitas bermatematika
5.000 SM Mesir Bilangan Genap dan Ganjil
1.800 1.600 SM
Babylonia
(Irak)
Phytagoras dan Bisection
Abad ke-17 SM Era
Ah-mose
Mesir
Sudah menemukan luas lingkaran yang berjari-jari r. L =
K x r
2
.
K = Konstanta = 3,16
263 SM Cina K = 3,141024
Abad ke-8 M
Khilafah
Abbasiyah,
Irak
Abad ke-14 M
Khilafah
Abbasiyah,
Irak
Matematisi Muslim mendapatkan
K = 3,1415926535897933
[16 angka di belakang koma]
1540 1603M Prancis
1.2 Sistem Bilangan Riil
Himpunan Bilangan Riil adalah: sekumpulan
bilangan (rasional dan tak rasional) yang dapat
mengukur panjang, bersama-sama dengan negatifnya
dan nol.
Bilangan Rasional adalah : bilangan yang dapat
dituliskan dalam bentuk m/n, m dan n bilangan-
bilangan bulat dengan n 0. Contoh : , -5/2, 16/2,
dll
Bilangan Tak Rasional adalah : bilangan-bilangan
yang tidak dapat dituliskan sebagai hasil bagi dari dua
buah bilangan bulat, tapi dapat berfungsi mengukur
panjang. Contoh : , dll.
, , ,
3
7 3 2
Sistem Bilangan
R
Q
Z
N
Bilangan Rasional
Bilangan Riil
Bilangan
Bulat/Integer,
simbol Z [Zahlen
(jerman) = bulat]
G, P
Bilangan Ganjil, Genap
& Prima
I
Bilangan Irasional
C
Bilangan
Kompleks
Bilangan Asli/ Natural
Sifat-sifat Operasi Bilangan Riil
Misal x , y dan z adalah bilangan Riil
1. Sifat Komutatif (dapat bertukar tempat) : x + y = y +
x, dan x.y = y.x
2. Sifat Asosiatif (pengelompokan): x + (y + z) = (x + y) +
z, dan x.(yz) = (xy).z
3. Sifat distributif : x. (y + z) = x.y + x.z
4. Elemen Identitas :
elemen identitas penjumlahan: 0 x + 0 = x
elemen identitas perkalian : 1 x . 1 = x
5. Invers (balikan) :
Invers penjumlahan/aditif : x x + ( x) = 0
Invers perkalian/kebalikan: 1/x x . 1/x = 1
Sifat-sifat Urutan Bilangan Riil
Sifat-sifat urutan bilangan riil adalah :
1. Trikotomi (3 kepastian urutan pada 2
bilangan riil x dan y) yaitu :
x < y , x = y, x > y
2. Ketransitifan : x < y dan y< z x < z
3. Penambahan : x < y x + z < y + z
4. Perkalian:
untuk z positif (z > 0), x < y x.z < y.z
untuk z negatif (z < 0), x < y x.z > y.z
Pembuktian Teorema
Pembuktian Langsung.
Dari premis P dijabarkan sehingga mengarah ke
didapatkannya kesimpulan Q
Buktikan: a < b a
2
< b
2
, jika a > 0, b > 0
Pembuktian dengan Kontradiksi/Reductio ad
absurdum
Karena pernyataan sama dengan kontrapositifnya,
maka untuk membuktikan P Q, kita dapat
memisalkan ~ Q yang selanjutnya mencoba
mendapatkan kesimpulan ~ P .
Pembuktian dengan Induksi Matematika
Pembuktian jenis ini biasanya digunakan untuk
membuktikan teorema dalam bentuk rumus-rumus
matematika.
Desimal dan Kerapatan
Desimal
Setiap bilangan rasional dapat ditulis sebagai
suatu desimal berulang. Dan setiap desimal
yang berulang adalah bilangan rasional.
Sehingga desimal tak berulang adalah bilangan
takrasional.
0,37500000000... = 0,375 (rasional)
0,136136136136...=136/999 (rasional)
0,101001000100001... (takrasional)
= 1,1412135623... (takrasional)
= 3,1415926535... (takrasional)
2
x
x