Anda di halaman 1dari 14

Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kepailitan dapat terjadi karena makin pesatnya perkembangan perekonomian dan
perdagangan dimana muncul berbagai macam permasalahan utang piutang yang timbul dalam
masyarakat. Begitu juga dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia telah memberikan
dampak yang tidak menguntungkan terhadap perekonomian nasional sehingga menimbulkan
kesulitas besar terhadap dunia usaha dalam menyelesaikan utang piutang untuk meneruskan
kegiatan usahanya.
Sempati Air adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Maskapai penerbangan
milik sahabat dan keluarga Soeharto (mantan Presiden Indonesia) ini berhenti beroperasi
sejak 5 Juni 1998. Kode IATAnya, SG, kini kode tersebut digunakan oleh maskapai
penerbangan dari India "SpiceJet".
Didirikan pada Desember 1968 dengan nama PT Sempati Air Transport, Sempati memulai
penerbangan perdananya pada Maret 1969 menggunakan pesawat DC-3. Sempati awalnya
hanya menawarkan jasa transportasi bagi karyawan perusahaan minyak, namun setelah DC-3
tambahan serta Fokker F27 dibeli, Sempati memulai penerbangan berjadwal
ke Singapura, Kuala Lumpur dan Manila.
Pada pertengahan dan akhir 1980-an, armada Sempati berkembang dengan masuknya Fokker
100, Fokker 70 dan Boeing 737-200. Kemudian Airbus A300B4 juga masuk jajaran armada
Sempati sehingga penerbangan ke tempat lain di Asia Tenggara dan Australia dapat
dilakukan. Nama perusahaan berubah menjadi Sempati Air pada tahun 1996. Ketika krisis
moneter 1998 menghantam Indonesia, Sempati Air terpaksa menjual atau mengembalikan
pesawatnya, namun tetap saja pada Juni 1998 Sempati harus menghentikan operasi
perusahaannya

2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas di dalam makalah ini adalah kepailitan maskapai Sempati air
dan undang-undang yang mengatur tentang kepailitan suatu maskapai dan hal yang harus
dipenuhi dalam membuat atau mendirikan sebuah maskapai.


3. Tujuan Penulisan
Untuk memahami kepailitan maskapai Sempati air.
Untuk memenuhi Tugas Sertifikasi dan Kelaikan Penerbangan







Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
BAB II
LANDASAR TEORI


2.1 Pengertian Kepailitan

Kepailitan merupakan suatu proses di mana seorang debitur yang mempunyai kesulitan
keuangan untuk membayar utangnya dinyatakan pailit oleh pengadilan, dalam hal ini
pengadilan niaga, dikarenakan debitur tersebut tidak dapat membayar utangnya. Harta debitur
dapat dibagikan kepada para kreditur sesuai dengan peraturan pemerintah.
Dari sudut sejarah hukum, undang-undang kepailitan pada mulanya bertujuan untuk
melindungi para kreditur dengan memberikan jalan yang jelas dan pasti untuk menyelesaikan
utang yang tidak dapat dibayar.

Pailit dapat diartikan debitor dalam keadaan berhenti membayar hutang karena tidak
mampu. Kata Pailit dapat juga diartikan sebagai Bankcrupt. Kata Bankrupt sendiri
mengandung arti Banca Ruta, dimana kata tersebut bermaksud memporak-porandakan kursi-
kursi, adapun sejarahnya mengapa dikatakan demikian adalah karena dahulu suatu peristiwa
dimana terdapat seorang debitor yang tidak dapat membayar hutangnya kepada kreditor,
karena marah sang kreditor mengamuk dan menghancurkan seluruh kursi-kursi yang terdapat
di tempat debitor.

Menurut Siti Soemarti Hartono Pailit adalah mogok melakukan pembayaran.
Sedangkan Pengertian Kepailitan berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU No. 37 Tahun 2004 adalah
sita umum terhadap semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh seorang kurator dibawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana yang
diatur oleh Undang-undang.

Kartono sendiri memberikan pengertian bahwa kepailitan adalah sita umum dan eksekusi
terhadap semua kekayaan debitor untuk kepentingan semua kreditornya.
Terminologi Kepailitan dalam Sistem hukum Anglo-Saxon dikenal dengan kata Bankrupct
adapun hal itu berarti keadaan tidak mampu membayar hutan dimana semua harta kekayaan
yang berhutang diambil oleh penagih atau persero-persero.

Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)

2.2 Peraturan Perundangan tentang Kepailitan

Sejarah perundang-undangan kepailitan di Indonesia telah dimulai hampir 100 tahun
yang lalu yakni sejak 1906, sejak berlakunya Verordening op het Faillissement en Surceance
van Betaling voor de European in Indonesia sebagaimana dimuat dalam Staatblads 1905 No.
217 jo. Staatblads 1906 No. 348 Faillissementsverordening.

Dalam tahun 1960-an, 1970-an secara relatif masih banyak perkara kepailitan yang
diajukan kepada Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia, namun sejak 1980-an hampir tidak
ada perkara kepailitan yang diajukan ke Pengadilan negeri. Tahun 1997 krisis moneter
melanda Indonesia, banyak utang tidak dibayar lunas meski sudah ditagih, sehingga timbul
pikiran untuk membangunkan proses kepailitan dengan cara memperbaiki perundang-
undangan di bidang kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang atau biasanya
disingkat PKPU.

Pada tanggal 20 April 1998 pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No. 1 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang
tentang Kepailitan yang kemudian telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat menjadi
Undang-Undang, yaitu Undang-Undang No. 4 tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang tentang Kepailitan
tanggal 9 september 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 nomor 135).

Peraturan kepailitan peninggalan Belanda kembali diberlakukakn. Pada tahun 1998
dimana Indonesia sedang diterpa krisis moneter yang menyebabkan banyaknya kasus-kasus
kepailitan terjadi secara besar-besaran dibentuklah suatu PERPU No. 1 tahun 1998 mengenai
kepailitan sebagai pengganti Undang-undang Kepailitan peninggalan Belanda.

Meskipun begitu isi atau substansi dari PERPU itu sendiri masih sama dengan aturan
kepailitan terdahulu. Selanjutnya PERPU ini diperkuat kedudukan hukumnya dengan
diisahkannya UU No. 4 Tahun 1998. Dalam perkembangan selanjutnya dibentuklah Produk
hukum yang baru mengenai Kepailitan yaitu dengan disahkannya UU No. 37 Tahun 2004
Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)

Terdapat sebahagian perubahan mengenai substansi hukum antara aturan kepailitan yang
lama dengan aturan kepailitan yang baru. Substansi tersebut antara lain:

1. Pada Failisment Verordenning tidak dikenal adanya kepastian Frame Time yaitu batas
waktu dalam penyelesaian kasus kepailitan sehingga proses penyelesaian akan menjadi
sangat lama sebab Undang-undang tidak memberi kepastian mengenai batas waktu. Hal ini
dalam PERPU No.1 Tahun 1998 diatur sehingga dalam penyelesaiannya lebih singkat karena
ditentukan masalah Frame Time.

2. Pada Failisment Verordening hanya dikenal satu Kurator yang bernama Weestcomer atau
Balai Harta Peninggalan. Para kalangan berpendapat kinerja dari Balai Harta Peninggalan
sangat mengecewakan dan terkesan lamban sehingga dalam PERPU No.1 Tahun 1998 diatur
dengan adanya curator swasta.

3. Upaya Hukum Banding dipangkas, maksudnya segala upaya hukum dalam penyelesaian
kasus kepailitan yang dahulunya dapat dilakukan Banding dan Kasasi, kini dalam Perpu No.
1 Tahun 1998 hanya dapat dilakukan Kasasi sehingga Banding tidak dibenarkan lagi. Hal
tersebut dikarenakan lamanya waktu yang ditempu dalam penyelesaian kasus apabila
Banding diperbolehkan.

4. Dalam Aturan yang baru terdapat Asas Verplichte Proccurure stelling yang artinya yang
dapat mengajukan kepailitan hanya Penasihat Hukum yang telah mempunyai/memiliki izin
praktek.

5. Dalam UU No. 37 Tahun 2004 ditambah 1 pihak lagi yang dapat mengjaukan permohonan
kepailitan.







Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
2.3 Tujuan utama kepailitan

Tujuan utama kepailitan yaitu untuk melakukan pembagian antara para kreditur atas
kekayaan debitur oleh kurator. Kepailitan dimaksudkan untuk menghindari terjadinya sitaan
terpisah atau eksekusi terpisah oleh kreditur dan menggantikannya dengan mengadakan
sitaan bersama sehingga kekayaan debitur dapat dibagikan kepada semua kreditur sesuai
dengan hak masing-masing.

2.4 Lembaga kepailitan

Pada dasarnya merupakan suatu lembaga yang memberikan suatu solusi terhadap para
pihak apabila debitur dalam keadaan berhenti membayar/tidak mampu membayar.

Lembaga kepailitan mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu:
kepailitan sebagai lembaga pemberi jaminan kepada kreditur bahwa debitur tidak akan
berbuat curang, dan tetap bertanggung jawab terhadap semua hutang-hutangnya kepada
semua kreditur.

kepailitan sebagai lembaga yang juga memberi perlindungan kepada debitur terhadap
kemungkinan eksekusi massal oleh kreditur-krediturnya. Jadi keberadaan ketentuan tentang
kepailitan baik sebagai suatu lembaga atau sebagai suatu upaya hukum khusus merupakan
satu rangkaian konsep yang taat asas sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
pasal 1131 dan 1132 KUH Perdata.


2.5 Pihak yang dapat melakukan permintaan kepailitan
1. Debitur
2. Kreditur
3. Kejaksaan demi kepentingan umum
4. Bank Indonesia
5. Badan Pengawas Pasar Modal



Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
2.6 Syarat Yuridis untuk kepailitan adalah :
1.Adanya hutang
2.Minimal satu hutang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih
3. Adanya debitur
4. Adanya kreditur
5. Permohonan pernyataan pailit
6.Pernyataan pailit oleh Pengadilan Niaga

2.7 Langkah-langkah yang ada dalam kepailitan ada 9 langkah, yaitu :

1. Permohonan pailit, syarat permohonan pailit telah diatur dalam UU No. 4 Tahun 1998,
seperti apa yang telah ditulis diatas.

2. Keputusan pailit berkekuatan tetap, jangka waktu permohonan pailit sampai sampai
keputusan pailit berkekuatan tetap adalah 90 hari.

3. Rapat verifikasi, adalah rapat pendaftaran utang-piutang, pada langkah ini dilakukan
pendataan berapa jumlah utang dan piutangyang dimiliki oleh debitur. Verifikasi utang
merupakan tahap yang paling penting dalam kepailitan karena akan ditentukan urutan
pertimbangan hak dari masing-masing kreditur. Rapat verifikasi dipimpin oleh hakim
pengawas dan dihadiri oleh : (a) Panitera (sebagai pencatat), (b) Debitur (tidak boleh
diwakilkan karena nanti debitur harus menjelaskan kalau nanti terjadi perbedaan pendapat
tentang jumlah tagihan, (c) Kreditur atau kuasanya (jika berhalangan untuk hadir tidak apa-
apa, nantinya mengikuti hasil rapat), (d) Kurator (harus hadir karena merupakan pengelola
aset).

4. Perdamaian, jika perdamaian diterima maka proses kepailitan berakhir, jika tidak maka akan
dilanjutkan ke proses selanjutnya. Proses perdamaian selalu diupayakan dan diagendakan.
Ada beberapa perbedaan antara perdamaian yang terjadi dalam proses kepailitan dengan
perdamaian yang biasa. Perdamaian dalam proses kepailitan meliputi : (a) mengikat semua
kreditur kecuali kreditur separatis, karena kreditur separatis telah dijamin tersendiri dengan
benda jaminan yang terpisah dengan harta pailit umumnya. (b) terikat formalitas, (c) ratifikasi
dalam sidang homologasi, (d) jika pengadilan niaga menolak adanya hukum kasasi, (e) ada
kekuatan eksekutorial, apa yang tertera dalam perdamaian, pelaksanaanya dapat dilakukan
Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
secara paksa. Tahap-tahap dalam proses perdamaian antara lain : (a) pengajuan usul
perdamaian, (b) pengumuman usulan perdamaian, (c) rapat pengambilan keputusan, (d)
sidang homologasi, (e) upaya hukum kasasi, (f) rehabilitasi.

5. Homologasi akur, yaitu permintaan pengesahan oleh Pengadilan Niaga, jika proses
perdamaian diterima.

6. Insolvensi, yaitu suatu keadaan dimana debitur dinyatakan benar-benar tidak mampu
membayar, atau dengan kata lain harta debitur lebih sedikit jumlahnya dengan hutangnya.
Hal tentang insolvensi ini sangat menentukan nasib debitur, apakah akan ada eksekusi atau
terjadi restrukturisasi hutang dengan damai. Saat terjadinya insolvensi (pasal 178 UUK)
yaitu: (a) saat verifikasi tidak ditawarkan perdamaian, (b) penawaran perdamaian ditolak, (c)
pengesahan perdamaian ditolak oleh hakim. Dengan adanya insolvensi maka harta pailit
segera dieksekusi dan dibagi kepada para kreditur.

7. Pemberesan/likuidasi, yaitu ppenjualan harta kekayaan debitur pailit, yang dibagikan kepad
kreditur konkuren, setelah dikurangi biaya-biaya.

8. Rehabilitasi, yaitu suatu usaha pemulihan nama baik kreditur, akan tetapi dengan catatan jika
proses perdamaian diterima, karena jika perdamaian ditolak maka rehabilitasi tidak ada.
Syarat rehabilitsi adalah : telah terjadi perdamaian, telah terjadi pembayaran utang secara
penuh.
9. Kepailitan berakhir.











Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
BAB IIII
PEMBAHASAN


3.1 Profil Perusahaan
Nama Sempati Air Transport dengan motto Terbang dan Tersenyumlah Bersama
Sempati Air adalah kenangan dari sebuah perjalanan perusahaan penerbangan swasta
nasional yang go internasional. Dirintis tanggal 16 Desember 1968 sebagai hari kelahirannya
dengan bermodalkan sebuah pesawat angkut DC-3 dan karyawan awal sebanyak 40 orang.
Nama Sempati diambil dari nama manusia elang raksasa, kakak dari Jatayu.
Diharapkan dapat menjadi seperkasa dan sehebat seperti yang dicita-citakan dalam tokoh
ksatria mitologi pewayangan Ramayana itu. Tapi dimata banyak orang, nama Sempati
merupakan akronim sindiran Sembilan Panglima Tinggi karena merupakan usaha
penerbangan charter dari PT. Tri Usaha Bahkti (Truba) dari Yayasan Kartika Eka Paksi yang
tak lain adalah milik pimpinan tinggi Angkatan Darat. Awalnya Sempati yang dipimpin
penerbang, Mayor Dolf Latumahina melakukan servis mengantarkan orang-orang
perminyakan dan peralatan pengeboran ke daerah-daerah terpencil lewat udara. Tercatat
mulai Juni 1969 merupakan penerbangan charter pertama Sempati menggunakan DC-3 PK-
JDB untuk mengantar karyawan dan teknisi Union Oil. Kemudian lambat laun aset pesawat
bertambah sehingga ada enam unit DC-3 untuk operasionalnya. Periode 1970-1980 armada
diperbaharui dengan Fokker F27 turboprop dan melayani penerbangan dengan pertumbuhan
yang tertentu dan lebih pragmatis. Sebuah F27 beregistrasi PK-JFF memulai operasinya pada
tahun 1971 diikuti setahun kemudian PK-JFK. Total ada enam unit F27 yang dimiliki
Sempati sebagai pengganti DC-3 yang telah uzur. Selain dari perusahaan minyak, Sempati
juga mendapat order charter di Vietnam dan Kamboja saat berkecamuk perang Vietnam serta
juga di Brasil yang disebut-sebut sangat menguntungkan dan Fokker F27 menjadi mesin uang
utama Sempati. Satu hal yang menarik adalah Sempati sempat mengoperasikan Boeing B707
yang disewa dari Pelita. Pesawat jet bermesin empat ini melayani rute Jakarta-Denpasar-
Tokyo tahun 1975. Pesawat beregistrasi PK-PJQ ini dihibahkan ke TNI AU tahun 1982 dan
berubah menjadi pesawat VVIP/VIP beregistrasi militer A7002. Pada akhir 1989, Sempati
melayani penerbangan charter dan berjadwal dengan tujuan ke Pontianak, Bangka, Belitung,
Tanjungpinang, Pekanbaru, dan Malaka, Malaysia. Saat Humpuss masuk awal 1990, Sempati
meningkatkan kualitas armada dan pelayanan penerbangan berjadwal. Berbasis di Soekarno-
Hatta, Jakarta, armada Fokker F27 bercat putih yang dimiliki mulai beroperasi dengan
Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
penerbangan rute domestik. Peluang untuk mengakusisi armada jet (yang hanya boleh
dimiliki Garuda) terbuka lebar setelah mendapat ijin dari Menteri Perhubungan dan mulai Juli
1990, Sempati diperkuat pertama kalinya oleh Fokker F100 beregistrasi PK-JGA menjajagi
rute gemuk Jakarta-Medan dan diikuti kemudian Jakarta-Batam.

3.2 Ambisi Sempati Air
Tercatat pada tahun 1993, memiliki lima unit Fokker F27 turboprop dan
tujuh unit Fokker F100 fanjet plus enam unit Boeing B737-200. Dengan armada baru ini
Sempati tumbuh menjadi maskapai dengan menjamin kecepatan dan ketepatan waktu serta
menjadi maskapai swasta yang diperhitungkan di Indonesia dengan pemegang saham trio
perusahaan Humpuss-Truba-Nusantara Ampera Bakti (Nusamba)
Ditangan Dirut Hasan Muhammad Sudjono yang menggantikan Dolf Latumahina, Sempati
berada di periode keemasaannya. Berbagai macam gebrakan dan inovasi baru (gimmicks)
yang dilakukannya sangat gencar demi mewujudkan ambisi Sempati sebagai perusahaan
penerbangan swasta terbesar di Indonesia yang dicanangkan dalam dua tahun.
Belum lagi target ambisius lainnya, Sempati ingin menjadikan maskapai penerbangan
terbesar di Asia setelah Garuda, Singapore Airlines, Malaysian Air System, dan Thai
International ! Target ini diharapkan bisa terjadi dalam kurang dari 10 tahun.Untuk itulah rute
internasional mulai dijalani. Rencana untuk membeli Boeing B767 mengalami kesukaran
dalam pembiayaan. Niat membeli DC-10 bekas pakai Garuda lagi-lagi gagal karena Garuda
membatalkan penjualan enam unit DC-10 miliknya. Alhasil sebagai pengganti, Sempati
mendatangkan tiga unit Airbus A300-B4 untuk melayani jalur penerbangan Jakarta-Perth dan
Jakarta-Taiwan dimana Airbus pertama dengan registrasi PK-JIA mendarat di Sukarno Hata
bulan April 1993.
Ketika tahun perak seperempat abad pengabdian, Sempati menjadi satu-satunya maskapai
swasta yang terdepan dalam inovasi, kemudahan, dan kenyamanan terbang. Jaringan
penerbangan telah mencakup 30 kota tujuan, 25 kota domestik dan 5 internasional dengan
armada mencapai 21 pesawat. Diperkuat dengan fasilitas-fasilitas servis yang memanjakan
konsumen yaitu uang garansi ketepatan waktu, layanan dan hiburan audio video (In Flight
Entertainment), reservasi tiket 24 jam plus garansi, kemudahan check in (city check in),
program undian tiket diskon Spectacular Sandiwara (SS), undian berhadiah Mercedes Benz
dan Sempati Preferred Connection Card. Untuk memenuhi ambisi berikut, dalam rancangan
bisnis masa depan, Sempati akan meningkatkan armada menjadi 44 unit pesawat dengan
Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
1,232 penerbangan non stop per minggu, penambahan 3 kota tujuan domestik serta 6 rute
internasional diantaranya rute ke Abu Dhabi untuk batu loncatan ke Eropa !

3.3 Urutan Peristiwa Menjelang Pailit nya Sempati Air
Meskipun terlihat kinerja yang spektakuler, Hasan Sudjono gagal dalam mewujudkan
ambisi perusahaan lainnya yang tak kalah penting yaitu go public. Padahal usaha untuk
merestrukturisasi pemegang saham telah dilakukan dengan masuknya Asean Aviation Inc.
asal Malaysia. Modal-pun meningkat dari 190 milyar menjadi 210 milyar rupiah. Saat itu
Sempati juga telah menambah armada menjadi 7 unit F100, dua unit F70, lima unit F27, 7
unit B737, dan empat Airbus A300 pada pertengahan 1996. Tapi apa daya Sempati
diguncang ketidak beresan kinerja keuangannya sesuatu hal yang bukan menjadi rahasia
lagi dan telah lama diprediksi dan PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai dan
menempatkan surat berharga komersial (SBK) dalam posisi rating alert sehingga Initial
Public Offering (IPO) yang direncanakan dilempar ke publik bulan Oktober 1996 terpaksa
ditunda.
Meskipun demikian Hasan Sudjono masih berkelit dengan mengungkapkan kegagalan go
public akibat situasi pasar yang kurang menguntungkan yakni dengan adanya perusahaan
yang lebih menarik dan lebih besar untuk masuk bursa seperti BNI 1946. Sama saja akan
menenggelamkan pamor Sempati, begitu menurutnya pada pernyataan dimedia massa saat
itu. Tentu saja alasan tidak bisa diterima, oleh karena itu, setelah tiga tahun pengabdian,
Hasan Sudjono diganti sejak tanggal 9 Desember 1996. Penggantinya Santun Nainggolan
ditugaskan untuk membenahi manajemen lama demi meningkatkan kepercayaan dan
keberhasilan untuk go public. Hasilnya sama saja, ia hanya bertahan sampai sembilan bulan
sebelum diganti oleh Subagiyo yang saat itu masih sebagai dirut Mandala dan disandingkan
dengan Eddy Pramono, mantan dirut Gatari sebagai dirut keuangan.
Tapi lagi-lagi mereka gagal memperbaiki manajemen dan membuat posisi keuangan Sempati
semakin parah tahun 1997. Berbagai efisiensi dengan menghilangkan layanan inovasi khas
Sempati malah semakin mengurangi konsumen loyalnya. Dihantam lagi oleh badai krismon
setahun kemudian membuat Sempati menghentikan seluruh operasi penerbangan dan
memberhentikan karyawan.




Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
3.3.1 Accident dan Incident Sempati Air
Selama operasionalnya Sempati Air tercatat mengalami accident pertama yaitu Fokker F27
PK-JFF, Fokker tipe pertama yang dimiliki Sempati, mengalami kecelakaan saat penerbangan
latihan tanggal 5 Juni 1991 di Gresik, Jawa Timur. Mesin pesawat terbakar di udara dan
mencoba mendarat darurat tapi malah menabrak tiang listrik, telepon, dan tanggul di desa
Banyutami, 100 m dari jalan Gresik-Tuban. Badan pesawat patah dua terpisah 30 m dengan
korban pilot dan copilot selamat meskipun luka parah.
Sedangkan kecelakaan yang memakan korban jiwa terjadi tanggal 17 Juli 1997. Pesawat yang
mengalami kecelakaan ini bukanlah milik Sempati tapi dicarter dari Trigana Air Service yaitu
Fokker F27 PK-YPM. Pesawat yang take off rute Bandung-Jakarta dari lanud Husein
Sastranegara mengalami kerusakan teknis dan memutuskan return to base (RTB). Kerusakan
teknis yang ternyata engine failure ini menyebabkan pilot mencoba mengarahkan ke lapangan
rumput di lanud Sulaiman yang lebih dekat tapi gagal dicapai dan jatuh di pemukiman
penduduk kompleks Margahayu Permai. Korban tewas mencapai 25 penumpang plus 5 crew,
sementara yang selamat 20 penumpang.
Sementara untuk incident, Boeing B737 PK-JHF Pink Rose tergelincir di bandara
Adisucipto, Yogyakarta akibat landasan licin sehabis hujan tanggal 16 Januari 1995 tanpa
korban jiwa.

3.3.1 Hutang dan Kebangkrutan Sempati
Tanggal 5 Juni 1998, Sempati secara resmi tidak terbang lagi. Karena itu kreditor sangat
khawatir dan datang silih berganti untuk menagih hutang. Dililit hutang yang tak mungkin
sanggup dibayar, Sempati mengajukan pailit ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mulai awal
1999. Sempati akhirnya menang dan dinyatakan pailit sejak 5 Juli 1999.
Tentu para kreditor tidak tinggal diam. Kreditor terbesar Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung tapi ditolak. Hutang Sempati tercatat mencapai
1.1 triliyun rupiah dengan kreditor mencapai 470 perusahaan. Mulai dari dalam negeri seperti
Pertamina, Asuransi Jasa Raharja, DAMRI, Garuda, Angkasa Pura, Pelita, dan Aerowisata
Catering serta dari luar negeri tercatat diantaranya Fokker Aircraft, Freeport, Malaysia Air
System, dan Korean Airlines.
Tim kurator menemukan aset Sempati secara keseluruhan adalah 71.2 milyar rupiah dihitung
dari asset pesawat plus peralatan, tanah dan bangunan, kas dibank, dan piutang dengan merinci
lagi dimana aset tetap senilai 44.6 milyar rupiah. Armada Sempati yang tinggal hanya 4 unit
Fokker F27 dan lima B737-200 terpakir selama setahun tidak dioperasikan di bandara Soekarno-
Hatta menunggu penjualan.

Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
Kronologi Kebangkrutan Sempati Air


Sempati disaat akhir masih memperkerjakan 50 orang menjadi tinggal 11 orang pada tahun 1999
untuk membantu mengamankan aset yang akan dijual. Kesedihan karyawan yang di-PHK
secara sepihak dan kekesalan para kreditor karena tidak berhasil mendapatkan piutang akibat
dinyatakan pailit semakin membuat tidak percaya bahwa pernah ada sebuah maskapai
penerbangan swasta terbesar di Indonesia yang pernah jaya. Belum lagi pengusutan dana
Yayasan Supersemar, Yayasan Dharmais, dan Yayasan Dakab senilai total sekitar 40 milyar
rupiah yang bukan diperuntukan sebagai kesejahteraan masyarakat melainkan untuk
penyuntikan modal buat Sempati. Begitulah akhir sebuah perusahaan kalau mengandalkan
ambisi semata kelewat ekspansif tanpa disertai pemupukan kapital serta hanya mengandalkan
kekuasaan daripada profesionalitas dalam pembangunan bertahap pondasi perusahaan.
Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
BAB 1V
PENUTUP


Kesimpulan dan Saran
- Pada kasus kepailitan Sempati Air terlihat bahwa terdapat kesalahan pada penerapan
strategi.
- PT. Sempati Air dalam melakukan ekspansi tanpa disertai pemupukan kapital serta
hanya mengandalkan kekuasaan daripada profesionalitas dalam pembangunan
bertahap pondasi perusahaan.
- PT. Sempati Air adalah makapai yang sangat memanjakan konsumen yang mungkin
masih saja belum merasa terpenuhi kepuasannya, pelayanan ini banyak dilakukan dan
menyerap banyak dana.
- PT. Sempati Air kurang bisa menjaga kondisi cashflow perusahaan dengan
mempertimbangkan kajian terhadap likuiditas dan solvabilitas dan profitabilitas dan
banyak berhadapan dengan hutang yang tak terkendali, terlebih saat terjadi krismon



\















Wendy FP Simatupang(Teknik Penerbangan12 STT Adisutjipto)
TUGAS SERTIFIKASI DAN KELAIKAN
PAILITNYA MASKAPAI SEMPATI AIR

DISUSUN OLEH

ALLEN FALLERIAN ( 12050002 )
PANDU TRI HANANTO ( 12050004 )
HANDIKA WAHYU ( 12050005 )
YOGI PUTRA PAMUNGKAS ( 12050007 )
WENDY FP SIMATUPANG ( 12050019 )
AGUS NUR ROHMAT ( 12050023 )
RAHMAT RAMADHAN ARITONANG ( 12050024 )
OLDHI HARDYAN ( 12050025 )
HARDIANSYAH ( 12050026 )
M.DIDIK ADI SATRIA ( 12050030 )
RAHMAN FURKANI ( 12050034 )
ETHAN WIJAYA ( 12050060 )

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO
TEKNIK PENERBANGAN
YOGYAKARTA

Anda mungkin juga menyukai