Anda di halaman 1dari 22

SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi


Disusun Oleh:
1200830 Fenni Octaviani H.
1200323 Aljiani Hartini
1203940 Annisa Anggraeni
1200693 Gita Andriani Tisna
1200407 Melinda Indah Lestari
1205847 Tami Nisita Rahmani
1206468 Mira Andani
1203929 Gamelia Kirana


Akuntansi
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul SISTEM BUKU BESAR DAN
PELAPORAN
Dalam makalah ini kami membahas tentang siklus pokok akuntansi bagian buku besar
dan pelaporan.
Banyak manfaat yang kami peroleh dalam pengerjaan tugas ini. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Nono Supriatna Nasuha M.Si selaku dosen mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi, kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini. Kepada orang tua kami yang telah mendukung proses pengerjaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kelompok kami dan untuk rekan-rekan
mahasiswa lain. Dan kami pun memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau
susunan makalah ini.
Kami pun mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak yang membaca dan mempelajari makalah ini untuk perbaikan dan pengerjaan
tugas-tugas mendatang.

Terima kasih.



Bandung,30 April 2014





Penyusun

DAFTAR ISI


Kata Pengantar...........................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.....................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...............................................................................................2
BAB II Siklus Buku Besar dan Pelaporan.........................................................................3
2.1 Aktivitas-aktivitas Siklus Buku Besar dan Pelaporan.....................................5
2.1.1 Perbarui Buku Besar....................................................................................5
2.1.2 Memasukan Ayat Jurnal Penyesuaian..........................................................6
2.1.3 Membuat Laporan Keuangan.......................................................................7
2.1.4 Membuat Laporan Manajerial......................................................................7
2.2 Peluang dan Pemanfaatan Teknologi Informasi.........................................................8
2.2.1 Ketepatan Waktu Pemutakhiran Buku Besar..............................................8
2.2.2 Proses Penutupan Buku Besar.....................................................................9
2.2.3 Pelaporan Keuangan..................................................................................10
2.3 Tujuan, Ancaman dan Prosedur Pengendalian Internal............................................10
2.3.1 Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku.................................12
2.3.2 Ancaman 2: Akses Buku Besar Secara Tidak Sah....................................14
2.3.3 Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar......................15
2.4 Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Intern....................................................16

BAB III Simpulan
3.1 Kesimpulan...........................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18













BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
` Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi itu ada empat yaitu Siklus pendapatan
(Revenue) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang
terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas
sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney & Steinbert, 2005). Yang
kedua adalah Siklus pengeluaran (Expediture) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa (Romney & Steinbert, 2005). Dan yang ketiga Siklus produksi, siklus ini
mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi. Siklus produksi
ini tidak termasuk harga pokok penjualan. Dan yang keempat adalah Siklus keuangan, siklus
ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari investor dan kreditor dan membayar
mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan
perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya
diambil dari buku besar. Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang siklus
yang termasuk dalam siklus keuangan, yaitu sistem buku besar dan pelaporan.
Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang
mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem
tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Input sistem buku besar berasal dari
siklus transaksi. Rangkuman aktivitas transaksi diolah oleh sistem buku besar untuk
memperbaharui akun-akun control buku besar. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan
melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya tersebut. Sistem
pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi terutama pada pemakai esternal. Jenis
pelaporan ini disebut nondiscretionary karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada sama
sekali pilihan dalam informasi ini terdiri atas laporan keuangan tradisional, pengembalian
pajak dan dokumen hokum lainnya.
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan melakukan pengumpulan data transaksi,
mengolah transaksi yang masuk, menyimpan data transaksi, memelihara pengendalian
akuntansi, menghasilkan laporan keuangan, dan mengklasifikasian data transaksi dan akun.
Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun
komputerisasi.
Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input, proses, output,
menejemen data dan pengendaliannya. Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber
transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe
transosesmpraksinya. Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki
proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Sistem ini mendiskusikan, operasi pemprosesan informasi yang dilibatkan untuk
memperbarui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil -hasil aktivitas
organisasi. sistem buku besar. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan
memainkan poeranan penting dalam SIA perusahaan. Salah satu fungsi utamanya adalah
mengumpulkan dan mengatur data.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja aktivitas-aktivitas dasar dalam buku besar dan sistem pelaporan ?
2. Apa saja ancaman dan pengendalian dalam buku besar dan sitem pelaporan ?
3. Apa saja peluang dan pemanfaatan teknologi informasi ?
1.3 Tujuan Makalah
1. Menjelaskan aktivitas-aktivitas dasar dalam buku besar dan sistem pelaporan
2. Menjelaskan ancaman dan pengendalian dalam buku besar dan sistem pelaporan
3. Menjelaskan peluang dan pemanfaatan teknologi informasi

BAB II
PEMBAHASAN
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang berkaitan
dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan pembuatan laporan
yang merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus ini menerima informasi dari
berbagai sumber antara lain :
1. Informasi tentang transaksi regular (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, sistem produksi,
akuntansi biaya, dan sistem penggajian).
2. Informasi tentang kegiatan investasi dan pendanaan, seperti pengeluaran atau penarikan
obligasi, dan pengeluaran atau penarikan saham, dari kepala bagian keuangan.
3. Angka-angka anggaran yang dihasilkan oleh bagian anggaran.
4. Penyesuaian yang dihasilkan oleh bagian akuntansi.
Seluruh informasi yang diterima digunakan untuk menghasilkan berbagai laporan, baik
pada pengguna intern maupun pengguna ekstern. Untuk menghasilkan laporan periodik,
dalam pelaporan juga dirancang untuk memberikan kemudahan bagi personil organisasi untuk
memperoleh informasi dengan fasilitas inquiry.
Awalnya kita harus mengetahui terlebih dahulu siklus buku besar dalam siklus pokok
akuntansi. Dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:





















Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peranan penting dalam SIA
perusahaan. Salah satu fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan mengatur data dari
sumber-sumber berikut ini:
Setiap sub sistem siklus akuntansi memberikan informasi mengenai transaksi
regular. (hanya data utama yang mengalir dari setiap sub sistem yang diperlihatkan, untuk
menjaga gambar tersebut tetap rapi).
Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti
pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas dan pembelian
atau penjualan surat berharga investasi.
Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.
2.1. AKTIFITAS-AKTIFITAS SIKLUS BUKU BESAR DAN
PELAPORAN
Aktivitas-aktivitas yang tergabung dalam siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas
empat aktivitas yang dapat diuraikan sebagai berikut :























2.1.1. Perbarui Buku Besar
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber :
1. Subsistem Akuntansi
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku
besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya transaksi.
Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku
besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari semua
transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Contohnya,subsistem siklus
pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan
kas serta mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode
pembaruan.



2. Bendahara
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar
atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau penjualan
saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan..
2.1.2. Memasukan Ayat Jurnal Penyesuaian
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku
besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat dengan
benar, makatotal saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan total saldo kredit. AJP
terbagi dalamlima kategori dasar :
a. Accrual. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mecatat transaksi
yang telah terjad, namun belumdilakukakn pembayaran atau belum ada penerimaan
kas. Contoh traksaksi ini ialah pendapatan bunga dan utang gaji.
b. Defferals. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir perode untuk mencatat transaksi
perubahan status kas yang telah diterima atau dibayarkan sebelu jasa diberikan atau
diterima. Contoh : Pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima
kasnya atau dibayarkan sebelum akhir periode,dan pada periode ini sebagian
diataranya telah diakui.
c. Estimates. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatat transaksi
boaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contoh: depresiasi dan biaya
kerugian piutang.
d. Revaluation. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat
selisish antara angka yang tercatat dan angka dari hasilperhitungan fisik aktiva atau
sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan. Contoh: terjadi selisih
antara hasil perhitungan fisik persediaan dengan pencatatan persediaan.
e. Correction. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat koreksi
kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.

2.1.3. Membuat Laporan Keuangan
Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan laba-
rugi harus dibuat pertama kali, dengan menggnakan data dari saldo-saldo rekening
pendapatan dan biaya yang tercantumkandalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap
kedua adalah membuat neraca. Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat
dilakukan, yaitu:
(1) Menyususn terlebih dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca
dengan menggunaan data neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan
modal,dan
(2) Menutup buku ( menihilkan saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan
mentransfer laba bersih ke rekening laba ditahan atau rekeing modal),dan menyusun
neraca.
Jika proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal
ini umumnya dilakukan setiap akhir periode saja (setahun sekali). Dengan menggunakan
komputer, maka proses tersebut pada periode-periode yang lebih pendek. Tahap ketiga,
laporan yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan data
dari neraca dan laba rugi ditambah informasi tentang kegiatan pendanaan dan investasi.
2.1.4. Membuat Laporan Manajerial
Tahap akhirdari siklus buku besar dan pelapiran adalah pembuatan berbagai macam
laporan manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi dua, yaitu:
(1) Laporan kontrol buku besar dan
(2) Anggaran. Laporan kontrol buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher
yang diurutkan atas dasar nomor urut, nomor(kode) rekening, tanggal dan daftar saldo
rekening. Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.
Laporan anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja.
Anggran perasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatanuntuk setiap unit dalam
organisasi. Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus keluar
kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus kas dengan
rencananya dan digunakan untuk menentukan kebutuhan kas.
Laporan anggarandan kinerja harus didasarkan pada akuntansi pertanggung jawaban.
Uraian lengkap tentang sistem akuntansi ini telah diuraikan pada Bab . baik laporan anggaran
maupun laporan kinerja (yang membandingkan antara angka anggaran dan angka realisasi)
dapat berwujud anggaran ststis maupun anggaran fleksibel,yaitu merinci angaran ke dalam
anggaran tetap dan anggaran variabel.
2.2. PELUANG DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
2.2.1. Ketepatan waktu pemutakhiran buku besar
Sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa sistem informasi
akuntansi modern sering menggunakan pemrosesan on-line untuk memutakhirkan rekening
pembatu padasaat terjadi terjadi transaksi. Pemutakhiran yang semacam ini menyebabkan
catatan buku pembantu selalu memnunjukan informasi terkini dan dapat memperbaiki
kualitas pembuatan keputusan. Sebagai contoh pemutakhiran saldo rekening piutang kepada
seorang pelanggan tertentu segera setelah terjadi transaksi penjualan, akan memudahkan
pembuatan keputusan tetang perlu tidaknya memberikan tambahan batas atau jatah transaksi
penjualan kredit kepda pelanggan tersebut.
Saldo rekening buku besar secara tradisional tidak dimutakhir dengan segera, karena
rekening-rekening buku besar tidak langsung digunakan untuk pembutan keputusan
operasional. Sebagai contoh, keputusan tentang penambahan jatah kredit kepada pelanggan
tentang saldo dan batas kredit pelanggan secara individu,yang terdapat dalam rekening
pembantu. Rekening buku besar hanya menyimpan informasi tentang saldo piutang kepada
seluruh pelanggan.
Informasi yang digunakan dalam rekening buku besar biasanya digunakan untuk
menghasilkan kinerja periodik. Boasanya, organisasi membuat laporaan untuk pemakai intern
setiap bulan,sedangkan laporan untuk memaki ekstern setiap quarta(triwulan). Akbikatnya,
rekening buku besar hanya dimutakhirkan setiap satu bulan sekali. Kebijakan semacam itu
ternyata menumbulkan 2 persoalan. Pertama, karena buku besar hanya menunjukan informasi
yang akurat sesaat setelah proses pemutakhiran dilakukan, maka buku besartidak dapat
digunakan sebagai salah satu sumber data bagi pembuatan analisis what-if oleh
manajemen.
Dimasa lalu, kebutuhan untuk membuatan perencanaan yang berkelanjutan tidaklah
penting.namun namun untuk satat ini, dalam situasi perubahan yang terus menerus terjadi dan
sangat cepat, manajemen harus secara konsisten membantu dan menilai ulang kinerja
keuangan oerganisasi agar tetap sejalan dengan tujuan strategi organisasi. Perushaan harus
mampu mengubah rencana kerja secepat mungkinuntuk merespon perubahan yang terjadi
dilingkungan bisnis. Persoalan kedua adalah bahwa berbagai macap penundaan karena
dilakukannya pemuktakhiran bulannan akan menyebabkan penundaan penyusunan laporan
keuangan.
Untuk mengatasi persoalan diatas, banyak perusahaan yang mengadopsi dan
menyelenggarakan sistem buku besar secara online, setiap individu program aplikasi seperti
program pencatat pesanan penjualan atau program penerimaan kas, mem-posting
ringkasanjurnal transksi ke buku besar setiap hari.
Staf bagian keuangan menggunakan terminal online untuk memasukkan data transaksi
non-rutin ke dalam komputer pada hari terjadinya transaksi tersebut. Dengan cara ini, buku
besar selalu menunjukkan informasi terkini, sehingga dengan sendirinya akan meninggalkan
kemanfaatannya sebagai sebuah sumberdata bagi para manjer untuk melaksanakan analisis
what-if sebagai akibat dari perubahan kebijakan manajemen.
Selain, itu sistem buku besar on-line juga memungkinkan menyediakan fasilitas akses
inquily. Dengan fasilitas ini para pemakai komputer dapat menghasilkan berbagai informasi
yang dibutuhkan.
2.2.2. Proses Penutupan Buku Besar
Pada umumnya, perusahaan diuntungkan dengan ditemukannya cara baru yang dapat
mempercepat proses penutupan buku bulanan. Selain itu, dari pengalaman yang ada terbukti
bahwa laporan laba / rugi bulanan yang telah berumur 2 minggu memiliki manfaat yang
terbatas untuk mengambil tindakan koreksi yang segera .
Selain itu pengurangan pekerjaan menutup buku akan memberikan tambahan waktu
bagi para staf akuntansi untuk menganalisis data dan memberikan nasehat kepada para
manjer operaional tentang tren dan isu penting yang terkait dengan perusahaan. Dengan
demikian potensi penghematan waktu yang diberikan cukup banyak.
Salah satu cara yang dapat yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses
penutupan buku bulanan adalah melakukan konsolidasi atarsubsistem dalam SIA yang salin
tumpang tindih (overlap). Selama bertahun tahun, banyak sekai perusahaan yang menegluh
tetang sistem informasi akuntansi yang tercampur aduk, saling tumpang tindih antara sebuah
subsistem dengan subsistem lainnya, dan sebagai macam pengulangan (redundancy) sebagai
akibat adanya transaksi penggabungan badan usaha (merger) dan akuisisi atau pembelian
anatar perusahaan atau perusahaan internal kedalam pasar yang baru.
Salah satu contoh adalah perusahaan komputer IBM yang memiliki 315 subsistem
akuntansi yang tersebar di seluruh dunia. CFO dan kepala bagian akuntansi bekerja sama
untuk mengkonsolidasikan ke dalam 36 subsistem, sehingga bukan hanya mempercepat
proses penutupan buku, namun juga dapat mengurangi biaya dalam jumlah yang besar.
Sistem client-server juga menyediakan cara yang berbeda guna memperbaiki proses
penutupan buku dan menyebarkan laporan kinerja keuangan dengan cepat.
2.2.3. Pelaporan keuangan
Teknologi komunikasi padat pula digunakan untuk mengurangi waktu dan biaya
dalam membuat dan penyebaran laporan keuangan. Sebagai contoh , kepala bagian keuangan
dapat mengakses datsbase laporan keuangan publik seperti NAARS dan EDGAR, untuk
memperoleh contoh atau gambaran bagaimana perusahaan lain menyajikan informasi dalam
sebuah laporan. Demikian pula dengan formulir dan peraturan pajak dapat diakses daro
kantor pajak mulai internet. Sebaliknya, sebuah laporan keuangan perusahaan dapat tersedia
bagi publik melalui internet. Sebuah perusahaan juga dapat menyampaikan laporan keuangan
pokok dan laporan pajak secara elektronik ke BAPEPAM dan kantor pajak.

2.3. TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL
Tujuan pengendalian pada sistem pelaporan dan buku besar pada dasarnya sama
dengan tujuan pengawasan pada sistem lainnya, yaitu menjamin bahwa:
1. Semua aktivitas pemutakhiran data ke buku besar telah diotorisasi secara tepat
2. Semua transaksi yang dicatat dalam buku besar adalah valid (benar-benar terjadi)
3. Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi telah dicatat.
4. Semua transaksi buku besar telah dicatat secara akuntansi
5. Data buku besar dilindungi dari kemungkinan hilang atau dicuri
6. Aktivitas sistem buku besar dilaksanakan secara efisien dan efektif
Dukungan dan catatan yang dirancang dengan baik memainkan peran yang penting
dalam mencapai enam tujuan diatas. Jika perusahaan menggunakan voucer jurnal, maka
dokumen tersebut harus secara jelas memberikan intruksi tetang cara cara melengkapi
dokumen tersebut.
Pencatatan data transaksi secara on-line oleh bagian keuangan dan kepala bagian
akuntansi sebagaimana pada flowchart, memudahkan pencatatan kedalam jurnal secara akurat
dan efektif. Dalam kondisi semacam ini, penggunaan elemen pengawasan aplikasi yang tepat,
seperti pengecekan validitas, dan pengecekan field, akan meningkatkan akurasi entry data.
Pemberian spasi baik pada dokumen kertas maupun dokumen elektronik untuk
mencatat/mencantumkan petugas yang mengisi dan mengkaji formulir memberikan bukti
bahwa jurnal telah diotorisasi secara tepat. Cara lain berupa penggunaan nomor dokumen
yang telah tercetak secara urut, akan memudahkan melalui pengecekan untuk memastikan
bahwa semua transaksi telah dicatat. Prosedur pengawasan untuk siklus buku besar dan
laporan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur Pengawasan
Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan
Kesalahan dalam meng-
update buku besar:
Jurnal yang tidak akurat/
lengkap
Posting yang tidak akurat/
lengkap
Catatan dan laporan tidak
lengkap sehingga
menghasilkan informasi yang
keliru sehingga keputusan
yang dibuat menjadi tidak
tepat.
Pengawasan edit input,
dan pemrosesan
Rekonsiliasi dan laopran
kontrol
Akses ke buku besar secara
tidak sah
Kehilangan data penting/
rahasia
Buku besar todak akurat
Pencurian tidak terdeteksi
Pengawasan akses
Jejak audit yang memadai
Kerugian/kerusakan data
buku besar
Kehilangan data
Kehilangan aktiva (kas)
Prosedur backup
Rencana pemulihan
kerusakan
Pada table diatas ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan akibat
yang ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom terakhir (paling
kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat diterapkan untuk menanggulangi
ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena sistem pelaporan dan buku besar hanya
mencakup informasi pemprosesan informasi, maka hanya ada sedikit ancaman yang
dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang dihadapi terutama berhubungan dengan korupsi,
kehilangan, atau perusakan data. Berikut ini akan diuraikan masing-masing ancaman, akibat
yang ditimbulkan, dan prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.
2.3.1. Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating the
General Ledger).
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya
proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan
keuangan. Prosedur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi
3 kategori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan
rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Pengawasan Edit terhadap I nput, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk
memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal
yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama
merupakan output dari serangkaian tahap pemprosesan, yang masing-masing merupakan
subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi
dan kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini
mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan
transaksi yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah
jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input
edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk
setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal
berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah
jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah
dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini
memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan
nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting.
Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir
periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data.
Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan
pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher
jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total
debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian
membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan
keduanya, harus segera dilakukan investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi. Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat
mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah
satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca
saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan
adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer,
penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin
bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus
tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi
dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening
memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah
rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa
posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi
sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting
ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-
kan ke buku besar sama angkanya.
Jejak Audit. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa menggambarkan jalan yang
dilalui oleh sebuah transaksi dalam sistem akuntansi. Jejak audit ini memberikan informasi
yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:
1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau
dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen lain
melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.
Meskipun bentuk jurnal dan buku besar pada sistem berbasis computer yang
konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul dalam laporan
kontrol yang sama. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak diselenggarakan dokumen
sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file induk dan
penjaminan bahwa file-file tidak dapat diubah merupakan hal yang penting.

2.3.2. Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to the
General Ledger)
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang
bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam
ini juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu,
perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku
besar secara tidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besar dan
untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan
oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga
aktiva atau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak
diperbolehkan memuktahirkan buku besar.
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena
mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus
mengecek eksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan,
itegritas buku besar tidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi
terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
2.3.3. Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction of the
General Ledger).
Buku besar adalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi
sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan
cadangan data (back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up
mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang
tidak sengaja terhadap buku besar
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy cadangan
data buku besar harus dibuat. 1 copy harus diletakan di lokasi pengolahan data,sehingga
setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar perusahaan
(misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya
bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.
Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting.
Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk
melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk
jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya
rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana dapat
segera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.

2.4 Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Internal
Fungsi ketiga Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan pengendalian internal
yang memadai untuk mencapai tiga tujuan dasar berikut :
1. Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah handal.
2. Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai dengan tujuan
manajemen.
3. Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi, termasuk data.
Dua metode penting untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, yaitu:
1 Menyediakan dokumentasi yang memadai atas seluruh aktivitas bisnis.
2 Memastikan pemisahan tugas yang efektif.

BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Aktivitas aktivitas siklus buku besar dan pelaporan di bagi menjadi empat yaitu,
pemuktakhiran (Update) rekening buku besar, pembukuan transaksi pengesuaian, penyusunan
laporan keuangan, penyusunan lapora manajerial. Penggunaan teknologi memberikan
peluang bagi penigkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan dalam hal
ketepatan waktu penaksiran buku besar, proses penutupan buku bulanan, dan pembuatan
laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian internal yaitu: kesalahan
dalam pemutahiran buku besar, akses ke buku besar secara tidak sah, kehilangan atau
kerusakan data buku besar.
Para akuntan harus berpartisipasi dalam keputusan mengenai adopsi teknologi baru
dalam mengimplementasikan sistem informasi baru, karena mereka terlatih untuk dengan
benar mengevaluasi biaya dan manfaat relatif, seperti juga risiko ekonomi, yang mendasar
investasi semacam itu. Akan tetapi, berpartisipasi secara efektif dalam keputusan yang
berkaitan dengan teknologi membuat para akuntan untuk tidak hanya terus mengikuti
perkembangan akuntansi, tetapi juga tetap mendapatkan pengetahuan tentang kemajuan
Teknologi Informasi.













Daftar pustaka

http://id.scribd.com/doc/78615853/Sistem-Buku-Besar-Dan-Pelaporan
http://rizkiyusron.blogspot.com/2012/01/sistem-buku-besar-dan-pelaporan.html
http://ivaninternisti.wordpress.com/2010/11/05/sistem-informasi-akuntansi-sia/
http://ambarwati.dosen.narotama.ac.id/files/2011/12/SIA-2-C-2011-w5.pdf
http://ando-jefri.blogspot.com/2011/10/siklus-akuntansi-siklus-pendapatan.html
http://sella10p.wordpress.com/2014/01/22/siklus-aplikasi-sistem-informasi-akuntansi/
http://www.slideshare.net/fennioh/savedfiles?s_title=siklus-buku-besar-dan-pelaporan-
keuangan&user_login=doniefendi
http://kunangsenja.blogspot.com/2010/05/buku-besar-dan-siklus-pelaporan.html
http://pelangianggita.blogspot.com/2013/01/makalah-siklus-besar-dan-pelaporan.html
http://deiidianovange.blogspot.com/2011/11/siklus-buku-besar-pelaporan-sia.html
http://sigitpamungkas.com/wp-content/uploads/2012/03/Minggu-7-Seminar-3-Siklus-Buku-
Besar-Pelaporan.pdf\
http://yuriaiuary.blogspot.com/2013/09/siklus-buku-besar-dan-pelaporan_91.html
http://agussetyonugroho.blogspot.com/2010/10/sistem-informasi-akuntansi-sia.html
widada.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12732/Minggu+2.ppt
http://datakuliah.blogspot.com/2009/11/siklus-pemrosesan-transaksi-sia-arus.html

Anda mungkin juga menyukai