Pada sungai kali latang Daerah mluweh desa....., didapatkan
kenampakan berupa sungai yang memiliki stadia sungai dewasa yang mana sudah terdapat kenampakan adanya meander sungai, dan juga dari proses erosi yang terdapat pada sungai ini, merupaka erosi yang bersifat lateral, yang mana dapat dilihat dari adanya meander sungai dan juga pengikisan pada tebing kanan kiri sungai tersebut, sedangkan untuk erosi vertkal yang menyebabkan pendalaman sungai sangat pasif terjadi. Pada sungai ini juga di jumpai adanya meander sungai yang mana meander pada cut of slope nya relatif terdapat pada batuan yang kurang resisten seperti batulanau (1/256-1/16) mm, sehingga puncak dari abrasi banyak terdapat pada daerah tersebut sehingga menjadi bidang cutting dari meander, sedangkan endapan pointbar dan channelbar juga dapat menjadi indikasi bahwa arus yang bekerja pada daerah tersebut relatif tidak besar. Untuk proses transportasi yang bekerja pada daerah ini, dilihat dari arus dan material yang di erosi yang relatif material berukuran halus, dapat diinterpretasikan bahwa proses transport pada sungai ini didominasi oleh mekanisme Suspension, dimana material berukuran halus mengambang dan bercampur dengan air sebagai medianya.
2
Jika dilihat dari proses tertransportnya sedimen, yang mana dapat dilihat dari struktur sedimen yang terbentuk berupa convolute, small ripple, dan gradded bediing, mengindikasikan bahwa arus yang menjadi media dari proses sedimentasi tersebut merupakan arus yang tidak selalu sama frekuensinya, dan hal tersebut dapat terjadi apabila daerah atau lingkungan pengendapan nya memiliki slope. Hal ini dapat dilihat dari batas litologi antara perselingan lapisan tersebut terdapat batas erosional yang menandakan lapisan yang lebih muda mengerosi lapisan yang lebih tua dibawahnya, dilihat dari perselingan dari batupasir dengan ukuran pasir halus (1/8-1/4 )mm sampai batupasir sedang (1/4-1/2) mm dan batulanau (1/256-1/16) m, tanpa adanya bidang ketidak selarasan, maka lapisan- lapisan ini masih berada dalam satu sikuen. Dilihat dari struktur-struktur sedimen seperti convolute, ripple mark, dan gradded bedding yang terbentuk saat pre-deposition dan syn deposition, mengindikasikan bahwa lingkungan pengendapannya berada pada zona yang memiliki topografi kelerengan, karena hanya pada topografi kelerengan mekanisme arus turbid ada, dan mendominasi pembentukan lapisan-lapisan tersebut. Dari struktur sedimen di atas saja sebenarnya sudah merupakan bagian dalam suatu sikuen pengendapan yang merupakan sikuen dari pengendapan marine, yaitu dari Bouma Sikuen, yang mana struktur tersebut sudah mewakili dari bagian- bagian dari bouma sikuen, jadi pada lingkungan pengendapan dari lapisan-lapisan sedimen ini merupaka zona dari fasies sub marine fan yang mana merupakan zona distal nya, dapat dilihat dari komposisi perselingan batupasir dan batulanaunya, merupakan material-material yang berukuran relatif halus, dan setelah lapisan- lapisan tersebut mengendapa kemudian lapisan-lapisan ini mengalami pengangkatan oleh gaya endogen akibat interaksi lempeng tektonik, hingga tersingkap sekarang ini.