OLEH :
ENY PURWATI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan bertambahnya usia harapan hidup orang Indonesia, maka
jumlah manusia lanjut usia di Republik ini akan bertambah banyak pula. Sehingga
masalah penyakit akibat ketuaan akan semakin banyak kita hadapi. Salah satu
penyakit
yang
harus
diantisipasi
adalah
semakin
banyaknya
penyakit
mengetahui
faktor
resiko
osteoporosis,
kita
dapat
Soetomo Surabaya.
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
II.1
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan, antara lain :
1. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait (RSUD Dr Soetomo) dalam
penanggulangan penyakit osteoporosis di masa yang akan datang
2. Sebagai bahan bagi masyarakat maupun peneliti berikutnya yang akan
melakukan penelitian yang berhubungan dengan osteoporosis.
3. Sebagai wahana bagi penulis untuk mengembangkan dan mengaitkan
pengetahuan serta ketrampilan penulis dalam penelitian.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1
Definisi Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi dimana terjadi peningkatan porositas dari
tulang. Atau dengan kata lain adalah sugresif dari masa tulang, sehingga
memudahkan terjadinya patah tulang (Albright JA, 1979).
Bagian tulang yang umumnya diserang adalah (Djoko Roeshadi,
2001):
1. Pada tulang radius distal
2. Pada tulang vertebrae
3. Pada tulang kollum femur / pelvis
III.2
Pembagian Osteoporosis
Chehab Rukmi Hylmi (1994) membagi osteoporosis sebagai berikut :
1.
Osteoporosis Primer
2.
Osteoporosis Sekunder
3.
Osteoporosis Idiopatic
1. Type I
Osteoporosis yang timbul pada wanita post menoupouse
2. Type II
Osteoporosis yang terdapat pada kedua jenis kelamin
dengan usia yang semakin bertambah (senilis)
penyebabnya jelas.
Biasanya disebabkan oleh :
1. Endcrine disease
2. Nutritional causes
3. Drugs
III.2.3 Osteoporosis Idiopatic
Yang dimaksud dengan osteoporosis jenis ini adalah terjadinya
pengurangan masa tulang pada :
1. Juvenile
2. Adolesence
3. Wanita pra menoupouse
4. Laki-laki berusia muda /pertengahan
5. osteoporosis jenis ini lebih jarang terjadi.
III.3
Patofisiologi Osteoporosis
Sel tulang terdiri atas osteoblas, osteossit dan osteoclas yang
dalam aktifitasnya mengatur homeostasis kalsium yang tidak berdiri sendiri
melainkan saling berinteraksi. Homeostasis kalsium pada
tingkat seluler
mendiagnosis
osteoporosis
tidak
hanya
berdasarkan
(Bone
Mineral
Density)
dan
DEXA
(Dual
Energy
X-Ray
- Kafein
- Gaya hidup
- Gangguan makan (anoreksia vervusa)
- Defisiensi esterogen pada menoupouse alami atau menoupouse karena
operasi
- Penggunaan obat-obatan tertentu seperti :
Diuretik
Glukoortikoid
Anti konvulsan
Hormon tiroid berlebihan
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pembahasan mengenai
faktor resiko akan dibatasi pada merokok,
Merokok
Gaya hidup modern, tang telah melegalkan wanita merokok di depan
umum, semakin membuka banyaknya kasus osteoporosis Nikotin dalam
rokok menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah
ke tulang.
Alkohol
Dampak dari konsumsi alcohol pada osteoporosis berhubungan
dengan jumlah alcohol yang dikonsumsi. Konsumsi yang berlebihan akan
menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah ke
tulang. (R. Prayitno, 2001).
Menopouse
Di sini kadar esterogen menurun. Dengan menurunnya kadar
Kafein
Mengkonsumsi atau minum kopi diatas 3 cangkir per hari,
menyebabkan tubuh selalu ingin kencing. Keadaan tersebut menyebabkan
kalsium banyak terbuang bersama air kencing (Djoko R, 2001).
Latihan /aktivitas
Imobilisasi
merupakan
dengan
penurunan
penyangga
berat
badan
terintegrasi merupakan
2001).
*
III.6
Tata Laksana
Tata laksana disini menurut Djoko Roeshadi dianjurkan untuk
prevensi maupun pengobatannya. Tujuan prevensi adalah untuk mencegah
10
11
BAB IV
KERANGKA KONSEPTUAL
V.1
Kerangka Konseptual
Karakteristik
umur
jenis kelamin
keturunan
etnis
ukuran tubuh
Riwayat Penyakit
Disfungsi ovarium
Rematoid arthritis
hyperparatiroid
diabetes militus
stroke
Mal Absorbsi
Anorexia Nervosa
Osteoporosis
Kebiasaan Hidup
Merokok
Alkohol
Kafein
Latihan
Diet
Obat-obatan
Meunoupouse
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
Pada gambar diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa macam faktor
resiko osteoporosis yang ingin diketahui oleh penulis antara lain merokok,
alcohol, menoupouse, kafein, latihan, usia, jenis kelamin dan keturunan.
Dimana penuis ingin mengetahui apakah ada pengaruh faktor-faktor resiko
tersebut terhadap penyakit osteoporosis.
IV.2
Hipotesis
Hipotesis I
Ada pengaruh merokok terhadap osteoporosis
12
Hipotesis II
Ada pengaruh alkohol terhadap osteoporosis
Hipotesis III
Ada pengaruh menoupouse terhadap osteoporosis
Hipotesis IV
Ada pengaruh konsumsi kafein terhadap osteoporosis
Hipotesis V
Ada pengaruh latihan osteoporosis
Hipotesis VI
Ada pengaruh umur terhadap osteoporosis
Hipotesis VII
Ada pengaruh jenis kelamin terhadap osteoporosis
Hipotesis VIII
Ada pengaruh keturunan terhadap osteoporosis
13
BAB V
METODE PENELITIAN
V.1
V.2
Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua penderita osteoporosis di ruang rawat
inap RSUD Dr Soetomo, tanggal 21 April 20 Juni 2002.
V.3
Sampel
a. Kasus :
14
acak.
Perbandingan kasus dan kontrol 1 :1
V.4
V.5
Variabel
-
V.6
V.7
Teknik Analisa
15
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk
diskriptif, yang selanjutnya akan dianalisa dengan menggunakan uji statistik
dengan regresi logistik dengan tujuan untuk mengetahui faktor mana yang
berpengaruh terhadap timbulnya terikat.
16