Kepmenakertrans No 182/MEN/2003
Kepmenakertrans No 182/MEN/2003
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KEP.182/MEN/2003
TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA, PROGRAM DAN ANGGARAN
PEMBANGUNAN TAHUNAN BIDANG KETRANSMIGRASIAN
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
b.
c.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
Negara adalah bahan yang memuat keadaan program/ fisik dan anggaran yang
telah dicapai pada tahun yang lalu dan pada tahun yang sedang berjalan, serta
program/fisik dan anggaran yang telah disusun disertai uraian kebijaksanaan
penyelenggaraan transmigrasi untuk tahun berikutnya dengan memperhatikan
Program Tahunan;
Satuan Tiga adalah Alokasi Anggaran menurut sektor, sub sektor, program dan
proyek;
Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan yang selanjutnya di singkat
SPAAP adalah besaran anggaran dan program Dana Dekonstrasi yang
dialokasikan untuk daerah;
Lembaran Kerja yang selanjutnya disingkat LK adalah dokumen pembantu
perencanaan anggaran yang berfungsi untuk menampung perhitungan biaya yang
lebih rinci dari suatu kegiatan proyek dan sebagai dasar penyusunan proyek serta
petunjuk operasional daftar isian proyek;
Daftar Isian Proyek yang selanjutnya disingkat dengan DIP adalah dokumen
keuangan yang ditandatangani oleh pimpinan Departemen dan atau disahkan oleh
Pejabat yang ditunjuk;
Petunjuk Operasional yang selanjutnya disingkat PO adalah dokumen petunjuk
pelaksanaan anggaran sebagai tindak lanjut LK dan DIP yang memuat uraian
petunjuk-petunjuk khusus dari Menteri dan ditanda tangani oleh Pejabat Eselon
atau Pejabat yang ditunjuk;
Norma Biaya adalah ketentuan Standar Biaya menurut Satuan Fisik kegiatan yang
digunakan untuk dasar penyusunan perhitungan biaya setiap kegiatan yang
ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku atau yang disusun menurut Norma Fisik
dan biaya yang ditetapkan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
Pasal 2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
d.
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(5)
(1)
(2)
(3)
b.
c.
d.
e.
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
Berdasarkan LK. yang diusulkan daerah, disusun Konsep SPAAP untuk dana
Dekonsentrasi.
Penyusunan Konsep SPAAP dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal Cq. Biro
Keuangan bersama dengan Unit Kerja Eselon I yang terkait dengan bidang
ketransmigrasian.
Hasil penyusunan dan pembahasan LK dan Konsep DIP dana Dekonsentrasi oleh
Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk disahkan.
Pasal 17
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
Perubahan LK dan Konsep DIP Dana Pusat, Konsep SPAAP Dana Dekonsentrasi
dan LK DIP Dana Tugas Pembantuan pada saat pembahasan harus mendapat
persetujuan dari Pejabat Eselon I terkait.
Hasil Perubahan LK, Konsep DIP dan Konsep SPAAP dikoordinasikan oleh
Kepala Biro Keuangan berupa Net DIP berdasarkan Program Tahunan.
Pasal 19
(1)
(2)
(3)
Net DIP sebagaimana dimaksud Pasa1 16 ayat (4) disampaikan oleh Direktorat
Jenderal Anggaran kepada Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Net DIP sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini oleh Sekretariat Jenderal Cq.
Biro Keuangan diproses sebagai berikut :
a.
Diteliti berdasarkan LK dan Konsep DIP serta Konsep SPAAP yang telah
dibahas bersama Direktorat Jenderal Anggaran, dan jika terdapat
kesalahan dikembalikan kepada unit kerja Eselon I bidang
Ketransmigrasian untuk diperbaiki.
b.
Net DIP ditandatangani oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau
Pejabat yang ditunjuk.
Sekretaris Jenderal Cq. Kepala Biro Keuangan bertanggung jawab penyelesaian
Net DIP pada bulan Desember.
Pasal 20
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
berdasarkan LK dan Net DIP yang telah disahkan oleh Direktorat Anggaran
disusun Petunjuk Operasional (PO).
Penyusunan PO dilakukan sebagai berikut :
a.
Untuk proyek-proyek di lingkungan Sekretariat Jenderal oleh Biro
Keuangan.
b.
Untuk proyek-proyek Pusat di lingkungan Direktorat Jenderal PSKT dan
Direktorat Jenderal MOBDUK oleh Sekretariat Direktorat Jenderal PSKT
dan Direktorat MOBDUK Cq. Bagian Keuangan;
c.
Untuk proyek-proyek Pusat di lingkungan BALITFO dan BALATA oleh
Sekretariat Badan yang bersangkutan Cq. Bagian Keuangan.
PO ditandatangani oleh Pejabat Eselon I yang bersangkutan dan dilakukan berikut
:
a.
Untuk proyek-proyek di lingkungan Sekretariat Jenderal oleh Sekretaris
Jenderal;
b.
Untuk proyek-proyek Pusat di lingkungan Direktorat Jenderal PSKT dan
Direktorat Jenderal MOBDUK ditandatangani oleh Direktur Jenderal
bersangkutan;
c.
Untuk proyek-proyek di lingkungan BALITFO dan BALATAS ditandatangani
oleh Kepala Badan yang bersangkutan.
Proses penyelesaian PO. Dana Dekonsentrasi berpedoman pada SPAAP disetujui
Menteri dan apabila terjadi perubahan SPAAP harus yang memperoleh
persetujuan dari Menteri atas rekomendasi Pejabat Eselon I bidang teknis Pusat.
Proses PO. Dana Tugas Pembantuan ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal
berdasarkan rekomendasi pejabat Eselon I bidang teknis tingkat pusat dan
diserahkan serta dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Pejabat Eselon yang bersangkutan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 22
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka ketentuan-ketentuan dalam Keputusan
Menteri Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP .055/MEN/1991 sepanjang telah
diatur dalam Keputusan Menteri ini dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Juli 2003
MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
ttd
JACOB NUWA WEA
SALINAN Keoutusan ini disampaikan kepada Yth :
1.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2.
Menteri Keuangan R.I.;
3.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS;
4.
Menteri Dalam Negeri ;
5.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara;
6.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ;
7.
Para Pejabat Eselon I dan II Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tingkat
Pusat;
8.
Gubernur Provinsi seluruh Indonesia;
9.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di seluruh Indonesia.
Lampiran berupa bagan tidak dapat ditampilkan lihat fisik.