Dirjen Dikti No 43/Dikti/Kep/2006:Rambu- Rambu Pelaksanaan kelompok MK Pengembangan di perguruan tinggi Berbasis Pansila Tujuan pendidikan kewarganegaraan Visi: merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan keperibadiannya sebagai manusia seutuhnya. Misi: membantu mahasiswa memantapkan keperibadiannya, agar secara konsisten mampu mawujutkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggungjawab dan bermoral. Kompetensi yang diharapkan Menjadi ilmuan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan, dan cintah tanah air, demokratis, dan berkeadaban.
Menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, berperestasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila Tujuan Utama Pendidikan Kewarganegaraan Membangun/menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernrgara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangasa Indonesia Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara RI mengandung bahwa dalam setiap aspek kehidupan berbangsa, kemasyarakatan, serta kenegaraan harus bersarankan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Perubahan UUD 1945 Kedaulatan rakyat yang dulunya selalu diambil alih penuh oleh MPR kini sudah dilaksanakan sendiri oleh rakyat (pasal 1). Amandemen UUD 1945 mempertegaskan kembali negara indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 5). Calon presiden dan calon wakil presiden tidak lagi menggunakan syarat orang Indonesia asli akan tetepi seorang WNI sejak lahir berhak dicalonkan menjadi presiden atau wakil presiden (pasal 6). Calon presiden dan calon wakil presiden dalam satu pasangan sudah langsung dipilih oleh rakyat. Pembukaan sepuluh pasal penting tentang HAM dalam UUD 1945, sehingga pasal 28 dilengkapi dengan pasal 28A sampai pasal 28J. Pasal tambahan tentang HAM itu diantaranya meliputi: Hak untuk hidup, hak untuk membentuk keluarga, kebebasan beragama, hak kesejahteraan, dan hak perlindungan hukum Prof. Dr. Natonagaro mambagi manjadi 3 nilai: 1. Nilai Material 2. Nilai Vital 3. Nilai Kerohanian a. Nilai kebenaran/kenyataan (ratio, budi, dan cipta b. Nilai keindahan (perasaan dan estetis) c. Nilai Moral (karasa) d. Religius (keyakinan)
Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian identitas nasional adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas dan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangasa lain dalam kehidupan.
Dampak Globalisasi Bagi Bangsa Indonesia Dampak Positf 1. Ekspor luas 2. Dagang lebih terbuka 3. Timbul budaya baru dalam hidup 4. Tidak dikucilkan dunia Dampak Negatif 1. Timbul ketidak adilan 2. Nilai baru yang tidak sesuai 3. Barang ilegal mudah masuk Kedua dampak diatas perku disikapi Dampak globalisasi bangsa indonesia dari segi: Ideologi; memungkinkan bangsa Indonesia terpengaruhi ideologi lain (liberalisme yang menjanjikan kemekmuran) Politik; pemerintah lebih bersikap tebuka dan demokratis dalam rangka mematuhi tuntunan masyarakat Ekonomi; bangsa Indonesia menerima investasi dari luar negara Budaya; meluasnya budaya Indonesia Sistem presidensial; menekankan pentingnya pemiliha presiden secara langsung dari rakyat. Dalam sistem ini kekuasaan eksekutif (kekuasaan menjalankan pemerintah) sepenuhnya berada ditangan presiden. Oleh karena itu presiden adalah kapala eksekutif (head of goverment) dan sekaligus menjadi kepala negara (head of state)
Sistem parlementer; menerapka model hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Kepala eksekutif (head of goverment) adalah berada ditangan seseorang perdana mentri. Adapun kepala negara (head of state) adalah berda seseorang Ratu mislnya dinegara Ingggris atau ada pula yang barada pada seseorang presiden misalnya si India Sistem pemerintaha negara menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002 Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum Sistem konstitusional Kekeuasaan negara yang tertinggi ditagan rakyat Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi di samping MPR dan DPR Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR Mentri negara ialah pembantu presiden, tidak bertabggubgjawab kepada DPR Kekuasaan kepada negara tidak-tak-terbatas Ciri-ciri negara hukum Kekuasaan dijalankan sesuai dengan Hukum positif yang berlaku Kegiatan negara berada dibawa kontrol kekuasaan kehakiman yang efektif Berdasarkan sebuah UU yang menjamin HAM Membentuk pembagian kekuasaan Tujuan konstitusi Membatasi kekuasaan penguasaan agar tidak bertindak sewenang-wenang Melindungi ham Pedoman penyelanggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi nagara kita tidak akan bardiri dengan koko Konstitusi bertujuan memberikan batasan- batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan kekuasaannya. Nilai konstitusi Nilai normatif Nilai nominal Nilaoi semantik Menurut EC Wade; konstitusi adalah naska yang menerapkan rangka dan tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan mementingkan pokok-pokok cara kerja badan itu. Macam-macam konstitusi Konstitusi tertulis dan tidak tertulis/konveran Konstitusi secara teoritis Konstitusi berdasarkan sifat Konstitusi berdasarkan unsur/subtansi Syarat terjadinya konstitusi; memperhatikan kepentingan rakyat, melindungi asas demokratis menciptakan kadaulatan tertinggi yang barada ditangan rakyat untuk melaksnakan dasar nagara, mementingkan suatu hukum yang bersifat adil Pentingnya konstitusi dalam suatu negara Membatasi kekuasaan pemerintahan Sebagai alat untuk manjamin hak-hak warga negara