Anda di halaman 1dari 3

PEMEKATAN URIN

Untuk menutupi kehilangan cairan, ginjal akan meminimalkan asupan cairan yang
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan atau homeostatik. Ginjal akan membentuk urin pekat
dengan mengekskresikan zat terlarut pada saat yang bersamaan dan meningkatkan reabsorbsi air
dan menurunkan volume urin yang terbentuk jika terjadi penurunan cairan dalam tubuh.
Tubulus Proksimal
Sebanyak 65% elektroliy yang ifiltrasi akan di reabsorbsi di tubulus proksimal dan
permeable terhadap air sehingga osmolaritas cairan menjadi 300 mOsm/L
Segmen Desenden Ansa Henle
Segmen Desenden Ansa Henle permeable terhadap air dan kurang permeable terhadap
NaCl dan ureum. Osmolaritas pada segmen ini akan meningkat saat ADH tinggi (1200
mOsm/L). Ketika urin terbentuk akibat ADH rendah maka osmolaritas tubulus akan
menurun karena ureum yang sedikit diabsorbsi ke dalam intersisium medulla duktus
koligentes.
Segmen Tipis Asendden Ansa Henle
Segmen tipis asenden ansa henle impermeable terhadap air dan dapat mereabsorbsi NaCl.
Konsentrasi NaCl dalam tubulus tinggi sehingga terjadi difusi pasif NaCl dari segmen
tipis asenden ansa henle ke intersisium medulla menyebabkan cairan menjadi lebih encer.
Ureum diabsorbsi ke dalam intersisium medulla duktus koligentes dan berdifusi ke dalam
lengkung asenden kemudian menngembalikan ureum ke system tubulus.
Segmen Tebal Asenden Ansa Henle
Segmen ini impermeable terhadap air tetapi Na, Cl
-
, dan K, ditransport secara aktif dari
tubulus ke intersisium medulla sehingga menyebabkan cairan menjadi sangat encer
Segmen Awal Tubulus Distal
Pada segmen ini memiliki mekanisme yang sama dengan segmen tebal asenden ansa
henle
Segmen Akhir Tubulus dan Tubulus Koligentes Kortikalis
Osmolaritasnya bergantung pada ADH. Pada saat ADH tinggi maka aan permeable
terhadap air dan akan direabsorbsi tetapi ureum tidak permeable di nefron ini sehingga
ureum akan meningkat saar air direabsorbsi. Ureum yang dikirim ke tubulus distal dan
koligentes akan masuk ke medulla dan ureum akan direabsorbsi dan diekskresikan ke
urin. Pada keadaan tidak adanya ADH, air yang direabsorbsi sedikit sehingga osmolaritas
menurun karena terjadi reabsorbsi aktif ion-ion.
Duktus Koligentes di Bagian Dalam Medula
Konsentrasi cairan bergantungan pada ADH dan osmolaritas intersisium medulla. Jika
terdapat peningkatan ADH menyebabkan bagian ini permeable terhadap air. Air akan
berdifusi dari tubulus ke intersisium sampai terjadi keseimbangan osmotik. Dari keadaan
tersebut dihasilkan urin yang pekat dan volume sedikit. adanya reabsorbsi air
menyebakan ureum meningkat di tubulus kemudian akan berdifusi dari tubulus ke
intersisium medulla.
PENGENCERAN URIN
Jika terdapat kelebihan air dalam tubuh maka tubuh akan mengeluarkan urin sebanyak 20
L per hari atau dengan kadar osmolaritas 50 mOsm/L
Cairan tubulus tetap isosmotic di tubulus proksimal
Zat terlarut dan air direabsorbsi dalam jumlah yang sama sehingga tetap isosmotic
terhadap plasma
Ketika melewati segmen desenden ansha henle, air direabsorsi (osmosis) untuk
mencapai keseimbangan dengan cairan intersisial medulla ginjal sehingga cairan
tubulus lebih pekat.
Cairan tubulus menjadi encer di segmen asenden ansa henle
Na, K, dan Cl
-
banyak direabsorbsi tetapi bagian ini impermeable terhadap air sehingga
saat masuk ke segmen awal tubulus distal urin menjadi encer (100mOsm/L)
Cairan tubulus di tubulus distal dan koligentes selanjutnya diencerkan tanpa adanya
pengaruh ADH
Sewaktu cairan encer pada segmen awal tubulus distal melewati bagian akhir tubulus
kontortus distalis, duktus koligentes kortikalis, dan duktus koligentes terjadi reabsorbsi
tambahan NaCl sehingga urin menjadi encer. Disamping itu, bagian tubulus tersebut
impermeable terhadap air yang menyebabkan urin menjadi lebih encer (50 mOsm/L).

Anda mungkin juga menyukai