Anda di halaman 1dari 13

Osteoarthritis (OA)

Rangkuman
OA adalah kelainan pada persendian yang terjadi karena proses penuaan.
Persendian yang paling sering terkena adalah :
Knee (lutut),
hip (panggul),
hands (tangan),
lumbar
cervical spine.
OA adalah hasil dari kejadian mekanis dan biologis yang menggangu proses normal dari
peruraian dan pembentukan dari articular cartilage chondrocytes, etracellular matri dan
tulang subchondral.
!elibatkan keseluruhan sendi termasuk articular cartilage, subchondral bone, pericapsular
muscles, capsule dan synovium. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya cartilage, terjadi
sclerosis dan penghancuran dari subchondral bone, osteophytes dan subchondral cysts.
Karakteristik klinisnya adalah nyeri pada sendi dan kekakuan dan keterbatasan dalam
bergerak.
"anda#tanda klinis adalah nyeri pada sendi dan kekakuan yang diperparah dengan akti$itas.
%engan radiogra$i bisa dilihat terjadi ruang sendi yang menyempit, subchondral sclerosis
dan osteophytes.
"erapi yang diberikan adalah non#$armakologi dan $armakologi
&edah penggantian sendi adalah e$ekti$ untuk mengurangi rasa sakit pada osteoarthritis
pada tingkat yang berat.
Penyebab
"idak ada penyebab tunggal OA, dan penyebab pastinya tidak diketahui.
'ang meningkatkan $aktor resiko OA adalah
# umur (()*tahun) "he +ramingham study
# keturunan
# jenis kelamin perempuan
# kegemukan
# Articular congenital de$ormities
# "rauma
# &!% tinggi
# menopause (hormon esterogen rendah)
Patofisologi
,endi yang terkena OA, terjadi kegagalan dalam menjaga keseimbangan homeostasis dari
sintesa matriks kartilage dan degradasi menyebabkan kekurangan pembentukan atu
peningkatan pemecahan.
!etalloproteinases matriks (contoh: kolagenase) adalah en-im yang mengkatalisa
penguraian kolagen dan proteoglycan, yang kadarnya meningkat dalam darah pada
penderita OA pada kartilage.
.n-im serupa dihasilkan oleh chondrocytes dan sintesanya distimulasi oleh interleukin / (01#
/). %an pemblokan en-im ini dengan doycycline pada he2an bisa mengurangi lesi akibat
OA. 01#/ adalah salah satu cytokine yang diahasilkan dari penguraian yang ditemukan
meningkat kadarnya pada serum pasien dengan OA pada lutut. ,ebaliknya kadar cytokine
tertentu menurun pada OA seperti insulin#like gro2th $actors (03+#0). +aktor lain seperti
4itric Oide, yang bisa mengaktivasi metalloproteinases dan membantu peruraian cartilage .
,edangkan dari sisi biologis, gerakan mekanis yang berlebihan bisa merusak chondrocytes
dan cartilage.
Proses terjadinya OA tidak hanya melibatkan cartilage, tapi juga struktur sendi, terjadi bone
remodelling dan lesi pada sumsum tulang dari subchondral bone, in$lamasi synovial,
peregangan capsular dan kelemahan pada otot periarticular , dan kelemahan pada ligament.
,ebgai tambahan pada $aktor trauma, dapat memicu stress $okal dan hilangnya cartilage
seketika. 0ni dapat membuat anatomi sendi menjadi berubah dan menjadi e$ek yang
berpengaruh pada gerakan mekanis dan aktivitas $isik dengan meningkatkan tekanan pada
sendi.
Klasifikasi
5 Primary OA (idiopathic)
"idak diketahui darimana, tiba tiba kekambuhan terjadi pada sendi , terjadi biasanyanya
lokal OA pada tangan, lutut, pinggul atau kaki ( terutama metatarsophalangeal ruas
pertama), atau OA umum, biasa terjadi pada kedua tangan dan sendi lain bersamaan.
5 ,econdary OA
"erjadi sesuatu yang menyebabkan sendi menjadi kambuh, seperti abnormalitas ba2aan
atau trauma
Pencegahan Primer
Kegemukkan (Obesity) sangat kuat hubungannya dalam perkembangan OA lutut, oleh
karena itu pasien yang gemuk harus dimotivasi agar menurunkan berat badan. "idak ada
interverensi terapi yang dapat mencegah atau menunda perkembangan PA, juga tidak ada
terapi medis untuk mencegah OA. Ada beberapa bukti menunjukkan bah2a penggunaan
doycycline menunda penyempitan sendi, meskipun secara klinis dan praktis, implikasi dari
hal ini belum terlihat. Penggunaan glucosamine dan chondroitin sul$ate dalam mencegah
OA masih kontroversial dan perlu penelitian dan evaluasi lebih lanjut.
Pencegahan Sekunder
!engurangi berat badan mesikipun hanya sekitar 6 sampai ) kg, membantu mencegah OA
lutut dan menolong untuk mengurangi rasa sakit pada pasien yang over2eight. 1aitihan
yang sesuai dan aktivitas membantu mendukung kemampuan $ungsional. ,ayangnya tida
ada terapi medis yang bisa mencegah OA.
Sejarah & Pemeriksaan
Faktor diagnosa kunci
Adanya faktor resiko (umum)
5 7mur ()* tahun dan obesitas.
Rasa nyeri (umum)
5 OA berhubungan dengan nyeri sehubungan dengan aktivitas dan nyeri pada saat
beban yang berlebihan pada aktivitas sendi. 4yeri pada saat istirahat atau pada malam hari
tidak biasa, kecuali pada OA parah.
Kesulitan melakukan fungsi (umum)
5 Kesulitan melakukan $ungsi, seperti jongkok dan berdiri bisa hadir, ini bisa
menunjukkan adanya perubahan struktur internal pada sendi.
Sendi tangan !anggul dan lutut (umum)
5 ,endi sendi ini sangat sering beruhubungan dengan OA. OA tangan merujuk pada
sendi !8P dan termasuk sendi P0P dan %0P ini yang membedakan dengan rheumatoid
arthritis.
"eformitas tulang (umum)
5 9al ini umum terjadi pada tangan dan membuat terjadinya pelebaran pada sendi P0P
(&ouchard:s nodes) dan sendi %0P (9eberden:s nodes), begitu juga pengkotakan pada a2al
ibu jari (the $irst carpometacarpal joint). Pada OA lutut yang parah dapat juga terjadi $ormasi
tulang baru yang menyebabkan bengkak pada sekitar sendi lutut.
Pergerakan yang terbatas (umum)
5 &aik gerakan akti$ dan pasi$ menjcadi berkurang pada OA menengah sampai parh,
dan berhubungan dengan nyeri.&oth active and passive range o$ joint movement is reduced
in moderate to advanced OA, and is usually associated 2ith pain.
malalignment (umum)
&ony malalignment tulang adalah umum terjadi, terjadi pada lutut dimana terjadi
genu valgus (knock#kneed) dan genu varus (bo2#legged).
Faktor diagnosis lain
Keem!ukan (umum)
5 OA bisa membuat dareah sekitar persendiancan menjadi empuk. 0ni membedakan Oa
dari kelainan yang lain yang berhubungan dengan nyeri seperti pes anserine bursa pada
lutut dan greater trochanteric bursa pada panggul.
#re!itus (umum)
5 8repitus dapat gamblang terjadi berupa suara berdenyit pada gerakan pasi$ dan akti$
pada OA.
Kekakuan (tidak umum)
5 Kekakuan dipagi hari biasanya terjadi pada beberapa menit dan bervariasi biasa
kurang dari ;* menit. 9al ini membedakan OA dari in$lamasi sendi yang lain termasuk <A
( rheumatoid arthritis).
5 ,atu pengecualian in$lamasi OA pada tangan menyolok pada kekakuan pada tahap
a2al OA.
Sendi bahu !ergelangan dan lutut (tidak umum)
5 OA sangat sedikit terjadi pada sendi#sendi ini, kecuali ada cidera penyerta, resiko
pekerjaan atau penyebab lain
$fusi (tidak umum)
5 .$usi adalah cairan pada sendi. Pada OA inti terjadi biasanya sedikit dan tidak terlihat
tanda in$lamsi lain seperti hangat dan kemerahan pada sendi. Pada OA lutut, e$usi yang
banyak menunjukan adanya perubahan internal sendi seperti pada meniscal, atau
in$lammatory arthritis seperti as gout or pseudogout.
Antalgic gait (tidak umum)
Pasien dengan gangguan OA bagian ba2ah Patients sering pincang karena nyeri (antalgic
gait), tapi OA spinal juga dapat membuat pincang sekunder sampai sakit pinggang.
Faktor Resiko (Kuat)
%mur &'( tahun
Penuaan adalah $aktor resiko terkuat yang berhubungan dengan OA. %an e$ek ini banyak
terlihat pada perempuan, kebanyakan pasien dengan OA adalah lebih tua dari )* tahun,
kecuali tidak ada sejarah trauma sendi seperti patah tulang sendi atau kelainan ba2aan.
Pada penelitian populasi ching$ord, kelompok 2anita lanjut usia memiliki resiko OA tinggi
dengan odds ratio 6:=/. >uga pada &altimore 1ongitudinal ,tudy pada usia lanjut
menunjukkan bah2a penuaan berhubungan dengan peningkatan resiko dari OA pada
tangan.
Kegemukan
Kegemukan mempunya hubungan yang kuat dengan OA lutut. Karena meningkatkan beban
pada sendi dan memperparah e$ek trauma pada catilage sendi.
+armingham study menunjukkan bah2a 6*? perempuan yang berat badanya terberat,
memiliki 6 kali resiko terkena OA sendi pada usia ;@ tahun, dibandingkan dengan
perempuan yang tidak gemuk. Pada laki#laki gemuk resiko terjadi OA adalah /: )/.
Faktor genetik
"2in and $amily studies menunjukkan ba2a $aktor genetik berpengaruh pada OA sekitar
)*?. 9al ini muti $aktor dan kemungkinan dipengaruhi oleh banyak gen dan lingkungan.
Kelainan heriditas tertentu berhubungan dengan OA, seperti sindroma ,tickler
menyebabkan cacat pada kolagen tipe6. "etapi mekanisme dan genetik dari bentuk OA lain
adalah sangat susah dipahami
OA tangan pada perempuan adalah umum pada saudara dari pasien. 9eberden:s nodes
terjadi ; kali lebih sering pada perempuan dengan sejarah keluarga OA tangan.
Penjajaran )arus*)algus dan arah )arus
5 Kesejajaran lutut diukur dengan $ull limb radiograph. Penjajaran normal adalah netral,
tapi bisa varus (bo2#legged) atau valgus (knock#kneed). Penjajaran Aarus berhubungan
dengan perkembangan medial tibio$emoral radiographic OA, dan penjajaran valgus
berhubungan dengan perkembangan lateral tibio$emoral OA.
5 Ada hubungan antara malalignment dan bengkak pada lesi tulang sumsum yang
terlihat melalui !<P. 1ebih jauh, kompartemen medial dan lateral dari lesi tulang sumsum
berhubungan dengan meningkatnya resiko dari perkembangan medial dan lateral
tibio$emoral OA. ,ebagai tambahan, arah varus thrust, akan memperparah penjajaran varus
pada lutut dengan tekanan yang berat, memperburuk resiko perkembangan dari OA lutut
medial.
Pekerjaan fisik atau manual
5 OA tidak umum terjadi pada pasien denan stroke. "api umumnya terjadi pada pekerja
$isik dan berhubungan kuat dengan akti$igas $isik yang meningkat seperti tukang tambang
(OA lutut) dan petani (OA panggul). Pekerja keras dan akti$itas keras bisa terjadi kerusakan
pada sendi tertentu hingga menjadi OA.
Faktor Resiko (+emah)
,-" tinggi
.$S "/A01OS./K OA
1. 8<P dan .,< normal
OA adalah diagnosis klinis tetapi in$lamasi pada OA dapat dibedakan. !isalnya pada
lansia yang menderita OA disertai dengan e$usi pada lutut.
2. B#ray ditemukan adanya osteo$it, ruang sendi menyempit, sklerosis pada
subchondral dan adanya cysts.
Pemeriksaan dengan #ray harus dilakukan pertama kali ketika tanda#tanda klinis
OA tidak nampak, untuk dilakukannya operasi atau ditemukan adanya tumor atau
nekrosis diluar pembuluh darah (P%) C avascular necrosis.
3. !<0 ditemukan hilangnya kartilago, lesi pada sumsum tulang dan meniscal tears.
!<0 tidak digunakan untuk diagnosis OA yang ringan tetapi digunakan ketika adanya
penyebab lain seperti nekrosis diluar P% atau ketika OA pada sumsum tulang.
"/A01OS/S P$-,A1"/10
/. &ursitis
.anda & gejala .es !embanding
banyak terjadi di !inggang dan lutut
dan nyerinya terjadi dise!anjang lutut
dan !inggul2 .idak !ernah terjadi !ada
OA yang ringan2
Anastesi lokal dan injeksi kortikosteroid dapat
menghilangkan gejala secara signi$ikan.
6. 3out
.anda & gejala .es !embanding
- Onset nyeri sendi biasanya akut
dan terjadi selama bebera!a jam
teta!i selalu disertai tanda*tanda
eksaserbasi akut2
- -enyerang sendi yang sama
- "itemukan adanya kristal urat
- Sendi nam!ak memerah !anas dan
nyeri ketika ditekan2
- -enyerang kaki khususnya -.P
(metatarsophalangeal) !ergelangan
tangan dan lutut
!engambil cairan sendi ditemukan
leukosit (6***, kristal uratC8a#pyrophosphat.
;. <A
.anda & gejala .es !embanding
- -enyerang banyak sendi kecil di
tangan secara simetris
- Pasien dengan akut RA menjadi
ca!ai dan moodnya jelek
.,< dan 8<P tidak normal
%itemukan <+ (<heumatoid +actor) dan
anticyclic citrullinated antibodi.
.rosi yang terjadi pada <A nampak di #ray,
!<0 C 7,3
=. Psoriasis arthritis
.anda & gejala .es !embanding
-enyerang "/P (Distal
Interphalangeal) sendi yang terkena
asimetris
/st line: #ray dapat melihat perubahan
erosi yang khas
5. Avascular necrosis
.anda & gejala .es !embanding
-eneyrang sendi !inggang dan lutut
onsetnya subakut akibat !enggunaan
kortikosteroid
/st line: !<0
"ahap a2al ditemukan adanya edema pada
subkondral dan e$usi sendi. >ika sudah lama
ditemukan tulang yang mengecil.
6. Meniscal tears
.anda & gejala .es !embanding
Akibat trauma bisa menganggu
!ergerakan !asien a!abila mengenai
lutut
/st line: !<0
.A3APA1 "/A01OS/S OA
- 3ejala : nyeri sendi, kaku, dan memerah
- !enyerang lutut, pinggul, sendi kecil di tangan (%0P dan P0P) serta tulang belakang.
- 4yeri D ;* menit
- >arang pada pergelangan tangan jika ada di !8P diagnosa: <A EE
- &yk menyerang usia F )* thn dan 2anita yang memiliki ri2ayat pekerjaan $isik.
- OA akan memberat dengan banyaknya aktivitas dan mengangkat barang yg berat.
P$-$R/KSAA1 F/S/K
!elihat &!0 dan berat pasien banyak menyerang lutut
Pasien over2eigh banyak terserang di daerah pinggul
&engkak tanda dari adanya de$ormitas pada tulang
Adanya crepitus
"es tahap a2al : untuk mendiagnosa keparahan OA dengan B#ray dan perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap .,< dan 8<P untuk membedakannya dengan <A. !<0 baru dipakai
ketika sudah dilakuakn pemeriksaan dengan #ray untuk melihat nyeri sendi yang
diakibatkan Avascular necrosis C otot sara$ yang terjepit.
KR/.$R/A "/A01OS/S menurut A#R (American #ollege of Rheumatology)
42 OA !ada tangan
o !engenai paling sedikit 6 sendi dari /* sendi
o &engkak paling sedikit ditemukan pada ; sendi !8P dan 6 sendi %0P
o Apabila pasien memiliki pembesaran D 6 sendi %0P, de$ormitas D / sendi OA
2. OA di !inggul nyeri pinggul disertai:
o perpindahan pinggul F /) , nyeri D @* menit dan menyerang usia F )* tahun
o perpindahan pinggul G /) , .,< D =) mmCjam. >ika tidak ditemukan .,< maka
terdapat perputaran hip sebesar D //)
o Pasien diklasi$ikasi OA jika ditemukan adanya nyeri H ; kriteria diagnostik
(osteo$it, penyempitan sendi, .,< G 6* mmCjam)
Kesimpulan kriteria diagnostik lab dan klinis:
OA lutut didiagnosa jika nyeri lutut H ) kriteria dari I kriteria (usia( )* tahun, nyeri G ;*
menit, nyeri jika ditekan, pembengkakan tulang, tidak hangat pada daerah nyeri, .,< G =*
mmCjam, crepitus, <+ G /,= dan cairan sino$ial
Atau
4yeri lutut H osteo$it H paling sedikit / dari ; kriteria (usia( )* tahun, nyeri G ;* menit,
crepitus)
P$1A.A+AKSA1AA1
.ujuan5 .dukasi pasien mengenai penyakit dan mengontrol nyeri sendi serta memperbaiki
$ungsi sendi.
.era!i 1on Farmakologi edukasi pasien J&K, latihan $isik dan terapi, mengurangi &&
pasien
.era!i Farmakologi
&aru dilakukan ketika terapi non$armakologi gagal.
4 st line tera!i5
analgesik lokal (capsaicin, metilsalisilat creamCtopikal 4,A0% Jevidence &K)
Paracetamol (P8") baru ditambahkan ketika lokal analgesik gagal
4,A0% baru digunakan jika P8" tidak dapat mengatasi nyeri tetapi perlu diingat .,
pada saluran cerna dan toksisitas pada renal. Jevidence 8K diatasi dengan dosis
rendah 4,A0% pada tahap a2al pemakaian
8OB#6 inhibitor ., pada 30 rendah tapi resiko toksisitas renal sama dengan 4,A0%
Opioid baru digunakan jika agen lain gagal Ckontraindikasi. &isa diserepkan tunggal
atau kombinasi dengan agen lain J evidence &K
0njeksi kortikosteroid dapat digunakan untuk eksaserbasi akut OA khususnya lutut dan
dapat dikombinasi dengan analgesik pada umumnya dan terapi non $armakologi.
Asam hialuronat juga dapat ditambahkan untuk menghilangkan rasa nyeri dan menunggu
pasien operasi.
Operasi dilakukan pada OA yang permanen yang dudah diberikan berbagai macam
terapi, tidak mampu bergerak.
"erapi %arurat:
%oycycline menghambat degradasi kolagen B0 dan menginduksi sintesis nitric oxide
sehingga dapat digunakan utnuk memperlambat penyempitan sendi setelah ;* bulan
tetapi tidak memperbaiki nyeri sendi sehingga tidak direkomendasikan untuk terapi OA.
3lukosamin dan kondroitin sul$at masih pro dan kontra, tidak dapat mengurangi nyeri
OA tetapi memiliki implikasi klinis dan biaya yang tinggi.
KO!&04A,0 ".<AP0 latihan $isik, $isioterapi, li$estyle, dan obat.
-onitoring
- Progresivitas penyakit dan respon terapi serta monitoring .,
- Perbaikan $ungsi sendi sudah bisa berjalan dengan baik, dll
- "es $ungsi renal, $ull blood count tiap ;#@ bulan pada pasien yang menggunakan 8OB#6
inh atau 4,A0% serta tes $ungsi liver jika diperlukan.
Prognosis penyakit dengan progresivitas rendah tetapi meningkat dengan meningkatnya
usia. Kombinasi terapi dapat digunakan untuk mengontrol penyakit dan memelihara $ungsi
sendi serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
P$1$+/./A1 6%R1A+
A,S.RA#.S
/. 4evitt !8, Bu 1, Lhang ', 1ui 1', 'u M, 1ane 4., Nin !, 9ochberg !8, 8ummings
,<, +elson %". Very low prevalence of hip osteoarthritis among Chinese elderly in
Beijing China compared with whites in the !nited "tates# the Beijing osteoarthritis
study. Arthritis <heum. 6**6 >ulO=@(P):/PP;#I.
/S/ P$1$+/./A15
!embandingkan prevalensi OA pinggul pada pasien lansia di 8hina dan 7,A.
3AS/+ P$1$+/./A15
8hina usia @*#QI tahun dengan presentasi *,I ? 2anita dan /,/ ? pria (tidak
meningkat dengan meningkatnya usia). <esiko terkena OA pinggul lebih banyak
pada 2anita kulit putih (rasio prevalensi *,*P) dan jika diukur dengan 49A4.,#/
hasilnya sama lebih banyak pada 2anita kulit putih (rasio prevalensi *,66). <esiko
terkena OA pinggul lebih banyak pada laki#laki kulit putih.
6. Lhang ', Bu 1, 4evitt !8, Aliabadi P, 'u M, Nin !, 1ui 1', +elson %". 8omparison
o$ the prevalence o$ knee osteoarthritis bet2een the elderly 8hinese population in
&eijing and 2hites in the 7nited ,tates: "he &eijing Osteoarthritis ,tudy. &oston
7niversity ,chool o$ !edicine, !assachusetts *6//Q, 7,A.
/S/ P$1$+/./A15
!embandingkan prevalensi OA lutut pada pasien lansia di 8hina dengan ,tudy OA
di +ramingham.
3AS/+ P$1$+/./A15
8hina 2anita 8hina memiliki prevalensi OA lutut lebih tinggi dibandingkan dengan
2anita +ramingham (prevalensi rasioo /,=)) sedangkan prevalensi pada laki#laki
8hina sama dengan laki#laki +ramingham.
;. 8legg %O, <eda %>, 9arris 81, Klein !A, O:%ell ><, 9ooper !!, &radley >%,
&ingham 8O ;rd, Meisman !9, >ackson 83, 1ane 4., 8ush >>, !oreland 1M,
,chumacher 9< >r, Oddis 8A, Mol$e +, !olitor >A, 'ocum %., ,chnit-er ">, +urst
%., ,a2it-ke A%, ,hi 9, &randt K%, !osko2it- <M, Milliams 9>. 3lucosamine,
chondroitin sul$ate, and the t2o in combination $or pain$ul knee osteoarthritis. 4 .ngl
> !ed. 6**@ +eb 6;O;)=(Q):PI)#Q*Q.
/S/ P$1$+/./A15
3lukosamin#8hondroitin ,ul$at digunakan utk terapi OA terapi yang digunakan
adalah membandingkan antara /)** mgChari glukosamin, /6** mgChari 8hondroitin
sul$at, kombinasi glukosamin#kondroitin sul$at, 6** mgChari 8elecoib dan plasebo
selama 6= minggu
3AS/+ P$1$+/./A15
3lukosamin dan kondroitin sul$at tidak lebih baik secara signi$ikan dibandingkan
plasebo untuk mengurangi nyeri lutut (6*?) dimana perbaikan nyeri pada kelompok
glukosamin hanya ;,I ? lebih tinggi dibandingkan plasebo (pR*,;) dan perbaikan
nyeri pada kelompok kondroitin hanya ),; ? lebih tinggi dibandingkan plasebo
(pR*,/P) dan perbaikan nyeri pada kelompok glukosaminHkondroitin hanya @,) ?
lebih tinggi dibandingkan plasebo (pR*,*I). Perbaikan nyeri pada kelompok
8elecoib /* ? lebih tinggi dibandingkan plasebo (pR*,**Q)
K$S/-P%+A15
3lukosamin tunggal C kondroitin tunggal ataupun kombinasi tidak dapat mengurangi
nyeri OA pada lutut

Anda mungkin juga menyukai