M : molaritas (M atau mol/l)
G : berat zat terlarut (gram)
Mr : berat molekul zat terlarut (mol/gram)
V : Volume larutan (ml)
Contoh : Berapa molaritas larutan 9,8 gram H
2
SO
4
(Mr : 98) dalam 500 ml larutan ?
Jawab :
=
=
,
/
= 1 M
Molaritas (M)
KONSENTRASI LARUTAN
MENU
1. Berapa molaritas larutan 18 gram glukosa
(Mr : 180) dalam 0,5 L
larutan ?
2. Berapa molaritas larutan 0,1 mol NaOH dalam 100 ml larutan?
3. Berapa molaritas larutan 4,5 mg glukosa (Mr:180) dalam 100 ml
larutan?
4. Berapa mol asam sulfat yang terlarut dalam 250 ml larutan H
2
SO
4
1,5 M ? (Mr H
2
SO
4
: 98)
5. Berapa gram glukosa terlarut dalam larutan 250 ml glukosa 0,5 M ?
SOAL LATIHAN
MOLALITAS LARUTAN
MENU
Molalitas : Jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
=
m : molalitas (molal)
G : berat zat terlarut (gram)
Mr : berat molekul zat terlarut (mol/gram)
p : jumlah gram zat pelarut (gram)
Contoh : Berapa molalitas larutan 1,8 gram glukosa (Mr : 98) yang terlarut
dalam 500 gram air ?
Jawab :
=
=
,
/
= 2 x10
-2
molal
Molalitas (m)
MOLALITAS LARUTAN
MENU
LATIHAN SOAL
Soal: Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat dengan cara
melarutkan 75,0 g Ba(NO
3
)
2 (s)
ke dalam 374,00 g air pada 25
0
C.
75,0 g Ba(NO
3
)
2
x 1 mol = 0,28700 mol
261,32 g
molalitas = = 0,76739 m = 0,767 m
0,37400 kg
0,28700 mol
Solusi: massa molar Ba(NO
3
)
2
= 261,32 g/mol
Mol Ba(NO
3
)
2
=
MOLALITAS LARUTAN
MENU
LATIHAN SOAL
Berapakah molalitas dari 5,86 M larutan etanol (C
2
H
5
OH) yang
kerapatannya 0,927 g/mL?
m =
mol zat terlarut
massa pelarut(kg)
M =
mol zat terlarut
liter larutan
Misalkan 1 L larutan:
5,86 mol etanol = 270 g etanol
927 g larutan (1000 mL x 0,927 g/mL)
massa pelarut = massa larutan massa zat terlarut
= 927 g 270 g = 657 g = 0,657 kg
m =
mol zat terlarut
massa pelarut (kg)
=
5,86 mol C
2
H
5
OH
0,657 kg pelarut
= 8,92 m
PERSEN LARUTAN
MENU
Persen berat/berat (% b/b)
% massa =
x 100%
massa zat terlarut
massa zat terlarut + massa pelarut
=
x 100%
massa zat terlarut
massa larutan
Hubungan % b/b dengan Molaritas (M)
M = 10 x BJ x %
Mr
Jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan
PERSEN LARUTAN
MENU
Contoh Soal :
M = 10 x BJ x %
Mr
Berapa Molaritas larutan H
2
SO
4
9,8 % b/b bila diketahui,
berat jenis larutan (BJ) = 1,25 g/ml, Mr H
2
SO
4
=98
Jawab :
= 10 x 1,25 g/ml x 9,8
98
= 1,25 M
KONSENTRASI LARUTAN
MENU
Perbandingan mol suatu zat terhadap jumlah total mol seluruh komponen
zat dalam larutan.
Fraksi Mol (X)
X
A
=
mol zat A
jumlah mol seluruh komponen
Mengkonversi Satuan-satuan Konsentrasi
MENU
1. Suatu sampel larutan vitamin C mengandung asam askorbat
dengan konsentrasi 0,1 M dan kerapatan 1,65 g/ml. Hitunglah
(a) % massa asam askorbat dalam larutan!
(b) molalitas asam askorbat dalam larutan !
(c) fraksi mol asam askorbat dalam larutan !
2. Suatu sampel cairan infus diketahui mengandung larutan D-
glukosa (C
12
H
22
O
11
) 1,74 molal. Hitunglah molaritas dari larutan
glukosa tersebut jika diketahui kerapatannya 1,54 g/mL !
SOAL LATIHAN
SUHU DAN KELARUTAN PADATAN
MENU
Kelarutan meningkat ketika
suhu meningkat
Kelarutan menurun ketika
suhu meningkat
SUHU DAN KELARUTAN GAS
MENU
Suhu dan Kelarutan gas Oksigen
Kelarutan umumnya
menurun ketika
suhu meningkat
TEKANAN DAN KELARUTAN GAS
Kelarutan suatu gas dalam cairan berbanding lurus dengan
tekanan gas di atas larutan (hukum Henry).
c = kP
c = konsentrasi (M) gas yang terlarut
P = tekanan gas di atas larutan
k = konstanta (mol/Latm) yang hanya
bergantung pada suhu
P rendah
c rendah
P tinggi
c tinggi
Sifat-sifat Koligatif
Sifat-sifat larutan yang bergantung pada banyaknya partikel (atom, molekul, ion) zat
terlarut dan tidak begantung pada jenis zat terlarut
I ) Penurunan Tekanan-Uap - Hukum Raoult
II ) Kenaikan Titik-Didih
III ) Penurunan Titik-Beku
IV ) Tekanan Osmotik
Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya
pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan
dan tidak bergantung pada jenis partikel zat pelarut.
Penurunan Tekanan-Uap
Hukum Raoult
Jika larutan hanya mengandung satu zat terlarut:
X
1
= 1 X
2
P
1
0
- P
1
= DP = X
2
P
1
0
P
1
0
= tekanan uap pelarut murni
X
1
= fraksi mol pelarut
X
2
= fraksi mol zat terlarut
13.6
P
1
= X
1
P
1
0
P
A
= X
A
P
A
0
P
B
= X
B
P
B
0
P
T
= P
A
+ P
B
P
T
= X
A
P
A
0
+ X
B
P
B
0
Larutan Ideal
13.6
Kenaikan Titik-Didih
DT
b
= T
b
T
b
0
T
b
> T
b
0
DT
b
> 0
T
b
adalah titik didih
pelarut murni
0
T
b
adalah titik didih larutan
DT
b
= K
b
m
m adalah molalitas larutan
K
b
adalah konstanta kenaikan
titik-didih molal (
0
C/m)
13.6
Penurunan Titik-Beku
DT
f
= T
f
T
f
0
T
f
> T
f
0
DT
f
> 0
T
f
adalah titik beku
pelarut murni
0
T
f
adalah titik beku larutan
DT
f
= K
f
m
13.6
m adalah molalitas larutan
K
f
adalah konstanta penurunan
titik-beku molal (
0
C/m)
Soal: Hitunglah titik didih dan titik beku dari larutan benzena jika 257g naftalena
(C
10
H
8
) dilarutkan ke dalam 500,00g benzena (C
6
H
6
).
naftalena = 128,16g/mol
Berapakah titik beku suatu larutan yang mengandung 478 g etilena glikol
(antibeku) dalam 3202 g air? Massa molar etilena glikol adalah 62,01 g.
DT
f
= K
f
m
m =
mol zat terlarut
massa pelarut (kg)
= 2,41 m =
3,202 kg pelarut
478 g x
1 mol
62,01 g
K
f
air = 1,86
0
C/m
DT
f
= K
f
m = 1,86
0
C/m x 2,41 m = 4,48
0
C
T
f
= -4,48
0
C
13.6
Tekanan Osmotik (p)
13.6
Osmosis adalah aliran molekul pelarut secara selektif melewati membran
berpori dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
Membran semipermeabel memungkinkan molekul pelarut melewatinya
tetapi menhalangi lewatnya zat terlarut.
Tekanan osmotik (p) tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis
encer
lebih
pekat
Sel dalam suatu:
larutan
isotonik
larutan
hipotonik
(kurang pekat)
larutan
hipertonik
(lebih pekat)
13.6
Soal: seorang dokter yang meneliti sejenis hemoglobin melarutkan 21,5 mg protein dalam air
pada 5,0
0
C hingga terbentuk 1,5 ml larutan dengan tujuan untuk menghitung tekanan
osmotiknya. Pada kesetimbangan, larutan tersebut memiliki tekanan osmotik sebesar 3,61 torr.
Berapakah massa molar hemoglobin tersebut?
Petunjuk: Kita ketahui tekanan osmotik (p), R, dan T. Kita konversi p dari torr ke atm dan T dari
0
C ke K dan gunakan persamaan tekanan osmotik untuk mencari molaritas(M). Kemudian kita
hitung mol hemoglobin dari volume dan gunakan massa untuk mencari M.
Solusi:
P = 3,61 torr x = 0,00475 atm
1 atm
760 torr
Suhu = 5,0
0
C + 273,15 = 278,15 K
Menentukan Massa Molar dari Tekanan Osmotik
Menentukan Massa Molar dari
Penurunan Titik Beku
Soal: 7,85 g sampel suatu senyawa dengan rumus empiris C
5
H
4
dilarutkan
dalam 301 g benzena murni. Titik didihnya adalah 4,50
C. Berapakah massa
molar dan apakah rumus molekul dari senyawa tersebut?
Sifat-sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya
pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan
dan tidak bergantung pada jenis partikel zat pelarut.
13.6
Penurunan Tekanan-Uap
P
1
= X
1
P
1
o
Kenaikan Titik-Didih DT
b
= K
b
m
Penurunan Titik-Beku DT
f
= K
f
m
Tekanan Osmotik (p)
p = MRT
Sifat-sifat Koligatif Larutan Ionik
Untuk larutan ionik, banyaknya ion yang ada harus diperhitungkan
i = faktor vant Hoff atau banyaknya ion yang ada
Untuk penurunan tekanan uap: P = i X
terlarut
P
0
pelarut
Untuk kenaikan titik didih: T
b
= i K
b
m
Untuk penurunan titik beku: T
f
= i K
f
m
Untuk tekanan osmotik: p = i MRT
im = konsentrasi partikel
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
13.6
0,1 m larutan NaCl 0,1 m Na
+
ion & 0,1 m Cl
-
ion
Sifat koligatif adalah sifat yang bergantung hanya pada jumlah partikel zat terlarut
dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel zat pelarut.
0,1 m larutan NaCl 0,2 m ion dalam larutan
faktor vant Hoff(i) =
jumlah partikel sebenarnya dalam lar. setelah penguraian
jumlah satuan rumus yang semula terlarut dalam larutan
nonelektrolit
NaCl
CaCl
2
i seharusnya
1
2
3
Kenaikan Titik-Didih DT
b
= i K
b
m
Penurunan Titik-Beku DT
f
= i K
f
m
Tekanan Osmotik (p)
p = iMRT
13.6
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
1. Urutkan dari yang titik bekunya paling rendah
a. 0,1 m CaCl
2
, 0,1 m C
12
H
22
O
11
, 0,1m NaCl
b. 0,05 m HCl, 0,1m HCl, 0,1m HC
2
H
3
O
2
2. Berapakah titik beku 0,010 m K
2
SO
4
?
3. Tekanan osmotik dari 0,010 M KI adalah 0,456
atm pada 25