Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk
dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul, Perencanaaan
Mesin Pembuat Pelet Pakan Burung.
Penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak untuk itu pada
kesempatan ini menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Mustofa Kamal, M.T. ,selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Merdeka Madiun
2. Bapak Ir. Sutomo ,selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Mesin Universitas
Merdeka Madiun
3. Bapak Sutrisno, S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing
4. Rekan rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan,untuk itu
saran maupun kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bias bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan pembaca pada umumnya.


Madiun, Februari 2014


Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi membuat manusia berpikir praktis dan ekonomis. Pandangan
ini diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sebagai contohnya sekarang banyak orang
mempunyai hobi memelihara burung. Sebagian besar jenis burung yang dipelihara adalah
burung jenis berkicau dan jenis burung balap.
Seperti kita tahu jenis burung tersebut kadang dipelihara untuk dilombakan, misalnya
burung kutilang yang dilombakan adalah suaranya atau burung merpati yang diadu kecepatan
terbangnya dan lain-lain. Untuk menjaga kualitas kesehatan dan pertumbuhan burung-burung
ini diperlukan makanan suplemen yang bermutu baik.
Pelet adalah salah satu makanan burung yang bergizi tinggi dan berguna untuk suplemen
bagi burung. Komposisi pelet antara lain adalah bekatul, biji jagung yang dihaluskan, serat
(daging), protein (telur) dan air. Selama ini, banyak industri rumah tangga yang membuat
pelet secara manual. Pembuatan secara manual dapat menghasilkan pelet sekitar 1-2 kg/jam.
Masalah yang lain yaitu kualitas pelet kurang bagus. Kualitas dalam hal ini mencakup
komposisi atau campuran pelet yang tidak tercampur secara rata dan ukuran pelet tidak bisa
seragam.
Secara umum mesin pembuat pelet terdiri dari motor yang berfungsi sebagai penggerak,
sistem transmisi, screw conveyor, casing screw dan pisau pemotong. Hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan Mesin Pembuat pelet burung ini adalah bagaimana membuat
mesin yang bisa membuat pelet burung dengan lebih banyak dan dengan waktu yang singkat ,
harganya terjangkau dan mudah didapat di pasaran. Mesin pembuat pelet burung tersebut
1
BAB II
DASAR TEORI


2.1.Makanan Burung (Pelet)
Makanan burung atau yang sering disebut dengan pelet adalah butiran butiran kecil
yang digunkan untuk mencampur makanan burung. Pelet biasanya dicampur dengan dengan
makanan burung yang berbentuk tepung, lalu ditambahkan dengan air sehingga akan
membentuk adonan yang akan dibentuk dengan cara dikepal.
Syarat pelet untuk memenuhi kebutuhan makanan burung diantaranya mempunyai
kandungan protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air.
Protein :
Berfungsi untuk membentuk jaringan yang rusak,bereproduksi, dan sisanya untuk
energi
Lemak :
Berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K
Karbohidrat :
Berfungsi untuk sumber energi
Vitamin dan Mineral :
Berfungsi untuk bereproduksi,pertumbuhan,membentk tulang, dan daya tahan tubuh
Air :
Berfungsi untuk melunakkan makanan dalam proses pencernaan, mengatur suhu
tubuh, mengeluarkan zat yang tidak berguna bagi tubuh
3
a. Konstruksi Sabuk V
Sabuk V ini terbuat dari kain dan benang, biasanya katun, rayon, tetoron atau nylon
dan diresapi dengan karet yang mempunyai penampang berbentuk trapesium. Konstruksi
sabuk V dan ukuran penampang sabuk dari berbagai tipe dapat dilihat dari gambar
dibawah ini.




Gambar 2.5 konstruksi Sabuk - V





Gambar 2.6 ukuran penampang V- belt
(Sumber : Sularso, hal 164)
b. Panjang Sabuk V
Dalam menentukan panjang sabuk V digunakan persamaan sebagai berikut :


Keterangan :
C = jarak sumbu poros (mm)
= 1,5 .

- 2 .

(sumber : Sularso, hal 166)


12

= diameter puncak pulley yang besar (mm)

= diameter puncak pulley yang kecil (mm)


L = panjang puncak pulley yang efektif (mm)
(sumber : Sularso, hal 70)
Untuk pengecekan terhadap jarak poros dan panjang sabuk digunakan rumusan
sebagai berikut :


Dengan :
b = faktor koreksi jarak sumbu poros
= 2L 3,14


c. Sudut Kontak Sabuk dengan pulley
Sudut lilit atau sudut kontak sabuk pada alur pulley penggerak harus diusahakan
sebear mungkin untuk memperbesar panjang kontak antara sabuk dan pulley, agar gaya
gesekan tidak berkurang, sehingga terjadinya slip sabuk dan pulley dapat dihindari.






Gambar 2.7 sudut kontak pada sabuk
13
S = Pitch Screw
n = Putaran poros Direncanakan
= 60 rpm
= Efisiensi Pengangkutan
= 0,32
= Berat jenis
= 0,549 ton/


C = Faktor bentuk sudut
= 0,60
Pitch screw dihitung sebagai berikut
S =


Jika nilai tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan diatas maka diameter screw
dapat dihitung sebagai berikut
0,09 = 60

50 0,32 0,549 0,60


Ds =


=
Jadi diameter screw adalah 99,8 mm




Gambar 3.1 diameter screw
28
Pitch Diameter Screw (

)
Pitch diameter screw conveyor dihitung sebagai berikut


Keterangan :

= diameter screw
= 99,8 mm
Sehingga pitch diameter screw adalah

= 0,8.99,8
= 79,84 mm




Gambar 3.2 pitch diameter screw

Pitch Screw
Pitch screw dapat dihitung sebagai berikut :


= 79,84 / 2
= 39,92 mm



Gambar 3.3 pitch screw
29
Keterangan

= jumlah lilitan
= 8,15 lilitan

= panjang screw
= 47,09 mm
Sehingga
Pst = 47,09 . 8,15
= 383,78 mm
Jadi panjang screw total adalah 383,78 mm
Laju Propulsi Beban (v)
Laju propulsi beban dapat dihitung sebagai berikut
v =


(Sumber : A.Spivokosky, hal 276)
Keterangan
S = Pitch screw
= 0,03992 m
n = putaran poros
= 60 rpm
Sehingga
v =


= 0,033 m/detik
32
= .3,14.


= 7818,63


Sedangkan beban akibat tekanan pendorong pada screw diperhitungkan dari gaya
dorong material pada saat keluar pada lubang pengeluaran. Dengan mengadopsi
rumus untuk proses ekstruksi maka tekanan untuk mendorong tersebut dihitung
sebagai berikut :


(Sumber : Ahmad mulyana, hal 67)
Keterangan :

= tekanan pendorong material (kg/

= tegangan alir bahan


= 0,00015

(sumber : scribd.com/irfanzainalasli, hal 23)


R = rasio luas penampang
Rasio luas penampang dihitung sebagai berikut :
R =


Keterangan :
R = rasio luas penampang

= luasan total lubang pengeluaran


= n . (1/4.

)
= 48 . (1/4 . 3,14 .

)
= 150,72

= luasan penampang proyeksi screw


= 7818,63


Do = diameter outlet
Sehingga ratio luas penampang adalah
37
P = daya yang ditransmisikan motor
= 0,0794 kW

= daya yang ditransmisikan tiap sabuk


= 0,0794 kW
Sehingga jumlah sabuk yang diperlukan adalah
Z =


= 1 buah
1.1 Perencanaan Pulley
Sesuai dengan jumlah sabuk yang dipakai maka pulley mempunyai satu alur

Data yang direncanakan untuk Pulley adalah sebagai berikut :
1. Bahan : FC 30
2. Berat jenis : 7,25-

kg/


3. Diameter pulle kecil : 70 mm
4. Diameter pulley besar : 210 mm
5. Putaran pulle keci : 150 rpm
6. Spesifikasi sabuk Tipe A :
e : 12,5
c : 3,5
t : 16
s : 10
Perhitungan Lebar Pulley
Pulley kecil

= (N - 1) . t + 2.s
= ( 1 - 1 ) . 16 + 20
= 20 mm
46
= 59 mm (pulley kecil)
= 199 mm (pulley besar)
t = tebal pulley
= 20 mm (untuk pulley besar dan kecil)
= berat jenis bahan pulley
= 7,25


Sehingga berat pejal pulley kecil adalah


= 1,58 kg
Berat pejal pulley besar adalah


= 18,03 kg
1.2 Perencanaan Poros
Bahan untuk poros digunakan baja tahan karat (stainless steel) UNS 30200 yang
dianealing mempunyai kekuatan tarik, =

(62

)
Faktor keamanan (

) = 6 (keamanan bahan)
(

) = 2 (onsentrasi tegangan)
Tegangan geser ijin bahan dihitung sebagai berikut
=


= 62 / (6.2)
= 5,2


48
Panjang sabuk : 804,78 mm
Jumlah sabuk : 1 buah
4.Pulley
Bahan : Besi
Diameter pulley kecil (penggerak) : 77 mm
Diameter pulley besar (digerakan) : 217 mm
Lebar pulley : 20 mm
5.Poros
Bahan : stainless steel
Panjang poros : 600 mm (ditentukan)
Diameter poros : 20 mm
6.Pasak
Bahan : ST 41
Lebar : 10 mm
Tinggi : 8 mm
Panjang : 20 mm
7.Bantalan
Jenis : Bantalan bola alur tunggal sekat ganda
Nomor : 6306 ZZ
Diameter dalam : 30 mm
Dimeter luar : 72 mm
Tebal : 20 mm
56

Anda mungkin juga menyukai