Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

BERITA TENTANG BANJIR DI TALIWANG



Mataram (ANTARA News) - Banjir akibat hujan lebat yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten
Sumbawa Baat sejak dua hari terakhir menggenangi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) PLN
Ranting Taliwang mengakibatkan listrik padam, sehingga Kota Taliwang dan sekitarnya gelap gulita.

Kabag Humas dan Pusat Data Elektronik (PDE) Setda Kabupaten Sumbawa Barat Yahya Soud yang
dihubungi dari Mataram, Selasa malam, mengatakan, sejak pagi PLTD Taliwang terendam banjir
mengakibatkan terjadi pemadaman dan hingga kini Kota Taliwang masih gelap gulita.

Selain itu sejumlah ruas jalan masih terendam banjir, sehingga lalu lintas terganggu dan sejumlah
permukiman penduduk di Kota Taliwang hingga kini masih terendam air setinggi satu hingga satu
setengah meter.

Ia mengatakan, hujan lebat yang melanda sejumlah wilayah di Kota Taliwang (ibukota Kabupaten
Sumbawa Barat) sejak Senin (7/1) mengakibatkan Brang (sungai) Rea meluap dan menggenangi
permukiman warga di Kota Taliwang, ibu kota Sumbawa Barat.

Di sejumlah titik, seperti di Karang Menala dan Kampung Bugis tinggi air mencapai satu meter dan cukup
parah di Kampung Sampir, ketinggian air mencapai satu setengah meter. Namun hingga kini belum ada
laporan korban jiwa dan kerusakan akibat bencana alam tersebut.

Banjir juga menggenangi kawasan Kemuter Telu Centre (KTC) atau kompleks kantor Bupati Sumbawa
Barat. Ruangan di sejumlah kantor dimasuki air, namun kantor bupati dan kantor Setda setempat yang
posisinya lebih tinggi tidak digenangi air.

Kendati hujan masih turun hingga sekarang, banjir sudah mulai surut. Air yang melimpah dari Brang Rea
sebagian mengalir ke Lebo (danau) Taliwang, sehingga kondisi di Kota Taliwang tidak terlalu parah
seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Yahya, pemerintah telah menetapkan selama 60 hari mulai 3 Januari hingga 3 Maret sebagai
banjir nasional, karena menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan
lebat merata terjadi di seluruh daerah di Indonesia.

Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Barat bersama
relawan dan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) terus siaga untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya benjir yang lebih besar.

"Kami menyiagakan sebanyak 100 orang relawan dan Tagana untuk membantu masyarakat jika terjadi
banjir yang lebih besar. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan
terjadinya banjir hebat," katanya.
(ANT)


?




Taliwang, Sumbawanews.com.- Tidak adanya drainase yang standart di buat di kota Taliwang
mengakibatkan tergenangnya air di jalur dua kota taliwang tepatnya di depan terminal Taliwang
yang mengakibatkan banjir dan lumpuhnya jalur lalu lintas dengan ketinggian air mencapai 50-
60 cm setiap terjadi hujan.

"Kami harapkan pihak Pemda KSB dan Pihak PU Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) harus
mengambil sikap tegas mengatasi masalah ini," ungkap Saifullah warga Taliwang, kepada
Sumbawanews.com, Sabtu (14/12).

Rengkis, panggilan akrabnya mengatakan apakah ini hadiah tahuan bagi KSB? "Maka KSB
harus sigap mengatasi masalah serius ini karena mengakibatkan sarana transportasi terganggu,"
terangnya.

Dijelaskannya semua infrastructure yang ada di KSB tidak standart karena pembangunannya
asal-asalan serta hasilnya dapat dinilai oleh semua orang .

Rengkis memohon kepada pihak terkait PU dan Pemda jangan hanya melihat tapi tidak ada
langkah kongret mengatasinya, "ini merugikan semua pihak karena mengganggu arus
transportasi," tutup Rengkis. (sn01)
NAMA KELOMPOK
1. YOLLANDHA DWI.F.
2. LAILA
3. DANDI PUTRA.P.
4. M.JULIAN BASSA
5. INDRA JAYADI SYAPUTRA
6. ZAINUR R.J.

Anda mungkin juga menyukai