Anda di halaman 1dari 73

Pertemuan-4

Karakteristik dan Parameter


Aliran Lalu Lintas

oleh:
Dr. Ir. Sofyan M. Saleh, MSc.Eng
Sugiarto, ST., M.Eng
1

Overview: Parameter arus lalu lintas

Makroskopik menjelaskan aliran lalu lintas


secara keseluruhan (heterogen),
Mikroskopik cenderung menjelaskan antar
pasangan atau individual kendaraan di dalam
suatu aliran lalu lintas

4. Parameter Arus Lalu Lintas


Parameter makroskopik:
1.
Volume atau Tingkat Arus
2.
Kecepatan
3.
Kepadatan.
Parameter mikroskopik:
1. Kecepatan individual kendaraan,
2. Headway
3. Spasi atau jarak

4.1 Metode Pengamatan


1. Pengukuran titik (point measurement)
2. Pengukuran jarak pendek (short length
measurement)
3. Pengukuran seluruh segmen jalan (over length
measurement)
4. Pengukuran dengan pengamat bergerak
(moving observer measurement)
5. Pengukuran dengan teknologi informasi
(Intelligent Transportation System, ITS widearea measurement)
4

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Volume lalu lintas diartikan aktual jumlah

kendaraan yang melintasi suatu titik atau pias


jalan dalam interval waktu tertentu.
Satuan volume dinyatakan Kend/jam
SMP/jam (MKJI).need EMP
PCU/Hour (HCM).need EPC

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Tingkat arus (flow rate)
Ekuivalen jumlah kendaraan per-jam
Pengambilan aktual data kurang dari 1-jam.
Biasanya interval 15-menitan.

4.2 Volume dan Tingkat Arus

HCM 2000 merekomendasikan pengamatan


tingkat arus selama 15 menit interval
pengamatan.
MKJI, 1997 mengacu dari IHCM 1996 (revisi
1997), juga merekomendasikan pengamatan
per-interval 15 menitan.

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Pengamatan 15 menitan tercatat 200 kend/jam.


Jika dikalikan faktor 15 menit terhadap 1 jam
diperoleh 200 kend x 60 menit/15 menit = 800
kend/jam.
Meskipun 800 kend/jam bukanlah pengamatan 1
jam penuh, namum 800 ked/jam di sebut
sebagai tingkat arus yang terjadi selama
pengamatan 15 menit interval.

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Terdapat empat jenis volume harian yang sering di
gunakan dalam studi teknik lalu lintas, yaitu:
Average annual daily traffic, AADT (LHRT).
Anual daily traffic, ADT (LHR).
Average annual weekday daily traffic, AAWT.
Anual weekday traffic, AWT.

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Average annual daily traffic, AADT (LHRT).


Merupakan rata-rata volume selama 24 jam
pada suatu lokasi pengamatan selama 365 hari
pengamatan.
Atau jumlah kendaraan yang melintasi titik
pengamatan selama setahun di bagi dengan
365 hari dalam setahun.

10

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Anual daily traffic, ADT (LHR).


Merupakan rata-rata lalu lintas selama 24 jam
pada suatu lokasi pengamatan selama waktu
pengamatan kurang dari satu tahun.
Biasanya dilakukan pengamatan perbulan.

11

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Average annual weekday daily traffic, AAWT.


Merupakan rata-rata volume selama 24 jam
selama hari kerja dalam seminggu pada suatu
lokasi pengamatan selama 260 hari
pengamatan.
Atau jumlah kendaraan yang melintasi titik
pengamatan selama setahun di bagi dengan
260 hari dalam setahun.

12

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Anual weekday traffic, AWT.


Merupakan rata-rata lalu lintas selama 24 jam
selama hari kerja dalam seminggu pada suatu
lokasi pengamatan selama waktu pengamatan
kurang dari satu tahun
Biasanya dilakukan pengamatan perbulan.

13

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Volume harian biasanya digunakan untuk tujuan


perencanaan
Seperti perencanaan geometrik dan struktural
jalan raya.
Namun volume harian tidak bisa digunakan
untuk analisis operasional lalu lintas seperti
menentukan kapasitas operasional dan tingkat
pelayanan (LOS).

14

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Volume perjam (hourly volume) lebih cenderung


digunakan oleh traffic engineer dalam evaluasi
dan perencanaan operasional lalu lintas.
Jam puncak merupakan kondisi kritis yang
digunakan para traffic engineer menganalisa
aktual volume perjam.
Biasanya pengamatannya pagi, siang dan sore
pada setiap arah (jalur) lalu lintas.

15

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Hubungan antara volume harian dengan


maksimum tingkat arus dapat dinyatakan
sebagai faktor jam puncak
Yaitu hasil bagi volume harian dengan
maksimum tingkat arus yang teramati selama 15
menit pengamatan

16

4.2 Volume dan Tingkat Arus

Secara matematis:

Dimana:
V = volume harian (kend)
V15 = maksimum 15 menit pengamatan volume dalam
satu jam (kend)
17

4.2 Volume dan Tingkat Arus


PHF = peak hour factor/faktor jam puncak, variasi PHF
dapat dilihat tabel berikut.
JenisFasilitas
Jalan
LuarKota/rural
PinggiranKota/Suburban
Perkotaan/Urban:
RadialRoad
Circumferentialroute

BatasIntervalNilai
FaktorK
FaktorD
0.150.25
0.650.80
0.120.15
0.550.65
0.070.12
0.070.12

0.550.60
0.500.55

Sumber: Roess P Roger et al (2004)

18

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Problem:
Pengamatan volume harian terlihat pada tabel berikut,
tentukan ADT dan AADT, AWT dan AAWT

19

Bulan

1
Jan
feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
Total

Jmlharikerja
dalamsebulan
(hari)
2
22
20
22
22
21
22
23
21
22
22
21
22
260

Jmlhari
dalamsetahun
(hari)
3
31
28
31
30
31
30
31
30
31
31
30
31
365

Totalvol.
bulanan
(kend)
4
425,000
410,000
385,000
400,000
450,000
500,000
580,000
570,000
490,000
420,000
415,000
400,000
5,445,000

Totalvol.
harikerja
(kend)
5
208,000
220,000
185,000
200,000
215,000
230,000
260,000
260,000
205,000
190,000
200,000
210,000
2,583,000
20

Bulan

1
Jan
feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nop
Des
Total

Jmlharikerja
dalamsebulan
(hari)
2
22
20
22
22
21
22
23
21
22
22
21
22
260

Jmlhari
dalamsetahun
(hari)
3
31
28
31
30
31
30
31
30
31
31
30
31
365

Totalvol.
bulanan
(kend)
4
425,000
410,000
385,000
400,000
450,000
500,000
580,000
570,000
490,000
420,000
415,000
400,000
5,445,000

Totalvol.
harikerja
(kend)
5
208,000
220,000
185,000
200,000
215,000
230,000
260,000
260,000
205,000
190,000
200,000
210,000
2,583,000

AWT

ADT

6=5/2
9,455
11,000
8,409
9,091
10,238
10,455
11,304
12,381
9,318
8,636
9,524
9,545

7=4/3
13,710
14,643
12,419
13,333
14,516
16,667
18,710
19,000
15,806
13,548
13,833
12,903

21

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Solving:
AWT = Kolom 5/ kolom 2
AAT = Kolom 4/ kolom 3
AADT
= 5.445.000/365
= 14.918 kend/hari
AAWT
= 2.583.000/260
= 9.935 kend/hari

22

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Problem:
Pengamatan volume dan tingkat arus seperti terlihat
pada tabel berikut, tentukan tingkat arus, volume
perjam dan PHF.

23

4.2 Volume dan Tingkat Arus


IntervalWaktu
1
17:0017:15
17:1517:30
17:3517:45
17:4518:00

Volume
perInterval(kend)
2
1,000
1,100
1,200
900

TingkatArus
perInterval(kend/jam)
3=2/0.25
4,000
4,400
4,800
3,600

24

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Solving:
Tingkat arus pada waktu pengamatan 17:00 17:15
adalah volume pengamatan selama 15 menit dibagi
dengan faktor jam puncak K=0.25 yaitu 15 menit/60
menit pengamatan, atau berdasarkan faktor jam
puncak K pada Tabel, sehingga di peroleh tingkat arus
1.000/0,25 = 4000 kend/jam, dan selanjutnya
penjumlahan dengan cara tersebut diperoleh 4.400,
4.800 dan 3.600 kend/jam.

25

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Volume
IntervalWaktu
perInterval(kend)
1
2
17:0017:15 1,000
17:1517:30 1,100
17:3517:45 1,200
17:4518:00 900
17:0018:00 4,200

TingkatArus
perInterval(kend/jam)
3=2/0.25
4,000
4,400
4,800
3,600

26

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Sehingga maksimum tingkat arus, v dapat di tulis
sebagai berikut:

dimana V adalah volume pengamatan selama 15


menitan, PHF=K, faktor jam puncak.
Sedangkan volume perjam selama waktu pengamatan
17:0018:00 adalah aljabar penjumlahan volume
pengamatan per 15 menitan, diperoleh 4.200
kend/jam.
27

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Kembali ke persamaan berikut:

28

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Ilustrasi Kondisi-1
00:0000:15
00:1500:30
00:3000:45
00:4500:60
SUM
MAK
PHF
Kondisi

2,000.00
2,000.00
2,000.00
2,000.00
8,000.00
2,000.00
1.00
stabil(stableflow)
Teoritikal

Volume(kend/jam)
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00
500.00

Volume(kend/jam)

29

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Ilustrasi Kondisi-2
00:0000:15
00:1500:30
00:3000:45
00:4500:60
SUM
MAK
PHF
Kondisi

2,000.00
1,500.00
1,750.00
1,800.00
7,050.00
2,000.00
0.88
Fluktuasi(fluctuated)
RealWorld

Volume(kend/jam)
2,500.00
2,000.00
1,500.00
1,000.00
Volume(kend/jam)
500.00

30

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Ilustrasi Kondisi-3
00:0000:15
00:1500:30
00:3000:45
00:4500:60
SUM
MAK
PHF
Kondisi

2,000.00

Volume(kend/jam)
2,500.00

2,000.00
2,000.00
0.25
Unstableflow
Minimum

2,000.00
1,500.00
1,000.00
500.00

Volume(kend/jam)

RangePHF0.251
Mostlydesignin0.70.98

31

4.2 Volume dan Tingkat Arus


Kesimpulan:
Penentuan

nilai PHF bervariasi dari 0,25-1


Semakin tinggi nilainya berarti variasi volume
kendaraan semakin kecil.
PHF 0,25 berarti volume sangat fluktuatif dalam
interval 1 jam.
Rekomendasikan angka PHF 0,70 untuk jalan
luar kota dan 0,98 untuk jalan dalam kota

32

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Kecepatan di difinisikan sebagai laju pergerakan

dalam jarak persatuan waktu.


Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan
untuk melintasi suatu segmen jalan tertentu.

33

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh

Kecepatan dan waktu pergerakan berbanding


terbalik, sebagai berikut:

dimana,
S = kecepatan, MPH atau KPH
d = jarak yang ditempuh, mil, ft atau m
t = waktu tempuh, jam atau detik

(distance)

34

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh

Kendaraan yang bergerak dalam suatu aliran


lalu lintas sangatlah bervariasi
Sehingga aliran lalu lintas tidaklah memiliki satu
angka kecepatan.
Namun lebih kepada distribusi kecepatan dari
masing-masing kecepatan individual kendaraan.
Angka rata-rata biasanya di gunakan untuk
mengestimasi pendekatan distribusi kecepatan
dalam suatu aliran lalu lintas.

35

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Terdapat dua cara untuk menghitung rata-rata
kecepatan dalam suatu aliran lalu lintas, yaitu:
1.Kecepatan rata-rata waktu atau disebut dengan
istilah time mean speed (TMS).
2.Kecepatan rata-rata ruang atau disebut juga
dengan istilah space mean speed (SMS)

36

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Time

mean speed (TMS), yaitu kecepatan ratarata kendaraan melintasi sebuah titik
pengamatan di jalan raya pada periode waktu
tertentu.
TMS di peroleh dengan menggunakan Radar
Gun/Speed Gun.

37

Pengamatan TMS
menggunakan Radar Gun
38

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Kecepatan

rata-rata ruang atau disebut juga


dengan istilah space mean speed (SMS).
Yaitu kecepatan rata-rata kendaraan yang
melintasi spesifik segmen/pias jalan di jalan raya
selama periode tertentu.
SMS lebih ke arah pengamatan pias (short
length measurement).

39

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


SMS

lebih relevan di gunakan dalam disain yang


berhubungan dengan teknik lalu lintas.
Pengamatan dapat dilakukan dengan cara
menandai dua titik pias jalan dengan jarak
pendek 50-75 m.
Kemudian di rekam waktu kendaraan masuk titik
utama (0 m).
Dan direkam juga waktu kendaraan sesaat akan
melintasi titik kedua (50m-75m)
Sering disebut length trap method
40

Metode pengamatan pias (length trap method)


41

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


TMS dan SMS dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut ini:

42

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Dimana:
TMS = kecepatan rata-rata waktu, KPH, MPH
SMS = kecepatan rata-rata ruang, KPH, MPH
d = Jarak, m, ft, mil
ti = waktu tempuh untuk melintasi d, dtk
n = jumlah pengamatan

43

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Problem:
Jika seorang pengemudi bergerak satu trip dari
kota A ke kota B dengan jarak diantara kota
tersebut adalah 20 Km dengan kecepatan
perjalanan rata-rata 80 km/jam untuk berangkat ke
kota B dan 40 Km/jam untuk pulang kembali ke
kota A. Berapakah kecepatan rata-rata pengemudi
untuk satu trip ? diskusikan hasilnya?

44

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Solving:

45

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Problem:
Pengamatan kecepatan pada suatu pias jalan
seperti terlihat pada Tabel berikut, hitunglah TMS
dan SMS, selisih kedua nilai tersebut (dalam %).

46

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


No.
Pengamatan
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Jarak
d(m)
2
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60

Traveltime
t(dtk)
3
3.5
3.0
2.6
3.2
3.5
2.9
3.2
3.8
2.8
3.1

Tabel Survey Kecepatan dan TT


47

No.
Pengamatan
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Ratarata

Jarak
d(m)
2
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
600
60

Traveltime
t(dtk)
3
3.5
3.0
2.6
3.2
3.5
2.9
3.2
3.8
2.8
3.1
31.6
3.16

Kecepatan
(m/dtk)
4=2/3
17.1
20.0
23.1
18.8
17.1
20.7
18.8
15.8
21.4
19.4
192.1
19.21

Kecepatan
(Km/Jam)
5=4*3.6
61.7
72.0
83.1
67.5
61.7
74.5
67.5
56.8
77.1
69.7
691.7
69.17

Tabel Perhitungan TMS dan SMS


48

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


TMS dan SMS dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut ini:

49

4.3 Kecepatan dan waktu tempuh


Selisih
= (TMS-SMS) = 69,17-68,35
= 0,82 Km/jam
Selisih dalam persen
= (0,82/68,35)x100% = 1,2 %
Wardrop (1952), menyimpulkan TMS 6-12% lebih
besar nilanya dibanding SMS.
50

4.4 Kepadatan dan okupansi


Kepadatan

adalah parameter ketiga dari


makroskopik parameter.
Kepadatan (density) dapat difinisikan sebagai
jumlah kendaraan yang menduduki spesifik
segmen jalan.
Dan dinyatakan dalam jumlah kendaraan per
satuan panjang, biasa dinyatakan dalam
kend/Km atau kendaraan/mil perlajur jalan.

51

4.4 Kepadatan dan okupansi


Kepadatan

sulit di ukur langsung dilapangan


Aerial photographs (AKTUAL)
Menggunakan hubungan matematis antara
parameter kecepatan-tingkat arus-kepadatan
(deterministik).

52

4.4 Kepadatan dan okupansi


Okupansi

adalah metode lain yang dapat


dilakukan untuk mengestimasi kepadatan.
Okupansi adalah proporsi waktu yang di
butuhkan kendaraan untuk melintasi alat
detektor.
VLD (vehicle loop detector)

53

Konsep perhitungan okupansi


54

4.4 Kepadatan dan okupansi


Jika

S adalah kecepatan kendaraan melintasi


detektor dengan panjang d
Panjang kendaraan adalah L
Jika waktu yang di tempuh kendaraan untuk
melintasi ditektor adalah T
Maka okupansi (O) adalah:

55

4.4 Kepadatan dan okupansi


Sedangkan hubungan okupansi dengan
kepadatan adalah sebagai berikut:

Dimana L dan D dalam satuan ft dan kepadatan D


(kend/mil/lajur), nilai 5.280 adalah konversi dari 1
mil setara dengan 5.280 ft. Jika anda
memasukkan nilai L dan D dalam satuan SI maka
angka koversi 5.280 bisa di abaikan
56

4.4 Kepadatan dan okupansi


Problem:
Pengamatan okupansi pada sebuah alat ditektor
yang di instal di jalan raya menghasilkan nilai ratarata okupansi 0,200 untuk pengamatan 15
menitan, jika panjang rata-rata kendaraan yang
melintasi ditektor adalah 28 ft, dan panjang
ditektor adalah 3 ft, tentukanlah kepadatannya?

57

4.4 Kepadatan dan okupansi


Solving:

58

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Kedua

parameter tersebut merupakan parameter


model mikroskopik.
Namun demikian parameter spasi dan headway
masih ada hubungannya dengan parameter
model makroskopik
Terutama dengan parameter kepadatan, tingkat
arus dan kecepatan

59

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Spasi

atau jarak adalah jarak antar dua


kendaraan yang beriringan pada satu lajur jalan
raya.
Pengukurang spasi dapat dilakukan dari satu titik
referensi pada suatu kendaraan, misalnya dari
bamper ke bamper atau dari as roda ke as roda

60

4.5 Spasi (jarak) dan headway

Konsep pengukuran spasi (jarak)


61

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Rata-rata spasi dari suatu pengamatan arus lalu
lintas dapat di gunakan untuk menghitung
kepadatan, yaitu dengan menggunakan
persamaan berikut:

Dimana,
D = kepadatan, kend/mil/lane
da = rata-rata spasi/jarak, ft
62

4.5 Spasi (jarak) dan headway


dalam satuan SI, ditulis:

Dimana,
D = kepadatan, kend/Km/jalur
da = rata-rata spasi/jarak, m

63

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Sedangkan

headway adalah interval waktu


antara dua kendaraan yang beriringan dalam
satu lajur untuk melintasi suatu titik di jalan raya.
Headway pada prinsipnya sama dengan
referensi pengukuran spasi.
Jika spasi mengukur jarak antar dua kendaraan
beriringan
Maka headway mengukur waktu tempuh untuk
satu spasi (jarak) dua kendaraan yang
beriringan.
64

4.5 Spasi (jarak) dan headway

Konsep pengukuran headway (time)


65

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Headway pada suatu aliran lalu lintas sangat
berhubungan dengan tingkat arus, yaitu:

Dimana,
v = tingkat arus, kend/jam/jalur
ha = rata-rata headway, dtk

66

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Dengan

menggunakan spasi dan headway dapat


digunakan untuk mengestimasi kecepatan ratarata dalam satu aliran lalu lintas.

67

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Hubungan matematis dapat di tulis sebagai
berikut:

Dimana,
S = kecepatan, MPH
da = rata-rata spasi, ft
ha = rata-rata headway, dtk
68

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Atau dalam SI:

Dimana,
S = kecepatan, KPH
da = rata-rata spasi, m
ha = rata-rata headway, dtk
69

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Problem:
Pengamatan lalu lintas pada suatu lajur jalan raya
merekam rata-rata spasi adalah 200 ft, dan ratarata headway adalah 3,8 detik. Hitunglah tingkat
arus, kepadatan dan kecepatan pada kondisi lalu
lintas tersebut.

70

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Solving:

71

4.5 Spasi (jarak) dan headway


Problem:
Pengamatan lalu lintas pada suatu lajur jalan raya
merekam rata-rata spasi adalah 61 m, dan ratarata headway adalah 3,8 detik. Hitunglah tingkat
arus, kepadatan dan kecepatan pada kondisi lalu
lintas tersebut.

72

4.5 Spasi (jarak) dan headway

73

Anda mungkin juga menyukai