Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
tanaman. Hal ini berfungsi sebagai data awal untuk menentukan metode ekstraksi yang akan
digunakan agar komponen aktif yang terdapat pada sampel dapat diekstrasi secara optimal.
Alkaloid merupakan golongan metabolit sekunder terbesar dan heterogen, istilah alkaloid
diperkenalkan oleh W. Meissner pada tahun 1918, dimana alkaloid berasal dari kata alkaliyang berarti
basa dan iod yang berarti mirip atau menyerupai. Jadi alkaloid merupakan suatu senyawa yang
mempunyai sifat seperti alkali atau basa. Definisi umum dikemukakan oleh Pellitier (1982), alkaloid
adalah senyawa siklik yang mengandung nitrogen dalam tingkat oksidasi negative yang terdistribusi
terbatas dalam kehidupan organisme. Secara ilmiah, definisi alkaloid pertama kali diberikan oleh
Winterstein dan Trier yang menyatakan alkaloid sebagai suatu senyawa yang bersifat basa, mengandung
nitrogen, dan berasal dari tumbuhan atau hewan. (Febriany, 2008). alkaloid umumnya mencakup
senyawa senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya sebagai
bagian dari system siklik. Secara kimia, alkaloid adalah golongan yang sangat heterogen berkisar dari
senyawa-senyawa yang sederhana (Utami, at all, 2008).
Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tanaman yang mengandung
alkaloid. Prosedur Wall, meliputi ekstraksi sekitar 20 gram bahan tanaman kering yang direfluks dengan
80% etanol. Setelah dingin dan disaring, residu dicuci dengan 80% etanol dan kumpulan filtrat diuapkan.
Residu yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida 1% dan alkaloid
diendapkan baik dengan pereaksi Mayer atau dengan Siklotungstat. Bila hasil tes positif, maka konfirmasi
tes dilakukan dengan cara larutan yang bersifat asam dibasakan, alkaloid diekstrak kembali ke dalam
larutan asam. Jika larutan asam ini menghasilkan endapan dengan pereaksi tersebut di atas, ini berarti
tanaman mengandung alkaloid. Fasa basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid
quartener (Anonim, 1979).
Hasil positif alkaloid pada uji Mayer ditandai
dengan terbentuknya endapan putih. Diperkirakan
endapan tersebut adalah kompleks kalium-alkaloid. Pada uji alkaloid
dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada
alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K+ dari
kalium tetraiodomerkurat(II) membentuk kompleks
kalium-alkaloid yang mengendap. Perkiraan reaksi
yang terjadi pada uji Mayer ditunjukkan pada
Gambar 1.
(Svehla, 1990).
Hasil positif alkaloid pada uji Dragendorff juga
ditandai dengan terbentuknya endapan coklat muda
sampai kuning. Endapan tersebut adalah kalium-
alkaloid.