Anda di halaman 1dari 2

Lamp : - 27 Agustus 2002

Hal : Petunjuk Teknis Tentang Tata Cara


Pelaksanaan Penghapusan Barang Inventaris
Milik Negara di Lingkungan Departemen/Lembaga

Kepada Yth.:
1. Para Sekretaris Jenderal Departemen/Lembaga Tinggi dan Tertinggi Negara
2. Para Sekretaris Menteri Koordinator/Menteri Negara
3. Para Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Departemen
4. Kepala Staf Umum TNI
5. Sekretaris Jenderal Kepolisian RI

SURAT EDARAN
NO. SE-144/A/2002

Berkenaan dengan ketentuan dalam pasal 9 ayat 1 dan 2 Keputusan Presiden Nomor 42
tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN dan sambil menunggu ditetapkannya
perubahan atas Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 470/KMK.01/1994 tanggal 20
September 1994 tentang Tata Cara Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik/Kekayaan
Negara, dengan ini diminta perhatian Saudara terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Penghapusan barang bergerak berupa kendaraan bermotor roda empat/lebih dan


atau barang bergerak yang bernilai ekonomis tinggi yang berlebih atau tidak dapat
dipergunakan lagi, dapat dilakukan oleh Menteri/Ketua Lembaga bersangkutan
dengan syarat-syarat:
a. Penghapusan barang bergerak sebagaimana tersebut di atas dilakukan secara
selektif dan tidak akan menggangu tugas-tugas operasional
departemen/lembaga bersangkutan.
b. Departemen/Lembaga yang mengusulkan penghapusan, tidak diperkenankan
mengajukan permintaan/pengadaan baru kendaraan bermotor dan atau barang
bergerak yang bernilai ekonomis tinggi seperti generator listrik (genset),
bulldozer, traktor, peralatan laboratorium, speed boat, kapal berbobot mati
kurang dari 150 ton atau barang bergerak yang nilai perolehannya di atas Rp. 50
juta sampai dengan Rp. 1 milyar per unit/satuan atas biaya APBN untuk jangka
waktu minimum 3 (tiga) tahun setelah pelaksanaan penghapusan barang
bergerak dimaksud.
c. Sebelum dihapuskan oleh Menteri/Ketua Lembaga bersangkutan harus terlebih
dahulu mendapat rekomendasi/ijin tertulis dari:
1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran setempat, apabila nilai
perolehan kendaraan bermotor roda empat/lebih dan atau barang bergerak
yang bernilai ekonomis tinggi per paket usulan sampai dengan berjumlah Rp.
100 juta.
2) Direktur Jenderal Anggaran apabila nilai perolehan kendaraan bermotor roda
empat/lebih dan atau barang bergerak yang bernilai ekonomis tinggi per
paket usulan di atas Rp. 100 juta.
2. Penghapusan barang bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empat/lebih dan
atau barang bergerak yang bernilai ekonomis tinggi, dapat langsung dilakukan
Menteri /Ketua Lembaga bersangkutan tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari Direktur Jenderal Anggaran atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Anggaran, apabila barang bersangkutan dijual secara lelang melalui Kantor Lelang
Negara.
3. Penghapusan barang bergerak sebagaimana tersebut pada butir 2 di atas dengan
tindak lanjut dijual tanpa melalui Kantor Lelang Negara, sebelum dihapuskan oleh
Menteri/Ketua Lembaga bersangkutan, harus terlebih dahulu mendapatkan
rekomendasi /ijin tertulis dari:
a. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran setempat, apabila nilai
perolehan barang dimaksud per paket usulan sampai dengan berjumlah Rp.
100 juta.
b. Direktur Jenderal Anggaran apabila nilai perolehan barang dimaksud per paket
usulan di atas Rp. 100 juta.
4. Barang inventaris berupa bangunan (tidak termasuk tanah) yang akan dihapuskan
karena akan dibangun kembali (rekonstruksi), rusak berat, terkena bencana alam,
tidak laku dijual melalui Kantor Lelang Negara dan karena alasan-alasan lain yang
dibenarkan oleh ketentuan yang berlaku, usul penghapusannya dilakukan sebagai
berikut:
a. Diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran setempat
apabila nilai perolehan bangunan dimaksud sampai dengan Rp. 100 juta.
b. Diajukan kepada Direktur Jenderal Anggaran apabila nilai perolehan bangunan
dimaksud di atas Rp. 100 juta.
c. Direktur Jenderal Anggaran atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Anggaran setempat dapat memberikan rekomendasi penghapusan setelah
melihat keadaan fisik di lapangan.
5. Khusus untuk tanah apabila akan dihapuskan dari pembukuan barang inventaris
dengan tindak lanjut antara lain dijual, dipertukarkan, dihibahkan dan sebagainya
yang akan mengakibatkan peralihan hak atas tanah tersebut terlebih dahulu harus
mendapat ijin tertulis dari Menteri Keuangan.
6. Dalam hal barang yang dihapuskan memerlukan penilaian teknis harus melibatkan
unsur teknis terkait.
7. Untuk melakukan penghapusan perlu dibentuk Panitia Penghapusan serendah-
rendahnya oleh Pembantu Penguasa Barang Inventaris (PPBI) yaitu pejabat
setingkat eselon II. Kantor/satuan kerja selaku Unit Pemakai Barang (UPB)
mengusulkan pembentukan Panitia Penghapusan kepada PPBI meliputi unsur-unsur
pejabat yang bertanggungjawab di bidang perlengkapan, umum dan keuangan dalam
lingkungan kantor/satuan kerja/UPB bersangkutan.
8. Panitia Penghapusan antara lain bertugas
a. memeriksa/meneliti dan menilai barang yang akan dihapuskan,
b. menyelesaikan kelengkapan administrasi usul penghapusan,
c. mengajukan pelaksanaan pelelangan barang melalui Kantor Lelang setempat,
d. membuat laporan pelaksanaan penghapusan.
9. Dengan ditetapkannya Surat Edaran ini maka Surat Edaran Direktur Jenderal
Anggaran Nomor SE-36/A/51/0399 tanggal 8 Maret 1999 dinyatakan tidak berlaku.

Demikian agar dimaklumi dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

A.n. Menteri Keuangan RI


Direktur Jenderal Anggaran

ttd
A. Anshari Ritonga
NIP. 060027032
Tembusan:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
4. Para Inspektur Jenderal Departemen;
5. Para Inspektur Utama pada Lembaga Pemerintah Non Departemen;
6. Kepala Badan Akuntansi Keuangan Negara;
7. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran;
8. Para Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara;
9. Para Kepala Kantor Verifikasi Pelaksanaan Anggaran.

Anda mungkin juga menyukai