Anda di halaman 1dari 13

`PLASTIK

Pengertian Plastik
Plastik adalah polimer; rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer
karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang.
(beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai
di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset
properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya
"digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama
untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik
menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari
polimer tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet,
"shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami,
"nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinyl
chloride, polyethylene).
Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-
belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.).
Klasifikasi lainnya juga umum.

Sejarah
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad
ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada
tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada
tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai
60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya
2kg/orang/tahun.



Cara Pembuatan Plastik
Cara pembuatan plastik dapat dijelaskan dengan bagan berikut ini :

J enis-jenis Utama Plastik
Jenis utama plastik diantaranya :
PE (Poly Etylene)
PP (Poly Propylene)
PS (Poly Styrene)
PET (Poly Etylene Therephtalate)
PVC (Poly Vinyl Clhorida)
PE (Poly Etylene)
Monomer : etena (CH
2
= CH
2
)




Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai berikut :



Kegunaan dan sifat :
- kantong plastik, botol plastik, film, cetakan
- pembungkus kabel modern
- tidak tahan panas
- fleksibel, permukaannya licin
- tidak tembus cahaya (buram) dan ada yang tembus cahaya
- titik lelehnya 115C








PP (Poly Propylene)
Monomer : propena (CH
3
CH = CH
2
)
Unit ulang polimer :

Kegunaan dan sifat :
- kantong plastik, film, automotif
- maianan mobil-mobilan, ember, botol
- lebih tahan panas
- keras, flexible, dapat tembus cahaya
- ketahanan kimianya bagus
- titik lelehnya 165C



PS (Poly Styrene)
Monomer : styrene

Kegunaan dan sifat :
- tidak buram, seperti glass
- kaku, mudah patah
- buram terhadap sentuhan
- meleleh pada 95C
- untuk penggaris, gantungan baju
- tempat menyimpan dalam kulkas, pembungkus industri minuman
- catridge printer
Reaksi :

PET (Polyethylene Terephtalate)
Monomer : ethyl terephtalate

Kegunaan dan sifat :
- jelas, keras, tahan terhadap pelarut
- tititk lelehnya 85C
- botol minuman berkarbonasi
- botol juice buah
- tas bantal dan peralatan tidur
- fiber tekstile
Unit ulang polimer :



PVC (Poly Vinyl Chlorida)
Monomer : Vinyl Chlorida

Kegunaan dan sifat :
- karpet, kayu imitasi
- pipa air (paralon), alat-alat listrik, film
- Jas hujan
- Botol detergen
- Keras dan kaku
- dapat bersatu dengan pelarut
- tititk lelehnya 70 140C

KOMPOSIT
Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap terpisah
dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal.
Bahan komposit
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri
dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik
itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit).
Keunggulan bahan komposit
Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan
dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah
karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari
komposit serat karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam. Semua itu menghasilkan
berat pesawat yang lebih ringan, daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak
tempuh yang lebih jauh.
Aplikasi bahan komposit
Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan memakai
bahan komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan komposit 27% dalam
struktur rangka pesawat pawa awal tahu 1980-an. Penggunaan bahan komposit dalam skala
besar pertama kali terjadi pada tahun 1985. Ketika itu Airbus A320 pertama kali terbang
dengan stabiliser horisontal dan vertikal yang terbuat dari bahan komposit. Airbus telah
menggunakan komposit sampai dengan 15% dari berat total rangka pesawat untuk seri A320,
A330 dan A340.
[1]
Contoh material komposit


1. Plastik diperkuat fiber:
a) Diklasifikasikan oleh jenis fiber:
Wood (cellulose fibers in a lignin and hemicellulose matrix)
Carbon-fibre reinforced plastic atau CRP
Glass-fibre reinforced plastic atau GRP (informally, "fiberglass")
b) Diklasifikasikan oleh matriks:
Komposit Thermoplastik
long fiber thermoplastics or long fiber reinforced thermoplastics
glass mat thermoplastics
Thermoset Composites
2. Metal matrix composite MMC:
a) Cast iron putih
b) Hardmetal (carbide in metal matrix)
c) Metal-intermetallic laminate
3. Ceramic matrix composites:
a) Cermet(Ceramic And Metal)
b) Concrete
c) Reinforced Carbon-Carbon (Carbon Fibre In A Graphite Matrix)
d) Bone(Hydroxyapatite Reinforced With Collagen Fibers)
4. Organic matrix/ceramic aggregate composites
a) Mother of Pearl
b) Syntactic foam
c) Asphalt concrete
5. Chobham armour (lihat composite armour)
6. Engineered wood
a) Plywood
b) Oriented strand board
c) Wood plastic composite (recycled wood fiber in polyethylene matrix)
d) Pykrete (sawdust in ice matrix)
7. Plastic-impregnated or laminated paper or textiles
a) Arborite
b) Formica (plastic)
Sifat fisik plastik
Sifat plastik yang sangat fleksibel memungkinkan untuk dibuat menjadi beraneka ragam
barang.Dengan melakukan perlakuan proses tertentu atau dengan penambahan zat aditif
tertentu.
a) Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan
proses pemanasan ulang.
Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
b) Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi.
Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya.
Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida.
Kinerja dan penggunaanya :
a) Plastik komoditas
sifat mekanik tidak terlalu bagus
tidak tahan panas
Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman

b) Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C
Sifat mekanik bagus
Contohnya: PA, POM, PC, PBT
Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik

c) Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 C
Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm)
Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
Aplikasi: komponen pesawat

Berdasarkan jumlah rantai karbonnya :
a) 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
b) 5 ~ 11 Cair (bensin)
c) 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
d) 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
e) 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
f) 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
Berdasarkan sumbernya :
a) Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
b) Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa
tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia
dan fisika asalnya)
Proses manufaktur plastik :
a) Injection molding
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
diinjeksikan ke dalam cetakan.
b) Ekstrusi
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang
yang kontinyu.
c) Thermoforming
Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.
d) Blow molding
Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam
cetakan.
Sifat polimer

Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin
Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih
mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah
mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat
(rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.
Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri.
Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
Toksisitasnya
Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
Daya tembus udara (oksigen)
Kelenturan
Transparan

Kegunaan Dan Dampak Polimer Terhadap Lingkungan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.
Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan
pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah
yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah
polimer sintetis jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah
suatu senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride sangat beracun
dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas
dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengontamiasi makanan.

Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur
ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan digunakan.
Sifat polimer konduktif
Polimer semi konduktif dan konduktif adalah polimer terkonjugasi yang menunjukkan
perubahan ikatan tunggal dan ganda antara atom-atom karbon pada rantai utama polimer.
Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada
molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain. Elektron yang
tersisa membentuk ikatan , elektron yang terdelokalisasi pada seluruh molekul. Suatu zat
dapat bersifat polimer konduktif jika mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi. Contoh
dari polimer terkonjugasi adalah plastik tradisonal (polyethylen), sedangkan polimer
konduktif antara lain : polyacetilen, polpyrol, polytiopen, polyaniline dan lain lain. Indonesia
merupakan salah satu penghasil biji plastik untuk jenis Polypropylene atau PP dan High
Density PolyEthylene atau HDPE.




Pembuatan Polyacetilen
Polimer konduktif dapat dibuat dari polyacetilen. Polyacetilen merupakan polimer
terkonjugasi sederhana yang mempunyai dua bentuk: yaitu bentuk cis dan trans
polyacetilen.Sedangkan pembuatan polyacetilen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
1. cara pemanasan
2. cara dopping.
Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda. Katalis Ti(O-n-
C
4
H
9
)4-(C
2
H
5
)
3
Al.
Temperatur (
o
C) % trans
150 100
100 92,5
50 67,6
18 40,7
0 21,4
-18 4,6
-78 1,9
Temperatur yang menunjukan proses isomerisasi irreversibel dengan bentuk cis
terjadi pada temperatur yang lebih tinggi pada 145
o
C menghasilkan bentuk trans. Bentuk cis
secara termodinamika kurang stabil dibandingkan dengan bentuk trans. Pada temperatur
tinggi, dan secara spontan isomer cis dapat berubah menjadi trans.
Konduktifitas polyacetilen dapat ditingkatkan dengan proses halogenasi. Struktur
polyacetilen dapat mengalami resonansi sehingga konduktifitasnya menjadi lebih besar.
Adanya resonansi pada poliasetilen menyebabkan material dapat menghantarkan arus listrik.
Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis, tetapi
reaksi adisi klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang dikenal doping-
induced pita IR yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan 888 cm
-1
, absorbsi kuat
jelas dibanding undoped polymer.
Dalam Industri sekarang, utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan
adalah :
1. Polyethylene
2. Polypropylene
3. Polyvinyl Chloride
4. Polyethylene Terephthalate
5. Polystyrene
6. Polycarbonate
Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan
panas, cahaya, dan kimia.
Plastik jenis tertentu memiliki potensi bahaya bagi kesehatan manusia jika dikenai
perlakuan tertentu.Perlakuan yang dimaksud umumnya adalah perlakuan panas.Smapah
plastik juga menimbulkan masalah besar bagi manusia.Didepan rumah,di pinggir
jalan,apalagi di sungai.Sifat beberapajenis plastik yang sulit hancur menjadi masalah
utama.Namun kendala inimbisa diselesaikan dengan memanfaatkan sifat plastik yang dapat
di daur ulang.Meski tidak semua jenis plastik, namun kebanyakan plastik mampu diproses
ulang untuk menghasilkan produk baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai