Anda di halaman 1dari 6

Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Posted by Mastura Khumairah on 7:20 AM with No comments



Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan pembangkit energi listrik yang
menggunakan mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin nya
dirancang dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan
dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya.

Sistem PLTG menggunakan prinsip siklus Brayton yang dibagi atas siklus terbuka
dan siklus tertutup. Pada siklus terbuka, fluida kerja adalah udara atmosfer dan
pengeluaran panas di atmosfer karena gas buang dari turbin dibuang ke atmosfer.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada
temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur,
vanadium dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus
berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara
keseluruhan dihilangkan.

Dengan tingkat efisiensi yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan
sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat
diatur/diperbaiki temperature kerja siklus dengan menggunakan material turbin
yang mampu bekerja pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan
efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit turbin gas dengan
pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan PLTG

1. Ringan
2. Waktu Start yang relatif singkat
3. Tidak memerlukan air pendingin
4. Masa pembangunan yang 1-2 tahun
5. Murah
6. Dapat ditempatkan disegala lokasi
7. Keandalan tinggi, karena alat bantunya sedikit sehingga kemungkinan kerusakan
juga kecil.
8. Bisa diremote (dikendalikan dari jauh)
9. Memungkinkan dipasang secara mobile

Kekurangan PLTG

kendala utama perkembangan pembangkit ini di Indonesia adalah pada proses
penyediaan bahan bakar gas itu sendiri. Pemeriksaan BPK menemukan bahwa
jumlah kebutuhan gas bumi untuk sejumlah pembangkit PLN di Jawa dan Sumatera
sebanyak 1.459 juta kaki kubik per hari, sedangkan pasokan gas yang disediakan oleh
para pemasok sebanyak 590 juta kaki kubik per hari. Dengan demikian terjadi
kekurangan pasokan gas sebanyak 869 juta kaki kubik per hari.

1. Efisiensi rendah, 25 32 %
2. Umurnya pendek.
3. Daya mampunya sangat dipengaruhi oleh kondisi udara atmofer.
4. Biaya pemeliharaan mahal, karena harga sudu-sudunya tinggi atau mahal
5. Kapasitas kecil, maksimum sekitar 200 MW
6. Harga bahan bakar tinggi, karena memerlukan bahan bakar kualitas tinggi


Prinsip Kerja PLTG

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) mempunyai beberapa peralatan utama seperti
:
Turbin Gas(Gas Turbine),
Kompresor (Compressor),
Ruang Bakar (Combustor).

Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui pintu,
kemudian ditekan masuk ke dalam compressor menuju ruang bakar dengan tekanan
250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan di bakar dalam ruang bakar dengan
temperatur 2000 30.000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal
dengan temperature dan tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 9000C .

Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk
memutar turbin didalam sudut-sudut gerak dan sudut-sudut diam turbin, gas panas
tersebut temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa
disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh
turbin digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa alat
bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan
dengan baik, seperti :

Sistem Pelumas
Sistem Bahan Bakar
Sistem Pendingin
Sistem Udara Kontrol
Sistem Hidrolik
Sistem Udara Tekan
Sistem Udara Pengkabutan

Komponen PLTG

A. Kompresor Utama
Kompresor utama adalah kompesor aksial yang berguna untuk memasok udara
bertekanan ke dalam ruang bakar yang sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas
kompresor harus cukup besar karena pasokan udara lebih (excess air) untuk turbin
gas dapat mencapai 350 %. Disamping untuk mendapatkan pembakaran yang
sempurna, udara lebih ini digunakan untuk pendingin dan menurunkan suhu gas
hasil pembakaran.

B. Inlet Guide Vanes (IGV)
Pada kompresor berkapasitas besar, diisi udara masuk kompresor, yaitu pada inlet
guide vanes dipasang variabel IGV, sedangkan pada kompresor berukuran kecil
umumnya dipasang Fixed Guide Vanes. Variabel IGV berfungsi untuk mengatur
volume udara yang dikompresikan sesuai dengan kebutuhan atau beban turbin. Pada
saat Start Up, IGV juga berfungsi untuk mengurangi surge. Pada saat stop dan
selama start up, IGV tertutup ( pada unit tertentu, posisi IGV 34-48% ), kemudian
secara bertahap membuka seiring dengan meningkatnya beban turbin. Pada beban
turbin tertentu, IGV terbuka penuh (83-92%). Selama stop normal IGV perlahan-
lahan ditutup bersamaan dengan turunnya beban, sedangkan pada stop emergency,
IGV tertutup bersamaan dengan tertutupnya katup bahan bakar.

C. Combustion Chamber
Combustion Chamber adalah ruangan tempat proses terjadinya pembakaran. Ada
turbin gas yang mempunyai satu atau dua Combustion Chamber yang letaknya
terpisah dari casing turbin, akan tetapi yang lebih banyak dijumpai adalah memiliki
Combustion Chamber dengan beberapa buah Combustion basket, mengelilingi sisi
masuk (inlet) turbin. Di dalam Combustion Chamber dipasang komponen-
komponen untuk proses pembakaran beserta sarana penunjangnya, diantaranya:
Fuel Nozzle, Combustion Liner, Transition Piece, Igniter, Flame Detektor

D. Turbin Gas
Turbin Gas berfungsi untuk membangkitkan energi mekanis dari sumber energi
panas yang dihasilkan pada proses pembakaran. Selanjutnya energi mekanis ini akan
digunakan untuk memutar generator listrik baik melalui perantaraan Load Gear atau
tidak, sehingga diperoleh energi listrik. Bagian-bagian utama Turbin Gas adalah:
Sudu Tetap, Sudu Jalan, Saluran Gas Buang, Saluran Udara Pendingin, Batalan,
Auxiallary Gear

E. Load Gear
Load Gear atau main Gear adalah roda gigi penurun kecepatan putaran yang
dipasang diantara poros Turbin Compressor dengan poros Generator. Jaringan
listrik di Indonesia. Memilii frekwensi 50 Hz, sehngga putaran tertinggi generator
adalah 3000 RPM, sedangkan putaran turbin ada yang 4800 RPM atau lebih.

F. Alat Bantu
Pada saat muai start up, belum tersedia udara untuk pembakaran. Udara
pembakaran disuplai oleh kompresor aksial, sedangkan kompresor aksial harus
diputar oleh turbin yang pada saat start up belum menghasilkan tenaga bahkan
belum berputar. Oleh karenanya, pada saat start up perlu ada tenaga penggerak lain
yang dapat diperoleh dari : Motor generator, Motor Listrik, Mesin Diesel
http://elektro-unimal.blogspot.com/2013/05/pembangkit-listrik-tenaga-gas.html

Anda mungkin juga menyukai