Anda di halaman 1dari 15

LIMBAH BATERAI SEBAGAI B3

Kelompok 4 :
Doli Rionari 15307025
Dita Amalia 15307043
Benedikta Ariningsih 15307047
Yulianty Harja 15307049
Asriningtias Andarini 15307051
Setra Ragasta 15307065
Mitha Pratiwi 15307075
Caecilia Ardianovita 15307085
Ratu Keni Atika 15307095
Paramitha Prameswari 15307097
Tujuan

1. Mengetahui jenis-jenis dan klasifikasi baterai
2. Mengetahui kandungan senyawa kimia dalam
baterai
3. Mengetahui kasus-kasus yang terjadi akibat
baterai
4. Mengetahui cara pengelolaan dan pengolahan
baterai bekas

JENIS-JENIS BATERAI
Menurut bahan elektrolitnya :
Baterai Timah Hitam dari larutan asam belerang
Baterai Alkali dari larutan alkali.

Menurut kemampuan untuk diisi ulang :
Baterai Primer
Baterai Sekunder

KANDUNGAN SENYAWA KIMIA BATERAI
Belerang - Air raksa
Asam sulfat - Seng
Amonium klorida - Antimon
Kadmium - Perak
Nikel - Hidrida logam nikel
Litium - Hidrida
Kobalt - Mangan
Nitrogliserin - Rubidium
KASUS-KASUS BATERAI
Baterai Ponsel Nokia Memakan Korban
Baterai ponsel Nokia berjenis BL-5C meledak di India saat sedang di-
charging oleh pemiliknya. Ledakan tersebut mengkibatkan tiga orang
luka-luka.
Meledaknya baterai Nokia seperti ini bukanlah yang kali pertama. Tiga
ledakan baterai Nokia juga pernah terjadi sebelumnya di India. Ketiganya
meledak dalam keadaan serupa, yaitu saat sedang di-charging dan juga
sempat menciderai pemilik ponsel.
Sebelumnya, Nokia telah secara resmi mengumumkan penarikan baterai
jenis BL-5C yang mencapai 46 juta unit di seluruh dunia akibat diduga
dapat menimbulkan overheat. Perusahaan juga menyebar pengumuman
mengenai bagaimana cara mengidentifikasi baterai yang bermasalah
tersebut di setiap ponsel.

Packard Bell Tarik Baterai Easynote
Produsen PC Packard Bell mengumumkan penarikan secara
sukarela demi keamanan terhadap baterai yang berada di beberapa
laptop Easynote-nya. Penarikan ini berlaku untuk notebook Packard
Bell Easynote MX36, MX37, MX51 dan MX52, tetapi hanya untuk
yang diproduksi di antara bulan Juli dan Desember 2007.
Pihak Packard Bell mengatakan Sel-sel baterai yang ada dalam
unit tersebut berpotensi mengalami masalah hubungan pendek
yang dapat menyebabkan sel-sel kepanasan dan/atau terbakar.
Tidak ada resiko tersengat listrik bagi penggunanya.
Perusahaan lalu menyarankan pengguna untuk melepas baterai
dan menggunakan kabel listrik.

KASUS-KASUS BATERAI YANG DAPAT
TERJADI

Explosion/Ledakan
Baterai meledak karena penyalah gunaan atau malfungsi dari
baterai.
Hal ini dapat terjadi akibat usaha untuk mengcharge baterai yang
non-rechargeable atau terjadi hubungan singkat baterai.
Ketika baterai di charge secara berlebihan, gas eksplosif campuran
antara hidrogen dan oksigen dapat diproduksi lebih cepat daripada
perpindahannya melalui dinding baterai, sehingga menghasilkan
tekanan yang bisa menyebabkan baterai hancur berkeping-keping.
Pada kasus yang ekstrim, asam pada baterai bisa menyebar dari
casing baterai dan menyebabkan cedera.
Leakage/Bocor
Kebanyakan bahan kimia baterai merupakan korosif,
beracun, atau keduanya.
Jika kebocoran terjadi apakah secara spontan atau karena
kecelakaan, zat kimia yang keluar dapat berbahaya.
Sebagai contoh, baterai yang sekali pakai sering
menggunakan logam Zn sebagai reaktan dan sebagai
container untuk menampung reagen lain. Jika baterai ini di
recharge ketika sudah hampir habis, reagen ini bisa keluar
melalui cardboard dan dari bagian container yang lain. Zat
kimia yang aktif dapat merusak peralatan.

MSDS TERKAIT ZAT KANDUNGAN BATERAI
Zinc
Flamabilitas Produk : Flammable
Fire Hazards in Presence of Various Substances:
1. Sedikit dapat terbakar hingga terbakar ketika ada api, listrik, panas,
zat pengoksidasi, asam, basa, dapat juga kelembaban.
2. Tidak flammable akibat guncangan.
3. Kontak dengan asam dan basa hidroksida mengakibatkan
terbentuknya gas hydrogen dengan panas yang cukup untuk
menyalakan gas tersebut.
4. Zn reaktif ketika kontak dengan air. Zn dapat menyala ketika kontak
dengan air dan kelembaban
Bersifat iritan pada kulit, sistem pernafasan dan organ tubuh lain

Mn
Flammability of the Product: Non-flammable.
Stability: The product is stable
Mengandung material yang dapat merusak organ
yaitu darah, paru-paru, otak, saluran pernafasan
bagian atas.


Li
Flammability of the Product: Flammable
Bersifat iritan pada kulit dan sistem pernafasan
PENGOLAHAN LIMBAH BATERAI :
DAUR ULANG BATERAI
Baterai mengandung berbagai logam yang dapat dipergunakan
kembali sebagai bahan baku sekunder
Contoh proses daur ulang :
Ni-Cd baterai dapat diolah kembali dengan teknik termal dengan
merecoveri cadmium dan besi-nikel untuk produksi baja.
Baterai lithium-ion saat ini diolah kembali melalui pirolisis
(perlakuan panas) dengan recoveri utama isi logam.
Baterai alkaline-mangan dan zinc-carbone/air dapat diproses ulang
dengan menggunakan metode elektrolisis dan proses termal-
metalurgi lainnya untuk memulihkan kadar logam (terutama seng) .

PENGOLAHAN LIMBAH BATERAI :
METODE PENGELOLAAN LIMBAH BATERAI
MENURUT PPLI

PPLi merupakan salah satu lembaga yang
bergerak di bidang pengelolaan limbah B3.
Berikut adalah metode yang diterapkan ;
1. Hazardous Waste Landfill
2. Hazardous & Non-Hazardous Liquid Treatment
3. Stabilization
4. Thermal Destruction
EVALUASI PERATURAN PEMERINTAH
Kami menganalisis bahwa SNI mengenai baterai yang ada saat ini
hanya mencakup ukuran saja, sedangkan seharusnya SNI tersebut
memuat lebih banyak lagi faktor penting lainnya agar keamanan
dalam penggunaan baterai lebih terjaga sehingga tidak terjadi
kasus-kasus yang tidak diinginkan.

Berdasarkan PP no 74 tahun 2001 pasal 1 ayat 2 dan berdasarkan
UU 32 2009 pasal 58 ayat 1, kami menganalisis seharusnya yang
melakukan pengelolaan B3 khususnya baterai dalam kasus ini
adalah produsen baterai, pengimpor baterai, distributor, dsb.
Namun, hal ini belum berjalan di Indonesia.

KESIMPULAN
Baterai mengandung berbagai senyawa kimia, antara lain
Belerang - Air raksa
Asam sulfat - Seng
Amonium klorida - Antimon
Kadmium - Perak
Nikel - Hidrida logam nikel
Litium - Hidrida
Kobalt - Mangan
Nitrogliserin - Rubidium
Baterai berdasarkan kemampuannya untuk diisi ulang terbagi menjadi
baterai primer dan baterai sekunder, sedangkan menurut bahan
elektrolitnya terdiri atas baterai timah hitam dari larutan asam belerang
dan baterai alkali dari larutan alkali.
Beberapa kasus baterai yang pernah terjadi di dunia adalah kasus baterai
ponsel nokia di India dan kasus baterai easynote yang terjadi di daratan
Eropa.
Baterai dapat diolah dengan metode daur ulang atau dengan metode
yang diterapkan oleh PPLi sebagai salah satu lembaga pengelola B3 di
Indonesia

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai