Anda di halaman 1dari 9

TUJUAN:

Untuk mempelajari pengaruh cahaya terhadap perkecambahan.



PELAKSANAAN PRAKTIKUM:
HARI :Rabu
TANGAL :14 November 2007
TEMPAT :Lab.Dasar UNJA lantai II

I.LANDASAN TEORY

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang teratur dan berkembang umumnya menuju
keadaan yang lebih tinggi,lebih teratur dan lebih kompleks. Perkembangan dikenal juga dengan
morfogenesis.Perkembangan meliputi proses tumbuh dan diferensiasi. Selain dengan mengukur
volume parameter lain dalam mengukur pertumbuhan adalah dengan mengukur berat basah dan
berat kering tumbuhan.
Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam ukuran pertambahan dalam ukuran yang bersifat
irreversible. Karna bersifat multi sel maka pertumbuhan bukan saja dalm voume tetapi juga
pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel, banyaknya proto plasma, dan tinggkat
kerumitan.Proses pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan
sel.
Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apical dari tunas akar.Pada
rerumputan dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-tiap buku
atau nodus. Pertumbuhan jiga terjadi pada bagian-bagian lainnya misalnya pada daun sel-sel
akan membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel
yang terletak pada sisi-sisi jaringan cambium.
Pertumbuhan bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan
meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan differensiasi sel-
selnya,bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga.(Fahn.A.1992 Hal
:1)
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan
pekembang biakan suatu species.Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-
menerus sepanjang daur hidup,tergantung pada tersedianya merisitem,hasil asimilasi,hormone
dan substansi pertumbuhan lainnya,serta lingkungan yang mendukung.
Secara empiris,pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X
lingkungan (internal dan eksternal).
Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di defenisikan.Pertumbuhan berarti
pembelahan sel dan pembesaran sel.Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan
merupakan proses yang tidak dapat berbalik.Proses differensiasi seringkali dianggap
pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan sebagai factor
eksternal (lingkungan) dan factor internal (genetic) Dikelompokkan sebagai berikut:

Faktor Eksternal :
1.Iklim:Cahaya,temperature,air,panjang hari,angina dan gas.

2.Edafatik (tanah):tekstur,struktur,bahan organic,dan kapasitas pertukaran kation.

3.Biologis:Gulma,serangga,organisme penyebab penyakit,nematode,macam-macam tipe
herbivore, dan mikro organisme tanah.

Faktor internal:
1.Ketahanan terhadap tekanan iklim,tanah dan biologis.
2.Laju fotosintesis.
3.Respirasi
4.Klorofil,karotein, dan kandungan pigmen lainnya.
5.Pembagian hasil asimilasi N.
6.Tipe dan letak merisitem.
7.Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.
8.Aktivitas enzim.
9.Pengaruh langsung gen ( Heterosis,epistasi ).
10.Differensiasi.

Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat
balik.Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya
protoplasma,yang tejadi karma baik ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Pertambahan
ukuran sel mempunyai batas yang diakibatkan hubungan antar voleme dan luas permukaan.
Proses-proses pembelahan sel menentukan dasar untuk pertumbuhan akan tetapi pembelahan sel
adalah proses-proses yang diatur secara biokimia, dan tidaklah perlu selalu diatur langsung oleh
hubungan antara volume dan luas permukaannya. (Harjadi,Sri Setyati.1979 Hal: 91)

REAKSI-REAKSI PERKECAMBAHAN UJUNG DAN ALAS
Fototropisme didalam avena mempunyai dua komponen yang berbeda secara morfologis.Disebut
reksi ujung dan reaksi dasar.Kepekaan reaksi ujung lebih besar dari pada kepekaan reaksi
dasar.Kinetika pelengkungan berbeda untuk pemberian cahaya untuk diujung dan
diatas.Kelengkungan diinduksikan UU(ultra Ungu) banyak sama dengan pelengkungan yang
diinduksikan oleh UV(Ultra Violet) oleh pemaparan selama 4 menit atau lebih terhadap cahaya
biru yang kuat (Positif Ke 2) sifat-sifat dasar dari pelengkungan alas dan dasar adalah:
a. Mereka memerlukan tambahan banyak energi cahaya total dari pada pelengkungan ujung.
b. Mulai muncul di sepanjang keseluruhan panjang koleoptil yang meluas Melalui puncak
pertama,sedangkan pelengkungan ujung tipikalnya mulai didekat apex dan berpindah secara
basipetal.
c. Pemberian cahaya pada apex atau alas dengan energi yang cukup,terutama dengan UU
memberikan pelengkung alas.
Pengamatan tingkat respirasi selama fotosintesis memerlukan penguatan teknik-teknik isotop
kerena kedua proses tersebut mengikuti reaksi keseluruhan yang sama dalam arah yang
berlawanan.Digunakan dalam fase gas untuk memantau pengambilan respirasi.Didalam
pencahayaan lemah penganbilan O2 lebih lemah dan lambat dari pada didalam gelap; pada
intensitas tinggi ia akan naik dan dapat melebihi kecepatan didalam gelap 3-4 kalu dengan
penyesuaian kembali di dalam ~ 1 menit.
Penghambatan parsial pengambilan O2 didalam cahaya lemah terbukti dibuat peka oleh panjang
gelombang yang panjang.Ini dianggap berasal dari operasi siklis system yang menghasilkan ATP
yang bisa diduga membatasi ADP yang tersedia untuk fosforilasi ini menghambat proses
respirasi terakhir.Dipihak lain cahaya gelombang pendek yang paling efektif didalam evolusi
secara fotosintesis membuat peka pengambilan oksigen yang meningkat di dalam cahaya
kuat.(Wilkins.M.B)
Perubahan berat kering. Rasio berat akar terhadap berat pucuk tanaman sangat mudah bersifat
plastis,pada tanaman-tanaman yang cukup di tanam di tanah yang tidak subur,rasio akar terhadap
bagian pucuk tanaman cenderung sangat besar.Sebab untuk sebagian besar tanaman hijauan,daun
merupakan komponen yang besar dari bagian pucuk tanaman,dank arena fungsi batang adalah
untuk mendapatkan daun didalam iklim cahaya yang cocok dapatlah diharapkan rasio berat daun
(LWR) menjadi sama variasinya.Bukti keadaan ini memanglah belum jelas.LWR hanya peka
terhadap perubahan temperature,panjang siang hari,factor-faktor tanah namun tidak peka
terhadap intensitas cahaya,iradiasi total harian atau susunan spectrum radiasi.(Fitter A.H 1994)


II.PELAKSANAAN PRAKTIKUM
ALAT DAN BAHAN:
ALAT:
1. Tabung reaksi
2. Cawan Petri
3. Kertas saring
4. Pot berisi pasir
5. Gelas ukur
6. Oven
7. Timbangan
8. Penggaris
BAHAN:
1. Aquadest
2. 75 Biji kacang hijau

CARA KERJA
1. Memilih 60 biji kacang hijau yang homogen.
2. Membagi menjadi 3 kelompok,dan menimbang masing-masing kelompoknya
3. Kelompok 1 masukkan ke Oven (950C) selama 48 jam lalu didinginkan dan di timbang kebali.
4. Menentukan volume biji kelompok 2 dan 3 dengan cara memasukkan kedalam gelas ukur
yang berukuran 10 ml ban dimasukkan air dalam volume tertentu.
5. Menanam kecambah 2 dan 3 kedalam ruangan terang dan gelap.
6. Pada hari ke 14 saat perkecambahan,tanaman dicabut satu persatu secara teratur dan mencuci
akarnya untuk menghilangkan pasir yang melekat.
7. Menghitung hasil panen yang didapat
8. Mengambil 10 tanaman setiap kelompok dan mengukur panjang tunas dan akar primernya.
9. Mengukur volume tanaman.
10. Membungkus tanaman dengan kertas dan mengoven selama 48 menit.
11. Menimbang berat keringnya setelah pengovenan




III.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.HASIL
Kelompok 1
1.Berat basah : 1,7 gr
2.Berat kering : 1 gr

Kelompok 2
1.Tanaman di tempat terang
2.Berat basah Biji :1,7 gr
3.Volome Biji :2 ml
4.Jumlah panen :25 batang
5.Berat Basah tumbuhan:6,7 gr
6.Panjang tunas :

No.Tanaman Panjang Tanaman (Cm)
1 21,2
2 21,1
3 21
4 19
5 20
6 21
7 22
8 18
9 18,5
10 19,5
Jumlah 201,3
.Panjang rata-rata : 201,3 Cm : 10 = 20,3 cm
7. Panjang Akar :

No.Tanaman Panjang
Akar (Cm)
1 5,3
2 7
3 11
4 5
5 10
6 5
7 8,4
8 6
9 8
10 10
Jumlah 75,7
Panjang rata-rata :75,7 Cm /10 = 7,57 cm
8.Total Volume Tanaman : 10 Ml
9.Berat kering tanaman :0,9 gr
Kelompok 3 :
Tanaman di tempat gelap
1.Berat basah biji :1,6 gr
2.Volume Biji : 1 ml
3.Jumlah panen : 16 Batang
4.Panjang tunas :

No.Tanaman Panjang Tunas (Cm)
1 48
2 44
3 48,3
4 45,6
5 47
6 38
7 40
8 54
9 43
10 44
Jumlah 451,9
Panjang Rata-rata :451,9/10 = 45,19 cm
5.Panjang akar :
No.Tanaman Panjang Akar (Cm)
1 6
2 13
3 5
4 9
5 9
6 10
7 9
8 6
9 8
10 9
Jumlah 84
Panjang rata-rata : 84 cm/10 = 8,4 cm
5.Volume total : 8 ml
6.Berat kering tanaman : 0.2 gr
7.Berat basah tumbuhan:5,7 gr
B.PEMBAHASAN
Pada biji kelompok satu dapat dikatakan bahwa volume air dalam sel berkurang pada saat
pengovenan selama 48 menit sebanyak 0,7 gr.Hal ini menandakan bahwa pada saat proses
pengovenan,air yang berada di dalam sel menguap dan di lepaskan.
Pada tumbuhan kelompok 2 pertumbuhan terjadi cukup baik,dan dari 20 biji kacang hijau yang
di tanam semuanya dapat di panen.Hal ini dapat di jelaskan karena pada tumbuhan kelompok 2
ini mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya untuk hidup. Misalnya cahaya matahari dan
kelembaban yang baik untuk menunjang factor tumbuh. Hal ini sesuai dengan literature yang
menatakan bahwa Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting
dalam kehidupan dan pekembang biakan suatu species.Pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,tergantung pada tersedianya
merisitem,hasil asimilasi,hormone dan substansi pertumbuhan lainnya,serta lingkungan yang
mendukung.
Secara empiris,pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X
lingkungan (internal dan eksternal).
Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di defenisikan.Pertumbuhan berarti
pembelahan sel dan pembesaran sel.Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan
merupakan proses yang tidak dapat berbalik.Proses differensiasi seringkali dianggap
pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan sebagai factor
eksternal (lingkungan) dan factor internal (genetic) Dikelompokkan sebagai berikut:

Faktor Eksternal :
1.Iklim:Cahaya,temperature,air,panjang hari,angina dan gas.

2.Edafatik (tanah):tekstur,struktur,bahan organic,dan kapasitas pertukaran kation.

3.Biologis:Gulma,serangga,organisme penyebab penyakit,nematode,macam-macam tipe
herbivore, dan mikro organisme tanah.

Faktor internal:
1.Ketahanan terhadap tekanan iklim,tanah dan biologis.
2.Laju fotosintesis.
3.Respirasi
4.Klorofil,karotein, dan kandungan pigmen lainnya.
5.Pembagian hasil asimilasi N.
6.Tipe dan letak merisitem.
7.Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.
8.Aktivitas enzim.
9.Pengaruh langsung gen ( Heterosis,epistasi ).
10.Differensiasi.
Dari leteratur diatas dapat kita simpulkan bahwa factor cahaya sangat penting dalam proses
pertumbuhan pada tanaman.
Sedangkan pada tumbuhan kelompok 3 tumbuhan yang dapat dipanen hanya 16 dari 20 bibit
yang ditanam.Hal ini dapat dijelaskan karena mungkin pada tanaman yang ditanam pada daerah
gelap ini tidak mendapatkan cahaya yang merupakan sumber uatama bagi kehidupan dan
pertumbuhan tanaman.Sedangkan pada pengurangan berat basah yang menjadi berat kering saat
bproses pengovenan ini terjadi karena pelepasan air dalam sel tumbuhan akibat dari adanya suhu
tinggi.Hal ini juga dujelaskan dalam literature yaitu Perubahan berat kering. Rasio berat akar
terhadap berat pucuk tanaman sangat mudah bersifat plastis,pada tanaman-tanaman yang cukup
di tanam di tanah yang tidak subur,rasio akar terhadap bagian pucuk tanaman cenderung sangat
besar.Sebab untuk sebagian besar tanaman hijauan,daun merupakan komponen yang besar dari
bagian pucuk tanaman,dank arena fungsi batang adalah untuk mendapatkan daun didalam iklim
cahaya yang cocok dapatlah diharapkan rasio berat daun (LWR) menjadi sama variasinya.Bukti
keadaan ini memanglah belum jelas.LWR hanya peka terhadap perubahan temperature,panjang
siang hari,factor-faktor tanah namun tidak peka terhadap intensitas cahaya,iradiasi total harian
atau susunan spectrum radiasi.(Fitter A.H 1994)
Selain dari factor tersebut diatas ada tidaknya cahaya yang mengiringi proses pertumbuhan
tanaman dapat juga berpengaruh terhapad penyerapan O2. yang mana dikatakan dalam literature
yaitu Pengamatan tingkat respirasi selama fotosintesis memerlukan penguatan teknik-teknik
isotop kerena kedua proses tersebut mengikuti reaksi keseluruhan yang sama dalam arah yang
berlawanan.Digunakan dalam fase gas untuk memantau pengambilan respirasi.Didalam
pencahayaan lemah penganbilan O2 lebih lemah dan lambat dari pada didalam gelap; pada
intensitas tinggi ia akan naik dan dapat melebihi kecepatan didalam gelap 3-4 kalu dengan
penyesuaian kembali di dalam ~ 1 menit.Penghambatan parsial pengambilan O2 didalam cahaya
lemah terbukti dibuat peka oleh panjang gelombang yang panjang.Ini dianggap berasal dari
operasi siklis system yang menghasilkan ATP yang bisa diduga membatasi ADP yang tersebia
untuk fosforilasi ini menghambat proses respirasi terakhir.Dipihak lain cahaya gelombang
pendek yang paling efektif didalam evolusi secara fotosintesis membuat peka pengambilan
oksigen yang meningkat di dalam cahaya kuat.




JAWABAN PERTANYAAN
1.Kadar air pada biji = 1,7 -1 / 1,7 x 100 %
=41,17
2.Kadar air kelompok 2
=6,7-0,9/6,7 x 100 %
=86,56
Kadar air kelompok 3
=5,7-0,2/5,7 x 100 %
=96,49

3. a.Air yang dapat diserap biji kelompok 2 adalah

b.Air yang dapat diserap biji kelompok 3 adalah

4.Pertambahan volume pada tanaman yang tumbuh di
a.Tempat gelap 8ml - 1,9ml=6,1ml
b.Tempat terang 10ml - 2ml=8ml

5.Agar kita dapat mengetahui jumlah pertambahan volume pada sample tanaman yang di uji
cobakan.

6.Cahaya berpengaruh terhadap perkembangan sel karena cahaya padat mengektifkan ADP yang
berada di dalam sel menjadi ATP hingga sel dapat beraktifitas dan menghasilkan energi untuk
tumbuh dan berkembang.




LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN II
PERKEMBANGAN KECAMBAH DALAM TEMPAT GELAP DAN TERANG






OLEH
RITA YULIZA
A1C405070
BIOLOGI B 2005

















PROGRAM STUDI BIOLOGI
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2007

DAFTAR PUSTAKA


Fitter.A.H 1994.Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM university:Yogyakarta

Fahn,A.1992.Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3.UGM university:Yogyakarta

Harjadi,Sri Setyadi.1979. Pengantar Agronomi.Garmedia : Jakarta

Wilkins.M.B.1992.Fisiologi Tanaman.Bumi Aksara : Jakarta
Diposkan oleh Yuliza's Blog di 22.09

Anda mungkin juga menyukai