Anda di halaman 1dari 28

6

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Internet
2.1.1 Pengertian Internet
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia
tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan
sebagai jaringan laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri
dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.
Internet juga merupakan sumber daya informasi yang menjangkau
seluruh dunia, sumber daya informasi ini sangat luas dan sangat besar sehingga
tidak ada satu orang, satu organisasi atau satu negara yg menanganinya sendiri.
Menurut Thomas (1997), internet adalah sebuah world wide, bentuk
jaringan bebas menggunakan jaringan line telepon, terdiri dari jutaan pengguna
diseluruh dunia yang membuat koneksi melalui modem dan dapat
berkomunikasi satu sama lain.
2.1.2 Sejarah Internet
Pada awalnya internet merupakan jaringan komputer yang di bentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA
yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Net), dimana
mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software
komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak
yang tidak terduga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang
7
bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan
akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal untuk
pembangunan protokol baru yang sekarang di kenal sebagai TCP/IP (Transfer
Control Protocol / Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer.
Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department Of
Defenses) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan
menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila
terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat,
yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada awalnya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu :
Stanford Research Institute, University of California at Santa Barbara,
University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun
1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972.
Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan
semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat
ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu MILNET untuk
keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-
militer seperti universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya
dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan
menjadi internet.


8
2.1.3 World Wide Web (WWW)
World wide web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang
saling berhubungan satu dengan lainnya. Satu set protokol yang
mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah
software yang membuatnya bekerja dengan mulus. Web menggunakan teknik
hypertext dan multimedia yang membuat internet mudah digunakan, dijelajahi,
dan dikontribusikan.
Web merupakan sistem yang menyebabkan pertukaran data di internet
menjadi mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar :
a. Server web : sebuah komputer dan software yang menyimpan dan
mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui
internet.
b. Browser web : software yang dijalankan pada komputer pemakai
atau klien yang meminta informasi dari server web
yang menampilkannya sesuai dengan file data itu
sendiri.
Web juga merupakan salah satu sumber daya yang disediakan oleh
internet, berupa suatu jaringan server web yang berbasiskan hiperteks, tempat
situs-situs yang di akses melalui web browser saling terkoneksi dengan
menggunakan protkol HTTP. Koneksi web ini menggunakan arsitektur client
/server.
Web menjadi pandangan yang sangat penting terhadap internet. Pertama,
world wide web ini menyediakan akses terhadap huruf, ukuran, gaya huruf, dan
termasuk gambar dari layar dengan perawatan yang tidak khusus. Suara dan
9
gambar juga mungkin, meskipun terlalu besar untuk di download dan di dengar
atau pun di lihat.
Web merupakan perangkat yang cepat sekali populer, hal ini dikarenakan
hal-hal rumit dapat diotomatisasi oleh web sehingga user tidak dipusingkan
oleh proses-proses yang sesungguhnya terjadi dan kemampuannya untuk
menamplkan kata-kata, tipografi, dan gambar di layar komputer, bahkan suara.
Contoh web browser yang terkenal antara lain Internet Explorer dan Netscape
Communicator.
2.1.4 Web Server
Web server berfungsi untuk menyimpan dokumen yang disebut web
pages (halaman web) dalam format HTML dan mengirimkannya ke web
klien berdasarkan permintaan klien, yang disebut browser. Meminta
dokumen dari server dengan mengirimkan URL dokumen ke server. Bila
sebuah browser mengirimkan sebuah URL yang hanya menamai web
server dan bukan sebuah hal tertentu, maka server mengirimkan sebuah hal
default, yg dikenal sebagai homepage ke browser. Server mengirim hal-hal
ke browser atau mengirim sebuah tanggapan bila halaman tidak tersedia
dengan menggunakan protokol HTTP.
2.1.5 Istilah Internet
2.1.5.1 HTML
HTML (Hypertext Markup Language) digunakan untuk
membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak orang menyebutnya
sebagai suatu bahasa pemograman, HTML sebenarnya sama sekali
bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dari namanya ,
10
HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML digunakan untuk
melakukan mark up (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda
tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang
ditandai.
2.1.5.2 HTTP
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang
diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu
dokumen yang disediakan di web server.
Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk
mengakses web pages. Selain HTTP terdapat pula Secure HTTP yang
dikembangkan oleh Enterprise Integration Technology (EIT), National
Centre for Supercomputing Application (NCSA), dan RSA Data
Security. Secure HTTP ini adalah HTTP yang aman dimana antara user
dan server menggunakan suatu form entry data. User dapat mengklik
pada sebuah tombol persetujuan yang aman, dan program kilen akan
menjalankan kunci keamanan bagi sesi tersebut dengan form tersebut.
HTTP merupakan serangkaian aturan untuk pertukaran file (teks,
grafik, gambar, suara, video, dan file multimedia yang lain) di dalam
world wide web. Berhubungan dengan protokol TCP/IP yang
merupakan protokol utama dalam pertukaran informasi di internet,
HTTP adalah sebuah protokol aplikasi.
Konsep dasar yang merupakan bagian dari HTTP termasuk ide
bahwa di dalam file bisa terdapat referensi ke file lain dimana
pemilihan file tersebut akan memicu terjadinya transfer request .
11
Beberapa web server dalam memenuhi layanan akan HTML dan file-
file lain yang dapat dilayaninya, menambahkan sebuah HTTP daemon,
yaitu program yang didesain untuk menunggu HTTP request dan
melayani request bilamana terjadi. HTTP request ini berasal dari
HTTP client seperti web browser.
2.2 Intranet
2.2.1 Pengertian Intranet
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet,
diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Intranet adalah sebuah sistem yang
menggunakan teknologi internet, seperti browser dan web server untuk
mengatur komunikasi dan berkolaborasi melalui private network dari komputer
desktop. Intranet umumnya juga terkoneksi ke internet sehingga
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dan data dengan jaringan
intranet lainnya (internetworking) melalui backbone internet.
Kompatibilits intranet (sebagaimana internet) sangat tinggi terhadap
sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan,
dikonfigurasi ulang. Dukungan aplikasi, program dan sistem operasi yang luas
akibat popularitas internet menjadikan intranet sebagai LAN masa depan.
2.2.2 Keunggulan Intranet
Keistimewaan fasilitas intranet yang tidak terdapat pada jaringan lokal
(LAN) konvensional adalah :
a. Tampilan web (grafis, multimedia) pada sistem operasi, navigasi,
aplikasi maupun databasenya.
12
b. Fasilitas standar internet : surat elektronik (E-mail), transfer file
(FTP), emulasi terminal jarak jauh (Telnet, Rlogin), pengendalian
peralatan network jarak jauh (SMNP).
c. Aplikasi internet yang kaya seperti search engine, mailing list,
newsgroup, archie, gopher, wais, dan sebagainya.
d. Script programming universal Common Gateway Interface (CGI),
Perl, Visual Basic, C dan J ava yang mendukung operasi database.
e. Teknologi LAN seperti manajemen database, sistem terdistribusi,
client server, sharing resources dan peripheral tetap dipertahankan.
2.3 Sistem
2.3.1 Pengertian Sistem
Menurut McLeod (2001,p.11), sistem didefinisikan sebagai sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Sedangkan menurut Mulyadi (1993,p.6), sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan pokok
perusahaan.
Menurut Mulyadi (1993,p.10), ada beberapa karakteristik sistem, yaitu
sebagai berikut :
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang membentuk sub sistem.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
13
2.3.2 Pengertian Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang
digunakan untuk pengambilan keputusan (J ogiyanto,1999,p.8). Informasi
adalah data yang telah diproses atau data yang mempunyai arti
(McLeod,2001,p.15).
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
fakta. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu,
sedangkan fakta (fact) berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan
orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Laudon (2003,p.7) secara teknis, sistem informasi didefinisikan
sebagai kumpulan komponen saling berhubungan yang mengumpulkan (yang
mengambil), memproses, menyimpan, dan mendistribusi informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan, pengkoordinasian, pengendalian analisa,
dan menampilkannya dalam suatu organisasi. Dimana teknologi informasi itu
meliputi hardware, software, data, teknologi penyimpanan, dan penyedia
jaringan suatu portfolio dari pembagian sumber teknologi informasi pada
organisasi.
Menurut Cushing (1994,p.6), sistem informasi merupakan pengaturan
peralatan yang mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data serta
peralatan untuk menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi
sehingga organisasi dapat tercapai tujuan dan sasaran.
14
2.3.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Aset
Manajemen Aset adalah bagian dari suatu lembaga atau departemen yang
memberdayakan aset-aset tetap yang dimiliki sesuai fungsi dan kegunaannya.
Sistem Informasi Manajemen Aset adalah sistem informasi berbasis web
atau intranet yang bertujuan menatausahakan barang inventaris milik/kekayaan
negara di lingkungan suatu instansi pemerintahan. Sistem berbasis intranet
memungkinkan pengecekan dan pengawasan secara langsung melalui jaringan
komputer dari penatausahaan paling atas ke yang paling bawah. Biasanya
Sistem Informasi Manajemen Aset menyediakan bermacam-macam fasilitas
untuk proses penatausahaan barang meliputi pengkodean barang inventaris,
pencarian data barang, opname fisik dan pemeliharaan barang dan pembuatan
laporan.
2.3.5 Pengertian Rancangan Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berkumpul, berhubungan satu sama lain untuk melakukan suatu kegiatan untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan, dan
sasaran atau tujuan (J ogiyanto,1999,p.1-3).
Rancangan Sistem adalah proses mengidentifikasi proses-proses dan data
yang diperlukan oleh sistem baru. J ika sistem yang dirancang adalah sistem
berbasis komputer, perancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan
yang digunakan (McLeod,2001,p.192).
Rancangan Sistem terdiri dari dua kelompok yaitu :
15
a. Sistem Konseptual
Perancangan dibuat berdasarkan kebutuhan user dan dibuat kerangka
kerja untuk penerapannya.
b. Sistem Fisik
Perancangan dibuat berdasarkan rancangan, kemudian dibuat
spesifikasi detailnya, yang nantinya dapat dipergunakan untuk
pembuatan dan pengetesan program.
2.3.6 Pengertian Analisis Sistem
Pengertian Analisis Sistem (System Analysis) menurut J ogiyanto
(1999,p.129) merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Di dalam tahap analisis system terdapat langkah-langkah dasar yang
harus dilakukan oleh analis system sebagai berikut :
a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
b. Understand, yaitu memahami kerja system yang ada.
c. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Tahapan sistem analisis dilakukan setelah perencanaan sistem dan
sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan
sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga
kesalahan di tahapan selanjutnya.
16
2.4 Database
2.4.1 Pengertian Database System
Database system merupakan sistem penyimpanan informasi yang
terorganisasi secara komputer sehingga memudahkan pemakai dalam
pengolahan dan penggunaannya. Database system sendiri digambarkan sebagai
suatu lemari file yang berisi kumpulan file-file data yang terkomputerisasi.
Pemilik lemari dapat melakukan berbagai bentuk tindakan terhadap sistem
yang dimilikinya, seperti :
a. Penambahan file baru.
b. Penambahan pada file yang ada.
c. Pengambilan data pada file yang ada.
d. Pemutakhiran data pada file yang ada.
e. Penghapusan data pada file yang ada.
f. Penghapusan file yang tidak perlu.
Tujuan dari database system adalah melakukan perawatan informasi,
informasi tersebut dapat disajikan kapan saja apabila dibutuhkan oleh
pengguna.
2.4.2 Komponen Database System
Database system terdiri dari 4 komponen penting :
a. Data
Data, yang bergantung pada konfigurasi sistem. Konfigurasi sistem
mempengaruhi bentuk data yang dipakai, apakah data tersebut
digunakan oleh satu atau beberapa orang dalam waktu yang sama.
Karenanya database, terutama sistem besar, harus terintegrasi dan
17
dipakai bersama-sama. Database terintegrasi yang dimaksud adalah
kumpulan data yang berhubungan satu sama lain. Pengertian
penggunaan bersama-sama adalah setiap bagian dari data yang ada
dalam database dapat digunakan oleh beberapa user pada waktu yang
bersamaan dan pada waktu yang berbeda.
b. Hardware
Hardware, yang diperlukan oleh sistem manajemen database untuk
mengolah/menyimpan database.
c. Software
Software, yang menghubungkan antara fisik database dengan user,
yaitu sistem manajemen basis data (DBMS/Database Management
System). Semua fungsi yang dibutuhkan user dalam melakukan
manipulasi data yang tersedia, seperti : membuat file, menghapus
data, menambah data ataupun mengubah data.
d. User, terdapat 3 kelas pengguna database yaitu :
Programmer aplikasi yang menulis program piranti lunak yang
dapat mengakses database.
Pengguna akhir (end-user) yang menggunakan piranti lunak
dalam mengakses database.
Administrator database (DBA/Database Administrator) yang
bertanggung jawab terhadap keseluruhan sistem database.


18
2.4.3 DBMS (Database Management System)
Menurut Ramakhrishman dan Gehrke (2000, p3), DBMS adalah software
yang dirancang untuk membantu dalam memelihara dan menggunakan
kumpulan data yang berukuran besar dan kebutuhan banyak sistem sesuai
dengan kegunaan masing-masing.
DBMS memberikan banyak kegunaan masing-masing :
a. Kemandirian data (data independence).
b. Effisien dalam mengakses data (efficient data access).
c. Keamanan dan integritas data (data integrity and security).
d. Administrasi data (data administration).
e. Akses bersama dan perbaikan dari kerusakan data (concurent access
and crash recovery).
f. Waktu pembangunan aplikasi yang singkat (reduce application
development time).
2.4.4 RDBMS (Relational Database Management System )
Database relational adalah sebuah kumpulan dari relasi dengan
membedakan nama relasi. Database disimpan dalam tabel dan tabel
mengandung data yang berhubungan/entity, misal orang, produk, pesanan, dan
lain sebagainya. Tujuannya adalah menjaga tabel tetap kecil dan dapat dikelola
serta entity-entity yang terpisah disimpan di dalam tabel-tabel yang tersendiri.
Relational database management/relational DBMS atau disingkat RDBMS
system secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sistem dimana data
dilihat oleh penggunanya hanya sebagai tabel dan operator yang digunakan
19
oleh pengguna, misalnya untuk mengambil data adalah operator yang dapat
menghasilkan tabel baru dari tabel yang lama.
Database relational adalah sekumpulan data yang saling berhubungan
yang selanjutnya dikenal sebagai RDBMS (Relational Database Management
System), sebuah sistem management database yang digunakan secara luas saat
ini karena konsistensinya dalam menyajikan data.
2.4.5 Postgre SQL
2.4.5.1 Pengertian PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah objek relatioanal database server
(database management system) yang bebas. Menawarkan alternative
untuk sistem database yang lain, dan mirip dengan projek open source
yang lain seperti Apache, Linux, dan Mediawiki. PostgreSQL tidak
dikontrol oleh perusahaan tunggal, tapi diandalkan oleh sebuah
komunitas global dari pengembang dan perusahaan pengembangan.
2.4.5.2 Sejarah PostgreSQL
PostgreSQL pertama kali mulai diimplementasikan pada tahun
1986, dan merupakan sistem database open source paling maju yang
tersedia pada saat sekarang ini. Pendahulu postgreSQL adalah Ingres,
sebuah database developed pada Universitas of California di Berkeley
(1977-1985). Dari tahun 1986 sampai 1994, Micheal Stonebraker
memimpin sebuah tim yang berfokus pada pengembangan sebuah
object-relational database server yang disebut Postgre.


20
2.5 Metode Analisis dan Perancangan
2.5.1 Rekayasa Piranti Lunak
2.5.1.1 Pengertian Piranti Lunak
Piranti lunak dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Instruksi-instruksi (program komputer) yang bisa dijalankan
akan memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diharapkan.
b. Struktur data yang memungkinkan program untuk
memanipulasi informasi secara memadai.
c. Dokumen-dokumen yang menjelaskan operasi dan
penggunaan program-program.
Dengan pengertian diatas, maka piranti lunak merupakan
komponen sentral di dalam aktifitas yang komplek. Dengan alasan
kompleksitas tersebut, maka hal ini merupakan suatu tantangan untuk
dapat menghasilkan perangkat lunak yang memerlukan suatu
kekhususan dan teknik yang memadai.
2.5.1.2 Karakteristik Piranti Lunak
Pressman (1997, p10), untuk mengerti piranti lunak penting
menyelidiki karakteristik software. Adapun sifat-sifat atau karakteristik
piranti lunak antara lain :
a. Piranti lunak didasarkan pada konsep logika, bukan sebagai
elemen fisik. Sehingga piranti lunak memiliki karakteristik
yang berbeda dengan perangkat keras.
b. Piranti lunak dapat dikembangkan atau direkayasa, sehingga
piranti lunak tidak diproduksi dari manufaktur.
21
c. Piranti lunak tidak rusak.
Perbedaan antara piranti lunak dan perangkat keras :
a. Keduanya (piranti lunak dan perangkat keras) dituntut untuk
menuju pada perancangan yang baik, tetapi pada perangkat
keras dititikberatkan pada kualitas untuk manufaktur
(pembuatan).
b. Biaya untuk pembuatan piranti lunak ditentukan oleh orang
(engineer).
2.5.1.3 Pengertian Rekayasa Piranti Lunak
Rekayasa Piranti Lunak (RPL) menurut Pressman (1997, p23),
yaitu penetapan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam
langkah mendapatkan piranti lunak yang ekonomis yaitu piranti lunak
yang terpercaya dan bekerja efisien pada mesin (komputer).
Meskipun terdapat beberapa definisi tentang RPL, semuanya
dititikberatkan pada rekayasa dalam pengembangan piranti lunak.
Untuk pengembangan piranti lunak terdapat tiga kunci elemen, yaitu :
a. Metoda
Menyediakan cara bagaimana RPL dengan cara teknis dapat
membangun piranti lunak. Pada metode tersebut
dititikberatkan pada pekerjaan yang meliputi : perencanaan
proyek dan estimasi, analisa sistem dan pengusulan piranti
lunak, desain dari struktur data, arsitektur program,
pengkodean, pengetesan, dan pemeliharaan.

22
b. Alat Bantu (tool )
Alat bantu dapat menyediakan pendukung otomatisasi atau
rekayasa piranti lunak otomatisasi untuk metode. Ketika tools
sudah terintegrasi, maka akan membentuk informasi yaitu
yang akan digunakan pada proses selanjutnya. Suatu sistem
untuk menunjang pengembangan rekayasa piranti lunak
disebut CASE (Computer Aid Software Engineering).
Prinsip CASE adalah untuk mempermudah penggambaran
diagram yang digunakan untuk memperjelas rencana
pengembangan rekayasa piranti lunak.
c. Prosedur
Prosedur pada RPL adalah sebagai penggabungan yang dapat
mencakup metode dan tool, mengesampingkan rasionalitas
dan pengembangan yang memadai didalam komputer piranti
lunak. Sehingga prosedur dapat dipresentasikan sebagai urutan
didalam metode yang akan digunakan, yang selanjutnya juga
sebagai keluaran seperti dokumen, laporan, formulir yang
dibutuhkan.
Dengan tiga elemen diatas RPL dapat mengatasi batas pada
software , dimana RPL dapat menyelesaikan segala aspek kesulitan
pada software.



23
2.5.1.4 Sofware Development Life Cycle
Software development life cycle adalah fase pendekatan untuk
analisa dan desain untuk suatu sistem yang dikembangkan melalui daur
tertentu dari analisa dan aktifitas user. Software development life cycle
dibagi kedalam enam fase. Beberapa aktifitas dapat dilakukan
bersamaan dan berulang-ulang sehingga lebih mudah menggunakan
software development life cycle ini sebagai suatu fase, bukan suatu
tingkat pengembangan.
Aktifitas utama dari tiap-tiap fase SDLC (Hoffer, 2004,p21-23):
a. Project Identification and Selection
Identifikasi kebutuhan dari sebuah sistem baru atau yang
sedang berjalan.
b. Project Initiation and Planning
Masih dalam fase permulaan, investigasi dari masalah sistem
atau peluang yang ada di tangan dan presentasi mengenai
alasan-alasan mengapa sistem perlu atau tidak perlu
dikembangkan oleh organisasi.
c. Analysis
Analis mempelajari prosedur-prosedur dan sistem informasi
terkini yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas
organisasi.
d. Logical System
Secara teori sistem ini harus bisa diimplementasikan di
berbagai hardware dan sistem software. Idenya adalah untuk
24
memastikan sistem berfungsi seperti yang diinginkan. Logical
design mengkonsentrasikan pada aspek bisnis dari sistem.
e. Physical Design
Merubah logical design ke physical design atau technical
spesification.
f. Implementation
Merubah spesifikasi-spesifikasi sistem menjadi sebuah sistem
yang bekerja, melakukan pengetesan pada sistem dan
kemudian penggunaan sistem pada organisasi.
g. Maintenance
Di maintenance, programmer melakukan perubahan yang
diminta user dan modifikasi sesuai perubahan kondisi bisnis.
2.5.2 Use Case Diagram
Use case diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi
antara sistem dengan lingkungan yang berada di luar sistem. Dengan kata lain,
use case memvisualisasikan siapa pengguna sistem dan bagaimana user
berinteraksi dengan sistem tersebut.
Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti Actor, Use
Case, Undirectional Association, Generalization.
a. Actor
Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subjek
(pelaku) dalam suatu proses.


25
b. Use case
Use case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu software. Use
case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang
Actor.
c. Relasi
Relasi menggambarkan hubungan antara Actor dan use case. Relasi-
relasi tersebut dapat dibagi menjadi :
undirectional association
generalization
dependency
d. Use Case Narative
Suatu penggambaran secara tekstual suatu event business dan
bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem tersebut untuk
menyelesaikan suatu tugas.
2.5.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Eentity relationship diagram merupakan representasi dari model data
konseptual antara data dictionary yang mengorganisasi data yang
direpresentasikan oleh entitas-entitas yang ada dalam suatu organisasi.
Ada dua pendekatan dalam pembuatan entity relationship diagram yaitu:
a. Basic Relationship Model
ERD yang direpresentasikan ini menggunakan simbol-simbol yang
dasar dengan menghubungkan hubungan antar entitas yang ada dalam
satu organisasi.
26
b. Database Relationship Model
ERD dalam model ini menggunakan struktur data sebagai acuan yang
merepresentasikan hubungan antar entitas. Database relationship
model merepresentasikan hubungan antar entitas dalam organisasi.
2.5.4 Data Flow Diagram (DFD)
DFD digunakan untuk mendokumentasikan aliran data secara logikal
melalui serangkaian proses dan prosedur yang mencakup sumber eksternal dan
tujuan data, kegiatan-kegiatan yang mentransform data, dan menyimpan atau
mengumpulkannya. Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh
Tom The Marco (1978) dan Gean & Sarson (1979) dengan menggunakan
pendekatan metode analisis sistem terstruktur.
Simbol-simbol pada aliran data DFD :
a. Entitas eksternal (terminal)
Entitas yang berada diluar sistem, yang memberikan data kepada
sistem (source) atau yang menerima informasi dari sistem (sink).
Simbol yang digunakan :
b. Proses
Menggambarkan apa yang dilakukan oleh sistem. Proses berfungsi
untuk mentransformasikansatu atau beberapa data masukan menjadi
satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa data masukan
serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran.
Simbol yang digunakan :

27
c. Data flow
Menggambarkan aliran data dari satu entitas ke entitas lainnya. Tanda
panah menggambarkan aliran data yang bisa terjadi antara dua proses
yang berurutan, dari data store ke proses atau sebaliknya dan dari
proses ke sink. Simbol yang digunakan :
d. Data store
Data store berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Suatu proses
dapat mengambil data atau memberikan data ke data store. Simbol
yang digunakan :
Tingkatan pada DFD :
a. Diagram konteks
Menggambarkan seluruh input ke atau output ke sistem. Diagram
konteks ini merupakan level tertinggi dari DFD.
b. Diagram nol
Merupakan rincian dari diagram konteks dan memperlihatkan data
store yang digunakan.
c. Diagram rinci
Merupakan rincian diagram diatasnya.






28
2.5.5 State Transition Diagram (STD)
STD merupakan modelling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan
pada waktu dari suatu sistem. Pada mulanya STD hanya digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang memiliki sifat real time.
Komponen-komponen STD :
a. State
Menggambarkan suatu keadaan pada suatu waktu.

b. Perubahan State
Menunjukkan arah ke state berikutnya dari state sebelumnya.

Pada STD ada tiga state, antara lain :
a. Initial State
Merupakan state awal dari suatu sistem, dimana tidak boleh lebih dari
satu.
b. Successor State
State penerus dari state sebelumnya.
c. Final State
Merupakan state akhir dari suatu sistem, bisa lebih dari satu state.





29
2.6 Teori Lainnya
2.6.1 Sejarah Teknologi Java
Bahasa pemrograman J ava merupakan suatu bahasa pemrograman yang
dikembangkan oleh Sun Microsystem di California pada tahun 1991, yang
dipimpin oleh J ames Gosling. Bahasa pemrograman J ava adalah bahasa
pemrograman berbasis object oriented yang modern. J ava memiliki sintaks
yang mirip dengan bahasa C dan C++, tetapi J ava menghilangkan banyak
kelebihan C dan C++ yang menjadikan C dan C++ menjadi kompleks,
membingungkan dan tidak aman. J ava platform dikembangkan untuk
mengakomodasikan masalah pembangunan piranti lunak untuk media yang
terhubung ke jaringan. J ava dirancang untuk mendukung arsitektur komputer
yang berbeda-beda. Untuk mencapai kebutuhan tersebut, sebuah program yang
telah dikompilasi harus dapat dipindahkan di dalam jaringan, bekerja di client
dan menjamin keamanan client yang memakainya.
J ava merupakan salah satu bahasa pemrograman yang multi-platform,
maksudnya bahasa pemrograman ini dapat dijalankan pada sistem operasi yang
berbeda-beda. Namun untuk dapat menjalankan program J ava, sistem operasi
tersebut harus memiliki Java Virtual Machine (J VM) yang sudah ter-install di
dalamnya.
(http://java.sun.com/docs/books/vmspec/2nd-edition/html/Introduction.doc.html).
2.6.2 Java Virtual Machine
J ava Virtual Machine (J VM) merupakan inti dari J ava platform. J VM
sebenarnya adalah komponen teknologi yang bertanggung jawab untuk
30
menangani perangkat keras, sistem operasi, hasil kompilasi dari program J ava
(file .class) dan melindungi user dari program yang tidak dikenali.
J VM adalah sebuah mesin komputasi yang abstrak. Seperti sebuah mesin
komputasi yang nyata, J VM memiliki suatu rangkaian instruksi dan
memanipulasi area memory pada saat runtime. Sangat beralasan dalam
mengimplementasikan suatu bahasa pemrograman dengan menggunakan
sebuah virtual machine, karena dengan menggunakan mesin virtual tersebut,
bahasa pemrograman yang dibuat hanya tergantung kepada mesin virtual
tersebut, tidak lagi tergantung terhadap jenis perangkat keras yang digunakan
oleh mesin atau jenis sistem operasi yang digunakan, karena penanganan
terhadap mesin dan sistem operasi merupakan tugas dari J VM.
J VM tidak mengenali bahasa pemrograman J ava, J VM hanya mengenali
format binary, format file class. Sebuah file class mengandung instruksi J VM
atau yang disebut bytecode.
(http://java.sun.com/docs/books/vmspec/2nd-edition/html/Introduction.doc.html )
2.6.3 Sejarah J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
J 2EE diperkenalkan pada tahun 1998, yang mendefinisikan sebuah
arsitektur multitier untuk Enterprise Information System (EIS). Platform J 2EE
menentukan komponen aplikasi logis di dalam sebuah sistem dan
mendefinisikan aturan pada proses pengembangan.
2.6.4 J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
J 2EE menggunakan model aplikasi multitier terdistribusi untuk aplikasi
perusahaan. Application logic dibagi menjadi komponen-komponen sesuai
31
fungsinya, dan komponen-komponen aplikasi lainnya yang membuat J 2EE
terinstal di komputer yang berbeda bergantung pada tier di lingkungan J 2EE.
Two multitiered J2EE applications terbagi menjadi :
a. Komponen client-tier yang berjalan di komputer klien.
b. Komponen web-tier yang berjalan di J 2EE server.
c. Komponen business-tier yang berjalan di J 2EE server.
d. Enterprise information system (EIS)-tier software yang berjalan di
EIS server.


Gambar 2.1 Aplikasi multitier
Komponen web J 2EE dapat berupa servlet atau jsp. Servlet adalah kelas-
kelas bahasa pemrograman J ava yang secara dinamis memproses permintaan
(request) dan membangkitkan respons. J SP adalah dokumen berbasis teks yang
dieksekusi sebagai servlet, tetapi mengizinkan pendekatan lebih alami untuk
membuat isi statis.
32
Arsitektur J 2EE dengan platform independen berbasis komponen,
membuat aplikasi J 2EE mudah untuk dibuat karena login bisnis
diorganisasikan ke dalam komponen yang dapat digunakan ulang (reusable).
J 2EE server juga menyediakan layanan dalam bentuk sebuah kontainer untuk
tiap tipe. Kontainer adalah antarmuka di antara sebuah komponen dan platform
low level spesifik yang mendukung komponen. Kontainer juga mengatur
layanan yang tidak dapat dikonfigurasi seperti enterprise bean dan daur hidup
servlet, koneksi database, data persistence, dan akses platform J 2EE API
(Application Programming Interface).
Proses penyebaran (deployment) menginstal komponen-komponen aplikasi
J 2EE ke kontainer J 2EE seperti gambar berikut :

Gambar 2.2 J2EE server dan kontainer
Server J2EE adalah bagian runtime dari sebuah produk J 2EE. J 2EE server
menyediakan kontainer web dan EJ B (Enterprise Java Beans).
EJB adalah pengatur eksekusi dari enterprise bean untuk aplikasi J 2EE. EJ B
dan kontainernya berjalan di server J 2EE.
33
Web container adalah pengatur eksekusi dari komponen J SP dan servlet untuk
aplikasi J 2EE.
Application client container adalah pengatur eksekusi komponen aplikasi
klien. Aplikasi klien dan kontainernya berjalan di klien.
Applet container adalah pengatur eksekusi dari applet. Terdiri dari sebuah web
browser dan plug in yang berjalan di klien secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai