Anda di halaman 1dari 3

Ciri - Ciri Trypanosoma 1. Merupakan parasit didalam sistem sirkulasi dan jaringan 2.

Terdapat pada
semua vertebrata 3. Parasit pada ternak dan Manusia 4. Hidupnya didaerah tropis 5. Dapat menyebabkan
penyakit tidur 6. Menyebabkan penyakit sura pada ternak 7. Menyebabkan penyakit Chagas pada manusia
8. Tidak pathogen pada burung, reptilia, amphibian ataupun pisces 9. Ditularkan melalui tinja maupun
vektor 10. Memiliki bentuk seperti daun atau kadang-kadang berbentuk bulat berisi satu inti Anggota dari
Genus Trypanosoma
Trypanosoma evansi Terdapat didaerah Afrika Utara, Asia dan Amerika Tropis. Ditemukan pada semua
hewan peliharaan dan pada hewan liar, menyebabkan penyakit sura. Ditemukan dalam darah dan limfe
dan tidak menyebabkan ensefalitis. Panjang 15-34 mikron, tubuh langsing atau bentuk yang sedang
maupun bentuk buntak. Trypanosoma evansi berkembang biak dengan pembelahan ganda yang
memanjang dalam darah dan ditularkan secara mekanis melalui lalat penggigit. Vektornya berupa
Tabanus (Lalat kuda) dan Chryops (Lalat rusa) dan tidak terjadi perkembangan siklus dalam vector.
Trypanosomiasis atau Surra adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh agen Trypanosoma evansi dan
ditularkan melalui gigitan lalat penghisap darah (haematophagus flies). Agen T. evansi telah tersebar luas
di kawasan Asia Tenggara, Afrika dan Amerika Selatan (Jones TW et al.,1996 ; Powar RM et al., 2006).
Pada wilayah yang berbeda tersebut, parasit ini dapat menyerang berbagai spesies hewan. Di Amerika
Selatan, kasus penyakit Surra paling sering ditemukan pada kuda. Hewan yang terinfeksi di Cina
umumnya kuda, kerbau, dan rusa. Di Timur Tengah dan Afrika parasit ini menyerang unta, dan di Asia
Tenggara penyakit Surra dapat ditemukan pada kuda, sapi, dan kerbau. Trypanosoma evansi diperkirakan
masuk ke Asia Tenggara melalui ternak impor asal India (Payne et al., 1991).
Kasus penyakit Surra pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1897 pada populasi kuda di Pulau
Jawa. Selanjutnya wabah Surra dilaporkan terjadi pada sapi dan kerbau di Jawa Timur. Tindakan
pengendalian wabah Surra pada waktu itu antara lain isolasi, pemotongan paksa ternak yang terinfeksi
dan membuat perapian di sekitar kandang untuk menghindarkan ternak dari gigitan lalat. Upaya tersebut
kurang berhasil sehingga dalam jangka waktu 10 tahun seluruh dataran rendah di Pulau Jawa dilaporkan
endemik Surra. Perpindahan ternak secara ekstensif, baik di dalam pulau Jawa maupun antarpulau di
Indonesia merupakan faktor pendukung penyebaran agen T. evansi. Lalat berperan besar dalam penularan
trypanosomiasis, terutama pada saat ternak terinfeksi dibawa masuk ke daerah yang bebas trypanosoma.
Sejak pertama kali dilaporkan, kasus penyakit Surra telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Studi
serologi (Payne RC et al.,1991) mengkonfirmasi bahwa agen Trypanosoma evansi telah tersebar dan
Surra endemik di seluruh Indonesia. Manifestasi klinis penyakit Surra pada hewan bervariasi dimana
infeksi bisa berlangsung akut, subklinis dan kronis sehingga menimbulkan dampak ekonomi. Kerugian
ekonomi secara langsung terutama akibat kematian ternak dan biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan.
Kerugian secara tidak langsung akibat infeksi subklinis atau kronis dan kondisi penurunan imunitas
(imunosupresi) akibat penyakit Surra serta penurunan produksi daging dan susu. Kerugian ekonomi
akibat penyakit Surra di benua Asia mencapai US$ 1,3 milyar pertahun akibat penurunan produksi daging
dan susu. Namun sebenarnya angka itu bisa menjadi lebih besar karena jumlah kasus penyakit Surra yang
dilaporkan biasanya hanya merupakan angka kematian, sedangkan kejadian infeksi subklinis atau kronis
biasanya tidak dilaporkan. Di Indonesia misalnya, keguguran (abortus), gangguan siklus berahi pada
induk betina (anestrus), penurunan bobot badan dan kematian ternak telah menyebabkan kerugian
nasional yang diperkirakan mencapai US$ 22,4 Mi
Chappuis F, Loutan L, Simarro P, Lejon V, Bscher P. 2005. Options for Field Diagnosis of Human
African Trypanosomiasis. Clin Microbiol Rev Vol. 18 (1) : 133-146.
Davison HC, Thrusfield MV, Husein A, Muharsini S, Partoutomo S, Rae P, Luckins AG. 2000. The
Occurrence of Trypanosoma evansi in Buffaloes in Indonesia, Estimated Using Various Diagnostic Tests.
Epidemiology and Infection Vol. 124 (1) : 163-172. Direktorat Jenderal Peternakan-Departemen
Pertanian. 1993.
Pedoman Pengendalian Penyakit Hewan Menular Jilid 1. Departemen Pertanian : 81-92. Eisler M,
Holmes P. 1997. Field testing ELISA to help control trypanosomiasis. http://www.dfid-
ahp.org.uk/index.php?section=4&subsection=99.
Jones TW, Payne RC, Sukanto IP, Partoutomo S. 1996. Trypanosoma evansi in the republic of Indonesia.
Proceedings of the first Internet Conference on Salivarian Trypanosomes. FAO animal production and
health paper 136.
Luckins AG. 1996. Immunity to Trypanosoma evansi infections in ruminants. http://www.dfid-
ahp.org.uk/index.php?section=4&subsection=86.
Luckins AG. 1998. Studies on the control and economic impact of trypanosomiasis in livestock in
Indonesia. http://www.dfid-ahp.org.uk/index.php?section=4&subsection=107.
Nantulya VM. 1990. Trypanosomiasis in domestic animals: the problems of diagnosis. Revue
Scientifique et Technique des Office International des Epizooties Vol. 9 (2) : 357367.
Office International des Epizootics [OIE]. 2009. Manual of Diagnostic Tests and Vaccine for Terrestrial
Animals Vol. 1 : 352360.
Payne RC , Sukanto IP, Djauhari D, Jones TW. 1991.Trypanosoma evansi infection in bovine and buffalo
calves in Indonesia. Vet Parasitol Vol. 38 (23) : 253-6.
Powar RM, Shegokar VR, Joshi PP, Dani VS, Tankhiwale NS, Truc P, Jannin J, Bhargava A. 2006. A
rare case of human trypanosomiasis caused by Trypanosoma evansi. Indian J Med Microbiol Vol. 24 : 72-
4.
Reid SA, Husein A, Copeman DB. 2001. Evaluation and improvement of parasitological tests for
Trypanosoma evansi infection. Veterinary Parasitology Vol. 102 : 291297.
Ross CA. 1996. Drug resistance in trypanosomes of domestic animals. http://www.dfid-
ahp.org.uk/index.php?section=4&subsection=89 . Wernery U, Zachariah R, Mumford JA, Luckins T.
2001. Preliminary evaluation of diagnostic tests using horses experimentally infected with Trypanosoma
evansi. Veterinary Journal Vol. 161 : 287300.

Anda mungkin juga menyukai