Anda di halaman 1dari 22

S

Tatalaksana Gawat
darurat pada Reaksi
Anafilaksis



Vidro Alif Gunawan
702009055
BAGIAN ILMU ANESTESI REANIMASI
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2014

DEFINISI
S Anafilaksis merupakan reaksi hipersensitivitas parah,
dapat mengancam kehidupan, yang bersifat sistemik,
cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan
respirasi, sirkulasi, pencernaan dan kulit. Jika reaksi
tersebut cukup hebat sehingga menimbulkan syok
disebut sebagai syok anafilaktik yang dapat berakibat
fatal


Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko anafilaksis adalah sifat
alergen, jalur pemberian obat, riwayat atopi, dan kesinambungan paparan
alergen.

Golongan alergen yang sering menimbulkan reaksi anafilaksis adalah makanan,
obat-obatan, sengatan serangga, dan lateks. Udang, kepiting, kerang, ikan
kacang-kacangan, biji-bijian, buah beri, putih telur, dan susu adalah makanan
yang biasanya menyebabkan suatu reaksi anafilaksis.

Obat-obatan yang bisa menyebabkan anafikasis seperti antibiotik khususnya
penisilin, obat anestesi intravena, relaksan otot, aspirin, NSAID, opioid, vitamin
B1, asam folat, dan lain-lain.

Media kontras intravena, transfusi darah, latihan fisik, dan cuaca dingin juga
bisa menyebabkan anafilaksis.
ETIOLOGI


DIAGNOSIS
S Anaphylaxis is likely when all of the following 3 cri- teria
are met:
S Sudden onset and rapid progression of symptoms
S Life-threatening Airway and/or Breathing and/or Circulation
problems
S Skin and/or mucosal changes (flushing, urticaria, angioedema)


S Airway Problem : Jalan nafas mengalami pembengkakan,
misalnya, tenggorokan dan lidah bengkak ( pha- ryngeal /
oedema laring ).Pasien mengalami kesulitan bernapas dan
menelan. suara serak, stridor.
S Breathing Problem : Masalah pernapasan, sesak napas,
wheeze,pasien menjadi lelah, sianosis
S Circulation Problem : Tanda-tanda shock , pucat,
berkeringat.peningkatan denyut nadi ( takikardia ), hipotensi ,
dizzi- ness, hilangnya kesadaran. Bahkan sampai henti
jantung.

Sistem Gejala dan Tanda
Umum
Prodormal
Lesu, lemah, rasa tak enak di dada dan
perut, rasa gatal di hidung dan palatum
Pernafasan
Hidung
Laring

Lidah
Bronkus

Hidung gatal, bersin, tersumbat
Rasa tercekik, suara serak, sesak nafas,
Stridor, edema, spasme
Edema
Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular Pingsan, takikardi, hipotensi sampai syok,
aritmia . Kelainan EKG: gelombang T
datar, terbalik

Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik dan diare
yang kadang disertai darah, peristaltik
usus meninggi
Kulit Urtikaria, angioedema di bibir, muka,
ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
Susunan Saraf
Pusat
Gelisah, kejang
DIAGNOSIS BANDING
S Dalam anafilaksis , beberapa dilema diagnostik yang paling umum
melibatkan asma akut , sinkop , dan kecemasan / serangan panik.
Sebuah episode asma yang parah dapat menyebabkan kebingungan
diagnostik karena mengi , batuk , dan sesak napas dapat terjadi pada
asma dan anafilaksis , namun , gatal , urtikaria , angioedema , sakit
perut , dan hipotensi tidak mungkin pada asma akut .
PENATALAKSANAAN

Epinefrin :
Dosis yang dianjurkan adalah 0,25
mg subkutan setiap 15 menit
sesuai beratnya gejala
Penderita mengalami pre syok atau
syok dapat diberikan dosis 0,3-0,5
mg pada dewasa
Pengencer 1 : 1.000
Pemberian epinefrin ini dapat
diulang tiap 15 menit sampai
tekanan darah sistolik mencapai
90-100 mmHg.
Apabila pemberian secara IV tidak
dapat dilakukan karena vena
mengalami spasme maka
pemberian epinefrin dapat
dilakukan melalui sublingual
Terapi Sekunder
Antihistamin
Efek vasodilator reseptor H1
dan H2 akan terblok jika
diantagonis dengan
antihistamin.
Dosis yang dianjurkan:
difenhidramin 1-2 mg/kgBB
Aminofilin
Loading dose 7-9 mg/kgBB,
diberikan dalam 20-30 menit
Katekolamin
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
>12 years: 500 g IM (0.5 mL),
i.e., same as adult
dose
300g (0.3 mL) if
child is small or
prepubertal
>612 years: 300 g IM (0.3 mL)
>6 months6
years:
150g IM (0.15 mL)
<6 months: 150 g IM (0.15 mL)
Adrenaline IM dose
adults
0.5 mg IM (=500 g = 0.5mL
of 1:1000) adrenaline.
Adrenaline IM dose
children
INTRAMUSCULAR ADRENALINE
Obat lain
Bronchodilators
simpatomimetik presentasi gejala dan
tanda-tanda reaksi anaphylac-tic parah
dan mengancam kehidupan asma bisa
menjadi sama.. Selain obat-obatan yang
tercantum di atas, pertimbangkan lebih
lanjut bronkodilator terapi dengan
salbutamol (dihirup atau IV), ipratropium
(dihirup), aminophyline (IV) atau
magnesium (IV). Ingat bahwa intravena
magnesium merupakan vasodilator dan
dapat menyebabkan panas dan
memperburuk hipotensi.
Obat jantung
adrenalin tetap baris pertama yang
vasopressor untuk mengobat reaksi
anafilaksis.. Hanya menggunakan
obat ini di spesialis pengaturan
(misalnya, unit perawatan intensif)
mana ada pengalaman dalam
penggunaannya. Glukagon dapat
berguna untuk mengobati reaksi
anafilaksis pada pasien dengan
beta-blocker.
PENATALAKSANAAN

Apabila keadaan shok sudah
dapat teratasi atau terlihat
adanya perbaikan dari
penderita shok anafilaktik
tetap diawasi.
Penderita dapat di rawat di
ruang ICU untuk pengawasan
yang lebih lanjut. Namun
apabila penderita akan dirujuk
ke rumah sakit lain yang lebih
baik fasilitasnya, maka
sebaiknya penderita dalam
keadaan stabil terlebih dahulu
PENATALAKSANAAN
Pendidikan pasien pasien perlu tahu terhadap alergen yang bertanggung
jawab dan bagaimana menghindarinya. Jika allergen makanan, mereka
perlu tahu produk apa mungkin mengandung, dan semua nama yang
dapat digunakan untuk menggambarkan hal itu. Bila perlu mereka juga
perlu untuk mengetahui bagaimana untuk menghindari situasi yang dapat
mereka terhadap alergen. Pasien harus mampu mengenali gejala awal
anafilaksis,
PENATALAKSANAAN
Edukasi
KESIMPULAN
S Anafilaksis merupakan reaksi alergi sistemik
berat dan termasuk ke dalam reaksi
Hipersensitivitas Tipe I.
S Reaksi Anafilaksis dapat disebabkan oleh
beragam macam sebab, diantaranya
makanan, obat-obatan, reaksi sengatan
serangga dll.
S Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang dapat mengancam
nyawa, karena reaksi tersebut timbul secara mendadak dan
tidak dapat diprediksi sebelumnya, sebagai akibat pelepasan
berbagai macam mediator dari sel mast dan basofil, yang
mempengaruhi lebih dari satu sistem organ seperti pada kulit,
saluran respirasi, sistem pencernaan, sistem kardiovaskular,
dll.
S Syok anafilaktik merupakan bagian dari syok distributif yang
ditandai oleh adanya hipotensi yang nyata akibat vasodilatasi
mendadak pada pembuluh darah dan disertai kolaps pada
sirkulasi darah yang menyebabkan terjadinya sinkop dan
kematian pada beberapa pasien.



KESIMPULAN
KESIMPULAN
S Penatalaksanaan syok anfilaktik harus cepat dan
tepat mulai dari hentikan allergen yang
menyebabkan reaksi anafilaksis, posisi syok,
penilaian A, B, C dari tahapan RJP, pemberian
adrenalin dan obat-obat yang lain, monitoring
keadaan hemodinamik penderita, observasi
keadaan penderita
S Pencegahan merupakan langkah terpenting dalam
penatalaksanaan syok anafilaktik terutama yang
disebabkan oleh obat-obatan sehingga menurunkan
angka kematian

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Apa Itu Infeksi
    Apa Itu Infeksi
    Dokumen1 halaman
    Apa Itu Infeksi
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Aplot 2
    Aplot 2
    Dokumen2 halaman
    Aplot 2
    Wil Lopo
    Belum ada peringkat
  • Judul Skripsi
    Judul Skripsi
    Dokumen1 halaman
    Judul Skripsi
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Analisa Kasus BST
    Analisa Kasus BST
    Dokumen5 halaman
    Analisa Kasus BST
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen13 halaman
    Lamp Iran
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Analisa Kasus
    Analisa Kasus
    Dokumen2 halaman
    Analisa Kasus
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus Ranty PT
    Cover Lapsus Ranty PT
    Dokumen4 halaman
    Cover Lapsus Ranty PT
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Referat
    Referat
    Dokumen19 halaman
    Referat
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PT Ranty
    Bab Ii PT Ranty
    Dokumen20 halaman
    Bab Ii PT Ranty
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • COVER Referat Radiologi
    COVER Referat Radiologi
    Dokumen4 halaman
    COVER Referat Radiologi
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • BAB I1 Tetanus
    BAB I1 Tetanus
    Dokumen23 halaman
    BAB I1 Tetanus
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Analisis Kasus BST Anak Dodo
    Analisis Kasus BST Anak Dodo
    Dokumen2 halaman
    Analisis Kasus BST Anak Dodo
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Ta
    Daftar Pustaka Ta
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka Ta
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Jurnal
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Tabel 4
    Tabel 4
    Dokumen2 halaman
    Tabel 4
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Case Anak
    Case Anak
    Dokumen35 halaman
    Case Anak
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Skenario Tn. Fatris
    Skenario Tn. Fatris
    Dokumen21 halaman
    Skenario Tn. Fatris
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • LI
    LI
    Dokumen3 halaman
    LI
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • JRA
    JRA
    Dokumen15 halaman
    JRA
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Tugas Karangan Tik
    Tugas Karangan Tik
    Dokumen5 halaman
    Tugas Karangan Tik
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Bedah
    Daftar Isi Bedah
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi Bedah
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Kemungkinan Penyebab Kematian Tn. Fatris
    Kemungkinan Penyebab Kematian Tn. Fatris
    Dokumen1 halaman
    Kemungkinan Penyebab Kematian Tn. Fatris
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Bab III Case HHD
    Bab III Case HHD
    Dokumen19 halaman
    Bab III Case HHD
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Self Learning Skenario TN
    Self Learning Skenario TN
    Dokumen2 halaman
    Self Learning Skenario TN
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Isi Lapsus Obgyn RSMP
    Isi Lapsus Obgyn RSMP
    Dokumen24 halaman
    Isi Lapsus Obgyn RSMP
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat
  • BAB I1fnl Plasenta Prei
    BAB I1fnl Plasenta Prei
    Dokumen39 halaman
    BAB I1fnl Plasenta Prei
    Vidro Alif Gunawan
    Belum ada peringkat