Anda di halaman 1dari 28

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindroma dengan variasi penyebab
(banyak yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau "deteriorating") yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.
Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak ajar
(inappropiate) atau tumpul (bluntted). !esadaran yang jernih ("lear
"ons"iousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, alaupun
kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
#i $merika Serikat prevalensi skizofrenia seumur hidup dilaporkan se"ara
bervariasi terentang dari 1 sampai 1,% &' konsisten dengan angka tersebut,
penelitian (pidemologi"al )at"hment $rea (()$)yang disponsori oleh *ational
+nstitue of ,ental -elath (*+-,) melaporkan prevalensi seumur hidup sebesar
1,. &.
Skizofrenia adalah sama/sama prevalensinya antara laki/laki dan anita.
0etapi, dua jenis kelamin tersebut menunjukkan perbedaan dalam onset dan
perjalanan penyakit. 1aki/laki mempunyai onset lebih aal daripada anita. 2sia
pun"ak onset untuk laki/laki adalah 1% sampai 3% tahun' untuk anita usia pun"ak
adalah 3%sampai .% tahun. 4nset skizofrenia sebelum usia 15 tahun atau sesudah
%5 tahun adalah sangat jarang.
6ejala pada skizofrenia terdiri atas indikator premorbid (pra/sakit) pre/
skizofrenia antara lain ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi, ajah
dingin, ajah tersenyum, a"uh tak a"uh. Penyimpangan komunikasi 7 pasien sulit
melakukan pembi"araan terarah, kadangf menyimpang (tangensial) atau berputar/
putar (sirkumstantial). 6angguan atensi 7 penderita tidak mampu memfokuskan,
mempertahankan, atau memindahkan atensi. 6angguan perilaku 7 menjadi
2
pemalu, tertutup, menarik diri se"ara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang,
menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
1,3
Penanganan pasien skizofrenia dibagi se"ara garis besar menjadi 7
1. 0erapi somatik, terdiri dari obat anti psikotik
3. 0erapi psikososial
.. Peraatan rumah sakit (Hospitalize)
Pengobatan skizofrenia membutuhkan integrasi input medis, psikologis, dan
psikososial. Sebagian besar peraatan terjadi dalam pengaturan raat jalan dan
terbaik dilakukan oleh tim multidisiplin. 8ehabilitasi psikososial merupakan
bagian penting dari pengobatan.
4bat antipsikotik, juga dikenal sebagai obat neuroleptik atau obat penenang
utama, mengurangi gejala positif skizofrenia dan men"egah kambuh. Sayangnya,
mereka juga dikaitkan dengan sejumlah efek samping.
9alaupun medikasi antipsikotik adalah inti dari pengobatan skizofrenia,
penelitian telah menemukan baha intervensi psikososial dapat memperkuat
perbaikan klinis. :armakologis digunakan untuk mengobati ketidakseimbangan
kimia, sedangkan nonfarmakologis berkaitan dengan masalah nonbiologikal.
,odalitas psikososial harus diintegrasikan se"ara "ermat ke dalam regimen obat
dan harus mendukung regimen tersebut. Sebagian besar pasien skizofrenia
mendapatkan manfaat dari pemakaian kombinasi pengobatan antipsikotik dan
psikososial
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
3.1 Definisi
Skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindroma dengan variasi penyebab
(banyak yang belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis
atau "deteriorating") yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan so"ial budaya.
2.2 Pedoan diagnostik !erdasarkan I"D#1$ dan PPD%J#III
1
;erikut ini merupakan pedoman diagnostik untuk Skizofrenia 7
-arus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala/gejala itu kurang tajam atau kurang jelas).
a. Thought echo 7 isi pikiran diri sendiri yang berulang atau bergema
dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, alaupun isinya
sama, namun kualitasnya berbeda' atau Thought insertion or withdrawal 7
isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau
isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal)'
dan Thought broadcasting 7 isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang
lain atau umum mengetahuinya.
b. Delusion of control 7 aham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar' atau Delusion of influence 7 aham
tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar' atau
Delusion of passivity 7 aham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah
terhadap sesuatu kekuatan dari luar. Delusional perception 7 pengalaman
inderai yang tidak ajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat.
". -alusinasi auditorik 7 suara halusinasi yang berkomentar se"ara
terus menerus terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal pasien
diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbi"ara). jenis
suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagi tubuh.
d. 9aham / aham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat dianggap tidak ajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal
keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dam kemampuan
diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan "ua"a, atau
4
komunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain). $tau paling sedikit dua
gejala dibaah ini yang harus selalu ada se"ara jelas.
e. -alusinasi yang menetap dari pan"a/indera apa saja, apabila
disertai baik oleh aham yang mengambang maupun setengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai ide/ide berlebihan
(over- valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama
berminggu/minggu atau berbulan/bulan terus berulang.
f. $rus pikiran yang terputus (break) atau mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembi"araan yang tidak
relevan, atau neologisme.
g. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (e<"itement),
posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas "erea, negativisme,
mutisme, dan stupor.
h. 6ejala/gejala "negatif", seperti sikap sangat apatis, bi"ara yang
jarang, dan respon emosional yang menumpul atau tidak ajar, biasanya
yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya
kinerja sosial' tetapi harus jelas baha semua hal tersebut tidak disebabkan
oleh depresi atau medikasi neuroleptika.
i. $danya gejala/gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama
kurun aktu satu bulan atau lebih. -arus ada suatu perubahan yang
konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari
beberapa aspek kehidupan perilaku pribadi (personal behaviour),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat
sesuatu, sikap larut dalam diri sendir (self absorbed atitude), dan penarikan
diri se"ara sosial.
2.& Pedoan Diagnostik
1
1. ,inimal satu gejala yang jelas (dua atau lebih, bila gejala kurang
jelas) yang ter"atat pada kelompok a sampai d diatas, atau paling sedikit
dua gejala dari kelompok e sampai h, yang harus ada dengan jelas selama
kurun waktu satu bulan atau lebih. !ondisi/kondisi yang memenuhi
5
persyaratan pada gejala tersebut tetapi lamanya kurang dari satu bulan
(baik diobati atau tidak) harus didiagnosis sebagai gangguan psikotik lir
skizofrenia akut.
3. Se"ara retrospektif, mungkin terdapat fase prodromal dengan
gejala/gejala dan perilaku kehilangan minat dalam bekerja, adalam
aktivitas (pergaulan) sosial, penelantaran penampilan pribadi dan
peraatan diri, bersama dengan ke"emasan yang menyeluruh serta depresi
dan preokupasi yang berderajat ringan, mendahului onset gejala/gejala
psikotik selama berminggu/minggu bahkan berbulan/bulan. !arena
sulitnya menentukan onset, kriteria lamanya 1 bulan berlaku hanya untuk
gejala/gejala khas tersebut di atas dan tidalk berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodromal.
.. #iagnosis skizofrenia tidak dapat ditegakkan bila terdapat se"ara
luas gejala/gejala depresif atau mani" ke"uali bila memang jelas, baha
gejala/gejala skizofrenia itu mendahului gangguan afektif tersebut.
=. Skizofrenia tidak dapat didiagnosis bila terdapat penyakit otak
yang nyata, atau dalam keadaan intoksikasi atau putus zat.
2.& Penatalaksanaan Ski'ofrenia
2.&.1 Tera(i Soatik )*edikaentosa+
//// 4bat/obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia disebut
antipsikotik. $ntipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan
pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat men"oba beberapa
jenis antipsikotik sebelum mendapatkan obat atau kombinasi obat antipsikotik
yang benar/benar "o"ok bagi pasien. $ntipsikotik pertama diperkenalkan %5 tahun
yang lalu dan merupakan terapi obat/obatan pertama yang efekitif untuk
mengobati Skizofrenia. 0erdapat . kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini,
yaitu antipsikotik konvensional, newer atypical antipsycotics, dan )lozaril
()lozapine).
.,=,%,>
a. Anti(sikotik %enerasi Pertaa )Kon,ensional -Ati(ikal+
&./.0.1
6
4bat antipsikotik yang paling lama penggunannya disebut antipsikotik
konvensional. 9alaupun sangat efektif, antipsikotik konvensional sering
menimbulkan efek samping yang serius. )ontoh obat antipsikotik konvensional
antara lain 7
-aldol (haloperidol)
Stelazine ( trifluoperazine)
,ellaril (thioridazine)
0horazine ( "hlorpromazine)
*avane (thiothi<ene)
0rilafon (perphenazine)
Proli<in (fluphenazine)
$kibat berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh antipsikotik
konvensional, banyak ahli lebih merekomendasikan penggunaan newer atypical
antipsycotic.
$da 3 penge"ualian (harus dengan antipsikotok konvensional). Pertaa,
pada pasien yang sudah mengalami perbaikan (kemajuan) yang pesat
menggunakan antipsikotik konvensional tanpa efek samping yang berarti.
;iasanya para ahli merekomendasikan untuk meneruskan pemakaian antipskotik
konvensional. Ked2a, bila pasien mengalami kesulitan minum pil se"ara reguler.
Proli<in dan -aldol dapat diberikan dalam jangka aktu yang lama (long acting)
dengan interval 3/= minggu (disebut juga depot formulations). #engan depot
formulation, obat dapat disimpan terlebih dahulu di dalam tubuh lalu dilepaskan
se"ara perlahan/lahan. istem depot formulation ini tidak dapat digunakan pada
newer atypic antipsycotic.
!. Anti(sikotik %enerasi Ked2a (Atypcal Antipsycotic)
&./.0.1
4bat/obat yang tergolong kelompok ini disebut atipikal karena prinsip
kerjanya berbda, serta sedikit menimbulkan efek samping bila dibandingkan
dengan antipsikotik konvensional.
7
;eberapa "ontoh newer atypical antipsycotic yang tersedia, antara lain 7
1. 8isperdal (risperidone)
3. Sero?uel (?uetiapine)
.. @ypre<a (olanzopine)
Para ahli banyak merekomendasikan obat/obat ini untuk menangani pasien/
pasien dengan Skizofrenia.
Ta!el 2.1. Daftar 3!at Anti(sikotika. Dosis dan Sediaann4a
3!at Anti(sikotika Dosis An52ran
)g-6ari+
Bent2k Sediaan
Anti(sikotika %enerasi I )AP%#I+
!lorpromazin .55/1555 tablet (3% mg,155 mg)

Perfenazin 1>/>= tablet (= mg)
0rifluoperazin 1%/%5 tablet (1 mg, % mg)
-aloperidol %/35 tablet (5.%, 1 mg, 1.%
mg, 3 mg, % mg)
injeksi short acting (%
mgAm1), tetes (3 mgA%
m1), long acting (%5
mgAm1)
:luphenazine
de"anoate
13.%/3% long acting (3%
mgAm1)
Anti Psikotik %enerasi II )AP%#II+
$ripriprazol 15/.5 tablet (% mg, 15 mg, 1%
mg), tetes (1 mgAm1),
discmelt (15 mg, 1%
8
mg), injeksi (B.C%
mgAm1)
!lozapin 1%5/>55 tablet (3% mg, 155 mg)
4lanzapin 15/.5 tablet (% mg, 15 mg),
zydis (% mg, 15 mg),
injeksi (15 mgAm1)
Duetiapin .55/E55 tablet +8 (3% mg, 155
mg, 355 mg, .55 mg),
tablet F8 (%5 mg, .55
mg, =55 mg)
8isperidon 3/E tablet ( 1 mg, 3 mg, .
mg), tetes ( 1 mgAm1),
injeksi 1ong $"ting
(3% mg, .C.% mg, %5
mg)
Paliperidon ./B tablet (. mg, > mg, B
mg)
@otepin C%/1%5 tablet (3% mg, %5 mg)
Anti(sikosis golongan (ertaa
1. !lorpromazin
+ndikasi 7 $ntipsikosis tipikal dengan mekanisme kerja dalam
menghambat berbagai reseptor GHadrenergik,
muskarinik, histamine -1 dan reseptor serotonin
%-03 dengan afinitas yang berbeda.
(fek samping 7 Sedasi, gejala ektrapiramidal (distonia akut, akatasia,
parkinsonisme dan sindrom neuroleptik malignant),
9
hiperprolaktinemia, hipotensi ortostatik dan gejala
idiosinkrasi (ikterus, dermatitis, leukopenia).
+nteraksi obat 7 )hlorpromazine dapat menghambat metabolisme hati
dari asam valproat yang dapat bersifat toksik.
3. :luphenazine
+ndikasi 7 $ntipsikosis atipikal
(fek samping 7 Sedasi, hiperprolektinemia, efek samping
ekstrapiramidal.
+nteraksi obat 7 !arbamazepine dapat menginduksi enzim hati
"ytokromP=%5 yang dapat meningkatkan
metabolisme dari obat antipsikosis seperti
haloperidol, "lozapine, flupenasin.
.. -aloperidol
+ndikasi 7 $ntipsokosis yang kuat dan efektif untuk fase mania
penyakit mania depresif dan skizofrenia.
:armakokinetik 7 )epat diserap disaluran pen"ernaan, "p ma< dalam
aktu 3/> jam, ekskresinya leat ginjal lambat, kira H
kira =5& dikeluarkan selama % hari.
(fek samping 7 8eaksi ekstrapiramidal, leu"openia, agranulosis.
!ontraindikasi 7 Sebaiknya tidak diberikan kepada anita hamil.
+nteraksi obat 7 !arbamazepin dapat menginduksi enzim hati "ytokrom
P=%5 yang dapat meningkatkan metabolisme dari obat
antipsikosis seperti haloperidol, "lozapine, flupenasin,
olanzapin.
=. 1o<apin
+ndikasi 7 ,engobati skizofrenia dan psikosis lainnya, disamping
itu memiliki efek antiemetik, sedatif, antikolinergik dan
anti adrenergik.
10
:armakokinetik 7 #iabsorbsi baik peroral, )p ma< 1 jam (+,) dan 3 jam
(oral), t1A3 . jam.
(fek samping 7 +nsiden reaksi ekstrapiramidal.
!ontraindikasi 7 -arus hati H hati penggunaannya untuk pasien dengan
riayat kejang.
%. ,olindon
+ndikasi 7 $ntipsikosis, antiemetik, meningkatkan efek stimulasi
dari dihidroksifenilanin dan %/hidroksitriptopan tanpa
inhibitor ,$4.
:armakokinetik 7 )epat diabsorbsi di 6+ C>& molidon yang terikat pada
protein plasma, t1A3 nya 3 jam.
(fek samping 7Sedasi, hiperprolaktinemia, efek samping ekstrapiramidal,
efek endokrin, pigmentasi kulit.
!ontraindikasi 7 !ontraindikasi untuk pasien "omatose, pasien yang
mengalami depresi SSP dan mengalami hipersensivitas.
+nteraksi obat 7 ,enghambat absorbsi bersama dengan fenitoin atau
tetrasiklin.
>. ,esoridazine, pherpherazine
+ndikasi 7 $ntipsikosis, skizofrenia
(fek samping 7 Pruritus, fotosensosifitas, eosinofilia, trombositopenia,
hiperprolaktinemia, konstipasi, dyspepsia, reaksi
ektrapiramidal.
!ontraindikasi 7 !ontraindikasi untuk pasien "omatose, pasien yang
mengalami depresi SSP, kerusakan otak subkortikal,
kelainan sumsum tulang.
11
+nteraksi obat 7 ;iasanya dikombinasi dengan depresan SSP seperti
opiate, analgetik, barbiturate, dan sedative untuk
menghindari efek sedasi yang tinggi atau depresi SSP.
Anti(sikosis golongan ked2a
1. !lozapin
+ndikasi 7 mengontrol gejala/gejala psikosis dan skizofrenia baik
yang positif (iritabilitas) maupun yang negatif (personal
neatness).
:armakokinetik 7 diabsorbsi se"ara "epat dan sempurna, )p ma< nya 1,>
jam, t1A3, 11,E jam.
(fek samping 7 agranulositosis, hipertmia, takikardi, sedasi, pusing
kepala, hipersalivasi.
!ontraindikasi 7 penggunaan dibatasi hanya pada pasien yang resisten
atau tidak dapat mentoleransi psikosis yang lain.
+nteraksi 4bat 7 kombinasi klozapin dan karbamazepin tidak
direkomendasikan karena kemungkinan terjadi
kompresi sumsum tulang dengan kedua agent tersebut.
3. 8isperidon
+ndikasi 7 terapi skizofrenia baik untuk gejala negatif maupun
positif. #isamping itu diindikasikan pula untuk
gangguan bipolar, depresi "iri psikosis dan 0ourette
Syndrome.
:armakokinetik 7 bioavailibilitas oral C5&, ikatan protein plasma B5&,
dan di eliminasi leat urin dan sebagian leat feses.
(fek samping 7 insomnia, agitas, ansietas, somnolen, mual, muntah,
peningkatan berat badan, hiperprolaktinemia dan reaksi
ekstrapiramidal yaitu tardiv diskinesia.
+nteraksi 4bat 7 parao<etin dilaporkan dapat meningkatkan total
risperidon dalam plasma sebanyak C>& kalinya.
12
.. 4lanzapine
+ndikasi 7 terapi skizofrenia baik untuk gejala negatif maupun
positif dan sebagai antimania.
:armakokinetik 7 diabsorbsi baik pada pemberian oral, )p =/> jam,
eksresi leat urin.
(fek samping 7 reaksi ekstrapiramidal yaitu tardiv diskinesia,
peningkatan berat badan, intoleransi glukosa,
hiperglikemia, hiperlipidemia.
+nteraksi 4bat 7 karbamazepin dapat menginduksi enzim hati "ytokrom
P=%5 yang dapat meningkatkan metabolisme dari obat
antipsikosis seperti haloperidol, "lozapin, flupenasin,
olanzapin.
=. Duetiapin
+ndikasi 7 terapi skizofrenia baik untuk gejala positif maupun
negatif
:armakokinetik 7 absorpsi "epat, )p ma< 1/3 jam, ekskresi sebagian
besar leat urin dan sebagian ke"il leat feses.
(fek samping 7 sakit kepala, somnolen dan dizziness, efek samping
ekstrapiramidalnya rendah, peningkatan berat badan,
hiperprolaktinemia.
+nteraksi 4bat 7 jika penghambat )IP .$= (seperti "imetidine,
keto"onazole, nefazodone, jus anggur, dan
erythromy"in) dikombinasikan dengan ?uetiapin maka
peningkatan efek samping (seperti sedasi, ortostatik)
mungkin dapat terjadi.
%. @iprasidone
+ndikasi 7 mengatasi keadaan akut skizofrenia dan gangguan
bipolar
13
:armakokinetik 7 absorpsinya "epat dan ikatan protein plasmanya BB&.
(fek samping 7 sakit kepala, somnolen dan dizziness, efek samping
ekstrapiramidalnya rendah, peningkatan berat badan,
hiperprolatinemia.
+nteraksi 4bat 7 kombinasi antara antipsikotik dengan pengkonduksi
miokardial dapat meningkatkan efek samping dari
antipsikosis.
2.&.2 7ase Ak2t
Pada :ase akut terapi bertujuan men"egah pasien melukai dirinya atau
orang lain, mengendalikan perilaku yang merusak, mengurangi beratnya gejala
psikotik dan gejala terkait lainnya misalnya agitasi, agresi dan gaduh gelisah.
a) 1angkah Pertama, berbi"ara kepada pasien dan memberinya ketenangan.
b) 1angkah !edua, keputusan untuk memulai pemberian obat. Pengikatan atau
isolasi hanya dilakukan bila pasien berbahaya terhadap dirinya sendiri dan
orang lain serta usaha restriksi lainnya tidak berhasil. Pengikatan dilakukan
hanya boleh untuk sementara yaitu sekitar 3/= jam dan digunakan untuk
memulai pengobatan. ,eskipun terapi oral lebih baik, pilihan obat injeksi
untuk mendapatkan aitan kerja yang lebih "epat serta hilangnya gejala
dengan segera perlu dipertimbangkan!
a. 3!at in5eksi
1. 4lanzapine, dosis 15mgAinjeksi, intramuskulus, dapat diulang setiap 3
jam, dosis maksimum .5mgAhari.
3. $ripriprazol, dosis B,C%mgAinjeksi (dosis maksimal 3B,3%mgAhari),
intramuskulus.
.. -aloperidol, dosis %mgAinjeksi, intramuskulus, dapat diulang setiap
setengah jam, dosis maksimum 35mgAhari.
14
=. #iazepam 15mgAinjeksi, intravenaAintramuskulus, dosis maksimum
.5mgAhari.
b. 3!at 3ral
Pemilihan antipsikotika sering ditentukan oleh pengalaman pasien
sebelumnya dengan antipsikotika misalnya, respons gejala terhadap
antipsikotika, profil efek samping, kenyamanan terhadap obat tertentu terkait
"ara pemberiannya. Pada fase akut, obat segera diberikan segera setelah
diagnosis ditegakkan dan dosis dimulai dari dosis anjuran dinaikkan perlahan/
lahan se"ara bertahap dalam aktu 1/. minggu, sampai dosis optimal yang
dapat mengendalikan gejala.
". "ara (engg2naan
1. Pada dasarnya semua obat anti psikosis mempunyai efek primer (efek
klnis) yang sama pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek
samping sekunder.
3. Pemilihan jenis obat anti psikosis mempertimbangkan gejala psikosis
yang dominan dan efek samping obat. Pergantian obat disesuaikan
dengan dosis ekivalen.
.. $pabila obat anti psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis
dalam dosis yang sudah optimal setelah jangka aktu yang memadai,
dapat diganti dengan obat psikosis lain (sebaiknya dari golongan yang
tidak sama), dengan dosis ekivalennya dimana profil efek samping
belum tentu sama.
=. $pabila dalam riayat penggunaan obat anti psikosis sebelumnya jenis
obat antipsikosis tertentu yang sudah terbukti efektif dan ditolerir
dengan baik efek sampingnya, dapat dipilih kembali untuk pemakaian
sekarang.
%. #alam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan 7
- 4nset efek primer (efek klinis) 7 sekitar 3/= minggu.
- 4nset efek sekunder (efek samping) 7 sekitar 3/> jam.
15
- 9aktu paruh 13/3= jam (pemberian 1/3 kali perhari).
- #osis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak
efek samping (dosis pagi ke"il, dosis malam lebih besar) sehingga
tidak begitu mengganggu kualitas hidup pasien.
>. ,ulai dosis aal dengan dosis anjuran dinaikkan setiap 3/. hari
sampai men"apai dosis efektif (mulai peredaan sindroma psikosis),
dievaluasi setiap 3 minggu dan bila perlu dinaikkan dosis optimal,
dipertahankan sekitar E/13 minggu (stabilisasi), diturunkan setiap 3
minggu dosis maintenan"e, dipertahankan > bulan sampai 3 tahun
(diselingi drug holiday 1/3 hariAminggu), tapering off (dosis diturunkan
tiap 3/= minggu) stop.
C. 2ntuk pasien dengan serangan sndroma psikosis multi episode terapi
pemeliharaan dapat dibarikan palong sedikit selama % tahun.
E. (fek obat psikosis se"ara relatif berlangsung lama, sampai beberapa
hari setelah dosis terakhir yang masih mempunyai efek klinis.
B. Pada umumnya pemberian oabt psikosis sebaiknya dipertahankan
selama . bulan sampai 1 tahun setelah semua gejala psikosis mereda
sama sekali. 2ntuk psikosis reaktif singkat penurunan obat se"ara
bertahap setelah hilangnya gejala dalam kueun aktu 3 minggu H 3
bulan.
15. 4bat antipsikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat
alaupun diberikan dalam jangka aktu yang lama, sehingga potensi
ketergantungan obat ke"il sekali.
11. Pada penghentian yang mendadak dapat timbul gejala )holinergi"
rebound yaitu7 gangguan lambung, mual muntah, diare, pusing,
gemetar dan lain/lain. !eadaan ini akan mereda dengan pemberian
anti"holinergi" agent (injeksi sulfas atrofin 5,3% mg +, dan tablet
trihe<ypenidil .<3 mgAhari).
13. 4bat anti pikosis long a"ting (perenteral) sangat berguna untuk pasien
yang tidak mau atau sulit teratur makan obat ataupun yang tidak efektif
terhadap medikasi oral. #osis dimulai dengan 5,% "" setiap 3 minggu
16
pada bulan pertama baru ditingkatkan menjadi 1"" setap bulan.
Pambarian anti psikosis long a"ting hanya untuk terapi stabilisasi dan
pemeliharaan terhadap kasus skizofrenia.
1.. Penggunaan )P@ injeksi sering menimbulkan hipotensi ortostatik
pada aktu peubahan posisi tubuh (efek alpha adrenergik blokade).
0indakan mengatasinya dengan injeksi noradrenalin (effortil +,).
-aloperidol sering menimbulkan sindroma parkinson. ,engatasinya
dengan tablet trihe<yphenidyl ./=<3 mgAhari, S$ 5,%/5,C% mgAhari.
d. Psikoed2kasi
0ujuan +ntervensi adalah mengurangi stimulus yang berlebihan, stresor
lingkungan dan peristia/peristia kehidupan. ,emberikan ketenangan
kepada pasien atau mengurangi keterjagaan melalui komunikasi yang baik,
memberikan dukungan atau harapan, menyediakan lingkungan yang nyaman,
toleran perlu dilakukan.
e. Tera(i lainn4a. (era8atan di 92a6 Sakit )Hospitalization+
+ndikasi utama peraatan rumah sakit adalah untuk tujuan diagnostik,
menstabilkan medikasi, keamanan pasien karena gagasan bunuh diri atau
membunuh, prilaku yang sangat ka"au termasuk ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan dasar.3
0ujuan utama peraatan dirumah sakit yang harus ditegakkan adalah
ikatan efektif antara pasien dan sistem pendukung masyarakat. 8ehabilitasi
dan penyesuaian yang dilakukan pada peraatan rumahsakit harus
diren"anakan. dokter harus juga mengajarkan pasien dan pengasuh serta
keluarga pasien tentang skizofrenia.
3
Peraatan di rumah sakit menurunkan stres pada pasien dan
membantu mereka menyusun aktivitas harian mereka. 1amanya peraatan
rumah sakit tergantung dari keparahan penyakit pasien dan tersedianya
fasilitas pengobatan raat jalan. 8en"ana pengobatan di rumah sakit harus
memiliki orientasi praktis ke arah masalah kehidupan, peraatan diri, kualitas
17
hidup, pekerjaan, dan hubungan sosial. Peraatan di rumah sakit harus
diarahkan untuk mengikat pasien dengan fasilitas peraatan termasuk
keluarga pasien. Pusat peraatan dan kunjungan keluarga pasien kadang
membantu pasien dalam memperbaiki kualitas hidup.
3
Selain anti psikosis, terapi psikososial ada juga terapi lainnya yang
dilakukan di rumah sakit yaitu (lektro !onvulsif 0erapi (()0). 0erapi ini
diperkenalkan oleh 2go "erleti(1EEC/1B>.). ,ekanisme penyembuhan
penderita dengan terapi ini belum diketahui se"ara pasti. $lat yang digunakan
adalah alat yang mengeluarkan aliran listrik sinusoid sehingga penderita
menerima aliran listrik yang terputus putus. 0egangan yang digunakan 155/
1%5 Jolt dan aktu yang digunakan 3/. detik.
3,C
Pada pelaksanaan terapi ini dibutuhkan persiapan sebagai berikut 7
Pemeriksaan jantung, paru, dan tulang punggung.
Penderita harus puasa
!andung kemih dan rektum perlu dikosongkan
6igi palsu , dan benda benda metal perlu dilepaskan
Penderita berbaring telentang lurus di atas permukaan yang datar dan
agak keras.
;agian kepala yang akan dipasang elektroda (antara os prontal dan os
temporalis) dibersihkan.
#iantara kedua rahang diberi bahan lunak dan di suruh agar pasien
menggigitnya.
3,C,B,15
:rekuensi dilakukannya terapi ini tergantung dari keadaan penderita dapat
diberi 7
3/= hari berturut / turut 1/3 kali sehari
3/. kali seminggu pada keadaan yang lebih ringan
,aintenan"e tiap 3/= minggu
#ahulu sebelum jaman psikotropik dilakukan 13/35 kali tetapi sekarang
tidak dianut lagi.
3,C
18
+ndikasi pemberian terapi ini adalah pasien skizofrenia katatonik dan
bagi pasien karena alasan tertentu karena tidak dapat menggunakan
antipsikotik atau tidak adanya perbaikan setelah pemberian antipsikotik.
C
!ontra indikasi (lektro konvulsiv terapi adalah #ekompensasio kordis,
aneurisma aorta, penyakit tulang dengan bahaya fraktur tetapi dengan
pemberian obat pelemas otot pada pasien

dengan keadaan diatas boleh
dilakukan. !ontra indikasi mutlak adalah tumor otak.
C,B,15
Sebagai komplikasi terapi ini dapat terjadi luksasio pada rahang,
fraktur pada vertebra, robekan otot/otot, dapat juga terjadi apnue, amnesia
dan terjadi degenerasi sel/sel otak.
C,B,15
2.&.& 7ase Sta!ilisasi
a. 7arakotera(i
0ujuan fase stabilisasi adalah mempertahankan remisi gejala atau
untuk mengontrol, meminimalisasi risiko atau konsekuensi kekambuhan
dan mengoptimalkan fungsi dan proses kesembuhan (recovery). Setelah
diperoleh dosis optimal, dosis tersebut dipertahankan selama lebih kurang
E/15 minggu sebelum masuk ke tahap rumatan. Pada fase ini dapat juga
diberikan obat anti psikotika jangka panjang (long acting injectable),
setiap 3/= minggu.
!. Psikoed2kasi
0ujuan +ntervensi adalah meningkatkan keterampilan orang dengan
skizofrenia dan keluarga dalam mengelola gejala. ,engajak pasien untuk
mengenali gejala/gejala, melatih "ara mengelola gejala, meraat diri,
mengembangkan kepatuhan menjalani pengobatan. 0eknik intervensi
perilaku bermanfaat untuk diterapkan pada fase ini.
:. Tera(i (erilak2
2
19
0eknik perilaku menggunakan hadiah ekonomi dan latihan
ketrampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan sosial, kemampuan
memenuhi diri sendiri, latihan praktis, dan komunikasi interpersonal.
Perilaku adaptif adalah didorong dengan pujian atau hadiah yang dapat
ditebus untuk hal/hal yang diharapkan, seperti hak istimea dan pas jalan
di rumah sakit.
#engan demikian, frekuensi perilaku maladaptif atau menyimpang
seperti berbi"ara lantang, berbi"ara sendirian di masyarakat, dan postur
tubuh aneh dapat diturunkan.
d. Psikotera(i indi,id2al
2
Penelitian yang paling baik tentang efek psikoterapi individual
dalam pengobatan skizofrenia telah memberikan data baha terapi alah
membantu dan menambah efek terapi farmakologis. Suatu konsep penting
di dalam psikoterapi bagi pasien skizofrenia adalah perkembangan suatu
hubungan terapetik yang dialami pasien sebagai aman. Pengalaman
tersebut dipengaruhi oleh dapat diper"ayanya ahli terapi, jarak emosional
antara ahli terapi dan pasien, dan keikhlasan ahli terapi seperti yang
diinterpretasikan oleh pasien.
-ubungan antara dokter dan pasien adalah berbeda dari yang
ditemukan di dalam pengobatan pasien non/psikotik. ,enegakkan
hubungan seringkali sulit dilakukan' pasien skizofrenia seringkali kesepian
dan menolak terhadap keakraban dan keper"ayaan dan kemungkinan sikap
"uriga, "emas, bermusuhan, atau teregresi jika seseorang mendekati.
Pengamatan yang "ermat dari jauh dan rahasia, perintah sederhana,
kesabaran, ketulusan hati, dan kepekaan terhadap kaidah sosial adalah
lebih disukai daripada informalitas yang prematur dan penggunaan nama
pertama yang merendahkan diri. !ehangatan atau profesi persahabatan
yang berlebihan adalah tidak tepat dan kemungkinan dirasakan sebagai
usaha untuk suapan, manipulasi, atau eksploitasi.
20
2.&./ 7ase 92atan
a. 7arakotera(i
#osis mulai diturunkan se"ara bertahap sampai diperoleh dosis
minimal yang masih mampu men"egah kekambuhan. ;ila kondisi akut,
pertama kali, terapi diberikan sampai dua tahun, bila sudah berjalan kronis
dengan beberapa kali kekambuhan, terapi diberikan sampai lima tahun
bahkan seumur hidup.
!. Psikoed2kasi
0ujuan +ntervensi adalah mempersiapkan pasien kembali pada
kehidupan masyarakat. ,odalitas rehabilitasi spesifik, misalnya remediasi
kognitif, pelatihan keterampilan sosial dan terapi vokasional, "o"ok
diterapkan pada fase ini. Pada fase ini pasien dan keluarga juga diajarkan
mengenali dan mengelola gejala prodromal, sehingga mereka mampu
men"egah kekambuhan berikutnya.
:. Tera(i !erorintasi#kel2arga
2
0erapi ini sangat berguna karena pasien skizofrenia seringkali
dipulangkan dalam keadaan remisi parsial, keluraga dimana pasien
skizofrenia kembali seringkali mendapatkan manfaat dari terapi keluarga
yang singkat namun intensif (setiap hari). Setelah periode pemulangan
segera, topik penting yang dibahas didalam terapi keluarga adalah proses
pemulihan, khususnya lama dan ke"epatannya. Seringkali, anggota
keluarga, didalam "ara yang jelas mendorong sanak saudaranya yang
terkena skizofrenia untuk melakukan aktivitas teratur terlalu "epat.
8en"ana yang terlalu optimistik tersebut berasal dari ketidaktahuan
tentang sifat skizofreniadan dari penyangkalan tentang keparahan
penyakitnya.
$hli terapi harus membantu keluarga dan pasien mengerti
skizofrenia tanpa menjadi terlalu menge"ilkan hati. Sejumlah penelitian
telah menemukan baha terapi keluarga adalah efektif dalam menurunkan
21
relaps. #idalam penelitian terkontrol, penurunan angka relaps adalah
dramatik. $ngka relaps tahunan tanpa terapi keluarga sebesar 3%/%5 & dan
% / 15 & dengan terapi keluarga.
d. Tera(i kelo(ok
0erapi kelompok bagi skizofrenia biasanya memusatkan pada
ren"ana, masalah, dan hubungan dalam kehidupan nyata. !elompok
mungkin terorientasi se"ara perilaku, terorientasi se"ara psikodinamika
atau tilikan, atau suportif. 0erapi kelompok efektif dalam menurunkan
isolasi sosial, meningkatkan rasa persatuan, dan meningkatkan tes realitas
bagi pasien skizofrenia. !elompok yang memimpin dengan "ara suportif,
bukannya dalam "ara interpretatif, tampaknya paling membantu bagi
pasien skizofrenia.
2.&.0 Peili6an 3!at 2nt2k E(isode )Serangan+ Pertaa
&./.0.1
//// *eer atypi"al antipsy"oti" merupakn terapi pilihan untuk penderita
Skizofrenia episode pertama karena efek samping yang ditimbulkan minimal dan
resiko untuk terkena tardive dyskinesia lebih rendah.
;iasanya obat antipsikotik membutuhkan aktu beberapa saat untuk mulai
bekerja. Sebelum diputuskan pemberian salah satu obat gagal dan diganti dengan
obat lain, para ahli biasanya akan men"oba memberikan obat selama > minggu (3
kali lebih lama pada )lozaril). )lozaril merupakan antipsikotik atipikal yang
pertama. )lozaril dapat membantu K 3%/%5& pasien yang tidak merespon
(berhasil) dengan antipsikotik konvensional. Sangat disayangkan, )lozaril
memiliki efek samping yang jarang tapi sangat serius dimana pada kasus / kasus
22
yang jarang (1&), )lozaril dapat menurunkan jumlah sel darah putih yang
berguna untuk melaan infeksi.
2.&.1 Peili6an 3!at 2nt2k keadaan rela(s )ka!26+
&./.0.1
;iasanya timbul bila pendrita berhenti minum obat, untuk itu, sangat
penting untuk mengetahui alasan mengapa penderita berhenti minum obat.
0erkadang penderita berhenti minum obat karena efek samping yang ditimbulkan
oleh obat tersebut. $pabila hal ini terjadi, dokter dapat menurunkan dosis
menambah obat untuk efek sampingnya, atau mengganti dengan obat lain yang
efek sampingnya lebih rendah.
$pabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter dapat
mengganti obat oral dengan injeksi yang bersifat long acting, diberikan tiap 3/ =
minggu. Pemberian obat dengan injeksi lebih simpel dalam penerapannya.
0erkadang pasien dapat kambuh alaupun sudah mengkonsumsi obat
sesuai anjuran. -al ini merupakan alasan yang tepat untuk menggantinya dengan
obat obatan yang lain" misalnya antipsikotik konvensonal dapat diganti dengan
newer atipy"al antipsycotic atau newer atipycal antipsycotic diganti dengan
antipsikotik atipikal lainnya. )lozapine dapat menjadi "adangan yang dapat
bekerja bila terapi dengan obat/obatan diatas gagal.
2.&.; Pengo!atan Selaa fase Pen4e!26an
&./.0.1
Sangat penting bagi pasien untuk tetap mendapat pengobatan alaupun
setelah sembuh. Penelitian terbaru menunjukkan = dari % pasien yang behenti
minum obat setelah episode petama Skizofrenia dapat kambuh. Para ahli
merekomendasikan pasien/pasien Skizofrenia episode pertama tetap mendapat
obat antipskotik selama 13/3= bulan sebelum men"oba menurunkan dosisnya.
Pasien yang mendertia Skizofrenia lebih dari satu episode, atau balum sembuh
total pada episode pertama membutuhkan pengobatan yang lebih lama. Perlu
diingat, baha penghentian pengobatan merupakan penyebab tersering
kekambuhan dan makin beratnya penyakit.
23
2.&.< Efek Sa(ing 3!at#o!at Anti(sikotik
1$.11
!arena penderita Skizofrenia memakan obat dalam jangka aktu yang
lama, sangat penting untuk menghindari dan mengatur efek samping yang timbul.
,ungkin masalah terbesar dan tersering bagi penderita yang menggunakan
antipsikotik konvensional gangguan (kekakuan) pergerakan otot/otot yang disebut
juga (fek samping (kstra Piramidal (((P). #alam hal ini pergerakan menjadi
lebih lambat dan kaku, sehingga agar tidak kaku penderita harus bergerak
(berjalan) setiap aktu, dan akhirnya mereka tidak dapat beristirahat. (fek
samping lain yang dapat timbul adalah tremor pada tangan dan kaki. ;ila tidak
dapat ditanggulangi, berikan obat/obat antikolinergik, misalnya triheksilfenidil,
benztropin, sulfas atropin atau difenhidramin injeksi +, atau +J.
15,11
Ta!el 2.2. Daftar 3!at 4ang di(akai engatasi Efek Sa(ing Anti Psikotik
11
Naa %enerik Dosis
)g-6ari+
=akt2 (ar26
eliinasi )5a+
Target efek
sa(ing
ekstra(iraid
al
0riheksilfenidil 1/1% = $katisia,
distonia,
parkinsonisme
$mantadin 155/.55 15/1= $katisia,
parkinsonisme
Propranolol .5/B5 ./= $katisia
1orazepam 1/> 13 $katisia
#ifenhidramin 3%/%5 =/E $katisia,
distonia,
parkinsonisme
Sulfas $tropin 5.%/5.C% 13/3= #istonia akut
2ntuk efek samping tardif diskinesia, dyskinesia dimana terjadi
pergerakan mulut yang tidak dapat dikontrol, protruding tongue, dan
facial grimace! !emungkinan terjadinya efek samping ini dapat dengan
menggunakan dosis efektif terendah dari obat antipsikotik! ;ila gejala
24
psikotik tidak bisa diatasi dengan penurunan dosis antipsikotika atau
bahkan memburuk, hentikan obat dan ganti dengan golongan antispikotika
generasi kedua terutama klozapin. !ondisi Sindroma *euroleptik
,alignansi (S*,) memerlukan penatalaksanaan segera atau gaat darurat
medik karena S*, merupakan kondisi akut yang mengan"am
kehidupan.
15,11
#alam kondisi ini semua penggunaan antipsikotika harus
dihentikan. 1akukan terapi simtomatik, perhatikan keseimbangan "airan
dan observasi tanda/tanda vital (tensi, nadi, temperatur, pernafasan dan
kesadaran). 4bat yang perlu diberikan dalam kondisi kritis adalah
dantrolen 5.E/3.% mgAkg;;Ahari atau bromokriptin 35/.5 mgAhari dibagi
dalam = dosis. Lika terjadi penurunan kesadaran, segera dirujuk untuk
peraatan intensif (+)2).
15,11
4bat/obat untuk Skizofrenia juga dapat menyebabkan gangguan
fungsi seksual, sehingga banyak penderita yang menghentikan sendiri
pemakaian obat/obatan tersebut. 2ntuk mengatasinya biasanya dokter
akan menggunakan dosis efektif terendah atau mengganti dengan newer
atypical antipsycotic yang efek sampingnya lebih sedikit. Peningkatan
berat badan juga sering terjadi pada penderita Sikzofrenia yang memakan
obat. -al ini sering terjadi pada penderita yang menggunakan antipsikotik
atipikal. #iet dan olah raga dapat membantu mengatasi masalah ini.
15,11
(fek samping lain yang jarang terjadi adalah neuroleptic malignant
syndrome, dimana timbul derajat kaku dan termor yang sangat berat yang
juga dapat menimbulkan komplikasi berupa demam penyakit/penyakit
lain. 6ejala/gejala ini membutuhkan penanganan yang segera.
15,11
25
2.&.> Algorita Tera(i Ski'ofrenia
26
BAB III
27
KESI*PULAN
Skizofrenia adalah gangguan mental yang parah, membuat individu yang
menderitanya menjadi tidak berdaya. #iagnosisnya ditegakkan berdasarkan
sekumpulan simtom (gejala) yang dinyatakan karakteristik untuk skizofrenia.
Penanganan pasien skizofrenia dibagi se"ara garis besar menjadi 7
0erapi somatik, terdiri dari obat anti psikotik
0erapi psikososial
Peraatan rumah sakit (Hospitalize)
4bat/obatan yang digunakan untuk mengobati Skizofrenia adalah
antipsikotik. $ntipsikotik bekerja mengontrol halusinasi, delusi dan perubahan
pola fikir yang terjadi pada Skizofrenia. Pasien mungkin dapat men"oba beberapa
jenis antipsikotik sebelum mendapatkan obat atau kombinasi obat antipsikotik
yang benar/benar "o"ok bagi pasien. $ntipsikotik pertama diperkenalkan %5 tahun
yang lalu dan merupakan terapi obat/obatan pertama yang efekitif untuk
mengobati Skizofrenia. 0erdapat . kategori obat antipsikotik yang dikenal saat ini,
yaitu antipsikotik generasi pertama (konvensional), generasi kedua (atypical#, dan
)lozaril ()lozapine).
9alaupun medikasi antipsikotik adalah inti dari pengobatan skizofrenia,
penelitian telah menemukan baha intervensi psikososial dapat memperkuat
perbaikan klinis. 2ntuk keberhasilan penanggulangan skizofrenia agar men"apai
hasil yangdiharapkan, diperlukan dukungan dari keluarga, baik dalam
men"iptakan suasana yang tidak menimbulkan stressor pembelian antipsikotik,
,elibatkan individu dalam bersosialisasiArehabilitasi, ,emberikan dukungan atau
motivasi kepada pasien dalam hal yang menyangkut kehidupannya, misalnya
mengusahakan agar pasien men"ari pekerjaan atau berusaha supaya bekerja.
DA7TA9 PUSTAKA
28
1. ,aslim 8. #iagnosis 6angguan Lia. 8ujukan 8ingkas dari PP#6L/+++.
Lakarta7 P0. *uh Laya. 355.. hal =>/%B
3. !aplan, Sado"k, 6rebb. Sinopsis Psikiatri +lmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri
!linis. Lilid +. Lakarta7 ;inarupa $ksara. 1BBC. hal 1=C/1E%
.. $ational %nstitue of &ental Health" $ational %nstitues of Health.
www!nimh!nih!gov diakses tanggal E ,ei 355C.
=. '(pert )onsensus Treatment *uidelines for chizophrenia+ , *uide for
-atients and .amilies! www!nmah!com
%. Pratii $. Penatalaksanaan Skizofrenia. :akultas farmasi 2niversitas
-asanudin ,akassar. 3515.
>. chizophrenia. www!emedicine!com
C. ,aslim 8. Panduan Praktis Penggunaan !linis 4bat Psikotropik. Lakarta 7 P0
*uh Laya. 355C. hal 1=/33
E. chizophrenia Treatment! www! -sychiatrist/u!co!uk
B. %ntroducing chizophrenia! www! 'medicine!com
15. ,merican -sychiatric ,ssociation! -ractice *uideline for the Treatment of
-atients 0ith chizophrenia! econd 'dition.355=
11. $mir *, dkk. Pedoman *asional Pelayanan !edokteran LiaA Psikiatri (P*P!
Lia A Psikiatri). PP P#S!L+. 3513. hal =3/>3

Anda mungkin juga menyukai