Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2 orang Jaksa Agung Muda di duga menjadi otak perencanaan dari tindak
pidana pemerasan sebesar 2.5 M. Dalam hal ini, jika terbukti benar adanya
campur tangan dari Jaksa tersebut maka hendaknya dikenakan Pasal 55 ayat
(1) poin (a), yaitu adanya Penyertaan dalam Tindak Pidana.
Berita Ke-1
2
AS alias Haji adalah seorang PNS yang memiliki kode etik dalam profesi dan
jabatannya. Selain diberikan sanksi pidana dari yang berwajib, AS juga seharusnya
mendapatkan sanksi moral maupun sanksi administratif dari Majelis Kode Etik.
AS dapat dijerat dengan Pasal 82 UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun
dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Berita Ke-2
3
Seorang Hakim, sang
penegak hukum ditangkap
karena mengkonsumsi obat
terlarang. Apapun alasannya,
perbuatannya telah
melanggar hukum serta kode
etik profesinya, selain dijerat
hukum seharusnya Hakim
yang melakukan tindak
pidana diberikan sanksi tegas
dari KY seperti pencabutan
jabatan misalnya.
Puji dijerat dengan pasal
berlapis yakni Pasal 114 ayat
1 Jo Pasal 132 ayat 1 dan
atau Pasal 112 Ayat 1 Jo
Pasal 132 ayat 1 dan atau
Pasal 127 ayat 1 UU
Narkotika.
Berita Ke-3
4
Pelanggaran etika profesi hukum oleh Wakil Ketua PN Bandung terungkap
saat tertangkap tangan oleh KPK diruang kerjanya. Oleh KPK, Hakim
Setyabudi dijerat Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 6 ayat (2) atau Pasal 12 huruf a
atau b atau c atau Pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi jo Pasal 55 KUHP
dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Berita Ke-4
5
Berita Ke-5
6
Kali ini, OC Kaligis yang
berprofesi sebagai
Advokat dilaporkan telah
melanggar sumpah/janji
Advokat dan/atau kode
etik profesi Advokat yang
menurut Pasal 6 poin (f)
UU No. 18 Tahun 2003
Tentang Advokat menjadi
salah satu alasan
penindakan seorang
Advokat.
Menurut Undang-undang
Tentang Advokat ini,
dalam Pasal 7 dikatakan
bahwa jenis tindakan
yang dapat dikenakan
adalah teguran lisan,
teguran tulisan,
pemberhentian sementara
dari profesinya selama 3
sampai 12 bulan, atau
pemberhentian tetap dari
profesinya. Tindakan
yang dikenakan
tergantung pada
Keputusan Dewan
Kehormatan Organisasi
Advokat.
7
Bidan merupakan salah satu Profesi yang berakibat hukum. Karena perbuatannya bisa
jadi bertentangan dengan hukum. Seperti yang dilakukan oleh Bidan T, yaitu melakukan
penjualan bayi. Hal ini melanggar ketentuan Pasal 83 UU No. 23 Tahun 2003 Tentang
Perlindungan Anak yang mengatur tentang penjualan anak dengan ancaman hukuman
pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan
denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp
60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).
Berita Ke-6
8
Dokter juga merupakan salah
satu Profesi yang berakibat
hukum. dr Ali diduga
melakukan malpraktik yang
berujung meninggalnya pasien.
Dugaan ini sebenarnya semakin
kuat setelah adanya upaya
pemberian uang tutup mulut
dari dokter yang bersangkutan
kepada keluarga korban.
Namun korban menolak dan
tetap melaporkan kepada yang
berwajib.
Dengan ini, dokter tersebut di
dakwa melanggar Pasal 190
ayat (2) UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan dengan
ancaman hukuman pidana
penjara paling lama 2 (dua)
tahun dan denda paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah).
Berita Ke-7
9
Oknum Polisi yang diduga melakukan tindak Pidana pencabulan dijerat dengan
pasal 81 jo 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang perlindungan anak
dengan ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.
Berita Ke-8
10
Dalam hal ini, Mario selaku
Advokat tidak mendukung
melakukan pemberantasan
korupsi yang merupakan
kewajibannya seperti tercantum
dalam sumpah jabatan profesi
Advokat.
Mario dijerat dengan Pasal 5
ayat (1) huruf a Undang-Undang
Nomor 31 Thaun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana diubah
Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat
(1) ke-1 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.
Berita Ke-9
11
Berita Ke-10
Perawat merupakan salah satu profesi yang berakibat hukum. Penggunaan obat
terlarang ini merupakan bentuk pelanggaran dari kode etik seorang perawat yaitu
Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional.
Tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (1) Subsidair Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 tahun
2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana maksimal 4 tahun
kurungan penjara.
KLIPING
PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI HUKUM
DAN PROFESI YANG BERAKIBAT HUKUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika Profesi Hukum
Dosen :
H. Moh. Irsan Nasution, S.H., M.H.
Oleh :
SITI ROFIAH | 1210305109 | IH C | VI
JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014