PENDAHULUAN Kecelakaan di pabrik listrik tenaga nuklir Chernobyl (NPP) pada tahun 1986 menunjukkan bahan radioaktif dari kecelakaan nuklir itu dapat menyebar dari satu benua ke benua lain dan di seluruh dunia yang mengakibatkan kerusakan besar terjadi dampak jangka panjang terhadap lingkungan (Balonov, 2007; Pollanen et al., 1997; Saenko et al., 2011). Kecelakaan ini menghasilkan kemajuan yang besar dalam pengembangan model dispersi dan perangkat lunak yang dapat menstimulasikan transportasi dan transformasi radionuklida atau zat kimia beracun di atmosfer. PRINSIP KERJA PLTN Prinsipnya yaitu panas yang akan digunakan untuk menghasilkan uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisi (uranium) dalam reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disalurkan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. PLTN Listrik pada umumnya dibangkitkan dari turbin yang digerakkan uap air. Uap air dihasilkan dengan mendidihkan air dalam bejana (boiller). Bahan bakar yang sering digunakan untuk mendidihkan air inilah yang membedakan nama pembangkit listrik. Pembangkit yang menggunakan nuklir disebut PLTN. Metode Dispersi Gaussian Model dispersi emisi karbondioksida bisa dilakukan dengan pendekatan modeling komputer untuk menentukan konsentrasi emisi pada titik tertentu. Modeling komputer yang paling umum untuk dispersi polutan (Budisulistiorini, 2007). Model dispersi Gaussian didasari distribusi normal atau Gaussian untuk mendeskripsikan pencampuran pencemar udara di atmosfer pada arah vertikal dan horizontal dari sumber yang disebabkan oleh turbulensi. (Turner, 1994) Keselamatan PLTN Keselamatan terpasang : Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat- sifat alamiah air dan uranium. Penghalang ganda : PLTN mempunyai sistim pengamanan yang ketat dan berlapis-lapis, sehingga kemungkinan terjadi kecelakaan maupun akibat yang ditimbulkan sangat kecil. Metodologi Penelitian Model dispersi Gaussian konsentrasi crosswind (y) arah vertikal (z) jarak downwind (x) Konsentrasi distribusi dengan kekuatan sumber Q dan kecepatan angin uniformu diberikan oleh hubungan berikut:
Penyelesaian Eq. (1) menyediakan Gaussian plume, dimana pengangkutan senyawa kimia dalam vertikal dan horizontaldirections terjadi oleh bergolak difusi sepanjang arah angin berarti (advection).
PEMBAHASAN Gambar 1. Rata-rata relatif distribusi plume tracer pasif yang berdasarkan 101 simulasi independen yang dilepaskan dari Fukushima 1 NPP antara 12 Maret 2011 dan 15 April 2011 Gambar 1 menunjukkan area yang terinfeksi dan terakumulasi selama studi jangka pendek setelah kecelakaan di Fukushima NPP. Daerah yang paling tercemar terletak di Arah Tenggara dari NPP dan tidak tersebar di daratan. Gambar 2. Rata-rata relatif distribusi plume tracer pasif didasarkan pada simulasi independen 10,192 dilepaskan dari NPP 1 Fukushima antara 01 Januari/2000 dan 31 Desember 2010.
Gambar 2 menggambarkan plume arah Statistik dan struktur selama 11 tahun. Hal ini dapat dilihat bahwa ada tiga arah diperlihatkan : Utara, Selatan-Barat dan Selatan Timur. Ini juga menentukan arah dispersi yang paling mungkin setelah kecelakaan di Fukushima 1 NPP Gambar 3. Rata-rata bulanan relatif distribusi plume tracer pasif yang dilepaskan dari Fukushima 1 NPP antara 01 Januari 2000 dan 31 Desember 2010. Selama musim dingin berlaku arah angin west-northwest menyebabkan pembubaran radionuclides dari daratan Jepang dengan Samudera Pasifik. perubahan yang signifikan dalam sirkulasi atmosfer dapat experienced with arah dominan angin utara-timur selama musim panas Pada akhir musim semi dan selama musim panas setelah kecelakaan mungkin, daerah yang paling tercemar mungkin akan daratan Jepang Di musim panas arah Utara-Timur lebih dominan daripada di musim lain. Di musim gugur the dispersion struktur plume berputar dari barat daya and north arah ke arah Timur, Selatan-Timur yang disebabkan oleh angin barat laut prevailing west. pergeseran arah angin periodik easterly westerly merupakan konsekuensi dari sirkulasi pesisir, sementara arah sekunder dominan angin utara-selatan dapat dijelaskan sebagai akibat dari Medan.
Kesimpulan Selama rilis disengaja di Fukushima 1 NPP di Maret 2011, massa air terkontaminasi menyebar ke arah laut Konsekuensi yang lebih serius bisa telah diamati pada periode lain tahun (terutama antara bulan Mei dan Oktober), ketika dengan penyebaran NPP akan lebih dominan terhadap daratan karena pola sirkulasi atmosfer yang dominan
Daftar Pustaka Alexandrov, V.N., Owczarz, W., Thomson, P.G., Zlatev, Z., 2004. Parallel runs of a large air pollution model on a grid of Sun computers. Math. Comput. Simul. 65, 557-577. Balonov, M.I., 2007. The Chernobyl Forum: major findings and recommendations. J. Environ. Radioact. 96, 6-12. Bolsunovsky, A., Dementyev, D., 2011. Evidence of the radioactive fallout in the center of Asia (Russia) following the Fukushima nuclear accident. J. Environ. Radioact.. doi:10.1016/j.jenvrad.2011.06.007. Bowyer, T.W., Biegalski, S.R., Cooper, M., Eslinger, P.W., Haas, D., Hayes, J.C., Miley, H.S., Strom, D.J., Woods, V., 2011. Elevated radioxenon detected remotely following the Fukushima nuclear accident. J. Environ. Radioact. 102, 681-687. Bubbico, R., Mazzarotta, B., 2008. Accidental release of toxic chemicals: influence of the main input parameters on consequence calculation. J. Hazard. Mater. 151, 394- 406. dll.