Anda di halaman 1dari 26

REFERAT

AMBLOPIA
Oleh :
Gressi Dwitasari
Pembimbing:
Dr. Diantinia, SpM

ANATOMI MATA
AMBLYOPIA
Definisi
Amblyopia berasal dari bahasa yunani dari kata
ambylos (tumpul) dan opia (penglihatan).
Dikenal dengan lazy eye atau mata malas.
Ambliopia adalah berkurangnya tajam penglihatan
yang terjadi karena tidak normalnya
perkembangan visus yang dialami sejak usia dini,
yaitu sejak lahir hingga usia 10 tahun. Kepekaan
perkembangan yang abnormal dari visus terutama
terjadi pada usia beberapa bulan dan menurun
sesudahnya, dapat mengenai 1 ata 2 mata, pada
umumnya disebabkan oleh pengenalan kurang
terhadap bayangan-bayangan detail terfokus.

Epidemiologi
Prevalensi ambliopia di Amerika Serikat sulit untuk
ditaksir dan berbeda pada tiap literatur, berkisar
antara 1 3,5 % pada anak yang sehat sampai 4
5,3 % pada anak dengan problema mata. Hampir
seluruh data mengatakan sekitar 2 % dari
keseluruhan populasi menderita ambliopia. Di Cina,
menurut data bulan Desember tahun 2005 yang
lalu, sekitar 3 5 % atau 9 hingga 5 juta anak
menderita ambliopia
Jenis kelamin dan ras tampaknya tidak ada
perbedaan. Usia terjadinya ambliopia yaitu pada
periode kritis dari perkembangan mata.
Resiko meningkat pada anak yang
perkembangannya terlambat, prematur dan atau
dijumpai adanya riwayat keluarga ambliopia.

Etiologi
1. Strabismus
2. Gangguan refrakasi tinggi (anisometropia)
3. Kelainan fiksasi
4. Kekeruhan pada media lintasan visual
Gejala Klinik
Anak-anak dengan ambliopia jarang sekali dapat
menjelaskan gejala dan bahkan terlihat sehat.
Anak-anak ini mungkin mengedipkan mata,
menutup satu mata dengan tangan, atau
mempunyai satu mata yang tidak melihat arah
yang sama dengan mata yang lainnya, semuanya
dapat menunjukkan masalah bahwa memerlukan
pemeriksaan. Jika salah satu mata melihat baik dan
yang lain tidak maka anak mengimbangi
penglihatannya dengan baik.

Diagnosis
Anamnesa
1. Kapan pertama kali dijumpai kelainan amblyogenik
? (seperti strabismus, anisometropia, dll)
2. Kapan penatalaksanaan pertama kali dilakukan ?
3. Terdiri dari apa saja penatalaksanaan itu ?
4. Bagaimana kedisiplinan pasien terhadap
penatalaksanaan itu?

Pemeriksaan Fisik
- Tajam penglihatan
Penderita amblyopia kurang mampu untuk
membaca bentuk / huruf yang rapat dan
mengenali pola apa yang dibentuk oleh gambar
atau huruf.
Menentukan sifat fiksasi
Pada pasien amblyopia, sifat fiksasi haruslah
ditentukan. Penglihatan sentral terletak pada
foveal; pada fiksasi eksentrik, yang digunakan untuk
melihat adalah daerah retina parafoveal hal ini
sering dijumpai pada pasien dengan strabismik
amblyopia daripada anisometropik amblyopia
Fiksasi eksentrik ditandai dengan tajam penglihatan
20/200 (6/60) atau lebih buruk lagi. Tidak cukup
kiranya menentukan sifat fiksasi hanya pada posisi
refleks cahaya korneal. Fiksasi didiagnosis dengan
menggunakan visuskop dan dapat didokumentasi
dengan kamera fundus Zeiss. Tes lain dapat
dengan tes tutup alternat untuk fiksasi eksentrik
bilateral.

Visuskop
Visuskop adalah oftalmoskop yang telah
dimodifikasi yang memproyeksikan target fiksasi ke
fundus. Mata yang tidak diuji ditutup. Pemeriksa
memproyeksikan target fiksasi ke dekat makula,
dan pasien mengarahkann pandagannya ke
tanda bintik hitam
(Alternat Cover Test) untuk Fiksasi Eksentrik Bilateral
Fiksasi eksentrik bilateral adalah suatu kelainan
yang jarang dijumpai dan terjadi pada pasien
pasien dengan amblyopia kongenital keduabelah
mata dan dalam hal ini pada penyakit makula
bilateral dalam jangka lama. Misalnya bila kedua
mata ekstropia atau esotropia, maka bila mata
kontralateral ditutup, mata yang satunya tetap
pada posisi semula, tidak ada usaha untuk refiksasi
bayangan
Klasifikasi amblyopia
Ambliopia strabismus
Ambliopia strabismus adalah hasil interaksi
kompetitif atau inhibisi diantara 2 neuron yang
membawa input dari kedua mata, dengan peran
penting dari dominasi pusat kortikal penglihatan
dengan fiksasi mata dan pengurangan respon
pada mata yang tidak terfiksasi.

pada ambliopia strabismus, dimana kemampuan
ketajaman pengliahatn dideteksi pola komposisi
dari bentuk ruang sertta penurunan ketajaman
pengliahatn dengan pemeriksaan snellen chart

Ambliopia anisometropia
kelainan refraksi dari kedua mata yang
menyebabkan gambaran di satu retina menjadi
focus berlangsung lama.
Hyperopic ringan atau astigmatic anisometropia (1-
2D) dapat menyebabkan ambliopia yang ringan.
Myopic anisometropia ringan (kurang-3 D)
biasanya tidak menyebabkan ambliopia, tetapi
myopia yang tinggi pada unilateral (-6D atau lebih
besar) menghasilkan ambliopia
Ambliopia ametropia
Ambliopia ametropik, penurunan ketajaman
penglihatan bilateral yang biasanya relative ringan,
yang umumnya diakibatkan tidak terkoreksinya
keslahan refraksi di kedua mata pad anak-anak
masih kecil
Tidak terkoreksinya astigmatisme bilateral secara
dini pada anak-anak menghasilkan kehilangan
kemampuan sampai dengan garis meridian
tampak kaburberlangsung kronik (meridional
amblyopia).
Penatalaksanaan
Amblyopia, pada kebanyakan kasus, dapat
ditatalaksana dengan efektif selama satu decade
pertama. Lebih cepat tindakan terapeutik
dilakukan, maka akan semakin besar pula peluang
keberhasilannya. Bila pada awal terapi sudah
berhasil, hal ini tidak menjamin penglihatan optimal
akan tetap bertahan
Penatalaksanaan amblyopia
meliputi langkah langkah
berikut
Menghilangkan (bila mungkin) semua
penghalang penglihatan seperti katarak
Koreksi kelainan refraksi
Mengaktifkan penggunaan mata ambliopia
dengan membatasi penggunaan mata yang lebih
baik

Pengangkatan katarak
Katarak yang dapat menyebabkan amblyopia
harus segera dioperasi, tidak perlu ditundatunda.
Pengangkatan katarak kongenital pada usia 2-3
bulan pertama kehidupan, sangat penting
dilakukan agar penglihatan kembali pulih dengan
optimal.
Koreksi refraksi
Bila amblyopia disebabkan kelainan refraksi atau
anisometropia, maka dapat diterapi dengan
kacamata atau lensa kontak. Ukuran kaca mata
untuk mata amblyopia diberi dengan koreksi penuh
dengan penggunaan sikloplegia. Bila dijumpai
myopia tinggi unilateral, lensa kontak merupakan
pilihan, karena bila memakai kacamata akan
terasa berat dan penampilannya (estetika) buruk.
Oklusi dan degradasi
optikal

Oklusi Full Time
Oklusi Part-time
Degradasi Optikal
Metode lain untuk penatalaksanaan amblyopia
adalah dengan menurunkan kualitas bayangan
(degradasi optikal) pada mata yang lebih baik
hingga menjadi lebih buruk dari mata yang
amblyopia, sering juga disebut penalisasi
(penalization). Sikloplegik (biasanya atropine tetes
1% atau homatropine tetes 5%) diberi satu kali
dalam sehari pada mata yang lebih baik sehingga
tidak dapat berakomodasi dan kabur bila melihat
dekat.

Prognosa
Setelah 1 tahun, sekitar 73% pasien menunjukkan
keberhasilan setelah terapi oklusi pertama. Bila
penatalaksanaan dimulai sebelum usia 5 tahun,
visus normal dapat tercapai. Hal ini semakin
berkurang seiring dengan pertambahan usia.
Hanya kesembuhan parsial yang dapat dicapai
bila usia lebih dari 10 tahun.

Anda mungkin juga menyukai