Pengobatan pada asidosis respiratorik dilakukan untuk memperbaiki ventilasinya. Misalnya
pada bronkodilator digunakan untuk menurunkan spasme, antibiotik untuk menangani infeksi pernafasan, hidrasi, dan hygiene pulmonal dilakukan ketika diperlukan untuk membersihkan saluran pernafasan dari mukus dan drainase purulen (suctioning). Selain itu bisa dengan membaringkan pasien semifowler untuk memfasilitasi ekspansi dinding dada. Penggunaan ventilator mekanik diberikan yang tepat dapat memperbaiki ventilasi pulmonal.
Alkalosis Respiratorik Alkalosis respiratorik merupakan gangguan klinis dimana terjadi peningkatan pH akibat konsentrasi CO 2 menurun. Pada kondisi ini darah menjadi basa karena hiperventilasi (pernafasan yang cepat dan dalam) sehingga menyebabkan terjadinya blowing off CO 2
yang selanjutnya menurunkan konsentrasi asam karbonik dari dalam plasma. Penyebab Alkalosis Respiratorik Hiperventilasi menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah. Penyebab hiperventilasi yang sering ditemukan yaitu kecemasan. Penyebab lain dari alkalosis respiratorik yaitu : 1. Hipoksia 2. Emboli paru, fibrosis 3. Kehamilan 4. Hiperventilasi dengan ventilator mekanik 5. Cidera otak 6. Keracunan salisilat 7. Rasa nyeri 8. Sirosis hati 9. Kadar oksigen darah yang rendah 10. Demam 11. Overdosis aspirin 12. Gagal jantung kongestif 13. Anemia berat Penanganan alkalosis respiratorik Pengobatan alkalosis respiratorik bergantung pada penyebab mendasar. Jika penyebabnya kecemasan pasien dianjurkan untuk bernafas lebih lambat untuk menciptakan akumulasi CO2. Selain itu, sedative dapat digunakan untuk mengurangi hiperventilasi pada pasien yang sangat gelisah. Penggunaan sungkup rebreathing dapat menaikkan kadar PaCO 2 . Pengobatan alkalosis respiratorik lainnya ditujukan untuk memperbaiki masalah yang mendasari.
Asidosis Metabolik Asidosis metabolik merupakan suatu keadaan klinis dimana terjadi penurunan pH darah, penurunan HCO 3 - dan penurunan PaCO 2 sebagai dampak kompensasi hiperventilasi alveolar. Penyebab asidosis metabolik Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok utama : 1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya yaitu metanol (alkohl kayu) dan etilen glikol (zat anti beku). 2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme. Tubuh menghasilkan asam yang berlebihan sebagai akibat dari beberapa penyakit. Salah satu di antaranya adalah diabetes melitus tipe I (ketoasidosis diabetik). Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang disebut keton. 3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA) yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal. 4. Kehilangan basa pada diare berat Penanganan asidosis metabolik Pengobatan asidosis metabolik diarahkan pada mengoreksi defek metabolik. Misalnya penyebab masalah tersebut adalah masukan klorida yang berlebih, maka pengobatannya ditujukan pada menghilangkan sumber klorida. Bila diperlukan diberikan bikarbonat (NaHCO 3 atau Meylon). Dapat juga memberikan terapi cairan yang mengandung laktat, karena ion laktat di dalam hati akan diubah menjadi bikarbonat, sehingga kadar bikarbonat dapat meningkat. Pemberian RL dapat mengubah Na laktat di hepar menjadi Na Bicarbonat.
Alkalosis Metabolik Alkalosis metabolik dikarakteristikan dengan peningkatan pH arteri disertai dengan peningkatan HCO 3- serum dan peningkatan PaCO 2 sebagai dampak kompensasi hipoventilasi alveolar. Dalam keadaan ini darah bersifat basa karena tingginya kadar bikarbonat. Alkalosis metabolik biasanya disertai oleh hipokloremia dan hipokalemia sehingga mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
Penyebab utama alkalosis metabolik: 1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat) 2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung 3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).