ini sudah telfon yang ketiga kalinya. Di pagi seindah ini aku dibangunkan oleh bunyi telefon yang tidak jelas berasal darimana. Tapi aku tidak ingin mengambil pusing hal-hal tidak penting seperti telefon misterius itu. Aku lebih memilih fokus untuk memprepare barang-barangku berhubung hari ini aku akan pindah kerumahku yang baru suasana di rumah baru ini sangatlah sejuk, jauh dari hingar bingar kota yang membuat fikiranku runyam, ditambah lagi jadwal kerja yang cukup padat menambah daftar panjang hal-hal yang membuat hidupku pusing tak karuan. Aku berharap dengan pnidahnya aku dirumah baru ini bisa membuat hidupku tertata lebih rapi lagi dan semoga kenangan masa laluku bisa terlupakan... a masa laluku sangatlah menyedihkan, kejadian naas itu terjadi sekitar dua tahun yang lalu. Aku memiliki seorang keksih bernama panji. !ata yang sipit,bodi yang tegap serta kaki yang panjang telah mampu membuatku tertarik dengan pria keturunan tionghoa itu. Aku sangat amat mencintainya dan kurasa begitulah sebaliknya. "ima tahun masa pacaran membuat kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan kami ke tahap yang lebih indah yaitu sebuah pernikahan.namuni, bukan kebahagiaan yang kami daptkan melainkan kesedihan yang amat dalam. #anji pergi meninggalkanku, bukan karna seorang gadis,bukan karna dia sudah berhenti mencintaiku tapi karena tuhan lebih menyayanginya dibandingkan aku, tuhan lebih menginginkannya dibanding aku.. malam itu kami berencana pergi ke kampung halaman panji untuk meminta restu atas hubungan kami berdua. a selama ini panji memang hidup mandiri di jakarta sedangkan orangtuanya ada di bandung. Dia sering bercerita kepadaku bahwa sedari kecil dia memang tergolong anak yang mandiri karena kedua orangtuanya bekerja. Dalam perjalanan ke bandung kami sangat gembira, bercanda,tertawa saling mengejek,romantis-romantisan layaknya sepasang kekasih yang di mabuk asmara dan sedang menanti momen bersejarah yang semoga hanay akan dilakukan sekali seumur hidup. $amun dalam perjalanan kembali ke jakarta semua terasa berbeda. %erbanding terbalik dengan apa yang kami rasakan sewaktu kami berangkat ke bandung dulu.... mobil yang dibawa panji melaju dengan kencang, aku mencoba memperingatinya tapi dia tak menghiraukan ucapanku pelan-pelan panji, rumahmu ngga bakalan kabur, aku berusaha menghibur panji yang terlihat gusar tadi bosku nelfon dia minta berkas yang aku ketik minggu lalu untuk dikirim melalui email malam ini juga, soalnya besok ada meeting penting, aku udah cuti berapa hari aku takut hanay karna keleletan aku in&estor besar kita bakal ngundurin diri iya tapikan ngga pake balap kayak gini juga, pasti bosmu ngerti ini penting''''''''',nada suaranya meninggi akupun terdiam, aku heran melihat sikapnya. Tak biasanya dia seperti itu. (ajahnya gelisah. )uasana menjadi hening, namun tidak lama kemuadian dia angkat bicara maafin aku &in, aku udah gertak kamu. *alo in&estor ini sampai lari aku takut aku bakal dikeluarin, aku takut kalo aku ngga bisa hidupin kamu, aku takut kamu ninggalin aku, aku takut kamu ngga sayang lagi sama aku, aku sayang kamu &ina sayang banget plis ngertiin aku. Aku ngga tau gimana hidup aku tanpa kamu iya aku ngerti, aku ngga bakalan ninggalin kamu aku janji prakkkkkk...... tiba-tiba suara tabrakan mengagetkan kami, mobil didepan kami bertabrakan, panji berusaha menghindar agar tak menabrak namun apa yang terjadi, karna terlalu kuat membanting stir akhirnya mobil kami berbelok ke arah jurang. )amar-samar terlihat kerumunan orang. $amun aku tak peduli dengan hal itu, yang ada di fikiranku sekarang hanya panji, diamana panji+ #anji......... eh mba jangan ngomong dulu mbaaaaa...